Disusun Oleh :
1907043
i
FORMAT ASKEP LAPORAN KASUS
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan Guru SD
Pekerjaan : Guru SD
Suku/bangsa : Jawa, Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Beringin 02/01, Ngaliyan. Semarang
Tanggal masuk RS : 12 Januari 2021
No. RM : 978061
Diagnosa Medis : DM Tipe II
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. B
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Dosen
Alamat : Beringin 02/01 Ngaliyan. Semarang
Hub Dengan Pasien : Suami
2
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama :
Terasa kebas dan lemah pada ekstremitas bawah saat berjalan, pengelihatan kabur,
Sakit dibagian kerongkongan, dan mual tidak nafsu makan.
b. Riwayat penyakit sekarang :
Demam tinggi, sesak nafas, mual, nafsu makan menurun, penurunan kesadaran
sejak kurang lebih 12 hari sebelum dibawa ke RS, batuk berdahak tidak sembuh-
sembuh sejak 1 minggu yang lalu, mengalami penurunan berat badan sejak kurang
lebih 4 bulan terakhir. Saat tiba di Rs dilakukan pengkajian Ny. A mengeluh terasa
kebas dan lemah pada ekstermitas bawah saat berjalan, pengelihatan kabur, sakit
dibagian kerongkongan, dan mual tidak nafsu makan. Terpasang infus IVFD NaCl
0,9 20x/menit
c. Riwayat penyakit dahulu :
Ny. A memiliki riwayat penyakit DM Tipe II sejak 6 bulan yang lalu, hampir
setiap kali cek gula darah hasilnya > 500 mg/dl, berobat ke dokter umum diterapi
dengan metformin 3x500 j, kontrol tidak teratur, kesemutan sejak kurang lebih 2
bulan, penglihatan kabur sejak kurang lebih 3 bulan.
d. Riwayat penyakit keluarga :
Ayah kandung dari Ny. A mempunyai riwayat penyakit DM Tipe II yang sama
dengan Ny. A
e. Riwayat Alergi :
Ny. A tidak memiliki riwayat alergi makanan, minuman maupun obat-obatan
f. Genogram :
G1
G2
G3
3
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
3. POLA FUNGSIONAL
a. Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum sakit :
Pasien tidak sesak nafas, tidak ada gangguan bernafas, bernafas dengan normal
menggunakan hidung dan tidak memerlukan alat bantu nafas.
Selama sakit :
Pasien sesak nafas, menggunakan alat bantu nafas O2 binasal 3 liter/menit, tidak
ada batuk dan tidak terdapat sputum.
Kesimpulan:
Pasien tidak memiliki gangguan oksigenasi, hanya sesak karena penyakitnya.
b. Kebutuhan nutrisi
Sebelum sakit :
4
Makan :
Berat badan : 56, Tinggi badan : 165, Lingkar Perut : 60 , Lila : 30, Selama sehat
Ny. A makan 3x sehari dengan nasi, lauk pauk, dan sayuran, dan makanan
dihabiskan.
Minum :
Selama sehat minum 1500 ml setiap harinya atau 1 liter setengah, kira-kira 6
sampai 7 gelas, minuman paling disukai air putih.
Selama sakit :
Makan :
Berat badan : 46, Tinggi badan : 165, Lingkar Perut : 55, Lila : 27, Selama sakit
Ny. A pola makan menurun, diet ML DD V 1900 kkal namun tidak habis, mual.
Minum :
Selama sakit minum 1600 ml setiap harinya atau 2 liter, kira-kira 7 sampai 8 gelas
perhari dan minum air putih, mengeluh sering haus
Kesimpulan:
Terdapat masalah dalam pola makan saat pasien sakit, berat badan pasien turun
10kg saat sakit, pasien tidak menghabiskan dietnya.
c. Kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit :
- Berapa lama pasien tidur dalam sehari? 9 jam. Tidur siang kurang lebih 2
jam dan tidur malam kurang lebih 7 jam
- Jam berapa pasien mulai tidur siang? Jam 13.00 dan tidur malam jam 20.00
- Jam berapa pasien bangun tidur siang? 15.00 dan tidur malam? 04.00
- Apa yang dilakukan pasien sesaat sebelum tidur? Pasien melakukan shalawat
sebelum tidur
- Apa yang dirasakan pasien setelah bangun tidur : Pasien mengatakan setelah
bangun tidur badan terasa segar, karena tidur nyenyak
- Apakah ada masalah tidur : Tidak ada masalah tidur yang dialami pasien
- Frekuensi gangguan tidur? Pasien tidur dengan nyenyak sehingga tidak pernah
terbangun, kecuali bangun untuk sholat tahajud
- Apakah pasien menggunakan obat utuk mempermudah tidur?, nama obat,
dosisnya? Tidak, pasien tidak menggunakan obat untuk tidur
- Posisi tidur yang disukai pasien? Pasien paling suka tidur dengan posisi miring
ke kanan
- Keadaan lingkungan yang disukai pasien saat tidur? Penerangan : pasien
lebih suka mematikan lampu saat tidur, penggunaan bantal pasien lebih suka
dengan posisi bantal datar.
5
Selama sakit :
- Berapa lama pasien tidur dalam sehari? 6 jam. Tidur siang 1 jam dan tidur
malam 5 jam
- Jam berapa pasien mulai tidur siang? Jam 13.00 dan tidur malam jam 21.00
- Jam berapa pasien bangun tidur siang? Jam 14.00 dan tidur malam jam 02.00
- Apa yang dilakukan pasien sesaat sebelum tidur? Pasien menggatakan lebih
sering menghawatirkan kondisinya sekarang ini, dan tetap bersholawat
sebelum tidur
- Apa yang dirasakan pasien setelah bangun tidur? Badan pegal-pegal karena
sering terbangun pada malam hari karena mual, istirahat malam tidak cukup
- Apakah ada masalah tidur? Sering terbangun karena merasa mual
- Frekuensi gangguan tidur? Terbangun pada malam hari kurang lebih 2x
- Apakah pasien menggunakan obat utuk mempermudah tidur? Tidak, pasien
tidak menggunakan obat untuk membantu tidur
- Posisi tidur yang disukai pasien? Saat sakit tidak terlalu memperhatikan posisi
tidurnya
- Keadaan lingkungan yang disukai pasien saat tidur? R a m a i , k a r e n a
maerasa di temani, pencahayaan dinyalakan.
penggunaan bantal sedikit lebih tinggi dari bahunya, alas tidur yang digunakan
kasur RS
Kesimpulan:
Dari kondisi yang di alami pasien memiliki gangguan tidur karena penyakitnya,
pasien sering terbangun karena mual, dan saat pagi badanya terasa pegal
d. Kebutuhan Cairan dan elektrolit
Sebelum sakit :
Pasien minum 1500 ml, kira-kira 6-7 gelas, jenis minum air putih
Selama sakit :
Pasien minum 1600 ml, kira-kira 7-8 gelas, jenis minum air putih
Kesimpulan:
Kebutuhan minum pasien meningkat saat sakit karena sering merasa haus
6
e. Kebutuhan rasa aman dan nyaman ( Nyeri )
Sebelum sakit :
Pasien tidak merasa nyeri, namun kebas seperti kesemutan, pasien merasa aman?
Pasien merasa aman
Selama sakit :
Pasien mengatakan sakit pada kerongkongannya, namun tidak nyeri, keluar
keringat banyak, dan merasa aman karena di temani keluarga.
Nyeri abdomen :
P: Nyeri muncul tiba-tiba
Q: nyeri tumpul
R: nyeri muncul diarea perut
S: nyeri jika digambarkan dengan angka 6
T: Nyeri kadang ada kadang tidak
Kesimpulan:
Pasien tidak memiliki maslah pada nyeri dan kebutuhan rasa aman
f. Kebutuhan mobilisasi
Sebelum sakit :
Pasien sering beraktivitas di sekolah dasar untuk melakukan pekerjaannya sebagai
guru, dan jarang berolahraga.
Selama sakit:
Pasien selama sakit hanya beraktivitas diatas tempat tidur dan kursi roda,
Ny. A tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya karena badan dan
kedua kaki terrasa lemas.
Kesimpulan:
Pasien memiliki masalah mobilisasi karena penyakit yang di alaminya,
seperti tidak bisa beraktifitas seperti biasanya
g. Kebutuhan eliminasi
Sebelum sakit :
BAB
- Frekuensi makan dan minum dalam sehari? Pasien makan 3x sehari dengan
minum sehari 1500 ml perhari, jenis makan dan minuman? Pasien makan nasi,
sayur dan lauk pauk dan minum air putih
- Apakah pasien menggunakan obat-obatan yang mempermudah
BAB? Tidak, pasien dapat BAB mandiri
7
- Kraketristik : frekuensi? BAB 1x sehari, warna? Kuning kecoklatan, bau? Bau
tidak sedap yang khas pada feses, konsistensi? Lembek
- Ada karakter yang abnormal : Tidak ada. frekuensi? - warna? - bau? -
konsistensi? -
- Tempat BAB? Di wc rumah, Privacy? Terjaga, kebersihan? Terjaga
- Posisi BAB? Jongkok
BAK
- Frekuensi makan dan minum dalam sehari? Pasien makan 3x sehari dengan
minum sehari 1500 ml, jenis makan dan minum? Pasien makan nasi, sayur dan
lauk pauk, dan minumnya air putih
- Apakah pasien menggunakan obat-obatan yang mempermudah
BAK? Tidak, pasien tidak menggunakan obat untuk membantu BAK
- Karaketristik : frekuensi? 5-6 x sehari, jmulah? 2700 cc, warna? Kuning keruh
bau? Berbau, konsistensi? cair
- Ad karakter yang abnormal : Ada. frekuensi? - Jumlah?- Warna?Kuning keruh
Bau? Berbau, Konsistensi? cair
- Tempat BAK? Wc di rumah, privacy? Terjaga, kebersihan? Terjaga
- Posisi BAK? Jongkok
Selama sakit :
BAB
- Frekuensi makan dan minum dalam sehari? Frekuensi makan Ny. A menurun,
Minum 1600 ml setiap harinya, jenis makanan dan minuman? Diet ML DD V
1900 kkal namun tidak pernah habis, jenis minuman Air putih
- Apakah pasien menggunakan obat-obatan yang mempermudah
BAB? Tidak, pasien tidak menggunakan obat-obatan
- Kraketristik : frekuensi? 2 hari sekali, warna? Coklat kehitaman, bau? Tidak
sedap, konsistensi? Lembek terkadang padat
- Ada karakter yang abnormal : frekuensi? 2 Hari sekali, warna? Coklat
kehitaman, bau? Tidak sedap, konsistensi? Lembek kadang padat
- Tempat BAB? Wc Rumah Sakit, kadang pempres, Privacy? Terjaga,
kebersihan? Terjaga karena dibantu oleh keluarga
- Posisi BAB? Tidur
BAK
- Frekuensi makan dan minum dalam sehari? Frekuensi Makan Ny. A menurun,
Minum 1600 ml perhari, jenis makan dan minum? Jenis makanan diet ML DD
V 1900 kkal namun tidak pernah habis, jenis minuman Air putih
- Apakah pasien menggunakan obat-obatan yang mempermudah
BAK? Tidak, Pasien tidak menggunakan obat-obatan untuk BAK
8
- Karaketristik : frekuensi? 7-8 kali sehari, jumlah? 2800 cc warna? Kuning
Keruh, bau? Tidak sedap, konsistensi? Cair
- Ad karakter yang abnormal : frekuensi? 7-8 kali, Jumlah? 2800 cc, Warna?
Kuning Keruh, Bau? Tidak bau Urin pada umumnya, Konsistensi? Cair
- Tempat BAK? WC Rumah sakit, Pempres, privacy? Terjaga, kebersihan?
Terjaga
- Posisi BAK? Tidur di tempat tidur
Kesimpulan:
Pasien memiliki gangguan pada Eliminasi
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : compos mentis, nilai GCS = 15 ( E : 4 M : 6 V : 5)
c. TTV : TD: 130/ 80 mmHg, S: 36,7 C, N: 90x/menit, RR: 22x/menit
d. Sebelum sakit TB: 165cm, BB: 56kg. Selama sakit TB: 165, BB: 46kg
e. LLA ( lingkar lengan atas ) : 27
f. Kepala : Tidak ada benjolan, rambut : rontok dan kusam
g. Wajah : pucat, simetris, Tidak ada pembengkakan
h. Mata : simetris kanan dan kiri, sklera Tidak ikterik, konjungtiva anemis,
Penglihatan kabur, refleks pupil baik.
i. Hidung : simetris, Tidak ada polip, Tidak ada pernafasan Cuping hidung,
Terpasang O2 binasal 3 liter/menit, penciuman baik bisa membedakan bau
j. Mulut : Bibir simetris, Mukosa bibir kering dan pucat, Mulut kurang
bersih, gigi tidak berlubang, refleks menelan kurang (mual), Tidak ada
stomatitis, Tidak ada perdarahan pada gusi
k. Telinga : simetris kiri dan kanan, Tidak ada serumen, pendengaran baik
l. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening,
m. Dada
Paru-paru/thorax :
I : simetris kiri dan kanan
P : Vermitus kiri dan kanan
P : Terdengar sonor
A : Bronkovesikuler
Jantung :
I : ictus cordis tidak terlihat
9
P : Ictus teraba di RIC 5
10
5. DATA PENUNJANG
a. Pemerikasaan Kimia Klinik
14 Mei 2017
Hasil :
NO Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Status
1. Ureum Darah 194 mg/dl 10,0-50,0 mg/dl H
2. Kreatinin Darah 5,4 mg/dl 0,6-1,1 H
b. Hasil Pemeriksaan urin : Badan keton (+) positif satu, warna kuning, kekeruhan
(+), silinder (-) /LPK, Kristal (-) /LPK, Epitel gepeng (+) /LPK, Yeast (+), Protein
(+), Glukosa (-), Bilirubin (-), Urobilirubin (+)
11
B. Analisa Data
DO:
- Berat badan turun
dari 56 menjadi 46
- Mukosa bibir
kering dan pucat
- Refleks menelan
kurang (mual)
- Rambut rontok
12
2. 13 januari 2021 DS: Kehilangan Cairan Hipovolemia
aktif
- Pasien mengeluh
haus
- Pasien mengeluh
lemah
Lemah, Haus
DO:
- N: 90x/menit
- Trugor kulit Trugor kulit
menurun menurun, mukosa
kering, konsentrasi
- Membran
urin meningkat
Mukosa kering
- Konsentrasi urin
meningkat
Ureum darah 194
mg/dl, Kreatinin
darah 5,4 mg/dl,
PH: 5,5
3. 13 januari 2021 DS: Tidak pernah Gangguan
- Ny. A berolahraga Mobilitas
Fisik
Mengatakan
tidak bisa
melakukan Lemas, kebas pada
ekstremitas bawah
aktivitas
seperti
biasanya
karena Tidak bisa
beraktiviras seperti
badan dan
biasanya
kedua kaki
terrasa
lemas. Hanaya
beraktivitas diatas
- Badan
tempat tidur dan
lemas dan kursi roda
terrasa
kebas pada
ekstremitas
13
bawah
DO:
- Fisik lemah
- Gerak hanya di
tempat tidur dan
menggunakan
kursi roda
4. 13 Januari DS: Sering terbangun Gangguan
2021 pada malam hari, Pola Tidur
- Pasien mengeluh
Karena mual
sering
terbangun
karena mual
- Pola tidur pasien
Istirahat tidak
berubah.
cukup
Sebelum sakit 9
jam, selama
sakit 6 jam
- Mengeluh Aktifitas menurun
istirahat malam
tidak cukup
- Mengeluh
Gangguan pola
aktivitas
tidur
menurun
DO: -
D. Implementasi Keperawatan
25
kalori dan jenis
nutrisi
- Identifikasi
perlunya
penggunan
selang
nasogastric
- Monitor
asupan
makanan
- Monitor berat
badan
- Monitor hasil
pemeriksan
laboratorim
(10.00-12.00) Trapeultik
- Lakukan oral
hygiene
sebelum
makan, jika
perlu
- Fasilitasi
menentukan
pedoman diet
(mis. Piramida
makanan)
- Sajikan
makanan
secara menarik
dan suhu yang
sesuai
- Berikan makan
tinggi serat
untuk
mencegah
konstipasi
- Berikan
makanan
tinggi kalori
dan tinggi
protein
- Berikan
suplemen
26
makanan, jika
perlu
- Hentikan
pemberian
makan melalui
selang
nasigastrik jika
asupan oral
dapat
ditoleransi
Edukasi
(13.00-13.30)
- Anjurkan
posisi duduk,
jika mampu
- Ajarkan diet
yang
diprogramkan
(13.30-14.00) Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum
makan (mis,
pereda nyeri,
antlementik),
jika perlu
- Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menetukan
jumlah kalori
dan jenis
nutrisi yang
dibutuhkan,
jika perlu
15 Januari Hipovolemia DS: Niken
Menejemen Hipovolemia
2021 (D.0023)
(I.03116) Pasien mengatakan
(08.00-10.00) Observasi bersedia dilakukan
- Periksa tanda
dan gejala tindakan
hipolemia
(mis, frekuensi
nadi
27
meningkat, DO:
nadi terraba
Pasien tampak
lemah, tekanan
darah turun, kooperatif
tekanan nadi
memyempit,
trugur kulit
menurun,
membran
mukosa kering,
volume urin
menurun,
Hematokrit
meningkat,
haus, lemah)
- Monitor intake
dan output
cairan
Trapeultik
(10.00-12.00) - Hitung
kebutuhan
cairan
- Berikan asupan
cairan oral
Edukasi
(13.00-13.30) - Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan
oral
- Anjurkan
menghindari
perubahan
posisi
mendadak
Kolaborasi
(13.00-14.00) - Kolaborasi
pemberian
cairan IV
isotonis (mis,
NaCL, RL)
- Kolaborasi
pemberian
cairan IV
hipotonis (mis,
glukosa 2,5%,
NaCL 0,4%)
- Kolaborasi
pemberian
28
cairan kolois
(mis, albumin,
plasmanate)
- Kolaborasi
pemberian
produk darah
16 Januari Gangguan DS: Niken
Dukungan Mobilisasai
2021 Mobilisasi
(I.05173) Pasien mengatakan
Fisik (D.0054)
(08.00-10.00) Observasi bersedia dilakukan
- Identifikasi tindakan
adanya nyeri
atau keluhan
fisik lainnya DO:
- Identifikasi
toleransi fisik Pasien tampak
melakukan kooperatif
pergerakan
- Monitor
frekuensi
jantung dan
tekanan darah
sebelum
memulai
mobilisasi
- Monitoe
kondisi umum
selama
melakukan
mobilisasi
(10.00-12.00) Trapeultik
- Fasilitasi
aktivitas
mobilisasi
dengan alat
bantu (mis,
pagar tempat
tidur)
- Fasilitasi
melakukan
pergerakan,
jika perlu
- Libatkan
keluarga untuk
membantu
pasien dalam
meningkatkan
29
pergerakan
Edukasi
(13.00-14.00)
- Jelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi
- Anjurkan
untuk
melalkukan
mobilisasi dini
- Ajarkan
mobilisasi
sederhana yang
harus
dilakukan (mis,
duduk di
tempat tidur,
duduk di sisi
tempat tidur,
pindah dari
tempat tidur ke
kursi)
E. Evaluasi Keperawatan
31
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.academia.edu/38208622/LAPORAN_PENDAHULUAN_NUTRISI
2. Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. PPNI.
3. Buku Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. PPNI
4. Buku Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. PPNI
5. Buku Yusman, Kharis. Sistem Pencernaan Manusia. EGC Kesehatan. Jakarta. 2002
32
33