Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA LANSIA TN.

M DENGAN
HIPOTENSI DI BANJAR LAUD DESA BLAHBATUH GIANYAR
TANGGAL 22 MARET-25 MARET 2022

Oleh:
NI PUTU EVA PRADNYAYANTI
219012685

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA LANSIA TN. M DENGAN HIPOTENSI
DI BANJAR LAUD DESA BLAHBATUH GIANYAR
TANGGAL 22 MARET-25 MARET 2022

Nama Mahasiswa : Ni Putu Eva Pradnyayanti


NIM : 219012685
Nama Wilayah : Br. Laud, Desa Blahbatuh, Gianyar
Tanggal Pengkajian : 22 Maret 2022
Tanggal Praktek : 21 Maret 2022-27 Maret 2022

I. PENGKAJIAN/PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/DATA BIOGRAFIS KLIEN
1. Nama : Tn. M
2. No. Rekam Medis :-
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Tempat Tanggal Lahir : Gianyar, 31 Desember 1949
5. Umur : 73 tahun
6. Agama : Hindu
7. Status Perkawinan : Kawin
8. Pekerjaan : Petani
9. Pendidikan Terakhir : SD
10. Alamat Rumah : Br. Laud, Desa Blahbatuh Gianyar
11. Orang yang dekat dihubungi : Tn. P
12. Hubungan dengan klien : Anak Pasien
13. Tanggal masuk ke RS :-

B. KELUHAN UTAMA
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 22 Maret 2022, Tn. M mengatakan bahwa ia
merasa pusing atau nyeri pada bagian kepalanya, terutama ketika ia berpindah posisi
dan pada saat bangun tidur
P : Nyeri akibat tekanan darah rendah
Q : Nyeri dirasakan seperti diremas-remas
R : Nyeri dirasakan pada bagian kepala
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri dirasakan secara terus menerus, terutama pada saat berpindah posisi
dan
baru banguntidur

C. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


Pasien mengeluh merasakan pusing atau nyeri pada bagian kepala selama 2 minggu
terakhir. Sekitar 1 minggu yang lalu, pasien sempat memeriksakan diri ke klinik di
dekat rumahnya, dan dokter mengatakan pasien kelelahan dengan tekanan darah pada
saat diperiksa 80/50 mmHg. Pasien mengatakan ia sebelumnya tidak memiliki riwayat
tekanan darah rendah, namun karena cuaca yang panas, dan kesehariannya yang
lumayan padat membuat pasien sering merasa kelelahan, pusing bahkan mengalami
ketidakseimbangan ketika sedang berjalan, serta kedua kaki terasa kesemutan.

D. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


Pasien mengatakan sebelumnya ia tidak pernah mengalami atau menderita penyakit
yang serius, dan ia juga tidak pernah dirawat inap di rumah sakit. Pasien biasanya
hanya menderita pilek, batuk, dan flu saja. Pasien mengatakn pernah jatuh di depan
bale rumahnya karena tubuhnya tidak seimbang beberapa bulan yang lalu.

E. GENOGRAM

F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
Seluruh keluarganya sehat dan tidak pernah mengalami sakit yang serius

G. RIWAYAT PEKERJAAN
Pasien mengatakan saat ini ia hanya bekerja mengurus sawah untuk mengisi waktu
luangnya. Sebelum memasuki umur lanjut usia, pasien dulu adalah seorang tukang
bangunan.

H. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP


Pasien mengatakan bahwa ia memang sudah tinggal di lingkungan banjar laud sedari
kecil, lingkungannya memang padat penduduk dan ia memiliki banyak teman
seumurannya di sekitar rumah. Menurut pasien kondisi lingkungan yang ditempati
olehnya, istri serta anaknya sudah sangat nyaman untuk dirinya.

I. RIWAYAT REKREASI
Pasien mengatakan bahwa ia biasa rekreasi ke sawah atau sekedar berbincang di gang
rumahnya dengan tetangga untuk menghilangkan penat dan bosan
J. SISTEM PENDUKUNG
Pasien mengatakan sistem pendukungnya selama ini adalah keluarganya, terutama
istrinya, kedua anaknya dan cucu-cucunya yang selalu membuatnya merasa semangat
dan bahagia.
K. SPIRITUAL/KULTURAL
1. Pelaksanaan ibadah
Pasien mengatakan ia selalu melakukan persembahyangan di merajan di hari raya
tertentu
2. Keyakinan tentang kesehatan
Pasien memiliki keyakinan yang kuat akan kesehatan. Menurut pasien, sehat itu
mahal harganya. Pasien selalu berusaha untuk memaksimalkan kesehatan dirinya
dan keluarga diiringi dengan rutin berdoa dikala apapun.

L. PEMERIKSAAN FISIK
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umum: Pasien tampak lemas, pucat dan tidak bersemangat
2. Tingkat kesadaran : Composmetis
5. Tanda-Tanda Vital : E 4, V 5, M 6
a. Suhu : 36,0
b. Nadi : 90x/m
c. Tekanan darah : 80/50 mmHg
d. Pernafasan : 18x/m
6. Tinggi badan : 165 cm
7. Berat badan : 60 kg
8. IMT (Indeks Massa Tubuh): 22,03
9. Sistem Kardiovaskuler
Pada saat pengkajian, tampak detak jantung pada permukaan dada pasien, nadi
pasien teraba lemah namun cepat, detak jantung teraba teratur, tidak ada suara
jantung tambahan, S1 S2 tunggal regular.
10. Sistem Pernafasan
Pada saat pengkajian, pasien tidak memiliki keluhan terkait pernapasan. Pola napas
pasien teratur, pasien menggunakan pernapasan dada, tidak ada penggunaan otot
bantu pernapasan atau pernapasan cuping hidung, suara napas vesikuler
11. Sistem Integument
Pada saat pengkajian, kulit pasien tampak pucat, tidak ditemukan adanya luka pada
kulit pasien, akral pasien sedikit dingin, kulit tidak elastis
12. Sistem Perkemihan
Pada saat pengkajian, pasien mengatakan BAK normal kurang lebih 2-3 kali sehari,
pasien tidak merasa sakit ketika BAK dan tidak memiliki masalah BAK
13. Sistem Musculoskeletal
Pada saat pengkajian, pasien tampak dapat beraktivitas dan berjalan dengan
mandiri, namun sesekali pasien mengaku merasa kesemutan pada ekstremitas
bagian bawah,
14. Sistem Endokrin
Pada saat dilakukan pengkajian, tidak ditemukan adanya masalah dalam sistem
endokrin
15. Sistem Immun Hematologi
Pada saat pengkajian, pasien tampak lemas, dan pasien mengaku kurang minum air
putih sehingga sistem kekebalan tubunya lemah
16. Sistem Gastrointestinal
Pada saat pengkajian, pasien tidak memiliki keluhan terkait makan seperti mual
atau muntah, nafsu makan pasien baik,
17. Sistem Reproduksi
Pada saat pengkajian, tidak ditemukan masalah pada sistem reproduksi. Hanya
saja, sebagian besar lansia akan mengalami penurunan hasrat sesksual
18. Sistem Neurosensori
Pada saat pengkajian, pasien mengeluh pusing dan nyeri kepala serta terkadang
pandangan memburam dan mengalami ketidakseimbangan ketika berjalan
M. PENGKAJIAN FUNGSIONAL
ADL (Activity Daily Living)
Pengkajian fungsional berdasarkan INDEKS KATZ
Pengkajian ini meliputi obsservasi kemampuan klien untuk melakukan aktivitas
kehdupan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL)
1. INDEKS KATZ
Skore Kriteria:
Katagori Keterangan
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau BAK),
berpindah, ke kamar kecil, mandi dan berpakaian
B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan
D Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu
fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
Lain-Lain Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E atau F
Keterangan:
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan efektif dari orang lain,
seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan
fungsi meskipun klien dianggap mampu
Hasil Pengkajian:
Pengkajian fungsional pasien dengan menggunakan indeks kartz didapatkan hasil
bahwa pasien masuk dalam kategori A, yaitu kemandirian dalam hal makan, kontinen
(BAB atau BAK), berpindah, ke kamar kecil, mandi dan berpakaian

2. MODIFIKASI DARI BARTHEL INDEKS


Termasuk yang manakah klien?
N Item yang
Skor Nilai
O dinilai
1 Makan 0 = Tidak mampu
(Feeding) 1 = Butuh bantuan memotong, mengoles
2
mentega, dll
2 = Mandiri
2 Mandi 0 = Tergantung dengan orang lain
(Bathing) 1 = Mandiri 1

3 Perawatan
0 = Membutuhkan bantuan orang lain
diri
1 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, 1
(Grooming
dan bercukur
)
4 Berpakaian 0 = Tergantung dengan orang lain
(Dressing) 1 = Sebagian dibantu (missal mengancing baju) 2
2 = Mandiri
5 Buang air 0= Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak
kecil terkontrol
2
(Bladder) 1 = Kadang inkotinensia (maks, 1x 24 jam)
2 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)
6 Buang air 0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)
besar 1 = Kadang inkotinensia (sekali seminggu) 2
(Bowel) 2 = Kontinensia (teratur)
7 Penggunaa 0 = Tergantung bantuan orang lain
n toilet 1= Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan
2
beberapa hal sendiri
2 = Mandiri
8 Transfer 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
2 = Bantuan kecil (1 orang)
3
3 = Mandiri

9 Mobilitas 0 = Imobilitas (tidak mampu)


3
1 = Menggunakan kursi roda
2 = Berjalan dengan bantan satu orang
3= Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu
seperti tongkat)
10 Naik turun 0 = Tidak mampu
tangga 1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 2
2 = Mandiri
Interpretasi hasil:
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total
Hasil pengkajian:
Pada saat dilakukan pengkajian, didapatkan hasil skor total pasien adalah 20, yang
berarti pasien mandiri dalam melakukan aktivitas.
N. PENGKAJIAN KOGNITIF
1. Identifikasi tingkat intelektual dengan Short Protable Mental Status Questioner
(SPMSQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan total kesalahan berdasarkan 10
pertanyaan.
Keterangan
Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8-10 : Kerusakan intelektual berat
Hasil Pengkajian:
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien dapat menjawab 8 dari 10 pertanyaan, hal
ini berarti pasien hanya salah 2 sehingga fungsi intelektual pasien utuh.

Skore No Pertanyaan Jawaban


+ -
1 Tanggal berapa hari ini? Pasien tidak
mampu
menjawab
2 Hari apa sekarang? Pasien tidak
mampu
menjawab
3 Apa nama tempat ini? Rumah Tn.M
4 Berapa nomor telepon Anda? Br. Laud,
Dimana alamat Anda? Blahbatuh
(tanyakan bila tidak memiliki
telepon)
5 Berapa umur Anda? 73 tahun
6 Kapan Anda lahir? 1949
7 Siapa Presiden Indonesia sekarang? Joko Widodo
8 Siapa Presiden sebelumnya? SBY
9 Siapa nama Ibu Anda? Ny. A
10 Berapa 20 dikurangi 3? (Begitu 17
seterusnya sampai bilangan terkecil)
2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan mnggunakan Mini Mental
Status Exam (MMSE)
Nilai Nilai Pertanyaan
maksimum pasien
Orientasi
5 3 (tahun) (musim) (tanggal) (hari) (bulan apa
sekarang?)
5 5 Dimana kita: (Negara bagian) (wilayah) (kota) (rumah
sakit) (lantai)?
Nilai Nilai Pertanyaan
maksimum pasien
Registrasi
3 3 Sebutkan nama 3 objek: 1 detik untuk mengtakan
masing-masing. Beri 1 poin untuk setiap jawaban
yang benar
Perhatian dan kalkulasi
5 4 Seri 7’s 1 poin untuk setiap kebenaran. Berhenti
setelah 5 jawaban. Berganti eja “kata” ke belakang
Mengingat
3 3 Meminta untuk mengulang ketiga objek di atas.
Berikan 1 poin untuk setiap kebenaran
Bahasa
9 7 Nama pensil dan melihat (2 poin)
Mengulang hal berikut : tidak ada jika, dan atau tetapi
(1 poin)
25 Nilai total
Keterangan
Nilai maksimal 30, nilai 21 atau kurang biasanya indikasi adanya kerusakan kognitif
yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut
Hasil pengkajian:
Pada saat dilakukan pengkajian, ada beberapa hal yang tidak dapat pasien lakukan
dengan total nilai 25, disimpulkan pasien tidak memiliki kerusakan kognitif.
O. PENGKAJIAN STATUS EMOSIONAL
Identifikasi masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
a. Apakah klien mengalami kesulitan tidur? Kadang-kadang, karena cuaca panas
b. Apakah klien sering merasa gelisah? Tidak
c. Apakah klien sering murung dan menangis sendiri? Tidak
d. Apakah klien sering was-was atau khawatir? Tidak

Pertanyaan tahap 2
a. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari satu kali dalam satu bulan? Tidak
b. Ada atau banyak pikiran? Tidak
c. Ada masalah atau gangguan dengan keluarga lain? Tidak
d. Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? Tidak
e. Cenderung mengurung diri? Tidak
Bila lebih dari satu atau sama 1 jawaban “ya”Masalah Emosional Positif (+)

P. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Pada saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa ia bersosialisasi dengan baik. Ia
selalu berusaha berinteraksi dengan tetangga dan juga warga banjar dekat rumahnya,
terutama dengan keluarga di rumah. Pasien berharap ia selalu sehat dan tetap mampu
berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Q. PENGKAJIAN SPIRITUAL
Pada saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa dirinya beragama hindu dan beliau
selalu sembahyang di hari-hari tertentu di merajan rumahnya. Terkadang beliau akan
ke pura ketika ada upacara keagamaan. Menurut pasien, keyakinan beliau sangat
penting karena akan membantu mengarahkan beliau kedepannya dan percaya pada
Tuhan membuat beliau merasa lebih tenang dalam menghadapi masalah.
R. PENGKAJIAN DEPRESI
Menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS)
NO ITEM PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah Bapak/ Ibu sekarang ini 0 TIDAK
merasa puas dengan kehidupannya?
2 Apakah Bapak/ Ibu telah YA 0
meninggalkan banyak kegiatan atau
kesenangan akhir-akhir ini?
3 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa YA 0
hampa/ kosong di dalam hidup ini?
4 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa YA 0
bosan?
5 Apakah Bapak/ Ibu merasa 0 TIDAK
mempunyai harapan yang baik di
masa depan?
6 Apakah Bapak/ Ibu merasa YA 0
mempunyai pikiran jelek yang
mengganggu terus menerus?
7 Apakah Bapak/ Ibu memiliki 0 TIDAK
semangat yang baik setiap saat?
8 Apakah Bapak/ Ibu takut bahwa YA
sesuatu yang buruk akan terjadi pada 1
Anda?
9 Apakah Bapak/ Ibu merasa bahagia 0 TIDAK
sebagian besar waktu?
10 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa YA 0
tidak mampu berbuat apa- apa?
11 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa YA 0
resah dan gelisah?
12 Apakah Bapak/ Ibu lebih senang YA 0
tinggal dirumah daripada keluar dan
mengerjakan sesuatu?
13 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa YA
kawatir tentang masa depan? 1
14 Apakah Bapak/ Ibu akhir – akhir ini YA
sering pelupa? 1
15 Apakah Bapak/ Ibu pikir bahwa hidup 0 TIDAK
Bapak/ Ibu sekarang ini
menyenangkan?
16 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa YA 0
sedih dan putus asa?
17 Apakah Bapak/ Ibu merasa tidak YA 0
berharga akhir-akhir ini?
18 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa YA 0
kawatir tentang masa lalu?
19 Apakah Bapak/ Ibu merasa hidup ini 0 TIDAK
mengembirakan?
20 Apakah sulit bagi Bapak/ Ibu untuk YA 0
memulai kegiatan yang baru?
21 Apakah Bapak/ Ibu merasa penuh 0 TIDAK
semangat?
22 Apakah Bapak/ Ibu merasa situasi YA 0
sekarang ini tidak ada harapan?
23 Apakah Bapak/ Ibu berpikir bahwa YA 0
orang lain lebih baik keadaanya
daripada Bapak/ Ibu?
24 Apakah Bapak/ Ibu sering marah YA 0
karena hal- hal yang sepele?
25 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa 0 TIDAK
ingin menangis?
26 Apakah Bapak/ Ibu sulit YA
berkonsentrasi? 1
27 Apakah Bapak/ Ibu merasa senang 0 TIDAK
waktu bangun tidur di pagi hari?
28 Apakah Bapak/ Ibu tidak suka YA 0
berkumpul di pertemuan sosial?
29 Apakah mudah bagi Bapak/ Ibu 0 TIDAK
membuat suatu keputusan?
30 Apakah pikiran Bapak/ Ibu masih YA 0
tetap mudah dalam memikirkan
sesuatu seperti dulu?
Ket: Setiap jawaban yang “ SESUAI” diberi skor 1
Skor 0-10 : Menunjukkan tidak depresi
Skor 11-20 : Menunjukkan depresi ringan
Skor 21-30 : Menunjukkan depresi sedang/ berat
Hasil pengkajian:
Pada saat pengkajian didapatkan skor pasien 4, yang berarti pasien tidak depresi.

S. PENGKAJIAN RISIKO JATUH


1. Pengakjian dengan menggunakan MORSE Scale
Tgl
Jam
No Item Penilaian
Sko
IA 1 2 3 4
r
1 Usia
a. Kurang dari 60 0
1 1 1 1 1
b. Lebih dari 60 1
c. Lebih dari 80 2
2 Defisit Sensoris
a. Kacamata bukan
bifokal 0
b. Kacamata bifokal 1
c. Gangguan pendengaran 1
d. Kacamata multifokal 2
e. Katarak/ glaukoma 2
f. Hamper tidak melihat/ 3
buta
3 Aktivitas 0 0 0 0 0
a. Mandiri 0
b. ADL dibantu sebagian 2
c. ADL dibantu penuh 3
4 Riwayat Jatuh
a. Tidak pernah
b. Jatuh< 1 tahun 0
c. Jatuh < 1bulan 1 1 1 1 1 1
d. Jatuh pada saat dirawat 2
sekarang 3

5 Kognisi
a. Orientasi baik
0
b. Kesulitan mengerti
2
perintah 0 0 0 0 0
2
c. Gangguan memori
3
d. Kebingungan
3
e. Disorientasi
6 Pengobatan dan Penggunaan
Alat Kesehatan
a. >4 jenis pengobatan
b. Antihipertensi/
hipoglikemik/ 1
antidepresan 2
c. Sedative/ 2
psikotropika/narkotika 2
d. Infuse/ epidural/ spinal/
dower catheter/ traksi
7 Mobilitas 0 0 0 0 0
a. Mandiri 0
b. Menggunakan alat 1
bantu berpindah 2
c. Kordinasi/ 3
keseimbangan 4
memburuk 4
d. Dibantu sebagian
e. Dibantu
penuh/bedrest/nirse
assist
f. Lingkungan dengan
banyak furniture
8 Pola BAB/BAK
a. Teratur 0
b. Inkotinensia urine/feses 1 0 0 0 0 0
c. Nokturia 2
d. Urgensi/frekuensi 3
9 Komorbiditas
a. Diabetes/ penyakit
jantung/ stroke/ ISK
2
b. Gangguan saraf pusat/
2
Parkinson
3
c. Pasca bedah 0-24 jam

Total skor 3 3 3 3 3
Keterangan
Risiko Rendah 0-7 √ √ √ √ √
Risiko Tinggi 8-
13
Risiko Sangat Tinggi ≥
14
Nama/ paraf Eva Ev Ev Ev Ev
Catatan:
a. Pengkajian awal risiko jatuh dilakukan pada saat pasien masuk rumah sakit, dituliskan
pada kolom IA (Initial Assessment)
b. Pengkajian ulang untuk pasien risiko jatuh ditulis pada kolom keterangan dengan
kode:
1) Setelah pasien jatuh (Post Falls) dengan kode: PF
2) Perubahan kondisi (Change of Condition) dengan kode: CC
3) Menerima pasien pindahan dari ruangan lain (On Ward Transfer) dengan kode:
WT
4) Setiap minggu (Weekly) dengan kode: WK
5) Saat pasien pulang (Discharge) dengan kode: DC
Kode ini dituliskan pada kolom keterangan

2. Pengkajian dengan instrumen “THE TIMED UP AND GO” (TUG)


NO LANGKAH
1 Posisi pasien duduk di kursi
2 Minta pasien berdiri dari kursi, berjalan 10 langkah
(3 meter), kembali ke kursi, ukur waktu dalam detik
Keterangan:
Skor:
>12 detik : risiko jatuh tinggi
≤ 12 detik : risiko jatuh tinggi
T. APGAR keluarga
NO ITEMS KADANG TIDAK
SELALU
PENILAIAN -KADANG PERNAH
(2)
(1) (0)
1 A: Adaptasi
Saya puas bisa
kembali pada
keluarga (teman-

teman) saya untuk
membantu apabila
saya mengalami
kesulitan (adaptasi)
2 P: Partnership
Saya puas dengan
cara keluarga (teman-
teman) saya
membicarakan √
sesuatu dan
mengungapkan
masalah dengan saya
(hubungan)
3 G: Growth
Saya puas bahwa
keluarga(teman-
teman) saya
menerima dan √
mendukung
keinginan saya untuk
melakukan aktivitas
(pertumbuhan)
4 A: Afek √
Saya puas dengan
cara keluarga (teman-
teman) saya
mengekspresikan
afek dan berespons
terhadap emosi saya,
seperti marah, sedih
atau mencintai
5 R: Resolve
Saya puas dengan
cara teman atau
keluarga saya dan

saya menyediakan
waktu bersama-sama
mengekspresikan
afek dan berespon
JUMLAH 10 0 0
Penilaian:
Total nilai <3 : disfungsi keluarga yang sangat tinggi
Total nilai 4-6 : disfungsi keluarga sedang
Total nilai 7-10: tidak ada disfungsi keluarga
Hasil Pengkajian:
Pada Saat pengkajian didapatkan total skor 10, yang berarti tidak ada disfungsi
keluarga.

U. INFORMASI PENUNJANG
1. Laboratorium
2. Radiologi
3. Diagnosa medis
Hipotensi
4. Terapi medis, obat dan lain-lain
II. ANALISA DATA
NO TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
DS: Hipotensi
Pasien mengatakan bahwa 
ia merasa pusing terutama Perubahan
saat berpindah posisi dan kontraktilitas
22 Maret penglihatannya kabur, 
2022/ pk. serta merasa lebih sering Perubahan tekanan Penurunan
1
09.00 berkeringat darah Curah Jantung
WITA DO: 
Pasien tampak pucat, nadi Nadi teraba lemah
perifer teraba lemah 
namun kuat, TD : 80/50 Penurunan curah
mmHg, N: 90x/m, jantung
2 22 Maret DS: Hipotensi Nyeri akut
2022/ pk. Pasien mengatakan merasa 
09.00 nyeri pada bagian Suplai darah keotak
WITA kepalanya terutama tidak adekuat
ketika ia berpindah 
posisi dan pada saat Hipoksia
bangun tidur 
P : Nyeri akibat tekanan Metabolisme
darah rendah anaerob
Q :Nyeri dirasakan seperti 
diremas-remas Asam laktat
R :Nyeri dirasakan pada merangsang
bagian kepala mediator nyeri
S : Skala nyeri 4 

T : Nyeri dirasakan Nyeri akut

secara terus menerus,


terutama pada saat
berpindah posisi dan
baru banguntidur
DO:
Pasien tampak pucat dan
gelisah, serta sesekali
meringis, N:100x/m TD:
80/50 mmHg

DS: Hipotensi
Pasien mengatakan bahwa 
terkadang pandangannya Hipoksia
buram dan kakinya 
kesemutan, ia merasa Metabolisme
pusing ketika baru bangun anaerob
tidur dan berpindah posisi,  Risiko Jatuh
pasien mengatakan sempat Penurunan energy
jatuh beberapa bulan yang 
lalu Ketidakseimbangan
DO: tubuh
Pasien tampak pucat dan 
lemah, risiko jatuh rendah Risiko jatuh

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH


Diagnosa keperawatan yang mengacu pada klien lansia dan keluarganya (diagnosa
fisik/biologis dan psikososial). Minimal mengangkat 3 diagnosa keperawatan.
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload ditandai
dengan pasien merasa pusing, pandangan kabur, nadi teraba lemah dan cepat
90x/m, tekanan darah menurun 80/50 mmHg
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan pasien
mengeluh nyeri akibat tekanan darah rendah, nyeri dirasakan seperti diremas-
remas, skala nyeri 4, nyeri dirasakan terus menerus pada bagian kepala terutama
saat pasien akan berpindah tempat, pasien tampak pucat dan lemah, N: 90x/m
3. Risiko jatuh ditandai dengan faktor risiko, pasien mengeluh pandangan buram dan
terkadang mengalami ketidakseimbangan dalam berjalan, sempat jatuh beberapa
bulan yang lalu, risiko jatuh rendah dengan skala morse 3.
IV. RENCANA KEPERAWATAN

No Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan Rasional


Dx Hasil
1 Setelah dilakukan asuhan (I.02075) Perawatan - Identifikasi tanda
keperawatan selama 3x Jantung penurunan curah
kunjungan diharapkan Observasi: jantung untuk
penurunan curah jantung - Identifikasi tanda gejala menentukan tindakan
pasien teratasi dengan primer penurunan curah lebih lanjut terhadap
kriteria hasil: jantung pasien
(L.02008) Curah Jantung - Monitor tekanan darah - Tekanan darah yang
- Palpitasi menurun - Menitor saturasi oksigen tinggi dapat
- Bradikardi/takikardia - Monitor keluhan nyeri berpengaruh terhadap
menurun dada penurunan curah
- Suara jantung tambahan Nursing Treatment jantung
menurun - Posisikan pasien semi - Saturasi oksigen
- Dyspnea menurun fowler menentukan kadar
- - Berikan terapi relaksasi oksigen dalam darah
untuk mengurangi stress yang dapat
- Berikan terapi non- berpengaruh terhadap
farmakologi: Ramuan cardiac output
herbal jus tomat untuk - Keluhan nyeri dada
menormalkan tekanan merupakan salah satu
darah tanda gejala penyakit
Edukasi jantung
- Anjurkan beraktivitas fisik - Posisi semifowler
secara toleransi dierbikan untuk
- Edukasi pasien dan meringankan keluhan
keluarga terkait hal-hal dyspnea
untuk menjaga kesehatan - Terapi relaksasi untuk
jantung mengurangi perasaan
Collaboration stress
- Kolaborasi pemerian - Oksigen diberikan
antiaritmia jika perlu untuk meringankan
dyspnea dan
mempertahankan
saturasi oksigen
normal
- Aktivitas fisik untuk
melatih jantung
- Mengukur berat
badan harian untuk
melihat adanya
hypervolemia atau
tidak
- Pemberian antiaritmia
untuk meringankan
penyakit jantung
2 Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri - Identifikasi PQRST
keperawatan selama 3x (I.08238) pada nyeri pasien
kunjungan diharapkan Observasi: guna mengetahui
nyeri akut pasien teratasi - Identifikasi lokasi, manajemen nyeri
dengan kriteria hasil: karakteristik, durasi, yang tepat untuk
Tingkat Nyeri (L.08066) frekuensi, kualitas, pasien
- Keluhan nyeri intensitas nyeri - Pasien akan diminta
menurun (skala nyeri - Identifikasi skala nyeri menilai rasa
0-1) - Identifikasi respon nyeri sakit/nyeri dengan
- Meringis menurun non-verbal skala nyeri 1-10
- Kesulitan tidur - Identifikasi faktor yang - Nyeri non-verbal
menurun memperberat atau sebagai tanda/gejala
- Perasaan gelisah memperingan nyeri dari nyeri
menurun Nursing Treatment - Identifikas faktor
- Nadi dalam rentang - Fasilitasi istirahat dan nyeri agar dapat
normal (60-100x/m) tidur mengantisipasi nyeri
- Pola nafas dalam - Berikan teknik non- - Pasien dengan nyeri
normal (12-20x/m) farmakologis perlu istirahat guna
- Pola tidur membaik - Kontrol lingkungan yang meringankan nyeri
- Nafsu makan memperberat nyeri - Teknik non-
membaik (TIM Pokja Edukasi farmakologis dapat
SLKI DPP PPNI, - Jelaskan strategi untuk membantu meredakan
2018) meredakan nyeri nyeri
- Anjurkan menggunakan - Lingkungan yang
analgetik yang tepat mendukung dapat
- Ajarkan teknik non- mengalihkan
farmakologis untuk perhatian pasien dari
meredakan nyeri nyeri
Collaboration - Strategi meredakan
- Kolaborasi dalam nyeri wajib diketahui
pemberian analgetik pasien untu dapat
(TIM Pokja SIKI DPP dilakukan ecara
PPNI, 2018) mandiri
- Analgesik membantu
meringankan nyeri
5 Setelah dilakukan asuhan (I.14540)Pencegahan Jatuh - Dengan melakukan
keperawatan selama 3x Observasi: idetifikasi factor
kunjungan diharapkan - Identifikasi faktor risiko risiko jatuh dapat
risiko jatuh pasien teratasi jatuh (mis >65 tahun, mengetahui factor
dengan criteria hasil: penurunan tingkat pemicu dari risiko
(L.14138) Tingkat Jatuh kesadaran, defisit jatuh yang terjadi
- Jatuh dari tempat kognitif, hipotensi - Risiko jatuh bisa
tidur menurun ortostatik, gangguan disebabkan oleh
- Jatuh saat berdiri keseimbangan, gangguan factor lingkungan
menurun penglihatan, neuropati) yang kurang memadai
- Jatuh saat duduk - Identifikasi faktor - Pengaturan tempat
menurun lingkungan yang tidur pada posisi
- Jatuh saat berjalan meningkatkan risiko terendah dapat
menurun jatuh (mis lantai licin, mencegah terjadinya
- Jatuh saat dikamar penerangan kurang) risiko jatuh
mandi menurun. Nursing Treatment: - Dengan menggunakan
- Atur tempat tidur alat bantu dapat
mekanis pada posisi membantu klien
terendah dalam mengatasi
- Gunakan alat bantu risiko jatuh
berjalan (mis kursi roda, - Klien dengan risiko
walker) jatuh perlu
Edukasi: menggunakan alas
- Anjurkan menggunakan kaki yang tidak licin
alas kaki yang tidak licin - Dengan mengatur
- Anjurkan berkonsentrasi konsentrasi dalam
untuk menjaga menjaga
keseimbangan tubuh. keseimbangan dapat
mencegah terjadinya
risiko jatuh kembali.

V. IMPLEMENTASI
No Nama
No Tgl/Jam Implementasi Respon klien
Diagnosa /TTD
1 Selasa, 1,2,3 - Memeriksa TTV DS: Pasien Eva
22 Maret mengatakan bahwa
2022 ia merasa pusing dan
Pk. 10.00 nyeri kepala
WITA sehingga terkadang
menghambat
aktivitasnya,
DO:
Pasien tampak pucat
dan lemah, TD:
80/60 mmHg
N: 100x/m
S: 36,2
RR: 18x/m
10.15 2 - Mengidentifikasi skala DS: Pasien Eva
WITA nyeri pasien mengeluh nyeri
seperyi diremas-
remas yang terasa
hilang timbul pada
bagian kepala pasien
dan nyeri semakin
dirasakan ketika
pasien baru bangun
tidur dan berpindah
posisi, skala nyeri 4
DO:
Pasien tampak pucat
dan meringis TD:
80/60 mmHg, N:
100x/m
11.00 3 - Mengidentifikasi faktor DS: Pasien eva
wita risiko jatuh mengatakan bahwa
ia sempat jatuh
beberapa bulan yang
lalu karena
mengalami
ketidakseimbangan
ketika beraktivitas,
DO:
Pasien tampak
lemah, pucat dan
skala morse 3, usia
pasien 73 tahun
11.15 1 - Memberikan edukasi DS: Eva
terkait mengkonsumsi Pasien mengatakan
terapi herbal dari buah- bahwa ia paham
buahan untuk dengan penjelasan
kesehatan dan yang diberikan dan
menormalkan tekanan bersedia untuk
darah menerapkan terapi
herbal dengan
mengolah buah
sebagai jus/ramuan
untuk kesehatan
DO:
Pasien tampak
kooperatif
2 Rabu, 23 1,2,3 - Memeriksa TTV DS: Eva
Maret Pasien mengatakan
2022 pkl. kondisinya masih
09.00 sama seperti
WITA kemarin, ia merasa
lemah, nyeri kepala
serta pusing
DO:
Pasien tampak pucat,
TD: 80/50 mmHg
N: 99x/m
RR: 18x/m
09.20 2 - Mengidentifikasi skala DS: Eva
WITA nyeri Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan
masih sama, yaitu
terasa seperti
diremas-remas pada
bagian kepala yang
terasa hilang timbul,
semakin terasa saat
pasien berpindah
posisi atau bangun
tidur, skala nyeri 4
DO:
Pasien tampak pucat
dan gelisah
N: 99x/m
9.40 1 - Memberikan terapi DS: Eva
komplementer jus Pasien mengatakan
tomat ia menyukai tomat
dan jus tomat terasa
enak dan segar
DO:
Pasien tampak
menghabiskan jus
tomat yang diberikan
10.00 2, 3 - Memberikan edukasi DS: Eva
terkait pemicu nyeri Pasien mengatakan
dengan memberikan mengerti dengan
solusi untuk penjelasan yang
beristirahat yang cukup diberikan
dan faktor yang DO:
menyebabkan risiko Pasien tampak
jatuh kooperatif
Kamis, 1 - Memeriksa tanda-tanda DS: Eva
24 Maret vital Pasien mengatakan
2022 kondisinya lebih
09.00 baik dari sebelumnya
WITA DO:
Pasien masih tampak
pucat, TD: 90/60
mmHg
N: 89x/m
RR: 20x/m
09.15 2 - Mengidentifikasi skala DS: Eva
WITA nyeri pasien Pasien mengatakan
nyeri sudah
berkurang, nyeri
masih sedikit terasa
di bagian kepala
seperti berdenyut,
nyeri dirasakan
hilang timbul, skala
nyeri 3
DO:
Pasien masih tampak
pucat dan lemah, N:
89x/m
09.45 1 - Memberikan terapi DS: Eva
komplementer jus Pasien mengatakan
tomat bahwa ia menyukai
jus tomat yang
diberikan dan
meminta
keluarganya untuk
ikut serta
mengkonsumsi jus
tomat
DO:
Pasien tampak
menghabiskan jus
tomat yang diberikan
10.05 3 - Memberikan edukasi DS: Pasien dan
WITA kepada pasien dan keluarga mengatakan
keluarga terkait latihan mengerti dengan
berjalan kaki interval penjelasan yang
dan asupan makanan diberikan dan akan
guna memenuhi memperhatikan pola
asupan nutrisi makan serta olahraga
DO:
Pasien dan keluarga
tampak kooperatif
4 Jumat, 1,2 - Memeriksa tekanan DS: Pasien Eva
25 Maret darah mengatakan
2022 kondisinya sudah
09.00 membaik dan dia
WITA sudah bisa pergi ke
sawah dari kemarin
sore, pusing dan
pandangan kabur
sudah tidak
dirasakannya
DO:
Pasien tampak lebih
bugar, TD: 90/70
mmHg, N: 82x/m,
RR: 20x/m
09.15 1 - Mengajarkan dan DS: Eva
WITA Memberikan terapi Pasien mengatakan
komplementer jus paham dan mengerti
tomat terkait pentingnya
buah tomat dan cara
membuat jus tomat
untuk kesehatan
yang termasuk
mudah, pasien akan
meminta keluarga
membuatkan jus
tomat setiap hari
untuk kesehatan
keluarganya,
DO:
Pasien tampak
menghabiskan jus
tomat yang diberikan
09.30 2 - Mengidentifikasi skala DS: Pasien
wita nyeri mengatakan ia jarang
merasa nyeri pada
kepala dan sudah
lebih baik, nyeri
hanya kadang-
kadang dirasakan,
skala nyeri 1
DO:
Pasien tampak lebih
baik dari sebelumnya
09.45 1,2,3 - Menganjurkan pasien DS: Eva
wita untuk berolahraga dan Pasien mengatakan
istirahat yang cukup ia mengerti dengan
serta rutin memeriksan apa yang telah
kesehatan ke instansi dijelaskan dan ia
kesehatan terkait bersedia untuk
mengikuti saran
yang diberikn
DO:
Pasien tampak
kooperatif
10.00 1,2,3 - Memberi waktu DS: Eva
WITA kepada pasien untuk Pasien mengatakan
mengungkapkan ia sangat terkesan
perasaan teerkait terapi dan berterimakasih
dan kunjungan yang karena telah bersedia
dilakukan datang
mengunjunginya dan
memperhatikan
kesehatannya dengan
memberikan terapi
herbal yaitu jus buah
tomat, pasien
merasakan manfaat
dari terapi yang
diberikan dimana
kondisinya dirasakan
membaik, dan
keluhannya
berkurang, ia sudah
bisa ke sawah
mengurus padinya
DO:
Pasien tampak lebih
bugar dan kooperatif
serta semangat
dalam kunjungan ini.
10.30 1,2,3 - Memeriksa tanda-tanda DS: Pasien
vital mengatakan pusing
dan nyeri sudah
tidak dirasakan
seperti sebelumnya,
sudah berkurang
namun sesekali
masih sering merasa
tubuhnya tidak
seimbang

DO:
Pasien tampak
bugar, TD: 100/70
mmHg
N: 84x/m
RR: 20x/m
VI. EVALUASI
Nomor
Tanggal
No Diagnosa Evaluasi Nama/TTD
/Jam
Keperawatan
S:
Pasien mengatakan bahwa kondisinya
sudah lebih baik, pusing yang sebelumnya
sempat dirasakan sudah berkurang
25
Maret
O:
2022
1 1 Pasien tampak lebih bugar, pasien teraba Eva
Pkl.
kuat, TD: 100/70 mmHg, N: 84x/m
11.00
A:
WITA
Masalah teratasi
P:
Pertahankan kondisi pasien dengan KIE
terkait mengatasi tekanan darah rendah
S:
Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
pada kepala sudah berkurang, skala nyeri 1

25 O:
Maret Pasien tampak lebih baik, gelisah
2022 berkurang, N: 84x/m, TD: 100/70 mmHg
2 2 Eva
Pkl.
11.00 A:
WITA Masalah teratasi

P:
Pertahankan kondisi klien dengan KIE
terkait cara mengatasi nyeri
3 25 3 S: Eva
Maret Pasien mengatakn sesekali masih sering
merasakan tubuhnya tidak seimbang
O:
Pasien tampak lemah karena usia 73 tahun
2022 A:
Pkl. Masalah teratasi sebagian
11.00 P:
WITA Lnjutkan intervensi:
- Identifikasi faktor risiko jatuh]
- Anjurkan konsentrasi untuk menjaga
keseimbangan tubuh

DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

Gianyar , 25 Maret 2022


Mahasiswa

(Ni Putu Eva Pradnyayanti)

Anda mungkin juga menyukai