D
DENGAN DIAGNOSA MEDIS MENINGITIS
OLEH KELOMPOK 3
B14B
A. Pengkajian Keperawatan
Tanggal Pengkajian : 14 Februari 2022
1. Biodata
a. Pasien
Nama : Tn.D
Umur : 30 tahun
Pendidikan : S1
Agama : Hindu
Pekerjaan : PNS
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Badung
Tanggal Masuk RS : 14 Februari 2022
Jam MRS : 09.00 WIB
Diagnosa Medis : Meningitis
b. Penanggung
Nama : Ny. W
Umur : 28 tahun
Agama : Hindu
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Badung
Hubungan dengan : Istri klien
2. Keluhan Utama :
Tn.D mengatakan merasa nyeri dibagian kepala
3. Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat Penyakit Sekarang:
Klien mengatakan bahwa sudah satu minggu mengalami nyeri
dibagian kepala (7/2/2022), selain itu juga terasa kaku dibagian leher
Klien juga sudah demam selama satu minggu. Sebelumnya klien sudah
minum obat untuk menurunkan demamnya tapi demamnya tidak mau
turun. Suhu klien saat diperiksa 38.90C. istri klien juga mengatakan
bahwa klien sering mengeluh sulit tidur karena nyeri yang sering ia
rasakan. Istri klien mengatakan bahwa di bagian leher kiri klien
terdapat benjolan yang sudah lama (± 1 bulan) awalnya klien merasa
biasa saja dengan benjolannya, namun lama kelamaan klien merasa
risih dengan benjolannya. Dari hari ke hari menjolan tersebut semakin
membesar. Ukuran benjolan ± 4 cm . akhirnya klien dibawa ke rumah
sakit untuk melakukan pemeriksaan. Klien dirawat di Ruang Kecak
RSD Mangusada dan mendapat terapi RL 500 ml (20 tpm)
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Istri klien mengatakan bahwa sewaktu berumur 28 tahun, klien pernah
mengalami Herpes Zoster selama satu minggu , dan sempat dirawat di
rumah sakit. Namun penyakitnya sudah sembuh
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Istri klien mengatakan bahwa di anggota keluarganya tidak ada yang
mengalami hal seperti Tn.D
4. Genogram
Keterangan :
Pria wanita Pasien yang teridentifikasi Meninggal
1 Makan
2 Minum
4 Toileting
5 Berpakaian
6 Berpindah
Keterangan :
0 : Dilakukan secara mandiri
1: Dilakukan dengan bantuan alat
2: dilakukan dengan bantuan keluarga
3: Dilakukan dengan bantu alat dan keluarga
4: Total ketergantungan
Oksigenasi : Klien mengatakan tidak ada masalah berkaitan dengan
pernapasan namun sejak sakit klien terkadang sesak napas jika
melakukan aktivitas berat seperti berlari atau menaiki tangga. RR klien
meningkat pada saat dikaji (28x/mnt). Klien terpasang oksigen 5 liter
menggunakan nasal canul
e. Pola persepsi kognitif : Keluarga mengatakan pasien mengalami
masalah nyeri dan pusing kepala, dan tidak mengalami masalah lainnya.
Saat diberikan pertanyaan mengenai nama, pasien langsung menjawab
dengan spontan dan mengatakan ingin cepat sembuh dari sakitnya. Di
rumah sakit Keluarga mengatakan pasien lebih sering mengatakan
kepalanya nyeri
f. Pola Tidur dan Istirahat : Sebelum sakit Tn.D mengatakan bahwa ia
biasanya tidur siang ± 30 menit – 1 jam , sementara untuk istirahat
malam ± 5-6 jam. Nn.H mengatakan tidak ada gangguan ketika hendak
istirahat. Namun sejak dirawat di rumah sakit ia mengatakan sulit tidur
karena merasa nyeri, sehingga pada siang hari pasien terlihat lemas.
Keluarga klien mengatakan suaminya sulit tidur ketika hendak tidur.
Konjungtiva pucat. Kenyamanan dan Nyeri: Klien mengatatakan bahwa
mengalami nyeri di bagian kepala (frontalis)
P : Tn D mengatakan nyerinya muncul sejak 1 mgg yg lalu
Q : Kualitas nyeri klien tajam seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri dirasakan di area kepala bagian frontalis
S : Skala nyeri 8 (antara 1-10)
T : Nyeri muncul secara tiba-tiba dengan durasi ± 30 detik
g. Pola konsep diri dan persepsi diri : Sebelum MRS Keluarga mengatakan
pasien sebelum MRS tampak ceria dan aktif bermain bersama teman-
temannya. Saat MRS Keluarga mengatakan pasien lebih sering diam
menyendiri dan hanya berkomunikasi jika perlu.
h. Pola peran dan hubungan : Sebelum MRS Keluarga mengatakan tidak
mengalami masalah saat merawat pasien dirumah. Saat MRS Keluarga
pasien mengatakan tidak mengalami masalah dalam melaksanakan
perannya sebagai orangtua pasien. Saat ini istri dan anak pasien selalu
mendampingi pasien selama masa perawatan di RS
i. Pola reproduktif dan seksual Sebelum MRS Keluarga mengatakan tidak
ada masalah di alat reproduksi pasien.Pasien dapat BAK secara normal
dan alat genetalia di bersihkan setiap hari. Saat MRS Keluarga
mengatakan tidak ada masalah di alat reproduksi pasien. Pasien dapat
BAK secara normal dan alat genetalia di bersihkan setiap hari
j. Pola Pertahanan Diri, Stress dan Toleransi : Sebelum MRS Keluarga
mengatakn pasien biasa dirawat dirumah. Saat MRS Keluarga
mengatakan pasien selalu ingin pulang kerumah.
k. Pola Keyakinan dan Nilai : Sebelum MRS Keluarga mengatakan selalu
berdoa dan melkukan persembahyangan menuru keyakinan untuk
proses kesembuhan pasien. Saat MRS Keluarga mengatakan selalu
mengimbangi proses perawatan medis di Rumah Sakit dengan berdoa
untuk proses penyembuhan.
6. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum :
Kesadaran : Apatis
GCS : E= 3 V= 5 M= 6 (Total 14 )
Vital Sign : TD : 150/80 mmHg
Nadi : Frekuensi : 60 x/mnt
Irama : Reguler
Kekuatan : lemah
Respirasi : Frekuensi : 28 x/mnt
Irama : Irreguler
Suhu : 38,90C
2) Kepala :
Kulit kepala : Bentuk kepala mesosepalus, terdapat pembengkakan di
daerah parietal
Rambut : Warna rambut hitam merata, rambut sedikit rontok
Keterangan :
Hematokrit L 35 % 36-47% N
Netrofil 67,50 % 50 – 70 N
Limfosit L 36,17 % 22 – 40 N
b) Terapi medis
/
DO : Suhu 38,9 0c, kulit terlihat kemerahan
12.00 WIB
dan terasa panas naat dipalpasi
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d proses inflamasi selaput serebral ditandai dengan klien mengatakan
terasa nyeri di bagian kepalanya yang sudah ia rasakan selama satu minggu, nyeri
klien tajam seperti ditusuk , Nyeri dirasakan di area kepala bagian frontalis, Skala
nyeri 8 (antara 1-10), Nyeri muncul secara tiba-tiba dengan durasi
± 30 detik, klien tampak menahan nyeri . pada saat berbiacar klien sering menutup
mata untuk mengurangi nyeri, tanda krenik (+)
2. Hipertermi b.d proses infeksi ditandai dengan pasien mengatakan suhu badan
terasa panas demam 1 minggu yang lalu, Suhu 38,9 0c, kulit terlihat kemerahan
dan terasa panas naat dipalpasi
3. Resiko ketidak efektifan perfusi serebral b,d edema dikepala (pariental)
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn.D No RM : 274793
Umur : 30 thn Diagnosa Medis : Meningitis
Ruang : Kecak Alamat : Badung
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Kajian nyeri secara kompehrensif termasuk 1. Nyeri merupakan penglaman subjektif
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, yang harus dijelaskan oleh pasien.
dengan inflamasi level nyeri klien menurun kualitas dan faktor presipitasi Identifikasi karakteristik nyeri dan faktor
selaput serebral dengan kriteria hasil: 2. Observasi reaksi nonverbal dari yang berhubungan merupakan suatu hal
ketidaknyamanan yang sangat penting untuk memilih
1. Klien dapat mengontrol
3. Kontrol lingkungan yang dapat intervensi yang cocok bagi pasien.
nyerinya
mempengaruhi nyeri seperti suhu 2. Merupakan indikator atau derajat nyeri
2. Klien mampu menerapkan
ruangan,pencahayaan dan kebisingan. yang tidak langsung dialami.
teknik relaksasi secara mandiri
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi 3. Lingkungan yang tidak kondisuf hanya
3. Non verbal klien tidak
untuk mereduksi nyeri seperti menggunakan akan memperparah rasa nyeri klien
menunjukan adanya nyeri
teknik napas dalam atau guided imaginary 4. Pasien dapan menggunakannya untuk
4. Skala nyeri klien berkurang
5. Lakukan kompres dingin di bagian yang menurunkan rasa nyeri secara mandiri
dari 8 ke 4
mengalami nyeri 5. Kompres dingin dapat mereduksi nyeri
Level: Pain Control 6. Kolaborasi dengan tim medis dalam 6. Jenis obat analgetik dapat menurunkan
pemberian obat analgetik (ibuprofen) nyeri
7. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Level: Pain Management 7. Salah satu indikator mengetahui sejauh
mana keefektifan kontrol nyeri
2 Hipertermia b.d Setelah di lakukan tindakan 1. Monitor suhu tubuh dan warna kulit klien 1. Memantau apakah ada terjadi
proses infeksi keperawatan selama 3 x 24 jam 2. Kompres hangat pasien pada lipat paha dan peningkatan atau tidak
di harapkan Hipertermi pada aksila 2. Dengan kompres hangat dapat membuka
Klien dari level 1 (tidak pernah) 3. Tingkatkan sirkulasi udara menggunkan pori-pori sehingga terjadi evaporasi
ke level 3 (kadang kadang) kipas angin 3. Sirkulasi yang baik membantu
dengan kriteria hasil : 4. Anjurkan klien untuk minum banyak air menurunkan demam klien
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam 4. Mencegah dehidrasi
1. Suhu tubuh dalam rentang
pemberian obat antipiretik (paracetamol) 5. Paracetamol dapat menurunkan deman
normal (36,50C – 37,50C)
Level: Fever Treatment
2. Nadi RR dalam rentang
normal
3. Warna kulit tidak kemerahan
4. Kulit tidak terasa hangat
Level: Thermoregulation
3 Resiko ketidak Setelah di lakukan tindakan 1. Monitor TTV klien 1. Memantau keadaan klien
evektifan perfusi keperawatan selama 3 x 24 jam 2. Monitor status neurologi klien menggunakan 2. Tindakan keperawatan yang diberikan
jaringan di harapkan peredaran darah GCS disesuaikan dengan tingkat kesadaran
Klien dari level 1 (tidak pernah) 3. Hindari gerakan fleksi maupun hiperekstensi klien
pada daerah leher 3. Perubahan kepala pada satu sisi dapat
menimbulkan penekanan pada vena
ke level 4 (sering) dengan 4. Berikan edukasi kepada keluarga dan pasien jugularis sehingga dapat menghambat
kriteria hasil : untuk memantau adanya suhu yang ekstrim aliran darah ke otak
pada daerah ekstremitas (dingin) 4. Suhu yang ekstrim mengindikasikan
1. Tekanan systole dan diastole
5. Berikan oksigen sesuai kondisi pasien terjadinya kurang suplai oksigen yang
dalam rentang normal
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam parah
2. Nadi dalam rentang normal
pemberian obat sedasi (Diazepam) 5. Dapat menurunkan hipoksia otak
3. Tidak ada
7. Kolaborasi dengan tim medis dalam 6. Obat sedasi merupakan jenis obat
ortostatikhipertensi
pemberian obat osmotik diuretik penenang
4. Tidak ada tanda tanda
8. Kolaborasi dengan tim medis dalam 7. Menarik air dari sel-sel otak sehingga
peningkatan tekanan
pemberian obat steroid (dexametasone,) dapat menurunkan edema otak
intrakranial
Menurunkan inflamasi dan juga edema
Level: Tissue prefusion
Level: di otak
cerebral
- Cereberal Perfusion Promotion 8. Obat steroid merupakan obat untuk
menyembuhankan peradangan
Cereberal Edema Management
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari ke 1
1 Selasa 07.00 1. Mengkajian nyeri secara kompehrensif termasuk Jam : 14.00 Perawat
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas dan faktor
15 S: klien mengatakan masih terasa
Februari presipitasi
nyeri di kepalanya.
2022 P : Tn D. mengatakan nyerinya muncul sejak ia
mengalami meningitis nyeri bertambah jika ia O: klien masih terlihat menahan nyeri
terlalu menggerakan kepalanya
A: Masalah keperawatan klien
Q : Kualitas nyeri klien tajam seperti ditusuk tusuk
berhubungan dengan nyeri belum
R : Nyeri dirasakan di area kepala bagian frontalis
teratasi
S : Skala nyeri 8 (antara 1-10)
07.05 T : Nyeri muncul secara tiba-tiba dengan durasi ± 30 P: intervensi dilanjutkan
detik
07.20 2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 1. Kajian nyeri secara kompehrensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
DS: -
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
DO: klien terlihat menahan nyerinya
2. Obserfasi reaksi nonverbal dari
3. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi untuk ketidaknyamanan
mereduksi nyeri seperti menggunakan teknik napas 3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
2 Rabu 08.00 1. Mengkajian nyeri secara kompehrensif termasuk Jam : 14.00 Perawat
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas dan faktor
16 S: klien mengatakan masih terasa
Februari presipitasi
nyeri di kepalanya. Istri klien
2022 P : TN D. mengatakan nyerinya muncul ketika ia
mengatakan suaminya sulit tidur
terlalu banyak menggerakan kepalanya
pada malam hari
Q : Kualitas nyeri klien tumptul
R : Nyeri dirasakan di area kepala bagian frontalis
S : Skala nyeri 6 (antara 1-10) O: skala nyeri 6, klien masih terlihat
T : Nyeri muncul secara tiba-tiba dengan durasi ± 15 menahan nyeri
detik
A: Masalah keperawatan klien
08.05 2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
berhubungan dengan nyeri teratasi
DS: -
sebagian
DO: klien terlihat memegang kepalanya saat berbicara
08.05 3. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi untuk P: intervensi dilanjutkan
mereduksi nyeri seperti menggunakan teknik napas
1. Kajian nyeri secara kompehrensif
dalam atau guided imaginary
termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
DS: klien mengatakan paham dengan teknik yang frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
diajarkan 2. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat analgetik
DO: klien mampu melakukannya secara mandiri
3. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
10.00 4. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat analgetik (ibuprofen)
DS:-
16 DS: -
S: Klien mengatakan masih terasa
Februari DO: TD: 150/80, N: 70x/mnt, S: 37,80C, RR: 25x/mnt
2022 kaku kuduk di bagian leher, namun
06.15 2. Memonitor status neurologi klien menggunakan GCS
sudah agak berkurang dari hari
DS: istri klien mengatakan suaminya terlihat lemah
kemarin
DO: E: 4 V:5 M: 6 (total 15 =CM)
06.15 3. Mengindari gerakan fleksi maupun hiperekstensi pada O:
daerah leher
DS:- - Kesadaran klien apatis,
DO: posisi kepala klien lurus - Vital sign: TD: 150/80, N:
09.00
4. Memberikan oksigen sesuai kondisi pasien 70x/mnt, S: 37,80C, RR: 25x/mnt
DS:- - Tanda krenik (+)
DO: diberikan oksigen 5 liter dengan kanul nasal - Mendapat terapi 5 liter
12.00
5. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam - Hasil CT Scan menunjukan
pemberian obat sedasi adanya edema pada kepala sudah
DS: - agak berkurang
DO: klien meminum obat
A:Masalah keperawatan klien
12.00 6. Melaukan kolaborasi dengan tim medis dalam
berhubungan dengan teratasi sebagian
pemberian obat osmotik diuretik
DS: - P: intervensi dilanjutkan :
Hari ke-3
2 Kamis 06.00 1. Memonitor suhu tubuh dan warna kulit klien Sen mengatakan bahwa suhu tubuh
P: Intervensi dihentikan
3 Kamis 06.00 1. Memonitor TTV klien Jam 14.00 Perawat
17 DS: -
S: Klien mengatakan kaku kuduk di
Februari DO: TD: 130/80, N: 85x/mnt, S: 36,50C, RR: 21x/mnt
2022 bagian leher sudah agak
06.05 2. Memonitor status neurologi klien menggunakan GCS
berkurang,
DS: -
DO: E: 4 V:5 M: 6 (total 15 =CM) O:
09.00 3. Memberikan oksigen sesuai kondisi pasien
- Kesadaran klien CM
DS:-
- Vital sign: TD: 130/80, N:
DO: diberikan oksigen 5 liter dengan kanul nasal
85x/mnt, S: 36,50C, RR: 21x/mnt
12.00 4. Melaukan kolaborasi dengan tim medis dalam
- Tanda krenik (-)
pemberian obat osmotik diuretik
- Mendapat terapi 5 liter
DS: -
- Hasil CT Scan menunjukan masih
DO: klien meminun obatnya
terdapat edema pada kepala sudah
5. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam
12.00 agak berkurang
pemberian obat steroid (dexametasone)
DS: - A:Masalah keperawatan klien
DO: klien minum obat berhubungan dengan teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan :
TD : 130/80 mmHg
Suhu: 36,5 oC
Nadi: 85 xmenit
RR : 21 x/menit
SpO2 : 99
A : Tujuan tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
-kaji skala nyeri pasien
-ajarkan tehnik relaksasa dan distraksi
- delegatif pemberian analgetik
2. Kamis, 2 Pukul S : Klien mengatakan badannya sudah tidak panas perawat
17 12.00 lagi
pebruari Wita O: kulit sudah teraba tidak panas lagi dan tidak
2022 tampak kemerahan
- TD :130/80,Suhu :36,5,Nadi 84 x /mnt
A :Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
Anjurkan pasien minum banyak