Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN IBU T DENGAN

DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DENGAN INTERVENSI


KEPERAWATAN AKUPRESSURE DI BANJAR YEH TENGAH
PAYANGAN
TANGGAL 03 – 05 JUNI 2022

Oleh :

KELAS B14-B / KELOMPOK 12

NI PUTU DESYA WIYANTI


NIM. 213221243

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN WIRA MEDIKA

TAHUN AJARAN

2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN IBU T DENGAN
DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DENGAN INTERVENSI
KEPERAWATAN AKUPRESSURE DI BANJAR YEH TENGAH
PAYANGAN
TANGGAL 03 – 05 JUNI 2022

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Ibu T
Umur : 58 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Yeh Tengah, Kelusa, Payangan

Tanggal Pengkajian : 03 Juni 2022


No. Register :-
Diagnosa Medis : Hipertensi

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Bapak A
Umur : 60 Tahun
Hub. Dengan Klien : Suami
Pekerjaan :
Wiraswasta
Alamat : Br. Yeh Tengah, Kelusa, Payangan

2. Status Kesehatan
2.1 Status Kesehatan Saat ini
- Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada kepala belakang serta tengkuk
- Penjelasan penyakit saat ini
Pasien mengatakan mengeluh nyeri pada kepala serta tengkuk sejak tanggal 2 Juni
2022, dirasakan seperti ditusuk-tusuk, lokasi nyeri pada bagian kepala belakang,
skala nyeri 5, nyeri dirasakan hilang timbul. Pasien juga mengeluh sulit tidur dan
sering terbangun setiap 2 jam jika nyeri kepalanya muncul. Pasien mengatakan
keluhan tersebut dirasakan saat pasien kelelahan berjualan di Pasar. Pasien tampak
sedikit meringgis menahan nyerinya, gelisah dan tampak memegang area yang
nyeri. Pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang lalu,
keluhan nyeri kepala dirasakan saat pasien merasa kelelahan, jika nyeri kepala
terasa berat pasien biasanya di bawa oleh anaknya ke Puskesmas Payangan untuk
berobat. Di puskesmas pasien mendapat terapi amlodipin 1x1 (5mg), Paracetamol
3x1 (500 mg), dan hufaneuron 2x1 (500 mg). Riwayat hipertensi dari keluarga
tidak ada.
2.2 Status Kesehatan Masa Lalu
- Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan mulai mengalami hipertensi dari 2 tahun yang lalu dan
sebelumnya tidak pernah mengalami sakit yang serius.
- Pernah dirawat
Pasien mengatakan pernah di rawat karena diare 2 tahun yang lalu di RS
- Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat dan makanan
- Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol/dll) : pasien mengatakan dulu sering
mengkonsumsi kopi 3 -4 kali sehari , namun setelah mengetahui dirinya memiliki
hipertensi pasien telah berhenti minum kopi.
2.3 Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang memiliki kelainan/kecacatan dan menderita
suatu penyakit yang berat serta tidak ada dari keluarga yang mengalami hipertensi
selain Ibu T.
2.4 Diagnosa Medis dan Therapy
- Diagnosa Medis : Hipertensi
- Therapy : Amlodipin 1x1 (5mg), Paracetamol 3x1 (500 mg), Hufaneuron 2x1 (500
mg)
3. Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual)
- Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Tingkat pengetahuan kesehatan/penyakit : Ibu.T mengatakan tahu mengenai penyakit
hipertensi yang dialaminya hanya saja Ibu.T masih sering melewatkan waktu
istiratnya
- Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan : Ibu.T mengatakan jika sakit akan
berobat ke Puskesmas Payangan
- Faktor resiko sehubungan dengan kesehatan: Ibu. T mengatakan sangat senang
berjualan ke Pasar dari pukul 04.00 wita sampe 13.00 wita , kemudian lanjut berkebun
dari pukul 14.00- selesai dan terkadang lupa untuk mengatur waktu istirahatnya .
Ibu.T hanya mengkonsumsi obat hipertensi 1x1 pagi , dan minum obat nyeri jika
merasa terlalu nyeri.
a. Pola Nutrisi-Metabolik
a. Sebelum sakit:
Sebelum sakit pasien biasanya memiliki kebiasaan makan normal 3x sehari, porsi
makan Ibu.T sebanyak setengah piring nasi, sayur dan lauk, konsumsi buah
jarang- jarang. Ibu.T biasanya minum air sebanyak 6-7 gelas sehari.
b. Saat sakit:
Saat sakit pasien tidak terlalu mengalami masalah pada porsi makannya, pasien
makan 3x sehari seperti biasa dengan porsi yang sama, konsumsi buah jarang-
jarang, konsumsi air sebanyak 6-7 gelas perhari.
b. Pola Eleminasi
BAB:
a) Sebelum Sakit :
Sebelum sakit pasien memiliki kebiasaan BAB 1-2 kali sehari dengan
konsistensi agak lembek dan sedikit-sedikit, bau khas feses dengan warna
kecoklatan.
b) Saat sakit :
Saat sakit pasien mengatakan tidak mengalami masalah dengan BAB nya,
BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi agak lembek dan sedikit-sedikit, bau
khas feses dengan warna kecoklatan
BAK:
a) Sebelum Sakit :
Saat sebelum sakit pasien biasa BAK 5-6 kali sehari dengan bau khas urin
dengan warna kuning khas urin
b) Saat sakit :
Saat sakit pasien tidak mengalami masalah pada BAK, BAK 5-6 kali sehari
dengan bau khas urin dan berwarna kuning khas urin.

c. Pola Aktivitas dan Latihan


a) Aktifitas

Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri √
Makan dan Minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √

Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Di bantu sebagian
2 : Di bantu orang lain
3 : Dibantu orang dan peralatan
4 : Ketergantungan/tidak mampu

d. Pola kognitif dan Persepsi


Bapak A suami Ibu.T mengatakan Ibu.T dapat berkomunikasi dengan baik dengan
orang lain, dan mengerti apa yang dibicarakan, berespon dan berorientasi dengan
baik dengan orang-orang sekitar. Ibu.T sudah mengetahui mengenai penyakit yang
dialaminya hanya saja masih sering melakukan kebiasaan melewatkan waktu
istirahatnya
e. Pola Persepsi-Konsep diri
 Gambaran diri: Pasien mengatakan menyukai semua bagian dari tubuhnya
 Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh
 Harga diri : Pasien mengatakan tidak malu terhadap penyakitnya
 Peran diri : Pasien mengatakan sebagai ibu rumah tangga dan bekerja
sebagai pedagang yang memiliki 3 orang anak
wanita dan 1 orang laki-laki
 Identitas : Pasien bernama Ibu T, umur 58 tahun, berasal dari Br.
Yeh Tengah, Kelusa, Payangan

f. Pola Tidur dan Istirahat


Sebelum sakit Ibu.T memiliki kebiasaan tidur 6-8 jam perhari dengan jam tidur
malam jam 21.00 dan bangun jam 04.00, Ibu.T juga memiliki kebiasaan tidur siang
selama 30 menit sampai 1 jam.
Saat sakit Ibu.T mengatakan ada masalah dengan waktu tidur malamnya, keluhan
tidak bisa tidur dirasakan ketika nyeri kepalanya timbul. tidur pada jam yang sama,
namun sering terbangun setiap 2 jam dan gelisah karena nyeri yang dirasakan.
g. Pola Peran-Hubungan
Sebelum sakit : Ibu.T mengatakan hubungannya dengan suami, anak maupun
keluarga lainnya sangat baik dan tidak ada masalah. Pasien berperan sebagai ibu
rumah tangga dan bekerja sebagai pedagang.
Saat sakit : Ibu.T mengatakan hubungannya dengan suami, anak maupun keluarga
lainnya tetap sangat baik dan tidak ada masalah.
h. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit:
Pasien mengatakan saat ini sudah tidak menggunakan KB, pasien memiliki 3
orang anak perempuan, dan 1 laki-laki , pasien sudah menopause.
Saat sakit:
Pasien mengatakan saat ini sudah tidak menggunakan KB, pasien memiliki 3
orang anak perempuan, dan 1 laki-laki, pasien sudah menopause.

i. Pola Toleransi Stress-Koping


Sebelum sakit : Ibu. T mengatakan jika ada mengalami masalah selalu bercerita
dengan suami, anaknya atau keluarganya dan menyelesaikan masalah bersamasama.
Saat sakit : Ibu.T mengatakan saat sakit seperti sekarang dan jika mengalami
masalah masih selalu bercerita dengan suami maupun anaknya. Dan jika merasa
tidak nyaman atau sakit Ibu.T selalu mengatakan pada suami maupun anaknya.
j. Pola Nilai-Kepercayaan
Sebelum sakit
Sebelum sakit Ibu.T biasanya melakukan persembahyangan rutin 1x sehari,
pasien beragama Hindu.
Saat sakit
Pasien tetap melakukan persembahyangan seperti biasanya, pasien mengatakan
penyakit yang dideritanya adalah karna kebiasaannya.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Nyeri : Ada
P : Pasien mengatakan nyeri kepala saat kelelahan
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Pada kepala belakang dan tengkuk
S : 5 (0-10)
T : Hilang timbul saat kelelahan
Tingkat kesadaran : Komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS = (E : 4 M : 6 V : 5)
b. Tanda Vital
TD : 160/100 mmHg
RR : 20 x/menit
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36,5 °C
SpO2 98

c. Keadaan Fisik
- Sistem pernafasan
Tidak tampak retrktasi dada, bentuk dada simetris, tidak tampak penggunaan
otot bantu napas tidak ada massa, pola napas normal, tidak ada nyeri tekan, tidak
teraba massa. Suara paru sonor. Suara nafas vesikuler, tidak terdengar wheezing
atau ronkhi.
- Sistem Kardiovaskuler
Tidak tampak retraksi dada, bentuk dada simetris, tidak nampak penggunaan otot
bantu napas tidak ada massa tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, pulse teraba
kuat, suara paru reguler, tidak terdengar gallop
- Sistem Pencernaan
Abdomen datar, tidak terdapat benjolan, tidak ada lesi, bising usus 10x/menit tidak
ada nyeri tekan di abdomen bagian kiri, tidak terasa pembesaran hepar, tidak teraba
adanya massa. Mukosa bibir tampak kering.
- Sistem Muskuloskeletal Integumen
Pergerakan sendi normal, kekuatan otot penuh, tidak ada edema, turgor kulit naik,
tidak ada deformitas, tidak ada nyeri gerak, nyeri tekan, tidak ada pembengkakan
pada sendi, tidak menggunakan alat bantu, tidak ada fraktur, kemampuan ADL
mandi, berpakaia, eliminasi, mobilisasi di tempat tidur,
pindah, ambulasi normal.
- Sistem Endokrin
Turgor kulit baik, tidak ada sianosis/anemis, warna kulit sawo matang, tidak ada
luka, tidak ada edema, tidak ada memar, benjolan mauupun lesi.
- Sistem Neurologi
Tidak ada pemmbesaran kelenjar tiroid dan limfatik.
- Sistem Imun Hematologi
Tidak ada tremor, reflek cahaya pupil bagus, pupil isokor 3 mm, gerak bola mata
bebas ke segala arah, GCS 15, kesadaran compos mentis, orientasi waktu, tempat,
orang normal.
5. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan Diagnostik) :
Tidak terdapat data penunjang Lab, X-Ray, MRI, Scan maupun data USG.
B. ANALISA DATA
Tabel Masalah Keperawatan
Data Etiologi Masalah
(Sesuai Dengan Patofisiologi)
DS: Hipertensi Nyeri Akut
P : Pasien mengatakan
nyeri kepala saat Kerusakan vaskuler pembuluh
kelelahan darah
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Pada kepala belakang Penyumbatan pembuluh darah
dan tengkuk
S : 5 (0-10) Vasokontriksi
T : Hilang timbul saat
kelelahan Gangguan sirkulasi

DO: Pasien tampak sedikit


meringgis menahan Otak
nyerinya, gelisah dan
tampak memegang area Resistensi pembuluh darah otak
yang nyeri. meningkat
TD : 160/100 mmHg
RR : 20 x/menit
Nadi : 88x/menit Nyeri kepala
Suhu : 36,5 °C
Nyeri Akut

DS: Pasien mengatakan Hipertensi Gangguan Pola Tidur


mengeluh sulit tidur karena
nyeri, sering terjaga di Kerusakan vaskuler pembuluh
malam hari, terbangun darah
setiap 2 jam
DO: TD : 160/100 mmHg
RR: 20 x/menit Penyumbatan pembuluh darah
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36,5 °C Vasokontriksi
SpO2 : 98
- Pasien tampak Gangguan sirkulasi
menguap
- Lingkar mata
pasien tampak Otak
gelap
Resistensi pembuluh darah otak
meningkat

Nyeri kepala

Gangguan Pola Tidur

C. Diagnosa Keperawatan

No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Tanggal TTD


Ditemukan Teratasi
1 03 Juni 2022 Nyeri Akut berhubungan 05 Juni 2022
dengan agen pencedera
Fisiologi (iskemia) ditandai
dengan pasien mengatakan
nyeri kepala saat kelelahan
Seperti tertusuk-tusuk pada
kepala belakang dan tengkuk,
dengan skala 5 (0-10), nyeri
dirasakan hilang timbul saat
kelelahan, pasien tampak
sedikit meringgis menahan
nyerinya, gelisah dan tampak
memegang area yang nyeri
serta mengatakan sulit tidur,
TD : 160/100 mmHg, RR: 20
x/menit, Nadi : 88x/menit,
Suhu : 36,5 °C, SpO2 : 98
2. 03 uni 2022 Gangguan Pola Tidur 05 Juni 2022
berhubungan dengan kurang
kontrol tidur ditandai dengan
pasien mengatakan mengeluh
sulit tidur karena nyeri, sering
terjaga di malam hari,
terbangun setiap 2 jam, TD :
160/100 mmHg, RR: 20
x/menit, Nadi : 88x/menit, Suhu
: 36,5 °C, SpO2 98,Pasien
tampak menguap, lingkar mata
tampak gelap
D. Rencana Keperawatan
No Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan SIKI:Manajemen Nyeri

berhubungan dengan keperawatan selama 3x 1. Identifikasi


kunjungan maka tingkat lokasi,
agen pencedera
nyeri menurun dengan karakteristik,
fisiologis (iskemia)
kriteria hasil: durasi, frekuensi,
ditandai dengan klien
SLKI:Tingkat Nyeri kualitas,Intensitas
mengeluh nyeri, klien a. Keluhan nyeri menurun nyeri
tampak meringis, dengan skala nyeri 2 (0- 2. Identifikasi respon
bersikap protektif, 10) nyeri non verbal
gelisah, frekuensi nadi b. Meringis menurun 3. Identifikasi
meningkat, sulit tidur c. Sikap protektif menurun pengetahuan dan
d. Gelisah menurun keyakinan tentang
e. Kesulitan tidur menurun nyeri
4. Berikan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri (Akupressure
pada titik meridian
LI 4, Hegu, LI 11,
ST 36, Zusanli, LV
, Taixi Ki3 dan
Sanyinjiao SP6 )
5. Kontrol
lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
6. Fasilitasi
istirahat dan tidur
7. Kolaborasi
Pemberian
analgetik, jika
perlu

2 Gangguan pola tidur Setelah diberikan intervensi SIKI:Dukungan Tidur

berhubungan dengan keperawatan selama…x… 1. Identifikasi

kurang kontrol tidur Kunjungan maka pola pola aktivitas

ditandai dengan klien tidur dan tidur

menguluh sulit tidur, membaik dengan kriteria 2. Identifikasi

sering terjaga, tidak hasil: faktor

puas tidur, istirahat SLKI:Pola Tidur pengganggu

tidak cukup a. Keluhan sulit tidur tidur


menurun 3. Modifikasi
b. Keluhan sering terjaga lingkungan
menurun 4. Batasi waktu
c. Keluhan tidak tidur siang
puas Tidur 5. Tetapkan
menurun jadwal tidur
d. Keluhan istirahat tidak Rutin
cukup menurun 6. Lakukan
prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan
7. Jelaskan
pentingnya
tidur cukup
8. Ajarkan
relaksasi otot
autogenik
atau cara
nonfarmakologi
lainnya

E. Implementasi

No Tanggal/Jam No. Dx Implementasi Respon Klien Nama/TTD


1 Jumat,3 1 Mengidentifikasi DS: DESYA
juni 2022 lokasi, P : Pasien
16.00 karakteristik, mengatakan
durasi, nyeri
frekuensi, kepala saat
kualitas, kelelahan
intensitas nyeri Q : Seperti
tertusuk-
tusuk
R : Pada
kepala
belakang
dan
tengkuk
S : 5 (0-10)
T : Hilang
Timbul saat
kelelahan

DO:
Pasien tampak
sedikit
meringgis
menahan
nyerinya,
gelisah dan
tampak
memegang
area yang nyeri
serta
mengatakan
sulit tidur
TD : 160/100
mmHg, RR: 20
x/menit, Nadi :
88x/menit,
Suhu : 36,5 °C,
SpO2 : 98
16.25 1 Mengidentifikasi DS: Pasien DESYA
pengetahuan dan mengatakan
keyakinan nyeri yang
tentang nyeri dirasakan
karena tekanan
darahnya
meningkat
DO: pasien
tampak
mengerti dan
mampu
menjelaskan
penyebab nyeri
kepalanya.
16.40 2 Mengidentifikasi DS : pasien
pola aktivitas mengatakan
dan tidur tidur pukul
21.00 wita dan
bangun jam
04.00 wita dan
sering
terbangun
setiap 2 jam.
Pagi pukul
04.00 pasien
pergi berjualan
sampe pukul
13.00,
kemudian
beristrahat 30
menit/1 jam .
aktivitas selain
berjualan
pasien
biasanya ke
kebun jam
14.00-selesai.
DO : Pasien
tampak
menjelaskan
pola aktivitas
sehari-hari dan
waktu tidurnya
17.00 1 Memberikan DS : pasien DESYA
teknik mengatakan
nonfarmakologis bersedia
untuk diberikan
mengurangi terapi
nyeri akupressur
(Akupressure DO : pasien
pada titik tampak rileks
meridian LI 4, saat diberikan
Hegu, LI 11, ST terapi
36, Zusanli, LV , akupressure
Taixi Ki3 dan dan merasa
Sanyinjiao SP6 ) nyaman
Sabtu 1 Mengidentifikasi P : Pasien DESYA
, 04 lokasi, mengatakan
Juni karakteristik, nyeri kepala
2022 durasi, saat kelelahan
16.30 frekuensi, Q : Seperti
kualitas, tertusuk-tusuk
intensitas nyeri R : Pada
kepala
belakang dan
tengkuk
S : 3 (0-10)
T : Hilang
Timbul saat
kelelahan
DO :
TD :150/90
MmHg
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36 ℃
Pasien tampak
meringgis
sambil
menunjukkan
bagian nyeri
kepalanya
16.45 2 Mengidentifikasi DS : Pasien DESYA
faktor mengatakan
faktor
pengganggu pengganggu
tidur tidurnya
karena nyeri
kepala yang
sering timbul
DO : pasien
tampak
memegang
kepalanya
yang nyeri
17.00 1 Memberikan DS : Pasien DESYA
teknik mengatakan
nonfarmakologis bersedia dan
untuk senang
mengurangi diberikan
nyeri terapi
(Akupressure akupressur
pada titik DO : pasien
meridian LI 4, tampak rileks
Hegu, LI 11, ST dan nyaman
36, Zusanli, LV , diberikan
Taixi Ki3 dan terapi
Sanyinjiao SP6 ) akupressure
17.30 2 Menjelaskan DS : pasien DESYA
pentingnya mengatakan
tidur cukup mengerti dan
akan mengatur
aktivitasnya
untuk
beristirahat
agar tidak
terlalu
kelelahan.
DO : Pasien
tampak
kooperatif
dengan
penjelasan
yang diberikan
Ming 2 Mengidentifikasi DS : Pasien DESYA
gu, 5 pola aktivitas mengatakan
Juni dan tidur tidurnya sudah
2022 tidak sulit tidur
14.00 dan tidak
terjaga lagi,
tidur dari
pukul 21.00
wita-05.00
wita, kemudian
beristrahat
siang dari
pukul 13.00-
16.00,
kemudian
melanjutkan
aktifitas ke
kebun.
DO : Pasien
tampak
menjelaskan
pola aktivitas
sehari-hari dan
waktu tidurnya
14.20 1 Memberikan DS : Pasien DESYA
teknik Mengatakan
nonfarmakologis kepalanya
untuk terasa ringan
mengurangi setelah diterapi
nyeri DO : pasien
(Akupressure tampak
pada titik nyaman saat
meridian LI 4, diberika terapi
Hegu, LI 11,
ST36, Zusanli,
LV , Taixi Ki3
dan Sanyinjiao
SP6 )
15.00 1 Mengidentifikasi DS : DESYA
lokasi, P : Pasien
karakteristik, mengatakan
durasi, nyeri kepala
frekuensi, saat kelelahan
kualitas, Q : Seperti
intensitas nyeri tertusuk-tusuk
R : Pada
kepala
belakang dan
tengkuk
S : 2 (0-10)
T : Hilang
Timbul saat
kelelahan
DO :
TD : 130/70
N : 79 x/menit
R : 20
S : 36
Pasien tampak
tidak
meringgis dan
tidak gelisah,
dan tidak
kesulitan tidur

F. Evaluasi
No Tanggal/Jam No. Dx Evaluasi Nama/TTD
1 05 Juni 2022 1 S: DESYA
P : Pasien mengatakan nyeri
kepala saat kelelahan
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Pada kepala belakang dan
tengkuk
S : 2 (0-10)
T : Hilang Timbul saat
kelelahan
O:
TD : 130/70
N : 79 x/menit
R : 20
S : 36
SpO2 : 98
Pasien tampak tidak meringgis
dan tidak gelisah, dan tidak
kesulitan tidur
A:
Pemberian terapi akupressure
P:
Lanjutkan pemberian tindakan
terapi akupressure
I:
Pemberian terapi akupressure
R:
Pemberian terapi akupressure
apabila masih mengeluh nyeri
2. 05 Juni 2022 S: Pasien mengatakan tidurnya DESYA
sudah tidak sulit tidur dan
tidak terjaga lagi
O:
TD : 130/70
N : 79 x/menit
R : 20
S : 36
SpO2 :98
Lingkar mata pasien tampak
tidak gelap
A:
Masalah teratasi, tujuan
tercapai
P:
Pertahankan kondisi pasien
dengan menjaga pola aktivitas
dan tidur serta menjaga
pola hidup tetap sehat
I:
Menganjurkan Pasien Untuk
mengatur pola aktivitas dan
istrahatnya
R:
Apabila terdapat keluhan
tambahan segera ke
pelayanan kesehatan untuk
memeriksakan kondisi
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai