Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. S DENGAN DIAGNOSA RABIES


DI RUANG APEL RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG

Oleh:

1. NI PUTU SEKARINI (213221270)


2. NI PUTU SANTIKA WIDYASWARI (213221271)
3. KOMANG WAHYU GINTARI (213221272)
4. NI KOMANG LIONY DAMAYANTI (213221273)
5. NI KOMANG ASIH CAHYA PRAMESTI (213221274)
6. GUSTI AYU MADE DIAH DWI MEIDAYANTI (213221275)
7. NUR’AINI PRAJNA PARAMITHA (213221276)
8. I PUTU DIAN PRATAMA (213221277)
9. NI LUH EVAYANI (213221278)
10. KOMANG ADITYA WEDAYANA (213221279)
11. NI WAYAN ASTINI (213221280)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.S
DENGAN DIAGNOSA RABIES
DI RUANG APEL RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 21-23 FEBRUARI 2022

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 68 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Dusun Tulangnyuh Desa Tegak, Klungkung
Tanggal Masuk : 20 Januari 2022 Pukul : 23.30 wita
Tanggal Pengkajian : 21 Januari 2022
No. Register : 213597
Diagnosa Medis : Rabies

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. S
Umur : 67 tahun
Hub. Dengan Klien : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Dusun Tulangnyuh Desa Tegak, Klungkung

1
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengatakan badan terasa panas

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan badan terasa panas, lemas, dan sedikit nyeri saat menelan
demgam skala nyeri 3, pasien mengatakan tidak ada nafsu makan, terasa mual dan
terkadang muntah 4x kurang lebih -+ sudah 9 hari. Pasien mengatakan pernah digigit
anjing kurang lebih 1 bulan yang lalu saat pergi ke sawah. Tampak sedikit luka gigitan
dibagian kaki kanan, tampak kemerahan pada sisi luka. Istri pasien mengatakan pasien
hanya dibelikan obat warung untuk penurun panas, serta nyeri terasa berkurang. Pasien
tampak tegang. TD : 90/60 mmHg, N : 96x/menit, RR : 24x/menit, S : 38,9 C, SpO2 :
98%. Akral teraba hangat, kesadaran Composmentis GCS E4V5M6

Riwayat Kesehatan Dahulu


a. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang sama
b. Pernah dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit
c. Alergi
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat, makanan, dan lain-lain.
d. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol,dll)
Pasien mengatakan tidak merokok, dan pasien minum kopi 1x sehari.

Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, diabetes
melletus. Saat ini keluarga tidak ada mengalami penyakit menular seperti HIV/AIDS,
TBC, dan sebagainya. Atau mengalami penyakit keturunan seperti asma, atau alergi
terhadap makanan, obat-obatan, binatang, dan lainnya. Pasien merupakan tulang
punggung keluarga.

2
Genogram :

1) Genogram :

Keterangan :
: laki-laki

: perempuan

: laki-laki meninggal

: perempuan meninggal

: pasien

: garis hubungan keluarga


Pasien mengatakan orang tua pasien meninggal karena faktor umur

3
Riwayat Sosiokultural
a. Pelaksanaan ibadah
Sebelum sakit pasien mengatakan setiap harinya berdoa/sembahyang di merajannya
sendiri.
Selama sakit pasien mengatakan berdoa diatas tempat tidur.
b. Keyakinan tentang kesehatan
Pasien mengatakan pasrah dengan kondisinya saat ini.

3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
• Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan apabila dirinya sakit, pasien hanya minum obat dari warung
atau ke puskesmas terdekat, dan segera bisa beraktifitas kembali seperti biasa.
Keluarga pasien mengatakan saat ini karena demam pasien naik turun, dan nafsu
makan pasien menurut, keluarga segera membawa pasien ke rumah sakit.
Pasien mengatakan berat badan sebelum sakit 60 kg, dan saat sakit 50 kg dengan
tinggi badan 168cm.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
• Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya pasien makan 3 kali sehari dengan
lauk, sayur, nasi habis 1 porsi dan tidak ada pantangan terhadap makanan. Pasien
mengatakan sebelum sakit biasanya pasien minum kurang lebih 5 sampai 6 gelas
air sehari (1200 ml) dan pasien mengatakan minum kopi 1 gelas perhari (100-150
ml).
• Selama sakit
Pasien mengatakan saat sakit pasien makan bubur 2 kali sehari , habis seperempat
porsi dan pasien mengatakan saat sakit hanya minum air kurang lebih ½ sampai
1 gelas (100-200 ml). Pasien mengatakan mual, dan muntah sudah 4kali.

4
c. Pola Eleminasi
• BAB
Sebelum sakit pasien mengatakan BAB 2 kali sehari dengan konsistensi lembek,
bau khas feses.
Selama sakit pasien mengatakan BAB 1 kali dalam 2 hari, konsistensi lembek,
bau khas feses.
• BAK
Sebelum sakit pasien mengatakan BAK 4-5 kali sehari dengan warna kekuningan
dan bau khas amoniak.
Selama sakit pasien terpasang dower catheter Fr. 16, jumlah urine 100 cc dalam
3 jam, berwarna kekuningan.

d. Pola Aktivitas dan Latihan


• Sebelum sakit
Pasien mengatakan kegiatannya sehari-hari yaitu sebagai petani
• Saat pengkajian
Pasien mengatakan saat sakit aktivitas yang biasanya dilakukan sebelum sakit
menjadi tidak bisa dilakukan karena pasien merasa terganggu dengan keluhan
yang dirasakan saat ini.

Tabel 3.1
Aktivitas

KemampuanPerawatanDiri 0 1 2 3 4

Makan dan minum ✓

Mandi ✓

Toileting ✓

Berpakaian ✓

Berpindah ✓

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: Dibantu orang lain, 3: Dibantu orang lain danalat,
4: Tergantung total.

5
e. Pola kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan, pasien pernah mendengar tentang bahayanya rabies, Pasien tidak
mengalami gangguan proses pikir, hal ini ditunjukan dengan kemampuan pasien
dalam menjawab/merespon semua pertanyaan perawat dan keluarga, pasien
mengatakan pengetahuannya cukup baik mengenai rabies karena sering mencari
informasi di internet.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
Pasien mengatakan dirinya sedang dirawat di RSUD Klungkung karena di diagnosa
rabies. Pasien juga mengatakan masih terasa lemas, lesu, dan badan terasa panas.
Paisen mengatakan masih terasa mual, dan sempat muntah 4 kali.
g. Pola Tidur dan Istirahat
• Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidur seperti biasa 7-8 jam, dan tidak mengalami gangguan
pola tidur.
• Saat pengkajian
Pasien mengatakan tidur tidak nyenyak, terkadang terbangun setiap 30 menit
karena merasa mual dan ingin muntah. Pasien mengatakan tidak merasa
terganggu oleh pasien yang lain yang berada dalam satu ruangan dengan dirinya.

h. Pola Peran-Hubungan
Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pasien mengatakan menjalin
hubungan baik dengan keluarga, saudara maupun masyarakat dilingkungan sekitar.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan bahwa dirinya sudah menikah, memiliki 2 anak, 1 perempuan dan
1 laki-laki.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
• Sebelum sakit
Pasien mengatakan apabila mempunyai masalah baik dalam kesehatan ataupun
yang terjadi diluar/dilingkungannya pasien selalu menceritakannya dengan
istrinya, dan apabila ada masalah keluarga, biasanya diselesaikan secara
kekeluargaan untuk penyelesaian masalah dengan baik.

6
• Saat pengkajian
Pasien mengatakan tidak mengalami masalah apapun saat dirinya sakit, apabila
pasien merasakan keluhan yang ia rasakan, pasien mengatakan ke istrinya untuk
memberitahukan petugas/perawat di ruangan.

k. Pola Nilai-Kepercayaan
• Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa dirinya beragama hindu dan biasa melakukan
persembahyangan setiap hari di merajannya. Begitu pula dengan hari-hari besar
keagamaan.
• Saat pengkajian
Pasien mengatakan hanya bisa berdoa di tempat tidur.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Tingkat kesadaran: Composmentis
GCS : E= 4, V=5, M=6
Postur tubuh : Kurus, BB = 55 kg
IMT =BB(kg) : TB(m)2
=50kg : (168/100)2
= 17,7 kg/m2
b. Tanda Vital
TD : 100/60 mmhg
N : 101x/menit
RR : 23x/mnt
Suhu : 39,0˚C
SpO2 : 98%
c. Kepala
Kebersihan cukup, bentuk mesochepal, warna rambut putih (uban), penyebaran
rambut merata, ketombe tidak ada, nyeri tekan tidak ada.
d. Mata
Konjungtiva merah muda, gerakan bola mata terkoordinasi, mata simetris, sklera
putih, tidak ada gangguan penglihatan.

7
e. Hidung
Bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada, pembengkakan tidak ada, epistaksis tidak ada
f. Telinga
Bentuk simetris, adanya sedikit kotoran, tidak adanya pembengkakan, tidak ada
penumpukan serumen.
g. Mulut
Mukosa Bibir sedikit kering, gusi tidak berdarah, sedikit adanya plak, lidah bersih,
tidak ada pembengkakan tonsil, tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba masa.
h. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bendungan vena jugularis
i. Dada dan Punggung
Bentuk dada simetris, tidak terdengar suara ronchi, tidak terdengar suara wheezing,
tidak ada retraksi otot dada.
j. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi
Palpasi : turgon kulit elastis, tidak ada pembesaran hepar dan lien, tidak distensi
Perkusi : suara timpani
Auskultasi : peristaltik 8x/mnt
k. Ekstremitas
Atas :
Tangan kiri dan kanan simetris, turgor kulit elastis, kulit lembab, tidak ada kekakuan
pergerakan, terpasang infus ditangan kiri.
Bawah :
Kaki kiri dan kanan simetris turgor kulit elastis, tidak ada kekakuan otot maupun
sendi. Terdapat luka bekas gigitan anjing pada kaki kanan dan sedikit kemerahan pada
sisi luka.
l. Genetalia
Tidak terkaji
m. Anus
Tidak terkaji

8
5. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan Diagnostik) :
Data UGD (Tanggal 10/1/22)
Hb : 10,0 g/dL
Leukosit : 14.57 ribu/uL
Trombosit : 195 ribu/uL
Ureum : mg/dL
Kreatinin : mg/dL
Natrium (Na) : 140 mmol/L
Kalium (K) : 3,9 mmol/L
Klorida (Cl) : 101 mmol/L
GDS : 100 mg/dL
- Obat – obatan : Omeprazole 2 x 40 mg, Ondancentron 3 x 4 mg, Ceftriaxone 2 x 1
gr, Curcuma 3 x 1, Sucralfat Syrup 3 x CI, Paracetamol flash 3 x 1gr, IVFD Nacl 0,9%
28 Tpm

6. DATA TAMBAHAN
- Thorax AP
- EKG

9
7. ANALISA DATA
A. ANALISA MASALAH KEPERAWATAN

No Data Etiologi Masalah


Kolaboratif /
Keperawatan
1. DS : Anjing menggigit
Pasien mengatakan badan terasa panas. Hipertermi
Keluarga pasien mengatakan pasien
demam naik turun kurang lebih 9 hari. Virus masuk ke dalam tubuh
Keluarga pasien mengatakan pasien
pernah digigit anjing 1 bulan yang lalu
Virus berpindah dari tempatnya
pada kaki kanan pasien, saat pasien
dengan perantara saraf.
berangkat ke sawah.

Virus Berinkubasi
DO :

- Pasien tampak lemas dan lesu Gangguan keseimbangan sel


- Mukosa bibir kering neuron
- Akral dingin
- Vital sign : TD : 100/60 mmHg,
Aktivitas otot
N : 101x/menit, RR :
23x/menit, S : 39,0C , SpO2 :
98%
Metabolisme
Pemeriksaan Penunjang : Hb :
10 g/dL, Leukosit :
14.57ribu/uL
Suhu tubuh makin meningkat
- Tampak bekas luka gigitan
pada kaki kanan, sedikit
kemerahan

Hipertermni

10
2 DS : Pasien mengatakan mual, dan Pola makan tidak teratur, tidak Defisit nutrisi
nafsu makan, mual, muntah
muntah sudah 4x. Keluarga pasien
mengatakan pasien susah makan Berkurangnya pemasukan
makanan

DO : Kekosongan lambung

- Pasien tampak mual dan Erosi pada lambung (gesekan)


muntah Produksi HCL meningkat
- Pasien tampak lesu
Asam lambung refleks
- Pasien hanya makan habis ½
porsi bubur saja Berkurangnya pemasukan
makanan
- Mukosa bibir kering
- BB sebelumnya = 60 kg, BB Intake makanan tidak adekuat
saat sakit = 55 kg
- IMT pasien : 17,7 kg/m2 Defisit Nutrisi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Tanggal / Jam Diagnosa Keperawatan Tanggal, dan Jam


Ditemukan Teratasi
1 Selasa, 21 Februari (D.0130) Rabu, 23 Februari 2022
2022 Hipertermia berhubungan dengan Proses pukul 08:00 wita
Pukul 08:00 wita Penyakit (Infeksi)
2 Selasa, 21 Februari (D.0019) Rabu, 23 Februari 2022
2022 Defisit Nutrisi berhubungan dengan pukul 08:00 wita
Pukul 08:00 wita Ketidakmampuan Menelan Makanan
ditandai dengan berat badan menurun 10%
dan IMT: 17,7 kg/m2

11
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional TTD


No
Keperawatan Hasil Keperawatan
1 Hipertermia Setelah dilakukan Observasi : Observasi :
berhubungan asuhan keperawatan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
dengan Proses selama 3 x 24 jam, penyebab penyebab dari
Penyakit diharapkan suhu tubuh hipertermia hipertermi seperti
(Infeksi) pasien berada pada 2. Monitor suhu salah satunya yaitu
rentang normal. Dengan tubuh proses penyakit
kriteria hasil: 3. Monitor yang
a. Suhu tubuh dalam komplikasi menyebabkan
rentan normal akibat infeksi
(36,5-37,5oC) hipertermia 2. Memonitor adanya
b. Frekuensi ejang 4. Monitor peningkatan dan
mengalami tekanan darah, penurunan suhu
penurunan dengan nadi dan RR tubuh secara
skor 5 5. Monitor drastic
c. Nadi dalam rentan penurunan 3. Memonitor adanya
normal 80- tingkat komplikasi pada
130x/menit kesadaran hipertermia yang
d. RR dalam rentan 6. Monitor mengakibatkan
normal 18- terjadinya kerusakan pada
24x/menit kejang organ apabila tidak
e. Tidak ada berulang ditangani dan
perubahan warna Terapeutik : berujung pada
kulit dan tidak ada 7. Longgarkan kematian
pusing. atau lepaskan 4. Memonitor adanya
pakaian peningkatan
8. Berikan cairan seperti nadi dan
oral pernafasan apabila
9. Lakukan pasien mengalami
pendinginan demam tinggi.
eksternal

12
(kompres air 5. Memonitor dan
hangat pada observasi ketat
dari, leher, tingkat kesadaran
dada, apabila mengalami
abdomen, peningkatan suhu
aksila) tubuh
10. Baringkan 6. Memonitor
pasien agar terjadinya kejang
tidak jatuh yang merupakan
11. Pertahankan penyebab dari
kepatenan peningkatan suhu
jalan nafas tubuh yang
12. Dampingi merusak organ
selama periode penting yaitu otak.
kejang dan
Terapeutik
catat durasi
7. Melonggarkan atau
kejang
melepaskan pakaian
Edukasi :
pasien untuk
13. Anjurkan tirah
membantu pasien agar
baring
lebih nyaman dan
14. Anjurkan
tidak merasa panas
keluarga
menghindari 8. Membantu keluarga
memasukkan untuk memberikan
apapun ke cairan/air minum
dalam mulut yang
pasien selama cukup agar
periode kejang pasien tidak
Kolaborasi : dehidrasi
15. Kolaborasi 9. Membantu
dengan dokter melakukan
dalam pendinginan
pemberian eksternal seperti

13
cairan & kompres pada axila
elektrolit untuk menurunkan
intravena, jika suhu dalam tubuh
perlu 10.Membantu pasien
Kolaborasi untuk mencari
dengan dokter posisi
dalam ternyamannya
pemberian 11.Membantu
antikonvulsan, mempertahankan
jika perlu kepatenan jalan
nafas dengan
bantuan oksigen
nasal canul 4 lpm,
dengan harapan
kadar oksigen
dalam tubuh pasien
terpenuhi
12.Mendampingi
selama periode
kejang (bila perlu)
13.Menganjurkan tirah
baring
Untuk
memperlancar
peredaran darah,
serta memberikan
posisi nyaman
pada pasien
14.Menganjurkan
keluarga
menghindari
memasukkan
benda selama

14
periode kejang,
untuk mencegah
adanya
aspirasi/pasien
tersedak (bila
perlu)

Kolaborasi

15.Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian cairan
intravena seperti
IVFD Nacl 0,9%
28 tpm, serta
pemberian
antipiretik

2 Defisit Nutrisi
Setelah dilakukan
berhubungan Obsevasi
asuhan keperawatan Observasi
dengan
3x24 Setelah 1. Identifikasi status 1. Mengetahui status
selama
Ketidakmampuan
dilakukan asuhan nutrisi nutrisi pasien
Menelan
keperawatan selama 2. Mengetahui alergi
Makanan 2. Identifikasi alergi
3x24 jam diharapkan dan intoleransi
ditandai dengan dan intoleransi
defisit nutrisi teratasi makanan pada pasien
berat badan makanan
dengan kriteria hasil: 3. Membantu memilih
menurun 10%,
1. Adanya peningkatan 3. Identifikasi makanan yang disukai
IMT pasien 17,7
berat badan sesuai makanan yang disukai pasien
2
kg/m
dengan tujuan 4. Menentukan jumlah
4. Identifikasi
2. Berat badan ideal
kebutuhan kalori dan dan jenis nutrien yang
sesuai dengan tinggi akan diberikan
jenis nutrien
badan
5. Menentukan
penggunaan selang

15
3. Mampu 5. Identifikasi nasogastrik untuk
mengidentifikasi perlunya penggunaan membantu memberikan
kebutuhan nutrisi selang nasogastrik nutrien
4. Tidak ada tanda- 6. Memantau asupan
6. Monitor asupan
tanda nutrisi makanan pada pasien
makanan
5. Menunjukkan 7. Mengetahui berat
peningkatan fungsi 7. Monitor berat badan pasien
dari pengecapan dan badan 8. Membantu
menelan menentukan tindakan
8. Monitor hasil
6. Tidak terjadi keperawatan
pemeriksaan
penurunan berat
laboratorium
badan yang berarti
Terapeutik Terapeutik

1. Lakukan oral
1. Memberi rasa
hygiene sebelum
nyaman sebelum
makan, jika perlu
makan pada pasien
2. Fasilitasi 2. Membantu pasien
menentukan pedoman dalam melakukan diet
diet 3. Penyajian makanan
secara menarik dan
3. Sajikan makanan
suhu yang sesuai
secara menarik dan
membantu pasien untuk
suhu yang sesuai
mengkonsumsi
4. Berikan makanan makanan
tinggi serat untuk 4. Membantu
mencegah konstipasi mengurangi konstipasi
pada pasien
5. Berikan makanan
5. Membantu
tinggi kalori dan
kecukupan nutrisi pasa
tinggi protein
pasien.
6. Berikan suplemen
makanan

16
7. Hentikan 6. Membantu
pemberian makan memenuhi kebutuhan
melalui selang nutrisi pada pasien
nasogastrik jika 7. Pemberian makan
asupan oral dapat melalui selang
ditoleransi nasogastrik diberikan
kepada pasien yang
tidak mampu mendapat
asupan oral

Edukasi
Edukasi
1. Anjurkan posisi 1. Membantu
duduk memberikan rasa
nyaman pada pasien
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan
2. Membantu pasien
Kolaborasi memahami diet yang
akan diberikan
1. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian medikasi
1. Membantu pasien
sebelum makan
untuk memahami
2. Kolaborasi ahli nutrien ang akan
gizi untuk diberikan sebelum
menentukan jumlah makan
kalori dan jenis 2. Menentukan diet
nutrien yang dan jenis nutrien yang
dibutuhkan akan diberikan

17
D. IMPLEMENTASI

Hari/ No
Tindakan Keperawatan Evaluasi Ttd
Tgl/Jam Dx
5 Memonitor TTV DS: pasien mengatakan perawat
21/02/2022 pasien dan BB badannya masih terasa panas
1,2
08.00 pasien
dan mengatakan badannya
lemas
DO: TTV pasien
TD :110/60 mm/Hg
S : 38,8C
N : 89x/menit
R: 20x/menit
BB : 50kg

2 Monitor asupan makanan DS : pasien mengatakan mual perawat


21/02/2022
ketika makan dan tidak bisa
11.00
menghabiskan satu porsi
makanan yang disediakan
DO : pasien tampak hanya
menghabiskan ½ porsi makanan
yang disediakan.
21/02/2022 Memonitor
2 tanda – tanda DS : pasien mengatakan perawat
ada adanya komplikasi
13.00 1 badannya masih terasa hangat
akibat hipertermi
dan badan pasien masih terasa
lemas
DO : suhu tubuh pasien 38,9
C,mukosa bibir pasien tampak
kering

18
Memberikan edukasi DS : pasien mengatakan
mengenai penyakit yang
mengerti tentang edukasi yang
21/02/2022 diderita oleh pasien
disampaikan oleh perawat
13.20
DO : pasien tampak memahami
edukasi yang diberikan.
Memberiakan obat DS: pasien mengatakan perawat
1 pracetamol flash via IV badannya masih terasa hangat
21/02/2022
DO : suhu tubuh pasien 38,9C,
14.00
obat paracetamol sudah masuk
via
Memonitor TTV DS: pasien mengatakan perawat
22/02/2022 pasien dan BB badannya masih sedikit terasa
1,2
08.00 pasien
hangat dan lemas
TTV pasien
TD :108/60 mm/Hg
S : 37,9C
N : 80x/menit
R: 20 x/menit
BB : 50Kg
Monitor asupan DS : pasien mengatakan masih perawat
22/02/2022
2 makanan mual ketika makan dan tidak
08.30
bisa menghabiskan satu porsi
makanan yang disediakan
DO : pasien tampak hanya
menghabiskan ½ porsi makanan
yang disediakan.
22/02/2022 Memberikan
2 posisi DS: pasien mengatakan lemas perawat
09.00 1,2 nyaman posisi semi DO : pasien tampak istirahat
fowler dengan posisi semifowler

19
2 Ajarkan diet yang DS : pasien mengatakan perawat
22/02/2022
diprogramkan mengerti dan mematuhi tentang
10.00
diet yang dianjurkan
Do : pasien tampak mengerti
tentang diet yang telah
diprogramkan
Memberiakan obat DS: pasien mengatakan perawat
22/02/2022
1 pracetamol flash via IV badannya masih terasa hangat
14.30
DO : suhu tubuh pasien 37,9C,
obat paracetamol sudah masuk
via
Memonitor TTV DS: pasien mengatakan panas perawat
22/02/2022 pasien dan BB badannya
1,2 sudah sedikit
16.00 pasien
berkurang
DO: TTV pasien
TD :90/60 mm/Hg
S : 38,9C
N : 90x/menit
R: 20 x/menit
BB :50 Kg

Menjurkan tirah baring DS :pasien mengatakan akan perawat


22/02/2022
1,2 beristirahat
21.00
DO: Pasien tampak mulai
istirahat
Kaji ulang kondisi pasien DS: Pasien mengatakan panas Perawat
1,2 badannya sudah
berkurang,pasien mengatakan
23/02/2022
lemas dan mual yang
08.00
dialaminya sudah berkurang
pasien belum bisa
menghabiskan 1 porsi makanan
yang disediakan.

20
DO : keadaan umum pasien
masih sedikit pucat,mukosa
kering pasien sudah
berkurang,pasien hanya
menghabiskan ½ porsi makanan
saja dari makanan yang
disediakan
TTV pasien
TD :100/60 mm/Hg
S : 36,8C
N : 90x/menit
R: 20 x/menit
BB :50 Kg

21
E. EVALUASI

No
No Hari/Tgl Evaluasi TTd
Dx
1 Rabu, 1 S : pasien mengatakan panas badannya Perawat
23/02/2022 sudah berkurang
08.00 O :Mukosa bibir pasien sudah
berkurang
TTV pasien
TD :110/60 mm/Hg
S : 36,8C
N : 82x/menit
R: 20 x/menit
BB :50 Kg
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien

2 Rabu, 2 S : pasien mengatakan lemas dan mual Perawat


23/02/2022 yang dialaminya sudah berkurang
08.00 pasien belum bisa menghabiskan 1
porsi makanan yang disediakan.
O : pasien hanya menghabiskan ½ porsi
makanan saja dari makanan yang
disediakan
TTV pasien
TD :110/60 mm/Hg
S : 36,8C
N : 82x/menit
R: 20 x/menit
BB :50 Kg
A : Masalah teratasi Sebagian
P : Lanjutkan intervensi nomor 1,6,7

22

Anda mungkin juga menyukai