Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan tujuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Pemerintah
mengupayakan peningkatan kesehatan dibentuk melalui pelayanan. Pelayanan tersebut
salah satunya melalui pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan menurut Depkes RI
(2009) adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-
sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan atupun masyarakat seperti halnya rumah sakit. Rumah sakit merupakan
organisasi yang sangat komplek dan merupakan komponen yang sangat penting dalam
upaya peningkatan status kesehatan bagi masyarakat. Salah satu fungsi rumah sakit
adalah menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang merupakan bagian
dari sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan memelihara kesehatan masyarakat
seoptimal mungkin.

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Dalam


pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi kunci, yang dibuktikan oleh
kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan
hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit
maupun tatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat. Proses keperawatan
adalah teknik pemecahan masalah yang meliputi: pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi (Carpenito, 2007). Keperawatan profesional secara umum
merupakan tanggung jawab seorang perawat yang selalu mengabdi kepada manusia dan
kemanusiaan, sehingga dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan
benar (rasional) dan baik (etikal). Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
keperawatan di era global ini dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh
perawat. Oleh karena itu keperawatan di Indonesia pada saat ini dan di masa akan datang
perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan keperawatan dengan
memperhatikan dan mengelola perubahan yang terjadi di Indonesia secara profesional.
Manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif
dan efisien (Ricky W. Griffin, 2009). Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus
yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi sumber-sumber yang ada baik SDM, alat,
maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik
kepada pasien, keluarga, dan masyarakat (Nursalam, 2007). Hal ini menunjukkan bahwa
manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas utama dalam pengembangan
keperawatan di masa depan, karena berkaitan dengan tuntutan profesi dan global bahwa
setiap perkembangan serta perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Manajemen Keperawatan harus dapat
diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu
memahami bagaiman konsep dan aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu
sendiri.

Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata


yaitu di rumah sakit dan komunitas sehingga perawat perlu memahami konsep dan
aplikasinya. Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang pengelolaan bahan,
konsep manajemen keperawatan, perencanaan, yang berupa rencana strategis melalui
pendekatan : pengumpulan data, analisa SWOT dan penyusunan langkah-langkah
perencanaan, pelaksanaan secara operasional, khususnya dalam pelaksanaan Model
Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) dan melakukan pengawasan dan pengendalian
(Nursalam, 2002).
Hasil pengkajian pada tanggal 08 Januari 2020, Sistem pemberian asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien di ruang Perinatologi RSUD Wangaya Kota
Denpasar berdasarkan metode primer modifikasi dimana sekelompok pasien dirawat oleh
sekelompok perawat selama dirawat di RS yang terdiri dari perawat primer (PP) dan
perawat asosiet (PA), dalam meningkatkan keterampilan manajerial peserta didik
keperawatan selain mendapatkan materi manajemen keperawatan juga melakukan
praktek langsung di lapangan. Mahasiswa Non Reguler, Program Studi Ilmu
Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bina Usada Bali melakukan
praktek Stase Manajemen Keperawatan di ruang Perinatologi RSUD Wangaya Kota
Denpasar untuk melakukan pengkajian Manajemen Keperawatan dengan bimbingan
pembimbing di ruangan dan akademik.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan, mahasiswa

diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dengan

menggunakan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) dalam upaya

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit khususnnya pelayanan

keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa

dapat memenuhi tujuan sebagai berikut :

a. Melaksanakan pengkajian di ruang Perinatologi

b. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa Strengh, Weakness,

Opportunity, Threat (SWOT).

c. Menentukan rumusan masalah berdasarkan analisa yang telah dibuat.

d. Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil

pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional: (1) Timbang Terima,

(2) Supervisi, (3) Ronde Keperawatan (4) Penerimaan pasien baru, (5)

Discharge planning, (6) Refleksi Diskusi Kasus (RDK).

e. Melaksanakan strategi operasional ruangan berdasarkan hasil pengkajian

Model Asuhan Keperawatan Profesional: (1) Timbang Terima, (2)


Supervisi, (3) Ronde Keperawatan (4) Penerimaan pasien baru, (5)

Discharge planning, (6) Refleksi Diskusi Kasus (RDK).

f. Mengevaluasi strategi operasional ruangan berdasarkan hasil pengkajian

Model Asuhan Keperawatan Profesional: (1) Timbang Terima, (2)

Supervisi, (3) Ronde Keperawatan (4) Penerimaan pasien baru, (5)

Discharge planning, (6) Refleksi Diskusi Kasus (RDK).

Anda mungkin juga menyukai