I
DAFTAR ISI
Halaman Utama.............................................................................................................................i
Kata Pengantar..............................................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Penulisan...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................3
BAB II Pembahasan......................................................................................................................4
A. Pengertian Manajemen Keperawatan di Puskesmas........................................................4
B. Tugas dan Fungsi Puskesmas............................................................................................4
C. Susunan Organisasi Puskesmas........................................................................................5
D. Standar Akreditasi di Puskesmas.....................................................................................6
E. Jenis Akreditasi di Puskesmas..........................................................................................7
F. Penerapan Manajemen di Puskesmas...............................................................................9
G. Subsistem Manajemen di Puskesmas..............................................................................11
H. Gaya Kepemimpinan yang diterapkan di Puskesmas......................................................13
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
keilmuan, pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai standart, asuhan keperawatan
yang berorientasi kepada klien dan mematuhi kode etik keperawatan.
Untuk peningkatan profesionalisme, salah satunya dengan manajemen
kinerja klinik tenaga keperawatan. Yang termasuk manajemen kinerja klinik
adalah penyusunan standart operating procedure, indikator kinerja klinik, uraian
tugas, diskusi refleksi kasus, monitoring dan evaluasi, Diharapkan dengan
manajemen kinerja klinik, kontribusi profesi keperawatan terhadap peningkatan
derajat kesehatan akan meningkat.
Selain itu Manajemen Keperawatan ini sebagai struktur kegiatan
operasional dalam melakukan pelayanan keperawatan yang akan mendukung
proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan pasien yang dirawat selama 24
jam.Hal ini menunjukkan manajemen keperawatan sangat penting, karena
membutuhkan waktu yang panjang untuk melayani pasien. Dengan demikian
perawat membutuhkan lingkungan kerja yang baik. Karena lingkungan kerja
merupakan lingkungan internal dalam sebuah organisasi yang mempengaruhi
perilaku perawat dalam menjalankan tugasnya (Huber,1996).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu manajemen keperawatan dipuskesmas?
2. Apa tugas dan fungsi puskesmas?
3. Bagaimana susunan organisasi puskesmas?
4. Bagaimana standar akreditasi di puskesmas?
5. Apa saja jenis akreditasi di puskesmas?
6. Bagaimana Teori, konsep dan prinsip dasar kepemimpinan manajemen
keperawatan?
7. Bagaimana penerapan manajemen di puskesmas?
8. Bagaimana subsistem manajemen di puskesmas?
9. Bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan di puskesmas?
2
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui manajemen keperawatan di puskesmas
2. Untuk mengetahui tugas dan fungsi puskesmas
3. Untuk mengetahui susunan organisasi puskesmas
4. Untuk mengetahui standar akreditasi di puskesmas
5. Untuk mengetahui jenis akreditasi di puskesmas
6. Untuk mengetahui Teori, konsep dan prinsip dasar kepemimpinan manajemen
keperawatan
7. Untuk mengetahui penerapan manajemen di puskesmas
8. Untuk mengetahui subsistem manajemen di puskesmas
3
Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan di puskesmas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Depkes, 2014).
C. SUSUNAN ORGANISASI
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Puskesmas dipimpin
5
oleh seorang Kepala Puskesmas yang merupakan seorang Tenaga Kesehatan
dengan kriteria sebagai berikut (Depkes, 2014):
1. Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi
manajemen kesehatan masyarakat;
2. Masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun; dan
3. Telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
Kepala Puskesmas bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di Puskesmas
dan ia dapat merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sumber daya Puskesmas
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Dalam hal di Puskesmas kawasan
terpencil dan sangat terpencil yang tidak tersedia seorang tenaga kesehatan seperti
kriteria diatas, maka Kepala Puskesmas merupakan tenaga kesehatan dengan
tingkat pendidikan paling rendah diploma tiga (Depkes,2014).
Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas :
1. kepala Puskesmas;
2. kepala sub bagian tata usaha;
3. penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
4. penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium; dan
5. penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan (Depkes, 2014)
6
tanpa memandang golongan sosial, ekonomi, pendidikan, jenis kelamin, ras,
maupun suku.
E. JENIS AKREDITASI
Akreditasi puskesmas terbagi dalam beberapa jenis diantaranya :
1. Tidak Terakreditasi: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III kurang dari 75 %
dan Bab IV, V, VI< 60 %, VII, VIII, IX kurang dari 20 %
2. Terakreditasi Dasar: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III ≥ 75 %, dan Bab
IV, V, VI ≥ 60 %,BabVII, VIII, IX ≥ 20 %
3. Terakreditasi Madya: jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V ≥ 75 %,
BabVI, VII≥ 60 % VIII , IX ≥ 20 %
4. Terakreditasi Utama: jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V, VI, VII ≥ 75
Bab VIII, IX ≥ 60 %
5. Terakreditasi Paripurna: jika pencapaian nilai semua Bab ≥ 75%
7
F. PENERAPAN MANAJEMEN DI PUSKESMAS
Untuk dapat melaksanakan usaha pokok puskesmas secara efisien, efektif,
produktif, dan berkualitas, pimpinan puskesmas harus memahami dan
menerapkan prinsip-prinsip manajemen. Penerapan manajemen kesehatan di
puskesmas terdiri dari :
1. Micro Planning (MP)
Merupakan perencanaan tingkat puskesmas. Pengembangan program
puskesmas selama 5 tahun disusun dalam MP.
2. Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP
Merupakan bentuk penjabaran MP kedalam paket-paket kegiatan
program yang dilaksanakan oleh staf, baik secara individu maupun
berkelompok. LKMP dilaksanakan setiap tahun.
3. Local Area Monitoring (LAM) atau PIAS-PWS (Pemantauan Ibu dan Anak
Setempat-Pemantauan Wilayah Setempat)
Merupakan sistem pencatatan dan pelaporan untuk pemantauan
penyakit pada ibu dan anak atau untuk penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi. LAM merupakan penjabaran fungsi pengawasan dan
pengendalian program. LAM yang dijabarkan khusus untuk memantau
kegiatan program KIA disebut dengan PIAS. Sistem pencatatan dan pelaporan
terpadu puskesmas (SP2TP) adalah kompilasi pencatatan program yang
dilakukan secara terpadu setiap bulan.
Stratifikasi puskesmas merupakan kegiatan evaluasi program yang
dilakukan setiap tahun untuk mengetahui pelaksanaan manajemen program
puskesmas secara menyeluruh. Penilaian dilakukan oleh tim dari Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Data SP2TP dimanfaatkan oleh
puskesmas untuk penilaian stratifikasi (Muninjaya, 2004).
Supervisi rutin oleh pimpinan puskesmas dan rapat-rapat rutin untuk
koordinasi dan memantau kegiatan program. Supervisi oleh pimpinan,
8
monitoring, dan evaluasi merupakan penjabaran fungsi manajemen
(pengawasan dan pengendalian) di puskesmas (Muninjaya, 2004).
9
bendahara proyek (mencatat dan melaporkan dana operasional kegiatan
proyek) dan bendahara rutin (mengurusi gaji pegawai dan pemasukan
keuangan rutin puskesmas).
2. Subsistem manajemen logistik
Setiap program membutuhkan dukungan logistik yang jumlah dan
jenisnya berbeda-beda. Kebutuhan ini disusun dalam Lokakarya Mini
Puskesmas (LKMP). Agar praktis biasanya kebutuhan logistik puskesmas
disediakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dan BKKBN (khusus untuk
program KB) dengan dana yang sudah dialokasikan setiap tahun. Pimpinan
puskesmas mempunyai wewenang dan wajib memeriksa administrasi barang
dan obat secara rutin.
3. Subsistem manajemen personalia
a. Untuk meningkatkan motivasi kerja staf, sistem intensif perlu diterapkan
sesuai dengan ketentuan yang disepakati bersama. Selain itu pemberian
penghargaan oleh pimpinan kepada staf yang berprestasi akan membantu
meningkatkan motivasi mereka.
b. Untuk manajeman personalia di puskesmas, dokter selaku manajer
puskesmas tidak diberikan wewenang untuk mengangkat staf kecuali
puskesmas menyisihkan dana sendiri untuk membayar honor staf. Akan
tetapi dokter berhak mengusulkan kebutuhan staf (jumlah dan jenis) ke
Dinkes kabupaten/kota.
c. Pertemuan antara pimpinan dengan staf sebaiknya diadakan secara rutin
dalam pertemuan rutin seperti rapat bulanan dan mingguan
4. Subsistem pencatatan dan pelaporan
Laporan yang dibuat oleh puskesmas antara lain:
a. Laporan harian (melaporkan adanya kejadian luar biasa (KLB) penyakit
tertentu
b. Laporan mingguan (melaporkan kegiatan penanggulangan penyakit diare)
c. Laporan bulanan (ada 4 jenis, LB1 berisi data kesakitan, LB2 berisi data
kematian, LB3 berisi data program gizi. KIA, KB, dan P2M, LB4 untuk
obat-obatan)
5. Subsistem pengembangan peran serta masyarakat (melalui PKMD)
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kepemimpinan dibandang sebagai suatu proses interaktif yang dinamis
yang mencakup tiga dimensi; pimpinan, bawahan dan situasi. Masing-masing dari
dimensi tadi saling mempengaruhi misalnya, pencapaian tujuan tergantung bukan
karena hanya sifat pribadi dari seorang pemimpin, tetapi juga tergantung dari
kebutuhan bawahan dan bentuk dari suatu keadaan.
B. Saran
Kami berharap agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami dengan
baik, tentang model-model kepemimpinan dalam keperawatan agar menjadi
pedoman kita sebagai perawat.
11
DAFTAR PUSTAKA
12