D
DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKOPNEUMONIA + OBSTIPASI EC
ILLEUS OBSTRUKSI DD PARALITIS EC FECAL MATERIAL
DI RUANG CILINAYA RSD MANGUSADA
TANGGAL 19 JANUARI 2022-22 JANUARI 2022
Oleh:
NI PUTU EVA PRADNYAYANTI
219012685
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. D
No Rekam Medis : 292350
Tempat/ tanggal lahir : Badung, 28 Maret 2018
Umur : 3 Tahun 10 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Indonesia
Bahasa yang dimengerti : Bali dan Indonesia
Agama : Hindu
Nama Ayah/ Ibu/ wali : Bapak K
Pendidikan ayah/ibu/wali : Sarjana
Pekerjaan ayah/ibu/wali : Pegawai Swasta
Alamat/ no telp : Br. Tengah Punggul, Abiansemal/ 081916772990
Diagnosa medis : Bronkopneumonia + Obstipasi ec illeus obstruksi dd
paralitis ec fecal material
Postnatal
• Usaha nafas : Dengan bantuan (√)
Tanpa bantuan ( )
• Kebutuhan resusitasi : Bayi diberikan resusitasi setelah lahir
• Apgar skor :5
• Bayi langsung menangis : ya/ tidak
• Tangisan bayi :kuat/lemah/ lainnya (sebutkan)
• Obat-obatan yang diberikan setelah lahir:
Keluarga pasien mengatakan, setelah lahir pasien sempat diberikan vitamin
dan injeksi vaksin
• Trauma lahir : Ada ( ) Tidak ( √ )
• Narkosis : Ada ( ) Tidak ( √ )
• Keluarnya urin/ BAB : Ada ( √ ) Tidak ( )
• Respon fisiologis atau prilaku yang bermakna : Tidak dikaji
V. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Ibu pasien mengatakan pertumbuhan dan perkembangan anaknya baik, organ tubuh
lengkap, tantopometri normal, hanya saja anaknya mengalami kesulitan untuk
berdiri, namun kedua kaki atau ekstremitas bawah anak masih bisa digerakkan,
bahkan memiliki respon yang kuat. Menurut keluarga berdasarkan diskusi dan
konsultasi dengan dokter spesialis anak, hal ini disebabkan oleh faktor persalinan
yang lama, dan gagalnya 1x rangsangan oksitosin, serta persalinan yang dibantu
dengan vacum ekstraksi menyebabkan terjadi kegagalan dalam penggunaan fungsi
ekstremitas bawah. Antopometri: TB: 93 cm, BB: 13 kg
Genogram
- Pasien anak pertama dari 2 bersaudara, pasien tinggal 1 rumah dengan ayah, ibu
kakek, nenek, dan adik perempuannya
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= pasien
= tinggal serumah
= hubungan
= keturuan
= meninggal
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergatung total
demam, nyeri,
sakit kepala
7 Dexamethazone 3 x 5 mg IV Obat antiradang Sakit perut, sakit
yang digunakan kepala, pusing,
pada berbagai sulit tidur
kondisi
peradangan
8 Ceftriaxone 2 x 500 IV Antibiotik untuk Nyeri perut,
mg pengobatan mual, muntah,
sejumlah infeksi diare, pusing dan
bakteri mengantuk
ANALISIS DATA
DATA MASALAH/ PROBLEM PENYEBAB/ ETIOLOGI
DS : Bersihan Jalan Napas Bronkopneumonia
- Ibu pasien mengatakan Tidak Efektif
anaknya mengalami batuk Akumulasi sekret di jalan
berdahak, disertai dengan napas
sesak napas
- Ibu pasien mengatakan Ketidakmampuan batuk
anaknya tidak mampu batuk efektif
secara efektif
- Dahak/sputum pada pasien Dispnea
tidak bisa keluar
Bersihan Jalan Napas
DO : tidak Efektif
- Pasien tampak tidak mampu
batuk secara efektif
- Suara napas ronchi
- RR: 40x/m
DS : Bronkopneumonia
- Ibu pasien mengatakan
anaknya mengeluh sesak Eksudat masuk ke alveoli
napas, terutama pada posisi
telentang lurus diatas Edema paru
tempat tidur
DO : Penurunan suplay O2
- Pasien tampak sesak Pola Napas tidak Efektif
- Terdapat penggunaan otot Hiperventilasi
bantu pernapasan
- Terdapat pernapasan cuping Dispnea
hidung
- Pola napas abnormal Pola Napas tidak Efektif
(takipnea)
- RR: 40x/m
- SpO2: 84% (tanpa oksigen)
DS : Bronkopneumonia
- Ibu pasien mengatakan Hipertermia
pasien rewel dan gelisah proses Peradangab
Hipertermia
DS: Bronkopneumonia
- Ibu pasien mengatakan
pasien tidak mampu Eksudat masuk ke alveoli
melakukan aktivitas secara
mandiri, jadi semua Edema paru
aktivitas dibantu ibunya
- Ibu pasien mengatakan Penurunan suplay O2
anaknya akan merasa lebih
sesak apabila berpindah Hipoksia
secara mandiri diatas
tempat tidur Metabolisme anaerob
- Ibu pasien mengatakan
anaknya akan mudah lelah Intoleransi Aktivitas Produksi ATP menurun
setelah melakukan suatu
kegiatan ringan diatas Kelemahan
tempat tidur
DO: Intoleransi Aktivitas
- Pasien tampak lemah dan
lemas
- Segala aktivitas dibantu
oleh keluarga
- N: 150x/m
- RR: 40x/m
- SpO2: 84%
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
1. (D.0001) Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi
jalan napas ditandai dengan dypnea, orthopnea, batuk berdahak, dahak/sputum
tidak mampu keluar, adanya sputum berlebih, suara paru ronkhi, dan frekuensi
napas: 40x/m
2. (D.0005) Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy
ditandai dengan dyspnea, orthopnea, adanya penggunaan otot bantu pernapasan,
terdapat pernapasan cuping hidung, pola napas abnormal (takipnea) frekuensi
napas 40x/menit, SpO2: 84%
3. (D.0130) Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (inflamasi paru)
ditandai dengan suhu tubuh diatas nilai normal (S: 38,5OC), kulit teraba hangat,
takikardia, gelisah
4. (D.0056) Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
dan kebutuhan oksigen ditandai dengan Ibu pasien mengatakan pasien mengeluh
lelah, dyspnea saat/setelah beraktivitas, merasa lemah, tidak dapat beraktivitas
secara mandiri Nadi : 150x/menit, RR: 40x/menit, SPO2 84%
XIV. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Nama/
No Intervensi (NIC) Rasional
Keperawatan (NOC) TTD
1 Bersihan Jalan Setelah dilakukan asuhan (I.01006) Latihan Batuk - Identifikasi
Napas tidak Efektif keperawatan selama 3x24 jam Efektif kemampuan Eva
diharapkan bersihan jalan Observasi: batuk untuk
napas tidak efektif dapat - Identifikasi kemampuan batuk mengetahui
teratasi dengan kriteria hasil: - Monitor adanya retensi sputum seberapa mampu
(L.01001) Bersihan Jalan Nursing Treatment pasien
Napas mengeluarkan
- Atur posisi semi-fowler atau
- Batuk efektif meningkat sputum
fowler
- Dispnea menurun - Monitor retensi
- Pasang perlak di pangkuan
- Produksi sputum menurun sputum untuk
pasien
- Frekuensi napas membaik memastikan
- Buang secret pada tempat
- Pola napas membaik adanya sputum
sputum
(TIM Pokja SLKI DPP pada jalan napas
Edukasi
PPNI, 2018) - Posisi
- Jelaskan tujuan dan prosedur fowler/semifowle
batuk efektif r dapat
- Anjurkan tarik napas dalam meringankan
melalui hidung selama 4 detik, keluhan sesak
ditahan selama 2 detik, napas
kemudian keluarkan dari mulut - Pemasangan
dan dengan bibir mencucu perlak guna
selama 8 detik lalu batuk yang menjaga
kuat kebersihan pasien
Collaboration dan menghindari
penularan
- Kolaborasi pemberian
penyakit
mukolitik atau ekspetoran
- Membuang secret
(TIM Pokja SIKI DPP PPNI,
pada tempat
2018)
sputum untuk
mengetahui
kondisi sputum
dan menjaga
kebersihan pasien
- Batuk efektif
dapat membantu
pengeluaran
sputum yang
menghambat
jalan napas
- Teknik tarik
napas dalam
dapat
merangsang
pengeluaran
sputum
- Pemberian
mukolitik dan
ekspetoran dapat
membantu
pengeluaran
sputum dalam
jalan napas
XVI. IMPLEMENTASI
No tanggal No. Jam Implementasi Evaluasi Nama/
DX TTD
1 19 Januari 2 14.30 Monitor saturasi oksigen DS: Ibu pasien mengatakan pasien masih Eva
2022 WITA merasa sesak, terutama pada saat kondisi
telentang
DO:
Napas pasien tampak cepat, pasien tidak
terpasang O2, Sp02: 85%
1,2 14.45 Auskultasi suara napas DS: Eva
WITA Ibu pasien mengatakan pasien masih
terus batuk dan sesak, dahak pasien tidak
mau keluar
DO:
Pasien tampak tidak mampu batuk
efektif, suara napas ronchi
3,4 15.15 - Monitor suhu tubuh DS: Ibu pasien mengatakan tubuh pasien Eva
wita - Menganjurkan melakukan teraba hangat,
aktivitas diatas tempat tidur DO: Suhu tubuh pasien: 38,6oC, pasien
sambal melatih gerak tampak rewel dan menolak beraktivitas
seperti duduk atau bermain mobil
3 15.30 - Delegasi dalam pemberian DS: Ibu pasien mengatakan sudah Eva
WITA paracetamol sirup dan mengerti tentang pemberian paracetamol
menganjurkan ibu untuk untuk menurunkan demam, dan
melakukan kompres hangat melakukan kompres hangat apabila
demam
DO:
Pasien tampak tidak rewel, pasien mau
mengkonsumi paracetamol sirup, dan ibu
mengerti tentang Tindakan pemberian
kompres hangat untuk menurunkan
demam
1,2 16.00 Memberikan terapi oksigen DS: Ibu pasien mengatakan setelah Eva
sungkup 5 lpm diberikan oksigen anaknya lebih tenang
dan tidak rewel
DO:
Pasien tampak tenang, oksigen central
dengan sungkup sederhana 5 lpm telah
terpasang
1,2,3, 17.00 Monitor tanda-tanda vital DS: Ibu pasien mengatakan pasien sudah Eva
4 lebih tenang, dan sesak sedikit berkurang
karena telah diberikan oksigen namun
batuk masih aktif
DO:
Pasien tampak lebih tenang, hasil TTV:
S: 37,6
N: 140x/m
RR: 38x/m
SpO2: 92%
1,2 18.00 Delegasi dalam pemberian obat DS: - Eva
WITA Ampicilin 4x500 mg DO:
Gentamicin 1x60 mg Pasien tampak tenang, seluruh obat
Dexametzone 3x5mg sesuai instruksi telah masuk melalui
injeksi pada triway infus.
1 18.30 Delegasi pemberian combivent DS: Ibu pasien mengatakan pasien sedikit Eva
+ Pulmicort melalui nebulizer rewel ketika dinebul dan harus ibunya
setiap 12 jam yang memberikan nebulizer
DO:
Pasien tampak rewel, nebulizer
combivent+Pulmicort telah diberikan
2,3 19.00 Monitor saturasi oksigen dan DS: Ibu pasien mengatakan ketika Eva
suhu tubuh pasien menggunakan oksigen anaknya tidak
terlalu mengalami sesak, namun ketika
oksigen dilepas, sesaknya bertambah
berat apalagi tidur dalam posisi telentang
DO:
Pasien tampak sedikit rewel, SpO2: 93%,
S:37,7
3 19.05 Menganjurkan untuk melakukan DS: Ibu pasien mengatakan mengerti Eva
kompres hangat terkait pemberian kompres hangat
DO:
Pasien tampak rewel, suhu tubuh teraba
hangat
2 20 Januari 1,2,3, 09.00 Monitor tanda-tanda vital DS: Eva
2022 4 Ibu pasien mengatakan keluhan anaknya
masih sama seperti kemarin yaitu batuk
DO:
Pasien tampak tenang dan tidak rewel
Hasil TTV:
N: 124x/m
RR: 30x/m
SpO2: 95%
S: 37,6
1,2 09.15 Memberikan posisi semifowler DS: Ibu pasien mengerti terakit Eva
WITA perubahan posisi pada anaknya, dan
pasien juga mengatakan lebih nyaman
DO:
Pasien tampak kooperatif, dan pasien
tampak nyaman
1,3 09.45 KIE pemberian kompres hangat DS: Ibu pasien mengerti terakit Eva
dan pemberian air hangat pemberian kompres dan pemberian air
hangat
DO: Keluarga pasien tampak kooperatif
dan mengerti terakit KIE yang diberikan
4 10.30 Memfasilitasi pasien untuk DS: Ibu pasien mengatakan ketika akan Eva
duduk duduk, anaknya masih perlu untuk
dibantu
DO:
Pasien tampak kooperatif dan bersedia
duduk namun harus dengan ibunya
2 10.45 Monitor pola napas pasien DS: Ibu pasien mengatakan bahwa pasien Eva
masih merasa sesak,
DO:
Pola napas pasien cepat, RR:38x/m
1,3 11.45 Delegasi pemberian obat DS: Ibu pasien mengatakan batuk yang Eva
nebulizer combivent+pulmicort diderita anaknya masih sama, dan sputum
dan paracetamol belum bisa keluar
DO:
Pasien tampak sedikit rewel, nebulizer
dan paracetamol telah diberikan
4 12.30 Mengarahkan untuk meelatih DS: Ibu pasien mengatakan anaknya Eva
gerak sudah mulai ingin berpindah dan
melakukan kegiatan, namun belum
mampu karena masih sesak
DO: Pasien tampak kooperatif dalam
merespon Gerakan seperti menangkap
pulpen
2,3 13.15 Monitor saturasi dan suhu tubuh DS: Ibu pasien mengatakan tubuh pasien Eva
pasien sudah tidak panas, dan sesak berkurang
DO:
Pasien tampak tenang
SpO2: 97%
S: 36,9
3 21 Januari 1,2,3 20.30 Monitor saturasi oksigen dan DS: Eva
2022 suhu tubuh pasien Ibu pasien mengatakan keluhan anaknya
sekarang masih sama yaitu batuk, dan
dahak belum bisa keluar
DO:
Pasien tampak tenang dan tidak rewel,
SpO2: 97%
S: 36,2
4 20.45 Monitor lokasi dan DS: Eva
ketidaknyamanan setelah Ibu pasien mengatakan pasien sangat
melakukan aktivitas mudah Lelah ketika selesai melakukan
sesuatu, dan napasnya cepat
DO:
Pasien tampak lemah dan lemas
2 21.30 Monitor pola napas dan DS: Ibu pasien mengatakan sesak Eva
frekuensi napas anaknya sedikit berkurang karena telah
mendapatkan osigen dan posisi tidur
setengah duduk
DO:
Pola napas abnormal (cepat/takipnea),
RR: 40x/m
1,2 21.35 Auskultasi suara napas DS: Ibu mengatakan karena batuk suara Eva
napas anaknya seperti gorok-gorok, dan
terdengar keras
DO:
Pasien masih tampak batuk, suara napas
ronkhi
1,2,3 22.30 Pemberian nebulizer dan DS: Ibu pasien mengatakan anaknya Eva
delegasi injeksi obat belum bisa tidur karena batuk
DO:
Pasien tampak rewel, nebulizer dan obat
injeksi telah masuk
4 22.35 Membantu pasien berpindah DS: Ibu pasien mengatakan anaknya Eva
sudah mulai melakukan aktivitas sedari
pagi, namun hanya bermain diatas tempat
tidur, hanya sebentar karena merasa
mudah Lelah dan sesak
DO:
Pasien tampak kooperatif, membantu
pasien untuk duduk sebentar, lalu miring
kanan dan kiri
XVII. EVALUASI
Hari/Tanggal
No No Dx Evaluasi hasil Nama/Paraf
/Jam
S:
Ibu pasien mengatakan batuk
anaknya masih keras, dan dahak
belum bisa keluar disertai
dengan sesak napas
O:
Pasien tampak masih batuk,
Sabtu, 22 Januari suara napas ronchi, RR: 38x/m,
1 2022 pukul 07.30 1 N: 143x/m Eva
WITA
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Auskultasi suara napas
- Pemberian nebulizer
- Pemberian air hangat
2 Eva
2 S:
Sabtu, 22 Januari Ibu pasien mengatakan anaknya
2022 pukul 07.30 masih sesak napas apabila
WITA oksigennya dilepas, dan dalam
posisi tidur telentang lurus sesak
semakin bertambah
O:
Pasien tampak terpasang oksigen
sungkup 5 lpm, RR: 38x/m,
SpO2: 96%, terdapat
penggunaan otot bantu
pernapasan, dan pernapasan
cepat, suara napas ronchi
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi:
- Monitor pola napas
- Monitor saturasi oksigen
- Pemberian terapi oksigen
- Delegasi pemberian obat
S:
Ibu pasien mengatakan sejak
tanggal 20 Januari siang, suhu
tubuh anaknya telah kembali
normal, tubuh tidak terasa panas,
3
dan rewel berkurang
A: Masalah teratasi
O:
Pasien tampak kooperatif dan
mau merespon apabila diajak
melakukan kegiatan, N:143x/m,
RR: 38x/m
P:
Lanjutkan intervensi:
- Identifikasi lokasi dan
ketidaknyamanan setelah
melakukan aktivitas
- Mengarahkan untuk melatih
gerak
- Memfasilitasi duduk di tempat
tidur
- Membantu untuk berpindah