ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY”S” DENGAN masalah defisit keperawatan diri KASUS
HIPERTENSI
Dilingkungan
PENGKAJIAN
Hari/tgl Masuk RS : -
Jam Masuk RS : -
Tanggal Operasi : -
No MR : -
Rumah Sakit : -
Data Biografi
Identitas Klien
Nama : Ny.”p”
Umur : 70tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Suku : Sasak
Nama : Tn.B
Umur : 40Tahun
Alamat :
Riwayat Kesehatan
Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengatakan kepala terasa nyeri 1 minggu yang lalu, dan pasien
merasakan nyeri dan pusing saat terbangun dari tempat tidur, pasien sering merasakan mual. Pasien
sempat pergi beli obat ke apotek untuk mengurangi rasa nyeri dan sakit kepalanya, tetapi obat yang di
minumnya tidak ada reaksinya. Pasien mengatakan nyeri pada kepalanya tidak sembuh-sembuh.
Akhirnya pada esok harinya jam 11.30 WITA pasien di rawat inap di rumahnya sendiri, karena tidak
tahan dengan rasa sakit kepalanya.
Riwayat penyakit keluarga : Pasien mengatakan ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang di
rasakan pasien saat ini dan tidak ada penyakit keturunan.
Genogram :
Sebelum sakit :
Saat sakit :
Pola Metabolik-Nutrisi
Sebelum sakit :
pasien mengatakan makan 3x sehari dengan lauk seadanya. Nafsu makan pasien baik. Jenis
makanan yang di makan dengan komposisi nasi,lauk dan sayuran. Frekuensi minum pasien
6-8 gelas/ hari, jenis minuman yang di minum yaitu air putih. Pasien makan dengan
mandiri tanpa bantuan orang lain. Didapatkan hasil pengkajian ( ABCD ) =
B (Biokimia) : (-) C (Clinic Sigh) : tidak ada tanda yang menunjukan gangguan metabolik
nutrisi. D (Diet) : Pasien makan 3x sehari dengan lauk seadanya. Jenis makanan yang di
makan dengn komposisi nasi, lauk pauk dan sayuran.
Saat sakit :
Pasien mengatakan menghabiskan makanan yang di buat oleh anaknya saat pasien di
rawat jalan dirumah. Pasien makan 3x sehari, makanan yang di berikan itu bubur dan nasi.
Pasien mengatakan terkadang meminta keluarganya membelikan makanan di luar
berbentuk makanan jajanan basah dan kering. Nafsu makan pasien baik. Frekuensi minum
pasien 4-6 gelas / hari, jenis minuman yang di minum yaitu air putih. Didapatkan hasil saat
pengkajian ( ABCD ) =
B (Biokimia) : (-) C (Clinic Sigh) : Tidak ada tanda yang menunjukan pasien gangguan
metabolik Nutrisi. D (Diet) : pasien makan 3x sehari dengan jenis makanan bubur dan nasi
terkadang pasien makan makanan luar yang berjenis jajanan basah dan kering. Nafsu
makan pasien baik. Frekuensi minum pasien 4-6 gelas / harinya.
Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAK 3x4/ hari. Cairan yang keluar berjumblah 1000-1500 cc
perharinya. Warna kuning jernih dengan bau khas. Pasien mengatakan tidak ada nyeri saat
BAK. Pasien BAK kekamar mandi dengan sendirinya dan tidak ada alat bantu apapun. BAB
2x sehari, warna kecoklatan dan berbau khas. Tidak ada nyeri saat BAB.
Saat Sakit :
Pasien mengatakan BAK 3-4 x sehari. Cairan yang keluar berjumblah 1000-1500 cc
perharinya. Warna kuning jernih dengan bau khas. Tidak ada keluhan apapun saat BAK.
Klien mengatakan BAB 2x sehari, warna kecoklatan dan berbau khas. Tidak ada keluhan
apapun saat BAB. Pasien mengatakan jika ingin BAB di bantu oleh anaknya ke kamar
mandi.
Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan setiap hari beraktivitas seperti biasa. , makan dan minum pasien dapat
melakukanya dengan sendiri tanpa alat bantu apapun. Pasien mengatakan tidak ada
gangguan fisik saat melakukan aktivitas rumah tangga setiap hari.
Saat Sakit :
Pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, karena dalam keadaan
sakit. Pasien hanya bisa beraktivitas di atas tempat tidurnya. Jika pasien ingin makan
minum dan ke kamar kadang di bantu oleh anaknya dan ibunnya.
Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan tidur siang hari 1 jam – 2 jam jika ada waktu. Pada malam hari pasien
tidur selama 5-6 jam. Tidak ada kebiasaan atau ritual menjelang tidur. Pasien bangun pagi
sekitar jam 05.00 karena harus belanja kepasar untuk keperluan berdagang sate terlebih
dahulu dan mempersiapkan warung. Jam tidur pasien biasanya pada malam hari sekitar
jam 10.00 malam setelah menutup warung dan membersihkan diri. Pada siang hari pasien
menyempatkan tidur. Lingkungan tempat tidur pasien aman nyaman dan jauh dari
kebisingan dan polusi udara. Karena sudah terbiasa dengan pola tidur yang seperti itu
setiap bangun tidur pasien merasa segar.
Saat Sakit :
Pasien mengatakan merasa gelisah selama di rawat jalan di rumah. Pasien bisa tidur
dengan menunggu beberapa saat setelah mengantuk. Pasien masih merasakan pusing.
Lingkungan tempat tidur pasien kurang bersih, aman dan nyaman karena selalu dirapikan
dan dibersihkan oleh anaknya. Pasien mengatakan lebih senang duduk di tempat tidurnya.
Pasien tidur siang hanya 1-2 jam saja dan tidur malam hari selama 6-7 jam. Pasien
terkadang bangun saat merasa haus.
Pola Persepsi-Kognitif
Sebelum Sakit :
Saat Sakit :
Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan bekerja sebagai TKW diluar negri . Pasien tinggal dengan seorang anak
laki-laki yang sudah memiliki pekerjaan sendiri dan perempuannya yang masih sekolah.
Pasien memiliki 1 orang anak putra . Pasien berlatar belakang status sosial ekonomi
menengah. Pasien mengatakan sering bersosial dengan tetangga di keluarganya. Tidak ada
ancaman konsep Diri.
Saat Sakit :
Pola Hubungan-Peran
Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan selain jadi TKW pasien berperan sebagai ibu rumah tangga. Pasien
merupakan ibu dari 1 orang anak. Pasien bisa menjalankan perannya secara berbarengan.
Pasien mengatakan merasa keluarga begitu penting baginya. Dukungan keluarga selalu
berperan dalam mengambil keputusan. Hubungan pasien dengan anak, keluarga dan orang
sekitar sangat baik.
Saat Sakit :
Pasien mengatakan selama dirawat jalan dirumah perannya sebagai ibu rumah tangga
terbengkalai, tetapi anak dan keluarganya memaklumi bahkan mendukung kesembuhan
pasien. Keluarga sangat berperan selama pasien sakit terutama anak pasien.
Pola Reproduktif-Seksualitas
Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sudah tidak menstruasi. Pasien menikah umur 22 tahun. Pengetahuan
tentang seksualitas dan reproduksi terbatas.
Saat Sakit :
Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan tidak ada pencetus stress pasien akhir-akhir ini. Pasien mengatakan
dirinya jika ada masalah yang dirasakan pasien akan langsung meluapkannya. Koping
dirinya terhadap stress dengan mencoba menenangkan dan meluapkannya.
Saat Sakit :
Pasien mengatakan bingung dan bertanya-tanya tentang penyakit dan pengobatan yang
dijalani. Kebingungan dan kecemasan pasien berkurang karena ada dukungan dari keluarga
yang dapat mengalahkannya.
Pola Keyakinan-Nilai
Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan selalu beribadah dan melakukan solat 5 waktu di rumah. Agama sangat
penting bagi pasien.
Saat Sakit
Pasien mengatakan tidak bisa melakukan sholat 5 waktu berwudhu ke kamar mandi di
bantu oleh anaknya.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : x/menit
Suhu : 37 °C
RR : 20 x/menit
Mata:
Konjungtiva &
skelera
Kornea
Mulut:
Bentuk normal, bibir - -
pucat, lidah tidak
Tidak ada nyeri tekan
kotor
Tidak ada
pembesaran
Bentuk simetris
Paru
Sonor Vesikuler
Denyut efek jantung Tidak distensi, tidak
Head To Toe Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
-
-
Genitalia: Akral teraba hangat
Jari lengkap, bentuk
normal
Kiri -
Integumen: -
Kekuatan Otot:
rium :-
: Tidak Terkaji
n :-
ng didapat
Therapy :
Tanggal Operasi : -
Operator : -
Jenis Operasi : -
Data Subyektif
Klien mengatakan nyeri dan pusing dirasakan saat terbangun dari tempat tidur
Data Obyektif
TD : 140/90 mmHg,
N : 80 x/menit
RR : 20 x/ menit
1 DS :
DO :
0-10
DS :
DO :
2.Resiko ketidakefektifan perpusi jaringan otak berhubungan dengan sirkulasi darah yang kurang ke otak
Diagnosa
HriTgl/jam Tujuan/kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional
Kep.
Jumat
31/07/14.00
aktivitas yang
meningkatkan
vasokontriksi
menyebabkan sakit
kepala pada adanya
peningkatan tekanan
vaskulerserebral
menurunkan/
mengontrol nyeri
mengetahui setiap
perubahan yang terjadi
pada klien dan untuk
penetapan tindakan
Diagnosa
HriTgl/jam Tujuan/kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional
Kep.
yang tepat
Monitor tanda-tanda
vital tiap 2 jam
Monitor adanya
pandangan kabur,
nyeri kepala
Catat perubahan
pasien dalam
merespon stimulus
Resiko
ketidakefekti
fan perpusi
jaringan otak
IV. TINDAKAN KEPERAWATAN
mengobserpasi tingkat
nyeri pasien Skala nyeri 4 dari
menganjurkan tehnik 0-10
relaksasi nafas dalam
Pasien mampu melakukan
menciptakan lingkungan dengan baik yang diajarkan
yang aman untuk
Hr/Tgl/jam No. Dx. Kep. Tindakan Keperawatan Respon pasien/hasil Paraf
mengobserpasi tingkat
nyeri pasien
Skala nyeri 2 dari
menganjurkan tehnik
0-10
relaksasi nafas dalam
Selasa
22/12/05.00
berikan pendidikan
kesehatan tentang
penyakitnya
Untuk
izinkan pasien bertanya
tentang penyakitnya Menambah informasi
Untuk menambah
pengetahuan klien
berikan pendidikan
kesehatan tentang
penyakitnya
Untuk menambah informasi
izinkan pasien bertanya
tentang penyakitnya Untuk menambah dan
Resiko ketidak semangat harapannya pasien
efektifan
Selasa mau melakukan hal yang
perpusi jaringan positif untuk kesehatan
22/12/05.35 otak
Untuk menambah
pengetahuan klien
berikan pendidikan
kesehatan tentang
Hr/Tgl/jam No. Dx. Kep. Tindakan Keperawatan Respon pasien/hasil Paraf
Rabu :S
O:
P : intervensi dilanjutkan
S:
15.00 2.
O:
TD : 110/80 mmHg
RR : 18 x/ menit
P : Intervensi dihentikan
Hari/tgl/Jam No. Dx. Kep. Catatan Perkembangan/Evaluasi