Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEPERAWATAN ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN “AS” DENGAN SINDROM NEFROTIK


DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR
TGL 14-16 JUNI 2022

Oleh :

I GUSTI PUTU ARDANA


NIM : 219012781

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN “AA” DENGAN SINDROM NEFROTIK
DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR
TGL 16-18 JUNI 2022

Nama Mahasiswa : I Gusti Putu Ardana


NIM : 219012781
Tempat Praktek : Ruang Pudak
Tanggal : Pengkajian : 14 Juni 2022
Praktik : 13 Juni 2022 – 23 Juni 2022

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : AA
No. Rekam Medis : 14066650
Tempat/tgl lahir : Denpasar, 3 Mei 2009
Umur : 13 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Suku bangsa : Bali
Bahasa yg dimengerti : Indonesia
Agama : Hindu
Nama ayah/ibu/wali : Tn.RA / Ny. PS
Pendidikan ayah/ibu/wali : PT/SMA
Pekerjaan ayah/ibu/wali : Swasta/ IRT
Alamat/no.telp : Jl. Tukad Musi IV No. 5 Denpasar
Diagnosa medis : Sindrom Nefrotik Resisten Steroid
Tanggal MRS : 14 Juni 2022

II. KELUHAN UTAMA


a. Saat MRS
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas
b. Saat Pengkajian
Pasien mengeluh sesak nafas.
III. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Pasien terdiagnosis menderita sindrom nefrotik sejak tahun 2016. Saat dilakukan
pengkajian pasien mengeluh sesak nafas dan tubuh terasa lemah. Pasien dirawat saat
ini untuk perbaikan kondisi dan rencana pemberian khemotherapi (cyclopospamide)
bila keadaan umum pasien optimal.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


a. Pre natal : saat hamil ibu pasien mengatakan tidak pernah merokok atau minum
minuman keras.
b. Intra dan post natal
Intranatal :
- Lama persalinan : 3 jam
- Saat persalinan : matur
- Komplikasi persalinan : tidak ada
- Terapi yang diberikan : tidak ada
- Cara melahirkan : pervaginam
- Tempat melahirkan : rumah sakit
Post natal :
‐ Usaha nafas : tanpa bantuan
‐ Kebutuhan resusitasi : tidak ada
‐ Apgar score : normal
‐ Bayi langsung menangis :ya
‐ Tangisan bayi :kuat
‐ Obat yg diberikan setelah lahir : tidak ada
‐ Trauma lahir : tidak ada
‐ Narkosis : tidak ada
‐ Keluarnya urine atau BAB : normal
c. Penyakit yang pernah diderita : selain sindrom nefrotik pasien tidak pernah
menderita sakit lain yang mengharuskan pasien dirawat, hanya sakit biasa seperti
batuk/ pilek.
d. Hospitalisasi : pasien dirawat di RS saat ini untuk perbaikan keadaan umum dan
rencana pemberian obat kemoterapi (cyclopospamide) bila keadaan umum optimal.
Sebelumnya pasien sudah pernah dirawat di RS dengan alasan yang sama.
e. Operasi : pasien belum pernah operasi sebelumnya.
f. Injury/kecelakaan : pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
g. Alergi : pasien tidak memiliki riwayat alergi dengan obat-obatan maupun
makanan
h. Imunisasi : ibu pasien mengatakan pasien sudah mendapatkan imunisasi yang
lengkap di puskesmas
i. Pengobatan : ibu pasien mengatakan sewaktu kecil pasien hanya minum obat
yg didapatkan dari fasilitas kesehatan apabila sakit. Diluar resep dokter, ibu
pasien tidak pernah memberikan obat kepada pasien.

V. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Ibu pasien mengatakan sewaktu bayi pasien mengalami pertumbuhan sama seperti
anak seusianya. Menegakkan kepala sekitar umur 3 bulan, membalik badan umur 4
bulan, duduk 6 bulan, merangkak 8 bulan, berdiri 12 bulan, berjalan 14 bulan dan
berbicara sekitar umur 12 bulan

VI. TINGKAT PERKEMBANGAN


Ibu pasien mengatakan selama kecil perkembangan pasien sesuai dan sama dengan
perkembangan anak seusianya
a. Sosial : pasien dapat menyuapi boneka, pasien dapat membuka baju sendiri
b. Motorik halus : membuat menara dari 4 kubus
c. Bahasa : menunjuk 2 gambar, dapat berbicara 6 kata
d. Motorik kasar : pasien dapat melompat, menendang bola ke depan

VII. RIWAYAT SOSIAL


Pasien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara, saat ini pasien masih berstatus
sebagai pelajar SMP. Pasien tidak ada masalah dengan interaksi sosial, pasien
mampu berinteraksi dengan keluarga dan teman- teman sebayanya.

VIII. RIWAYAT KELUARGA


a. Sosial ekonomi : Ayah pasien bekerja sebagai pegawai swasta dan ibunya
merupakan seorang ibu rumah tangga. Ibu pasien mengatakan tidak ada kendala
sosial ekonomi dalam keluarganya
b. Lingkungan rumah : pasien tinggal bersama dengan kedua orangtua dan
saudaranya. Pasien mengatakan rumahnya selalu bersih meskipun sempit.
c. Penyakit keluarga : ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
memiliki penyakit yang sama dengan putranya.
Genogram :

Keterangan :

: laki : laki-laki

: perempuan

: pasien

: tinggal serumah

IX. POLA KESEHATAN


a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit sikap
keluarga adalah segera membawa ke rumah fasilitas kesehatan
terdekat.
Saat sakit : Pasien mengatakan dirinya sakit saat ini murni karena alasan medis.
Pasien mengatakan sudah menderita penyakit sindrom nefrotik sejak
tahun 2016. Apabila ada keluhan, orang tua pasien selalu membawa
pasien ke fasilitas kesehatan. Pasien rutin melakukan kontrol ke poli
anak RSUP Sanglah sebulan sekali.
b. Nutrisi (Makanan dan cairan)
Sebelum sakit : pasien makan 3-4 kali sehari diselingi snack 1-2 kali sehari. Pasien
dapat mengahabiskan 1 porsi makan yang diberikan. Pasien minum
6-8 kali sehari 100 mL tiap kali minum
Saat sakit : Pasien masih dapat menghabiskan porsi makanan yang disajikan
sebanyak 3 kali sehari diselingi snack 2 kali sehari. Minum 6 kali
sehari ± 100 ml sekali minum. Tidak ada keluhan mual dan muntah.
c. Aktivitas
Sebelum sakit
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Saat sakit
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain & alat, 4: tergantung
total
d. Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sehari-harinya banyak istirahat di rumah. Pasien
biasa tidur siang dan jarang mengalami kesusahan tidur di malam
hari.
Saat sakit : pasien mengatakan sering merasa lelah dan mudah tertidur tidak ada
keluhan mengenai tidurnya pasien tidak mengalami kesusahan tidur di
rumah sakit.
e. Eleminasi
Sebelum sakit : pasien rutin BAB 1x sehari, kencing sekitar 6-8 x sehari.
Saat sakit : pasien BAB satu kali sehari, konsistensi lembek warna cokelat, bau
khas. Kencing 5- 6 kali sehari, warna urine kuning jernih, bau khas
urine
f. Pola Hubungan
Sebelum sakit maupun saat sakit pasien mengatakan mempunyai banyak teman
sebaya dan hubungan mereka tetap terjalin walaupun jarang bertatap muka.
g. Koping
Sebelum sakit maupun saat sakit pasien mengatakan apabila memiliki masalah
selalu menceritakan masalahnya kepada keluarganya baik ayah maupun ibunya.
h. Kognitif dan Persepsi
Sebelum sakit maupun saat sakit pasien mengetahui bahwa penyakit yang
dialaminya saat ini adalah penyakit sindrom nefrotik dan memerlukan pengobatan
yg berkepanjangan.
i. Konsep diri
Sebelum sakit maupun saat sakit pasien mengatakan tidak ada perasaan minder atau
rendah diri dengan kondisi penyakitnya pasien yakin dia akan sembuh dan bisa
berkumpul lagi bersama keluarga dan teman- temannya.
j. Seksual
Sebelum sakit maupun saat sakit pasien mengatakan tidak ada masalah dengan
organ reproduksinya.
k. Nilai
Sebelum sakit maupun saat sakit, pasien mengatakan percaya sakit yang dideritanya
murni karena hal medis. Pasien mengatakan selalu mensyukuri segala hal yang
dialaminya dan rutin berdoa.

X. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Keadaan umun lemah. Kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6
Tanda Vital
TD : 100/70 mmHg
HR :105x/menit
RR : 32x/ menit
Suhu: 36,60 C
Saturasi oksigen : 91%
BB : 27 kg
TB : 135 cm
LLA : tidak diukur
LK : tidak diukur
LP : tidak diukur
b. Kepala
inspeksi : normosefali, warna rambut : hitam
palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
c. Mata
Inspeksi : konjungtiva merah muda. Sklera putih. Pupil isokor.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
d. Telinga:
Inspeksi : bentuk hidung simetris, kebersihan baik, terpasang sungkup masker
oksigen 6 liter/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
e. Hidung :
Inspeksi : bentuk simetris. Tidak tampak benjolan. Kebersihan cukup
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Mulut :
Inspeksi : kebersihan cukup, mukosa bibir lembab, lidah bersih.
g. Leher :
Inspeksi : tidak ada benjolan.
Palpasi : tidak tampak pembesaran kelenjar. Tidak ada nyeri tekan.
h. Dada :
Inspeksi : dada tampak simetris, terdapat penggunaan otot bantu pernafasan.
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : suara sonor pada lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : Tidak ada wheezing, tidak ada ronchi, suara s1 s2 tunggal reguler

i. Abdomen :
Inspeksi : tidak tampak benjolan
Palpasi : tidak tampak nyeri tekan
Perkusi : terdengar suara tympani
Auskultasi : bising usus 12x/menit
j. Genetalia : kebersihan cukup
k. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas : terpasang infus di tangan kiri, turgor kulit baik, akral
teraba hangat.
2) Ekstremitas bawah : tidak ada edema pada kedua kaki, tidak ada varises pada
kaki, akral teraba hangat.

XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG


Pemeriksaan Darah Lengkap
WBC : 14,24
HGB : 15,b gr/dl
PLT : 321
HCT : 45,4
Pemeriksaan Kimia Darah
SGOT : 16,3 U/L
SGPT : 37,8 U/L
BUN : 12,7 mg/dL
Creatinin : 1,0 mg/Dl
Albumin : 2,48
Pemeriksaan Urine Lengkap
Berat jenis : 1,012
Kekeruhan : jernih
pH : 7,5
Leukosit : negatif
Protein : positif 3
Glukosa : negatif
Keton : negatif
Darah : negatif
Warna : kuning
XII. THERAPI YANG DIPEROLEH
Nama Dosis Rute Indikasi
Prednison 40 mg tiap 8 jam oral Anti inflamasi
Captopril 25 mg tiap 8 jam oral Anti hipertensi
Cyclopospamid 500 mg/lpt dalam 500 ml IV kemoterapi
NaCl habis dalam 4 jam
Mesna 20% 200 mg dalam 100 ml NaCl IV Premedikasi
kemoterapi

XIII. ANALISIS DATA


DATA MASALAH/PROBLEM PENYEBAB/ETIOLOGI
DS : Pasien mengeluh sesak nafas Pola nafas tidak efektif
Penurunan volume intravaskuler
DO:
- Keadaan umum lemah Peningkatan ADH
- Terpasang sungkup masker oksigen 6
Ascites
liter/menit
- Terdapat penggunaan otot bantu Tekanan abdomen meningkat
pernafasan
Menekan diafragma
- RR : 32 x / mnt
- Saturasi oksigen : 91% Otot pernafasan tidak optimal

Nafas tidak adekuat

Pola nafas tidak efektif


DS : pasien mengeluh tubuh terasa lemah Intoleransi aktifitas
DO : Produksi asam laktat

- Keadaan umum lemah


Menumpuk di otot
- Pasien dirawat saat ini untuk perbaikan
kondisi dan rencana pemberian Kelemahan, keletihan,
mudah capek
khemotherapi bila KU optimal
- TD : 100/70 mmHg
Intoleransi aktifitas
HR :105x/menit
RR : 32x/ menit
XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan nafas tidak adekuat ditandai dengan
pasien mengeluh sesak nafas, keadaan umum lemah, terpasang sungkup masker
oksigen 6 liter/menit, terdapat penggunaan otot bantu pernafasan, RR : 32 x / mnt,
saturasi oksigen : 91%
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan pasien
mengeluh tubuh terasa lemah, keadaan umum lemah, pasien dirawat saat ini untuk
perbaikan kondisi dan rencana pemberian khemotherapi bila KU optimal, TD :
100/70 mmHg, HR :105x/menit, RR : 32x/ menit

XV. RENCANA KEPERAWATAN

NO Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional Nama/


Keperawatan Kriteria Hasil TTD
1 Pola nafas tidak Setelah dilakukan Manajemen jalan
efektif (D.0005) tindakan nafas (I.01011)
berhubungan keperawatan selama  Monitor pola  Takipnea
dengan nafas 2x24 jam, nafas biasanya ada
tidak adekuat diharapkan pola (frekwensi,kedala pada beberapa
nafas(L.01004) man,usaha nafas) derajat dan dapat
membaik dengan ditemukan pada
kriteria hasil: penerimaan atau
a. Dispneu selama stress
menurun  Posisikan semi  Peninggian
b. Frekwensi nafas fowler kepala tempat
membaik tidur
c. Ventilasi semenit mempermudah
meningkat fungsi pernafasan
d. Penggunaan otot dalam Ardana
bantu nafas menggunakan
menurun gravitasi
 Berikan oksigen  Terapi yang tepat
sesuai program dapat membantu
dalam proses
penyembuhan
 Monitor tanda  Tanda – tanda
tanda vital vital merupakan
 Monitor saturasi salah satu
oksigen informasi penting
mengenai status
kesehatan pasien
2 Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen
aktivitas tindakan energi (I.05178)
(D.0056) keperawatan selama  Identifikasi  Membantu dalam
berhubungan 2x24 jam, gangguan fungsi pemberian
dengan diharapkan toleransi tubuh yg intervensi
kelemahan aktivitas(L.05047) mengakibatkan selanjutnya
meningkat dengan kelelahan  Membantu
kriteria hasil :  Monitor pola dan pilihan intervensi
a. Keluhan lelah jam tidur yang tepat
menurun  Kondisi yang
b. Dyspnea saat  Sediakan nyaman akan
aktivitas lingkungan yang menginduksi
menurun nyaman dan tidur yang lebih
c. Dyspnea setelah rendah stimulus baik Ardana
aktivitas (misal:cahaya.sua
menurun ra,kunjungan)  Menyiapkan
d. Frekuensi nadi  Anjurkan pasien untuk
membaik melakukan dapat beraktivitas
aktifitas secara mandiri
bertahap
XVI. IMPLEMENTASI

No No Jam Nama/
Tanggal Implementasi Evaluasi
Diagnosa TTD
1 14 Juni 1,2 08.15  Mengkaji tanda - DS : pasien mengeluh napas sesak
2022 tanda vital, DO : TD : 100/70mmHg,
memonitor pola HR : 105x/menit,
napas RR : 32 x/ menit,
Ardana
SaO2 : 91%
Tampak sesak nafas, retraksi
otot bantu napas (+)

1 08.30  Memberi posisi DS : -


Ardana
semi fowler DO : pasien terbaring dalam posisi
semi fowler
Ardana
1 09.00  Memberikan DS : -
oksigen sesuai DO : pasien terpasang oksigen
instruksi dokter sungkup masker 6
liter/menit

2 10.00  Mengidentifikasi DS : pasien mengatakan lebih


Ardana
gangguan fungsi lelah setelah beraktivitas

tubuh yang DO : pasien tampak lemah, lebih


mengakibatkan banyak berbaring di

kelemahan tempat tidur

2 10.30  Menganjurkan DS : pasien mengatakan lebih

pasien melakukan lelah setelah beraktivitas


Ardana
DO : pasien masih tampak lemah
aktivitas secara
bertahap
2 12.30 DS : pasien mengatakan lebih
 Menyediakan nyaman dengan
lingkungan yang pencahayaan yang tidak Ardana
nyaman dan rendah terlalu terang
stimulus DO : -

2 13.00 DS : pasien mengatakan biasa


 Memonitor pola dan tidur siang ±1 jam
jam tidur pasien DO : pasien tampak menguap
Ardana

2 15 Juni 1,2 08.30  Mengkaji tanda - DS : pasien mengeluh napas masih


2022 tanda vital, agak sesak
memonitor pola DO : TD : 105/75mmHg,
Ardana
napas HR : 100x/menit,
RR : 28 x/ menit,
SaO2 : 93%
Tampak sesak nafas, retraksi
otot bantu nafas (+)

1 09.00  Memberi posisi DS : -


semi fowler DO : pasien terbaring dalam posisi Ardana
semi fowler

Ardana
1 09.30  Memberikan DS : -
oksigen sesuai DO : pasien terpasang oksigen
instruksi dokter sungkup masker 5
liter/menit

2 10.30  Mengidentifikasi Ardana

gangguan fungsi
tubuh yang DS : pasien mengatakan masih
mengakibatkan agak lelah setelah
kelemahan beraktivitas
DO : pasien tampak lemah, lebih
banyak berbaring di
2 11.30  Menganjurkan tempat tidur
pasien melakukan
Ardana
aktivitas secara DS : pasien mengatakan lebih
bertahap lelah setelah beraktivitas
DO : pasien masih tampak lemah
2 12.30  Menyediakan
lingkungan yang
Ardana
nyaman dan rendah DS : -
stimulus DO : pasien mengatakan lebih
nyaman dengan
 Memonitor pola dan pencahayaan yang tidak
2 13.00 jam tidur pasien terlalu terang
Ardana

DS : pasien mengatakan biasa


tidur siang ±1 jam
DO : pasien tampak menguap
XVII. EVALUASI
No Nama/
No Tanggal Evaluasi
Diagnosa TTD
1 16 Juni 2022 1 S : pasien mengatakan sudah tidak sesak lagi
O : pasien tampak lebih rileks, tidak terdapat
penggunaan otot bantu pernapasan,
terpasang oksigen nasal kanul 2
liter/menit, RR = 24x/menit, SaO2 : 96%
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi :
- Monitor pola nafas
(frekwensi,kedalaman,usaha nafas)
- Posisikan semi fowler
- Berikan oksigen sesuai program
Ardana
- Monitor tanda tanda vital
- Monitor saturasi oksigen
2 16 Juni 2022 2 S : Pasien mengatakan sudah mmpu
beraktivitas seperti biasa
O : pasien tampak lebih rileks, tampak sudah
mampu beraktivitas seperti biasa, TD :
105/88 mmHg. N : 92 x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi :
- Monitor pola dan jam tidur
- Sediakan lingkungan yang nyaman dan
rendah stimulus
- Anjurkan melakukan aktifitas secara Ardana
bertahap

Anda mungkin juga menyukai