Anda di halaman 1dari 7

PRA PLANNING

KEGIATAN PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA


DI RUANG ASTINA RSUD SANJIWANI

A. Latar Belakang

Proses pemberian pelayanan keperawatan yang professional dalan dicapai


dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar
perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang
harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian sifht, yaitu saat timbang terima
pasien.
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer ke perawat asosiat secara tulisan dan lisan.
Timbang terima perlu terus ditingkatkan baik teknik maupun alurnya. Hal ini
dilakukan untuk perbaikan pada masa yang akan datang sehingga timbang terima
menjadi bagian penting dalam menggali permasalahan pasien sehari-hari.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan
ditemukan bahwa operan dilakukan tiga kali sehari, yaitu setiap pergantian shift
malam ke pagi (pukul: 07.30), pagi ke sore (pukul: 13.30), dan sore ke malam
(pukul: 19.30). Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa sebagian besar operan
dilaksanakan dengan tepat waktu namun belum optimal dikarenakan jarang
dilakukan kunjungan ke ruangan pasien. Operan diikuti oleh semua perawat yang
telah dan akan dinas. Kegiatan operan didampingi oleh ketua tim, kepala ruangan
atau yang mewakili untuk operan pagi.
Oleh karena itu pada kesempatan ini mahasiswa Politeknik Kesehatan
Denpasar kelompok V akan melaksanakan timbang terima keperawatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang
penting.
2. Tujuan Khusus
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
b. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada pasien.
c. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh
perawat dinas berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

C. Manfaat
1. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antarperawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
2. Bagi Pasien
a. Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang
belum terungkap.

D. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Luh Agustina Rahayu

PP I (Pagi) : Ni Made Ayu Lisna Pratiwi

PP II (Sore) : Ni Putu Ratna Martha Sari


PA (Pagi) : Ni Kadek Dian Inlamsari
Ni Ketut Chandra Febriyanti
PA (Sore) : Putu Susmitha Devi Larasati
I Gusti Ayu Risa Aristanti
Narator : Putu Diah Sintha Ningtias
MC : Ni Putu Mita Yogantari
Pasien : Pasien di Ruang Astina RSUD Sanjiwani

E. Pelaksanaan Timbang Terima


Hari / Tanggal : Jumat, 27 Maret 2020
Pelaksana : Tim keperawatan di ruang Astina
Tempat : Nurse station dan ruangan pasien
Sasaran : Pasien yang di rawat di Ruang Astina RSUD Sanjiwani
Metode : Diskusi dan bed side teaching
Media :
1. Sarana diskusi : buku, pulpen
2. Status/dokumentasi keperawatan pasien
3. Buku timbang terima
4. Sarana dan prasarana perawatan
F. Mekanisme Kegiatan

No Tahap Waktu Penanggung Jawab


1 Persiapan:
 Prinsip timbang terima 5 Menit PP, PA
 Menentukan penanggung
jawab timbang terima
 PA/PP menyampaikan
timbang terima kepada PP
(yang menerima
pendelagasian) berikutnya
2 Pelaksanaan :
Nurse Station 15 Menit Kepala Ruangan, PP, PA
 Kedua kelompok dinas
sudah siap (sihf jaga).
 Kelompok yang akan
bertugas menyiapkan buku
catatan.
 Kepala ruangan membuka
acara timbang terima.
 Penyampaian yang jelas,
singkat dan padat oleh
perawat jaga.
 Perawat jaga shift
selanjutnya dapat
melakukan klarifikasi, tanya
jawab dan melakukan
validasi terhadap hal-hal
yang telah ditimbang
terimakan dan berhak
menanyakan mengenai hal-
hal yang kurang jelas.
Di Bed Pasien
 Kepala ruang
menyampaikan salam dan
PP menanyakan kebutuhan
dasar pasien.
 Perawat jaga selanjutnya
mengkaji secara penuh
terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan,
dan tindakan yang
telah/belum dilaksanakan,
serta hal-hal penting lainnya
selama masa perawatan.
 Hal-hal yang sifatnya
khusus dan memerlukan
perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada
petugas berikutnya

3 Post Timbang Terima :


 Diskusi. 5 Menit Kepala Ruangan, PP, PA
 Pelaporan untuk timbang
terima dituliskan secara
langsung pada format
timbang terima yang
ditandatangani oleh PP yang
jaga saat itu dan PP yang
jaga berikutnya diketahui
oleh Kepala Ruang.
 Ditutup oleh KARU.

G. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Koordinasi persiapan dan pelaksanaan timbang terima
b. Buku timbang terima, status kesehatan pasien sudah disiapkan
sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan timbang terima sesuai
peran yang telah ditentukan
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Perawat dapat
1) Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
2) Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada pasien.
3) Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh
perawat dinas berikutnya.
4) Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai