Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An A

DENGAN DIAGNOSA BRONCOPNEUMONIA


DI RUANG CILINAYA
RSD MANGUSADA

Tanggal 18 April 2022

OLEH :

PUTU YULIANTARI JAYANTI

NIM : 2119012845

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
2
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An A
DENGAN DIAGNOSA BRONCOPNEUMONIA
DI RUANG CILINAYA
Tanggal 18 April 2022

Nama Mahasiswa : Putu Yuliantari Jayanti


NIM : 219012845
Tempat Praktek : Ruang Cilinaya Rsd Mangusada
Tanggal Pengkajian : 18 April 2022
Tanggal Praktek : 18 April 2022

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An G
No Rekam Medis : 443400
Tempat/tanggal lahir : Badung, 25 Maret 2019
Umur : 3 Thn
Jenis kelamin : Laki Laki
Suku bangsa : Indonesia
Bahasa yang dimengerti : Bali, Indonesia
Agama : Hindu
Nama Ibu : Ny S
Pendidikan Ibu : SMA
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat/no tlp :Jln Perum Dalung Permai,Kuta Utara

Tanggal MRS : 16 April 2022


Diagnosa Medis : Bronchopneumonia

II. KELUHAN UTAMA


a. Saat MRS

Sesak nafas

b. Saat pengkajian
Pasien mengeluh sesak, demam, dan batuk sejak 4 hari yg lalu sebelum
MRS

3
III. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI

Klien datang ke IGD RSD Mangusada pada tgl 16 April 2022 jam 11.38
wita , Ibu Klien mengatakan klien sesak , demam dan batuk sejak 4 hari
yang lalu , saat di IGD Dilakukan TTV nadi 122X/Menit , RR 46
X/Menit , suhu 38.C , TB : 105 cm , BB 14.8 Kg saat dikaji klien
mengunakan simple mask oksigen 5ltr permenit , klien tampak pucat , klien
tampak sesak terdapat secret pada hidung klien. Terdapat pernapasan
cuping hidung dan saat auskultasi terdengar suara nafas tambahan ronchi.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


a. Pre natal
Saat hamil:
Ibu merokok : (ya/tidak)
Ibu minum minuman keras : (ya/tidak)
b. Intra dan post natal
Intranatal
- Lama persalinan : 1 jam
- Saat persalinan : premature/matur/serotinus
- Komplikasi persalinan : tidak ada
- Terapi yang diberikan :-
- Cara melahirkan: spontan
- Tempat melahirkan: RSD Mangusada

Postnatal
- Usaha nafas : ……………………..
- Kebutuhan resusitasi : ……………………..
- Apgar skor :8
- Bayi langsung menangis : Ya
- Tangisan bayi : keras
- Obat-obatan yang diberikan setelah lahir: Vitamin K, salep mata
- Trauma lahir : tidak
- Narcosis :
- Keluarnya urin/BAB : ya
- Respon fisiologis atau prilaku yang bermakna :
……………………..

c. Penyakit yang pernah diderita

Ibu pasien mengatakan pasien pernah mengalami sakit demam ,


batuk dan pilek.

4
d. Hospitalisasi
Ibu klien mengatakan bahwa klien belum pernah dirawat di rumah
sakit sebelumnya.

e. Operasi
Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah menjalani tindakan operasi

f. Injuri/kecelakaan
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami kecelakaan

g. Alergi
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan
ataupun obat-obatan

h. Imunisasi :
Ibu klien mengatakan klien sudah di imunisasi dasar lengkap.

i. Pengobatan
Ibu pasien mengatakan jika pasien sakit atau demam dibawa ke
dokter terdekat untuk mendapatkan pengobatan

V. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Sebelum sakit :
Ibu klien mengatakan klien sebelum sakit ceria dan bersemangat
beraktivitas seperti biasanya

Saat sakit :
Klien tampak lemas , pucat dan kurang bersemangat

VI. TINGKAT PERKEMBANGAN

a. Sosial
Pasien dapat beradaptasi dengan lingkungan dan bersosialisasi dengan
teman sebaya dan masyarat sekitar

b. Motorik halus
Pasien dapat menulis dan mengambar dengan baik

c. Bahasa
Pasien dapat berkomunikasi dengan lancar

d. Motorik kasar
Pasien mampu berlari dan beraktivitas dengan aktif
5
VII. RIWAYAT SOSIAL

a. Pengasuh
Ibu pasien mengatakan pasien diasuh oleh ia dan suaminya

b. Pembawaan secara umum


Pasien tampak tenang dan kooperatif saat dilakukan tindakan
keperawatan

c. Hubungan dengan anggota keluarga


Ibu pasien mengatakan pasien memiliki hubungan yang baik dengan
anggota keluarga

d. Hubungan dengan teman sebaya


Ibu pasien mengatakan pasien memiliki banyak teman dilingkungan
rumah dan sekolahnya .

VIII. RIWAYAT KELUARGA


a. Sosial ekonomi :
Ibu pasien mengatakan suaminya bekerja sebagai PNS dan
pendapatannya cukup untuk kebutuhan sehari-hari serta ia sendiri
mengatakan bekerja sebagai ibu rumah tangga

b. Lingkungan rumah :
Ibu pasien mengatakan tinggal dirumah yang sederhana

c. Penyakit keluarga :
Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki riwayat
penyakit seperti DM, Hipertensi , Ginjal , Jantung , dll

d. Genogram :

6
IX. POLA KESEHATAN

a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan :


- Pemeliharaan kesehatan
Ibu pasien mengatakan kesehatan sangat penting dan jika ada salah
satu kelurga yang sakit biasanya akan dibawa ke dokter
- Persepsi kesehatan :
Ibu pasien mengatakan percaya kalau pengobatan medis bisa
menyembuhkan penyakit anak nya

b. Nutrisi (makanan dan cairan) :


- Sebelum Sakit
Pasien makan 3x sehari dengan 1 porsi makan habis dengan menu
nasi, lauk, sayur, dan Minum kurang lebih 1200 ml/hari.
- Saat sakit
Pasien hanya makan yang lunak seperti bubur dan minum susu.

c. Aktifitas :
- Sebelum sakit:
Ibu klien mengatakan anak nya biasa melakukan aktivitas sendiri
seperti bermain, berlarian dan dll
Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan dan minum v

Mandi v
Toileting v

Berpakaian v
Berpindah v
KET : 0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu
orang lain dan alat, 4: tergatung total
-
Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan dan minum v

7
Mandi v
Toileting v

Berpakaian v
Berpindah v
KET : 0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang
lain dan alat, 4: tergatung total

d. Tidur dan istirahat :


- Sebelum Sakit : ibu klien mengatakan klien biasa tidur dengan
cukup
- Saat Sakit :
Ibu klien mengatakan saat sakit klien sering terbangun karena sering
batuk

e. Eliminasi :
BAB
- Sebelum Sakit
Ibu Pasien mengatakan anaknya BAB 1x sehari dengan konsistensi
feses lembek, berwarna kuning kecoklatan, bau khas feses.
- Saat sakit
Ibu Pasien mengatakan anaknya BAB 1-2x sehari dengan
konsistensi feses lembek, berwarna kuning kecoklatan, bau khas
feses.
BAK
- Sebelum Sakit
Ibu Pasien mengatakan An A BAK 4x sehari dengan warna urine
kuning jernih
- Saat Sakit
Ibu pasien mengatakan An A BAK lebih sering 5-6x/hari dengan
konsistensi urine sedikit pekat berwarna kekuninga.

f. Pola hubungan :
Ibu Klien mengatakan hubungannya dengan orang tua dan saudaranya
baik-baik saja begitu juga dengan temannya. Terlihat ibu dan
saudaranya bergantian menemani di RS.

g. Koping :
Ibu klien mengatakan selalu memberikan motivasi dan semangat untuk
anaknya

h. Kognitif dan persepsi:


Ibu klien mengatakan mengenai penyakit didierita anaknya belum
paham dengan penyakitnya
8
i. Konsep diri :
- Citra Tubuh
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mengalami gangguan
terhadap tubuhnya . ibu pasien mengatakan sangat menyukai bagian
tangannya.

- Ideal Diri
Ibu Pasien mengatakan ingin anaknya cepat sembuh agar bisa
kembali ke rumah dan berkumpul dengan teman dan keluarganya

- Harga Diri
Ibu Pasien mengatakan tidak malu dengan kondisinya saat ini.

- Identitas Diri
Ibu Pasien mengatakan An G anak nomor 2 dari 2 bersaudara

- Peran Diri
Ibu Pasien mengatakan An G anak nomer 2 dalam 2 bersaudara

j. Seksual :
Tidak terkaji

k. Nilai :
Ibu Pasien mengatakan beragama hindu dan anaknya rutin
bersembahyang. Saat pengkajian pasien hanya berdoa di tempat tidur.

X. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum :
Klien tampak lemas

b. Tingkat kesadaran :
Composmentis GCS : E=4, V=5, M=6

c. Kulit :
Terlihat lembab , Tidak teraba adanya edema , tidak ada lesi , tidak ada
nyeri tekan

d. Kepala :

Bentuk kepala normochepal, warna rambut hitam, tidak ada nyeri


tekan, rambut tampak kusam
e. Mata :

9
Mata kanan kiri simetris, konjungtiva annamis, sklera anikterik, pupil
isokor, reflek pupil (+), tidak ada nyeri tekan.

f. Telinga
Telinga kanan kiri simetris, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan
pada area aurtikula dan tragus, tidak adabettle sign pada
prosesus mastoideus.

g. Hidung
Hidung Klien tampak simestris terdapat pernafasan cuping hidung ,
terdapat secret

h. Mulut :
Mulut simetris, mukosa bibir pucat, tidak ada stomatitis, ovula
menggantung, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada
pembengkakan gusi.

i. Leher
Leher simetri, tidak Terdapat benjolan , tidak ada bendungan vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar linfe dan tiroid.

j. Dada :
Paru-paru :
Bentuk dada klien pigeon chest gerakan dada simestris terdapat retraksi
dinding dada dan juga terdapat otot bantu pernafasan. Frekuensi
pernafasan 38 x/menit terdapat suara nafas tambahan yaitu ronchi

k. Jantung :
Iktus cordis tidak terlihat, dada kanan dan kiri simestris, tidak ada
lesi, tidak ada cekungan dan pengembungan . iktus cordis teraba
pada linea midclavicularis sinistra ICS 5 . Suara perkusi jantung
Dulness. Bunyi jantung reguler tidak terdapat suara tambahan

l. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat adanya lesi , tidak adanya asites ,
terdengar suara bising usus 15x/menit , terdengar suara
timpani , tidak teraba adanya distensi

m. Genetalia :
Tidak terkaji

n. Ekstremitas :

10
Atas : bentuk kedua tangan simestris, tidak terdapat lesi tidak teraba
edema , akral hangat , tangan kiri terpasang infus , CRT Kurang
2 detik
Bawah : bentuk simestris , tidak terdapat lesi , akral hangat , refleks
patella positif , tidak terdapat varises
Neurologi
Tidak terdapat pemeriksaan
XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG
Hasil pemeriksaan lab yang didapatkan:

PLT 370 (140-440)


WBC 14.2 (6.0 – 14.0)
HGB 11.80 (12.0-16.0)
BUN 8.74 (8.00-23.00
KALIUM 3.43 (3.50-5.10)

XII. TERAPI YANG DIPEROLEH


NO Nama obat Rute Indikasi
Ambroxol Oral Untuk meredakan batuk
Asam folat Oral Untuk memelihara
kesehatan tubuh
Nebul combivent 1 respul inhalasi Untuk mengatasi penyakit
+ nacl 0,9 saluran nafas
Gentamycin Iv Untuk mengobati berbagai
infeksi bakteri
Cetriaxone Iv Untuk mengobati berbagai
infeksi bakteri

XIII. INFORMASI LAIN (Mencakup rangkuman kesehatan pasien dari


gizi, fisioterapi, dll)

XIV. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI/PENYEBAB MASALAH/PROBLEM

Ds : Ibu klien mengatakan Virus, bakteri Bersihan jalan nafas tidak


11
klien sesak nafas sejak 4 hari efektif
yang lalu sebelum mrs,
demam, serta batuk . saat ini Invasi saluran nafas atas

masih terkadang sesak nafas


dan batuk masih grok grok kuman berlebih di bronkus

DO:
Klien tampak lemah, tampak Reaksi peradangan/infeksi
sekresi berwarna puti , auskultasi
paru ronkhi
TTV : Akumulasi secret di bronkus
S : 37.4.C
N : 122 X/Menit
RR : 32X/Menit Bersihan jalan napas tidak efektif

DS : Ibu klien mengatakan Defisit pengetahuan


sangat khawatir dan sedih Virus, bakteri
karena belumbanyak
mengetahui sakit yang Invasi saluran nafas atas
diderita anaknya
kuman berlebih di bronkus
DO :
Ibu klien tampak sedih dan
Reaksi peradangan/infeksi
sering bertanya ttg sakit yang

diderita anaknya dan bagaimna Kurang terpapar informasi

hasil pemeriksaan serta kondisi


Defisit pengetahuan
anaknya.

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


MASALAH
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan nafas
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

12
II. INTERVENSI (RENCANA KEPERAWATAN)

No
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd
Dx

Setelah dilakukan intervensi Manajemen Jalan Napas (I.14509)


keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
maka Bersihan Jalan Napas  Monitor pola napas (frekuensi,
(L.01001) Meningkat, dengan kedalaman, usaha napas)
kriteria hasil:  Monitor bunyi napas tambahan
 Batuk efektif meningkat (5) (mis. gurgling, mengi,
 Produksi sputum menurun (5) wheezing, ronkhi kering)
 Mengi menurun (5)  Monitor sputum (jumlah,
 Wheezing menurun (5) warna, aroma)
 Dispnea menurun (5) Terapeutik
 Gelisah menurun (5)  Lakukan fisioterapi dada, jika
 Frekuensi napas membaik (5) perlu
- Pola napas membaik (5)  Lakukan penghisapan lender
kurang dari 15 detik
 Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
 Anjurkan asupan cairan
2000ml/hari, jika tidak
kotraindikasi
 Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
13
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu

Pemantauan Respirasi (I.01014)


Observasi
 Monitor frekuensi, irama,
kedalaman dan upaya napas
 Monitor pola napas (bradipnea,
takipnea, hiperventilasi, dan
lain-lain)
 Monitor kemampuan batuk
efektif
 Monitor adanya produksi
sputum
 Monitor adanya sumbatan jalan
napas
 Auskultasi bunyi napas
 Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
 Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan
jika perlu
Pemberian Obat Inhalasi (I.01015)
Observasi

 Identifikasi kemungkinan

14
alergi
 Verikasi order obat sesuai
dengan indikasi
 Periksa tanggal kedaluwarsa
obat
 Monitor tanda vital dan nilai
laboratorium sebelum
pemberian obat, jika perlu
 Monitor efek terapeutik obat
 Monitor efek samping,
toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
 Lakukan prinsip enam benar
(pasien, obat, dosis, waktu,
rute, dokumentasi)
Edukasi
 Anjurkan bernapas lambat dan
dalam selama penggunaan
nebulizer
 Anjuran menahan napas selama
10 detik
 Anjurkan ekspirasi lambat
melalui hidung atau dengna
bibir mengkerut
 Ajarkan pasien dan keluarga
tentang cara pemberian obat
 Jelaskan jenis obat, alasan
pemberian, tindakan yang
diharapkan, dan efek samping
obat
- Jelaskan faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan

15
efektivitas obat
Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan (I.12383)
keperawatan selama 2 x 24 jam
Observasi
diharapkan Tingkat Pengetahuan
Meningkat (L.12111) dengan  Identifikasi kesiapan dan

kriteria hasil : kemampuan menerima informasi


Terapeutik
 Perilaku sesuai anjuran
meningkat (5)  Sediakan materi dan media

 Kemampuan menjelaskan pendidikan kesehatan

pengetahuan tentang suatu  Jadwalkn pendidikan kesehatan

topik meningkat (5) sesuai kesepakatan

 Perilaku sesuai dengan  Berikan kesempatan untuk

pengetahuan meningkat (5) bertanya

Tingkat Kepatuhan Meningkat Edukasi

 Verbalisasi kemampuan  Jelaskan faktor risiko yang dapat

mematuhi program mempengaruhi kesehatan

perawatan atau pengobatan  Ajarkan perilaku hidup bersih dan

meningkat (5) sehat

 Perilaku mengikuti program Ajarkan strategi yang dapat

perawatan membaik (5) digunakan untuk meningkatkan

Perilaku menjalankan anjuran perilaku hidup bersih dan sehat

membaik (5)

III. IMPLEMENTASI
Hari/ No
Implementasi Evaluasi proses Ttd
Tanggal/Jam Dx
Senin, 18 Memonitor frekuensi, irama, S : Ibu klien mengatakan
april 2022 kedalaman dan upaya napas klien sesak napas sejak 4
hari sebelum masuk rumah
11.00 wita Memonitor bunyi napas sakit. Saat ini masih
tambahan (mis. gurgling, terkadang sesak napas dan
16
mengi, wheezing, ronkhi batuk masih grok-grok
kering) O: klien tampak keadaan
Mengauskultasi bunyi napas umum lemah, auskultasi
paru ronkhi
RR: 32 x/menit
11.15 Memonitor adanya sumbatan S: Ibu klien mengatakan
jalan napas anaknya saat ini masih
terkadang sesak napas dan
Memonitor kemampuan
batuk masih grok-grok
batuk efektif
- O: tampak sekresi warna
Memonitor sputum (jumlah,
putih
warna, aroma)
Memonitor adanya produksi
sputum
11.17 Mengidentifikasi kesiapan S: Ibu klien mengatakan
dan kemampuan menerima belum banyak mengetahui
sakit yang diderita anaknya
informasi
- O: tampak Ibu klien
khawatir dan menanyakan
kondisi dan hasil
pemeriksaan anaknya
11:20 Mengidentifikasi S: Ibu klien mengatakan
kemungkinan alergi anaknya sebelumnya tidak
memiliki alergi terhadap
Memverikasi order obat obat apapun
sesuai dengan indikasi O: TTV
Memeriksa tanggal
N : 122 x/menit
kedaluwarsa obat
RR: 30 x/menit
Memonitor tanda vital
Suhu : 36,7◦C
sebelum pemberian obat,
15:25 Kolaborasi pemberian obat S:-
berupa cetriaxone (IV) - O : tampak klien kooperatif,
obat masuk
17:30 Memberikan terapi S: -

17
nebulizer combivent 0,4 ml - O: tampak klien tenang
+ NaCl 0,9 % 3,6 ml. diberikan terapi
Menganjurkan bernapas
lambat dan dalam selama
penggunaan nebulizer
Menganjurkan menahan
napas selama 10 detik
Menganjurkan ekspirasi
lambat melalui hidung atau
dengna bibir mengkerut
Memonitor efek terapeutik
obat
Memonitor efek samping,
toksisitas, dan interaksi obat
18:30 Kolaborasi pemberian obat S:
berupa Gentamycin 30 mg O : tampak klien menangis,
(IV) obat masuk
23.00 Memberikan terapi nebulizer S: -
combivent 0,4 ml + NaCl 0,9 O: tampak klien tenang
% 3,6 ml. diberikan terapi
19/4/2022 Memonitor frekuensi, S: -
05.30 irama, kedalaman dan O: klien tampak keadaan
upaya napas umum masih lemah,
auskultasi paru ronkhi
Memonitor bunyi napas
tambahan (mis. gurgling, TTV :
mengi, wheezing, ronkhi
N : 122x/menit
kering)
RR: 30 x/menit
Memonitor tanda vital
Suhu : 36,7◦C
sebelum pemberian obat
06.00 Kolaborasi pemberian obat S:
berupa cetriaxone (IV) O : tampak klien menangis,
obat masuk

18
07.00 Memberikan terapi nebulizer : -
combivent 0,4 ml + NaCl 0,9 O: tampak klien tenang
% 3,6 ml.
08.00 Melakukan perbeden S:-
O: tampak tempat tidur
klien rapi dan bersih
08.30 Memonitor frekuensi, irama, S: Ibu klien mengatakan
kedalaman dan upaya napas sesak napas dan batuk klien
Memonitor bunyi napas sudah mulai berkurang
tambahan (mis. gurgling, O: tampak klien tenang di
mengi, wheezing, ronkhi pangkuan Ibunya.
kering) Auskultasi paru rongki
Mengauskultasi bunyi napas RR : 30x/menit
Memonitor adanya sumbatan
jalan napas
11:30 Kolaborasi pemberian S:-
obat berupa cetriaxone O : tampak klien kooperatif,
(IV) obat masuk

13.20 Memonitor frekuensi, S: Ibu klien mengatakan


irama, kedalaman dan klien sudah tidak sesak
upaya napas napas, dan batuk grok-grok
sedikit berkurang
0: tampak klien tenang di
pangkuan Ibunya.
RR : 28 x/menit

19
14.40 Mengajarkan perilaku S: -
hidup bersih dan sehat O: tampak Ibu klien paham

Mengajarkan strategi yang atas apa yang sudah

dapat digunakan untuk dijelaskan

meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat

18.40 Memberikan terapi nebulizer S: -


combivent 0,4 ml + NaCl 0,9 O: tampak klien tenang
% 3,6 ml. diberikan terapi nebulizer
19.30 Kolaborasi pemberian obat S:-
berupa cetriaxone (IV) O : tampak klien kooperatif,
obat masuk

23.00 Memberikan terapi nebulizer S: -


combivent 0,4 ml + NaCl 0,9 O: tampak klien tenang
% 3,6 ml. diberikan terapi nebulizer
20/4/2021 Memberikan terapi nebulizer S: -
05.30 combivent 0,4 ml + NaCl 0,9 O: tampak klien tenang
% 3,6 ml. diberikan terapi nebulizer
08.00 Memonitor vital sign S:-

O:

TTV :

N : 120 x/menit

RR: 24 x/menit

Suhu : 36,5◦C

13.00 Kolaborasi pemberian obat S:-


berupa cetriaxone (IV) O : tampak klien kooperatif,
obat masuk

20
16.30 Memonitor vital sign S:-

O:

TTV :
N : 120 x/menit
RR: 24 x/menit
Suhu : 36,8◦C
17.40 Memberikan terapi nebulizer S: -
combivent 0,4 ml + NaCl 0,9 O: tampak klien tenang
% 3,6 ml. diberikan terapi nebulizer
23.05 Memberikan terapi nebulizer S: -
combivent 0,4 ml + NaCl 0,9 O: tampak klien tenang
% 3,6 ml. diberikan terapi nebulizer
21/04/2020 Memonitor vital sign S : Ibu klien mengatakan
06.00 klien sudah tidak sesak
napas, dan batuk grok-grok
sedikit berkurang

O:

TTV :
N : 120 x/menit
RR: 24x/menit
Suhu : 37,3◦C
08.00 Memberikan terapi S: -
nebulizer Ventolin 0,4 ml +
NaCl 3 % 3,6 ml. O: tampak klien tenang
diberikan terapi

21
IV. EVALUASI

No
No Hari/Tanggal/Jam Evaluasi Ttd
Dx

21/04/2021 S : Ibu mengatakan anaknya sudah tidak


12.00 lagi sesak napas namun masih
terdengar sedikit batuk grok-grok
O: tampak klien tenang di pangkuan
Ibunya. Auskultasi paru terdengar
ronkhi
Hasil TTV =
N : 120 x/menit
RR: 24 x/menit
Suhu : 36,7◦C
A : Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak
Efektif teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Memonitor frekuensi, irama,
kedalaman dan upaya napas
- Memonitor bunyi napas tambahan
(mis. gurgling, mengi, wheezing,
ronkhi kering)
- Mengauskultasi bunyi napas
Memberikan terapi nebulizer combivent
20/04/2022 S : Ibu mengatakan sudah mengerti sakit
08.00 yang diderita anaknya
O: tampak Ibu mulai mengerti sakit
yang dialami anaknya
A : Masalah Defisit Pengetahuan

22
teratasi
P : Hentikan intervensi

23

Anda mungkin juga menyukai