Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

DENGAN GANGGUAN DIABETES MELITUS TIPE II DI


KELURAHAN BERINGIN
(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Dasar I)
Dosen Pembimbing : Arifianto,S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :

NIKEN FITRI ANIKA

1907043

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021-202

i
FORMAT ASKEP LAPORAN KASUS
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A


DENGAN GANGGUAN DIABETES MELITU TIPE II DI RUANG
SAKURA
RS MEDIS

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan Guru SD
Pekerjaan : Guru SD
Suku/bangsa : Jawa, Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Beringin 02/01, Ngaliyan. Semarang
Tanggal masuk RS : 12 Januari 2021
No. RM : 978061
Diagnosa Medis : DM Tipe II
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. B
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Dosen
Alamat : Beringin 02/01 Ngaliyan. Semarang
Hub Dengan Pasien : Suami

2
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama :
Terasa kebas dan lemah pada ekstremitas bawah saat berjalan, pengelihatan kabur,
Sakit dibagian kerongkongan, dan mual tidak nafsu makan.
b. Riwayat penyakit sekarang :
Demam tinggi, sesak nafas, mual, nafsu makan menurun, penurunan kesadaran
sejak kurang lebih 12 hari sebelum dibawa ke RS, batuk berdahak tidak sembuh-
sembuh sejak 1 minggu yang lalu, mengalami penurunan berat badan sejak kurang
lebih 4 bulan terakhir. Saat tiba di Rs dilakukan pengkajian Ny. A mengeluh terasa
kebas dan lemah pada ekstermitas bawah saat berjalan, pengelihatan kabur, sakit
dibagian kerongkongan, dan mual tidak nafsu makan. Terpasang infus IVFD NaCl
0,9 20x/menit
c. Riwayat penyakit dahulu :
Ny. A memiliki riwayat penyakit DM Tipe II sejak 6 bulan yang lalu, hampir
setiap kali cek gula darah hasilnya > 500 mg/dl, berobat ke dokter umum diterapi
dengan metformin 3x500 j, kontrol tidak teratur, kesemutan sejak kurang lebih 2
bulan, penglihatan kabur sejak kurang lebih 3 bulan.
d. Riwayat penyakit keluarga :
Ayah kandung dari Ny. A mempunyai riwayat penyakit DM Tipe II yang sama
dengan Ny. A
e. Riwayat Alergi :
Ny. A tidak memiliki riwayat alergi makanan, minuman maupun obat-obatan
f. Genogram :

G1

G2

G3

3
Keterangan :

: Ayah Ny. A yang terkena DM

: Laki-Laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal satu rumah

G1 : Keluarga pertama (Kakek dan Nenek)

G2 : Keluarga ke dua (Ayah dan Ibu)

G3 : Keluarga ke tiga (anak)

3. POLA FUNGSIONAL
a. Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum sakit :
Pasien tidak sesak nafas, tidak ada gangguan bernafas, bernafas dengan normal
menggunakan hidung dan tidak memerlukan alat bantu nafas.
Selama sakit :
Pasien sesak nafas, menggunakan alat bantu nafas O2 binasal 3 liter/menit, tidak
ada batuk dan tidak terdapat sputum.
Kesimpulan:
Pasien tidak memiliki gangguan oksigenasi, hanya sesak karena penyakitnya.
b. Kebutuhan nutrisi
Sebelum sakit :

4
Makan :
Berat badan : 56, Tinggi badan : 165, Lingkar Perut : 60 , Lila : 30, Selama sehat
Ny. A makan 3x sehari dengan nasi, lauk pauk, dan sayuran, dan makanan
dihabiskan.
Minum :
Selama sehat minum 1500 ml setiap harinya atau 1 liter setengah, kira-kira 6
sampai 7 gelas, minuman paling disukai air putih.
Selama sakit :
Makan :
Berat badan : 46, Tinggi badan : 165, Lingkar Perut : 55, Lila : 27, Selama sakit
Ny. A pola makan menurun, diet ML DD V 1900 kkal namun tidak habis, mual.
Minum :
Selama sakit minum 1600 ml setiap harinya atau 2 liter, kira-kira 7 sampai 8 gelas
perhari dan minum air putih, mengeluh sering haus
Kesimpulan:
Terdapat masalah dalam pola makan saat pasien sakit, berat badan pasien turun
10kg saat sakit, pasien tidak menghabiskan dietnya.
c. Kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit :
- Berapa lama pasien tidur dalam sehari? 9 jam. Tidur siang kurang lebih 2
jam dan tidur malam kurang lebih 7 jam
- Jam berapa pasien mulai tidur siang? Jam 13.00 dan tidur malam jam 20.00
- Jam berapa pasien bangun tidur siang? 15.00 dan tidur malam? 04.00
- Apa yang dilakukan pasien sesaat sebelum tidur? Pasien melakukan shalawat
sebelum tidur
- Apa yang dirasakan pasien setelah bangun tidur : Pasien mengatakan setelah
bangun tidur badan terasa segar, karena tidur nyenyak
- Apakah ada masalah tidur : Tidak ada masalah tidur yang dialami pasien
- Frekuensi gangguan tidur? Pasien tidur dengan nyenyak sehingga tidak pernah
terbangun, kecuali bangun untuk sholat tahajud
- Apakah pasien menggunakan obat utuk mempermudah tidur?, nama obat,
dosisnya? Tidak, pasien tidak menggunakan obat untuk tidur
- Posisi tidur yang disukai pasien? Pasien paling suka tidur dengan posisi miring
ke kanan
- Keadaan lingkungan yang disukai pasien saat tidur? Penerangan : pasien
lebih suka mematikan lampu saat tidur, penggunaan bantal pasien lebih suka
dengan posisi bantal datar.
5
Selama sakit :
- Berapa lama pasien tidur dalam sehari? 6 jam. Tidur siang 1 jam dan tidur
malam 5 jam
- Jam berapa pasien mulai tidur siang? Jam 13.00 dan tidur malam jam 21.00
- Jam berapa pasien bangun tidur siang? Jam 14.00 dan tidur malam jam 02.00
- Apa yang dilakukan pasien sesaat sebelum tidur? Pasien menggatakan lebih
sering menghawatirkan kondisinya sekarang ini, dan tetap bersholawat
sebelum tidur
- Apa yang dirasakan pasien setelah bangun tidur? Badan pegal-pegal karena
sering terbangun pada malam hari karena mual, istirahat malam tidak cukup
- Apakah ada masalah tidur? Sering terbangun karena merasa mual
- Frekuensi gangguan tidur? Terbangun pada malam hari kurang lebih 2x
- Apakah pasien menggunakan obat utuk mempermudah tidur? Tidak, pasien
tidak menggunakan obat untuk membantu tidur
- Posisi tidur yang disukai pasien? Saat sakit tidak terlalu memperhatikan posisi
tidurnya
- Keadaan lingkungan yang disukai pasien saat tidur? R a m a i , k a r e n a
maerasa di temani, pencahayaan dinyalakan.
penggunaan bantal sedikit lebih tinggi dari bahunya, alas tidur yang digunakan
kasur RS
Kesimpulan:
Dari kondisi yang di alami pasien memiliki gangguan tidur karena penyakitnya,
pasien sering terbangun karena mual, dan saat pagi badanya terasa pegal
d. Kebutuhan Cairan dan elektrolit
Sebelum sakit :
Pasien minum 1500 ml, kira-kira 6-7 gelas, jenis minum air putih
Selama sakit :
Pasien minum 1600 ml, kira-kira 7-8 gelas, jenis minum air putih

Kesimpulan:

Kebutuhan minum pasien meningkat saat sakit karena sering merasa haus

6
e. Kebutuhan rasa aman dan nyaman ( Nyeri )
Sebelum sakit :
Pasien tidak merasa nyeri, namun kebas seperti kesemutan, pasien merasa aman?
Pasien merasa aman
Selama sakit :
Pasien mengatakan sakit pada kerongkongannya, namun tidak nyeri, keluar
keringat banyak, dan merasa aman karena di temani keluarga.
Nyeri abdomen :
P: Nyeri muncul tiba-tiba
Q: nyeri tumpul
R: nyeri muncul diarea perut
S: nyeri jika digambarkan dengan angka 6
T: Nyeri kadang ada kadang tidak
Kesimpulan:
Pasien tidak memiliki maslah pada nyeri dan kebutuhan rasa aman
f. Kebutuhan mobilisasi
Sebelum sakit :
Pasien sering beraktivitas di sekolah dasar untuk melakukan pekerjaannya sebagai
guru, dan jarang berolahraga.

Selama sakit:
Pasien selama sakit hanya beraktivitas diatas tempat tidur dan kursi roda,
Ny. A tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya karena badan dan
kedua kaki terrasa lemas.
Kesimpulan:
Pasien memiliki masalah mobilisasi karena penyakit yang di alaminya,
seperti tidak bisa beraktifitas seperti biasanya

g. Kebutuhan eliminasi
Sebelum sakit :
BAB
- Frekuensi makan dan minum dalam sehari? Pasien makan 3x sehari dengan
minum sehari 1500 ml perhari, jenis makan dan minuman? Pasien makan nasi,
sayur dan lauk pauk dan minum air putih
- Apakah pasien menggunakan obat-obatan yang mempermudah
BAB? Tidak, pasien dapat BAB mandiri
7
- Kraketristik : frekuensi? BAB 1x sehari, warna? Kuning kecoklatan, bau? Bau
tidak sedap yang khas pada feses, konsistensi? Lembek
- Ada karakter yang abnormal : Tidak ada. frekuensi? - warna? - bau? -
konsistensi? -
- Tempat BAB? Di wc rumah, Privacy? Terjaga, kebersihan? Terjaga
- Posisi BAB? Jongkok
BAK
- Frekuensi makan dan minum dalam sehari? Pasien makan 3x sehari dengan
minum sehari 1500 ml, jenis makan dan minum? Pasien makan nasi, sayur dan
lauk pauk, dan minumnya air putih
- Apakah pasien menggunakan obat-obatan yang mempermudah
BAK? Tidak, pasien tidak menggunakan obat untuk membantu BAK
- Karaketristik : frekuensi? 5-6 x sehari, jmulah? 2700 cc, warna? Kuning keruh
bau? Berbau, konsistensi? cair
- Ad karakter yang abnormal : Ada. frekuensi? - Jumlah?- Warna?Kuning keruh
Bau? Berbau, Konsistensi? cair
- Tempat BAK? Wc di rumah, privacy? Terjaga, kebersihan? Terjaga
- Posisi BAK? Jongkok
Selama sakit :
BAB
- Frekuensi makan dan minum dalam sehari? Frekuensi makan Ny. A menurun,
Minum 1600 ml setiap harinya, jenis makanan dan minuman? Diet ML DD V
1900 kkal namun tidak pernah habis, jenis minuman Air putih
- Apakah pasien menggunakan obat-obatan yang mempermudah
BAB? Tidak, pasien tidak menggunakan obat-obatan
- Kraketristik : frekuensi? 2 hari sekali, warna? Coklat kehitaman, bau? Tidak
sedap, konsistensi? Lembek terkadang padat
- Ada karakter yang abnormal : frekuensi? 2 Hari sekali, warna? Coklat
kehitaman, bau? Tidak sedap, konsistensi? Lembek kadang padat
- Tempat BAB? Wc Rumah Sakit, kadang pempres, Privacy? Terjaga,
kebersihan? Terjaga karena dibantu oleh keluarga
- Posisi BAB? Tidur
BAK
- Frekuensi makan dan minum dalam sehari? Frekuensi Makan Ny. A menurun,
Minum 1600 ml perhari, jenis makan dan minum? Jenis makanan diet ML DD
V 1900 kkal namun tidak pernah habis, jenis minuman Air putih
- Apakah pasien menggunakan obat-obatan yang mempermudah
BAK? Tidak, Pasien tidak menggunakan obat-obatan untuk BAK
8
- Karaketristik : frekuensi? 7-8 kali sehari, jumlah? 2800 cc warna? Kuning
Keruh, bau? Tidak sedap, konsistensi? Cair
- Ad karakter yang abnormal : frekuensi? 7-8 kali, Jumlah? 2800 cc, Warna?
Kuning Keruh, Bau? Tidak bau Urin pada umumnya, Konsistensi? Cair
- Tempat BAK? WC Rumah sakit, Pempres, privacy? Terjaga, kebersihan?
Terjaga
- Posisi BAK? Tidur di tempat tidur
Kesimpulan:
Pasien memiliki gangguan pada Eliminasi
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : compos mentis, nilai GCS = 15 ( E : 4 M : 6 V : 5)
c. TTV : TD: 130/ 80 mmHg, S: 36,7 C, N: 90x/menit, RR: 22x/menit
d. Sebelum sakit TB: 165cm, BB: 56kg. Selama sakit TB: 165, BB: 46kg
e. LLA ( lingkar lengan atas ) : 27
f. Kepala : Tidak ada benjolan, rambut : rontok dan kusam
g. Wajah : pucat, simetris, Tidak ada pembengkakan
h. Mata : simetris kanan dan kiri, sklera Tidak ikterik, konjungtiva anemis,
Penglihatan kabur, refleks pupil baik.
i. Hidung : simetris, Tidak ada polip, Tidak ada pernafasan Cuping hidung,
Terpasang O2 binasal 3 liter/menit, penciuman baik bisa membedakan bau
j. Mulut : Bibir simetris, Mukosa bibir kering dan pucat, Mulut kurang
bersih, gigi tidak berlubang, refleks menelan kurang (mual), Tidak ada
stomatitis, Tidak ada perdarahan pada gusi
k. Telinga : simetris kiri dan kanan, Tidak ada serumen, pendengaran baik
l. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening,
m. Dada
Paru-paru/thorax :
I : simetris kiri dan kanan
P : Vermitus kiri dan kanan

P : Terdengar sonor
A : Bronkovesikuler
Jantung :
I : ictus cordis tidak terlihat

9
P : Ictus teraba di RIC 5

P : Batas jantung normal


A : Suara jantung reguler
n. Abdomen
I : Simetris
A : Bising usus normal
P : Ada nyeri tekan
P : Timpani
o. Genetalia : Tidak terpasang kateter, pasien memakai pempres
p. Ekstermitas : kulit terraba kering dan kasar, CRT kembali cepat < 2 detik, Terraba
hangat, terpasang infus IVFD NaCL 0,9 20x/menit,
Atas : Kekuatan otot kanan kiri : 555/555, tidak ada edema
Bawah : Kekuatan otot kanan kiri 444/444, tidak ada edema

10
5. DATA PENUNJANG
a. Pemerikasaan Kimia Klinik
14 Mei 2017
Hasil :
NO Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Status
1. Ureum Darah 194 mg/dl 10,0-50,0 mg/dl H
2. Kreatinin Darah 5,4 mg/dl 0,6-1,1 H

b. Hasil Pemeriksaan urin : Badan keton (+) positif satu, warna kuning, kekeruhan
(+), silinder (-) /LPK, Kristal (-) /LPK, Epitel gepeng (+) /LPK, Yeast (+), Protein
(+), Glukosa (-), Bilirubin (-), Urobilirubin (+)

NO Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Status


1. BJ 1.015 1.003-1.030 N
2. Ph 5,5 4,6-8,0 N
3. Leukosit 18-20 /LPB ≤5 H
4. Eritrosit 1-2 /LPB ≤1 H

11
B. Analisa Data

NO Hari/Tanggal Sympton Etiologi Problem


1. 13 januari 2021 DS: Ketidak mampuan Defisit Nutrisi
menelan makanan
- Pasien
mengatakan Nafsu
makan menurun
- Pasien
Mual
mengatakan nyeri
tekan pada perut
P: Nyeri
muncul tiba- Nyeri Perut
tiba
Q: nyeri
Nafsu makan
tumpul
Turun
R: nyeri
muncul diarea
perut BB turun
S: nyeri jika
digambarkan
dengan angka Defisit Nutrisi
6
T: Nyeri
kadang ada
kadang tidak

DO:
- Berat badan turun
dari 56 menjadi 46
- Mukosa bibir
kering dan pucat
- Refleks menelan
kurang (mual)
- Rambut rontok

12
2. 13 januari 2021 DS: Kehilangan Cairan Hipovolemia
aktif
- Pasien mengeluh
haus
- Pasien mengeluh
lemah
Lemah, Haus
DO:
- N: 90x/menit
- Trugor kulit Trugor kulit
menurun menurun, mukosa
kering, konsentrasi
- Membran
urin meningkat
Mukosa kering
- Konsentrasi urin
meningkat
Ureum darah 194
mg/dl, Kreatinin
darah 5,4 mg/dl,
PH: 5,5
3. 13 januari 2021 DS: Tidak pernah Gangguan
- Ny. A berolahraga Mobilitas
Fisik
Mengatakan
tidak bisa
melakukan Lemas, kebas pada
ekstremitas bawah
aktivitas
seperti
biasanya
karena Tidak bisa
beraktiviras seperti
badan dan
biasanya
kedua kaki
terrasa
lemas. Hanaya
beraktivitas diatas
- Badan
tempat tidur dan
lemas dan kursi roda
terrasa
kebas pada
ekstremitas

13
bawah

DO:
- Fisik lemah
- Gerak hanya di
tempat tidur dan
menggunakan
kursi roda
4. 13 Januari DS: Sering terbangun Gangguan
2021 pada malam hari, Pola Tidur
- Pasien mengeluh
Karena mual
sering
terbangun
karena mual
- Pola tidur pasien
Istirahat tidak
berubah.
cukup
Sebelum sakit 9
jam, selama
sakit 6 jam
- Mengeluh Aktifitas menurun
istirahat malam
tidak cukup
- Mengeluh
Gangguan pola
aktivitas
tidur
menurun
DO: -

C. Diagnosa Keperawatan (Prioritas)


1. Defisit Nutrisi (D.0019)
2. Hipovolemia (D.0023)
3. Gangguan mobilitas Fisik (D.0054)
D. Intervensi Keperawatan

N Hari/ Diagnosa Kriteria hasil Intervensi Rasional TTD


O Tangga Keperawa
l tan
Setelah Menejemen Nutrisi
1. 13 Defisit Observasi Nike
Januari Nutrisi dilakukan (I.03119) n
tindakan 1. Untuk
2021 1. Observasi
(D.0019) menge
keperawatan - Identifik tahui
selama 3 x 24 asi status status
jam diharapkan Nutrisi nutrisi
14
Status Nutrisi - Identifik pasien
(Membaik). asi alergi 2. Unyuk
(L.03030) dan menge
intoleran tahuai
Dengan
si ada
Kriteria Hasil :
makanan atau
1. Nafsu tidakn
makan - Identifik
ya
Pasien asi alergi
Membai makanan pada
k yang pasien
2. Nyeri disukai 3. Untuk
pada - Identifik meneg
perut asi etahui
berkuran kebutuha jenis
g n kalori makan
3. Berat dan jenis an
badan yang
nutrisi
Membai disuka
- Identifik i
k
asi pasien
4. Refleks perlunya
menelan 4. Untuk
penggun menge
membaik
an tahui
5. Rambut selang jenis
rontok nasogast kalori
berkuran yang
ric
g dibutu
- Monitor
hkan
asupan pasien
makanan
5. Untuk
- Monitor
memp
berat nitor
badan kenaik
- Monitor an
hasil atau
pemeriks turunn
an ya
berat
laborator
badan
im pasien
Trapeultik
2. Trapeultik
- Lakukan 1. Agar
oral pasien
berta
hygiene
mbah
sebelum
15
makan, nafsu
jika makan
perlu nya
- Fasilitasi 2. Agar
menentu pasien
kan memil
iki
pedoman
pedom
diet an diet
(mis.
3. Agar
Piramida
pasien
makanan nafsu
) makan
- Sajikan nya
makanan menin
secara gkat
menarik Edukasi
dan suhu 1. Agar
yang pasien
sesuai nyama
- Berikan n saat
makan makan
tinggi 2. Agar
serat kebutu
untuk han
mencega diet
pasien
h
terpen
konstipa uhi
si
Kolaborasi
- Berikan
makanan 1. Bekerj
tinggi a sama
untuk
kalori kesem
dan buhan
tinggi pasien
protein
- Berikan
supleme
n
makanan
, jika
perlu
- Hentikan
pemberia
16
n makan
melalui
selang
nasigastr
ik jika
asupan
oral
dapat
ditoleran
si
3. Edukasi
- Anjurka
n posisi
duduk,
jika
mampu
- Ajarkan
diet yang
diprogra
mkan
4. Kolaborasi
- Kolabora
si
pemberia
n
medikasi
sebelum
makan
(mis,
pereda
nyeri,
antlemen
tik), jika
perlu
- Kolabora
si
dengan
ahli gizi
untuk
menetuk
an
jumlah
kalori
dan jenis
17
nutrisi
yang
dibutuhk
an, jika
perlu
Promosi berat badan
(I.03136)
1. Observasi
- Identifik
asi
penyeba
b BB
kurang
- Monitor
adanya
mual
muntah
- Monitor
jumlah
kalori
yang
dikonsu
msi
sehari-
hari
- Monitor
Berat
badan
2. Trapeultik
- Sediakan
makanan
yang
tepat
sesuai
dengan
kondisi
pasien
(mis,
makan
dengan
tekstur
halus,
Parentral
nutrition
sesuai
indikasi)
18
- Hidangk
an
makanan
menarik
- Berikan
supleme
n, jika
perlu
-
3. Edukasi
- Jelaskan
jenis
makanan
bergizi
tinggi,
namu
tetap
terjangka
u
- Jelaskan
peningka
tan
asupan
kalori
yang
dibutuhk
an
Setelah
2. 13 Hipovole Menejemen Observasi Nike
Januari mia dilakukan Hipovolemia (I.03116) n
tindakan 1. Untuk
2021 (D.0023)
1. Observasi mema
keperawatan ntau
selama 3 x 24 - Periksa
adany
tanda
jam diharapkan a
dan
Status Cairan gejala
gejala
(Membaik). dan
hipolemi
(L.03028) tanda
a (mis,
hipov
Dengan frekuensi
olemia
Kriteria Hasil : nadi
1. Keluhan meningk 2. Untuk
at, nadi mema
pasien
terraba ntau
lemah lemah, volum
membaik tekanan e dan
2. Nadi darah karakt
membaik turun, eristik
19
3. Turgor tekanan urin
kulit nadi
3. Untuk
membaik memyem
mema
pit,
4. Membra ntau
trugur
n intake
kulit
mukosa dan
menurun
output
membaik ,
cairan
5. Konsentr membra
asi urin n Trapeultik
membaik mukosa 1. Untuk
kering, menge
volume tahui
urin berapa
menurun kebutu
, han
Hematok cairan
rit pasien
meningk
at, haus, 2. Agar
lemah) pasien
menda
- Monitor patkan
intake asupa
dan n oral
output
cairan Edukasi
2. Trapeultik 1. Agar
pasien
- Hitung kebutu
kebutuha han
n cairan cairan
- Berikan nya
asupan terpen
cairan uhi
oral 2. Agar
3. Edukasi pasien
tidak
- Anjurka melak
n
ukan
memper
peruba
banyak
han
asupan
posisi
cairan
secara
oral
menda
- Anjurka dak
n
Kolaborasi
menghin
dari 1. Bekerj
20
perubaha a sama
n posisi untuk
mendada kesem
k buhan
pasien
4. Kolaborasi
denga
- Kolabora n
si profes
pemberia ional
n cairan lainny
IV a
isotonis
(mis,
NaCL,
RL)
- Kolabora
si
pemberia
n cairan
IV
hipotonis
(mis,
glukosa
2,5%,
NaCL
0,4%)
- Kolabora
si
pemberia
n cairan
kolois
(mis,
albumin,
plasman
ate)
- Kolabora
si
pemberia
n produk
darah
Setelah
3. 13 Gangguan Dukungan Ambulasi Observasi Nike
Januari Mobilitas dilakukan (I.06171) 1. Untuk n
2021 Fisik tindakan
1. Observasi mema
(D.0054) keperawatan ntau
selama 3 x 24 - Identifik
adany
asi
jam diharapkan a
adanya
Status tanda
keluhan
21
Mobilitas Fisik nyeri nyeri
(Meningkat). atau dan
(L.05042) tanda keluha
fisik n
Dengan
lainnya lainny
Kriteria Hasil : a
1. Aktivitas - Identifik
asi 2. Untuk
meningk
toleransi mema
at fisik ntau
2. Kekuata melakuk frekue
n fisik an nsi
meningk ambulasi jantun
at g dan
- Monitor
3. Gerak nadi
frekuensi
pasien
pasien jantung
meningk dan Trapeultik
at tekanan
1. Agar
darah
pasien
sebelum
meras
memulai
a
ambulasi
aman
- Monitor saat
kondisi melak
umum ukan
sebelum ambul
memulai asi,
ambulasi dan
mobili
2. Trapeultik
sasi
- Fasilitasi
2. Agar
Aktifitas
pasien
ambulasi
berse
dengan
manga
alat
t
bantu
karena
(mis,
ada
tongkat,
yang
kruk)
memb
- Fasilitasi antu
mobilitsa untuk
s fisik mobili
jika sasi
perlu
3. Agar
- Libatkan pasien
keluarga berse
untuk manga
membant t
22
u pasien karena
dalam ditema
meningk ni
atkan keluar
ambulasi ga
3. Edukasi Edukasi
- Jelaskan 1. Agar
tujuan pasien
dan menge
prosedur rti apa
ambulasi tujuan
ia
- Anjurka
melak
n
ukan
melakuk
mobili
an
sasi
ambulasi
dan
dini
ambul
Dukungan Mobilisasai asi
(I.05173)
2. Agar
1. Observasi pasien
- Identifik aktif
asi sejara
adanya dini
nyeri melak
atau ukan
keluhan mobili
fisik sasi
lainnya dan
ambul
- Identifik asi
asi
toleransi
fisik
melakuk
an
pergerak
an
- Monitor
frekuensi
jantung
dan
tekanan
darah
sebelum
memulai
mobilisa
si
23
- Monitoe
kondisi
umum
selama
melakuk
an
mobilisa
si
2. Trapeultik
- Fasilitasi
aktivitas
mobilisa
si
dengan
alat
bantu
(mis,
pagar
tempat
tidur)
- Fasilitasi
melakuk
an
pergerak
an, jika
perlu
- Libatkan
keluarga
untuk
membant
u pasien
dalam
meningk
atkan
pergerak
an
3. Edukasi
- Jelaskan
tujuan
dan
prosedur
mobilisa
si
- Anjurka
n untuk
melalkuk
24
an
mobilisa
si dini
- Ajarkan
mobilisa
si
sederhan
a yang
harus
dilakuka
n (mis,
duduk di
tempat
tidur,
duduk di
sisi
tempat
tidur,
pindah
dari
tempat
tidur ke
kursi)

D. Implementasi Keperawatan

Hari/ Diagnosa Implementasi Respon Pasien TTD


Tanggal/
Jam
14 Januari Defisit Nutrisi Menejemen Nutrisi DS: Niken
2021 (D.0019) (I.03119) Pasien mengatakan
(08.00-10.00) Observasi
bersedia dilakukan
- Identifikasi tindakan
status Nutrisi
- Identifikasi
alergi dan DO:
intoleransi Pasien tampak
makanan
kooperatif
- Identifikasi
makanan yang
disukai
- Identifikasi
kebutuhan

25
kalori dan jenis
nutrisi
- Identifikasi
perlunya
penggunan
selang
nasogastric
- Monitor
asupan
makanan
- Monitor berat
badan
- Monitor hasil
pemeriksan
laboratorim
(10.00-12.00) Trapeultik
- Lakukan oral
hygiene
sebelum
makan, jika
perlu
- Fasilitasi
menentukan
pedoman diet
(mis. Piramida
makanan)
- Sajikan
makanan
secara menarik
dan suhu yang
sesuai
- Berikan makan
tinggi serat
untuk
mencegah
konstipasi
- Berikan
makanan
tinggi kalori
dan tinggi
protein
- Berikan
suplemen
26
makanan, jika
perlu
- Hentikan
pemberian
makan melalui
selang
nasigastrik jika
asupan oral
dapat
ditoleransi
Edukasi
(13.00-13.30)
- Anjurkan
posisi duduk,
jika mampu
- Ajarkan diet
yang
diprogramkan
(13.30-14.00) Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum
makan (mis,
pereda nyeri,
antlementik),
jika perlu
- Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menetukan
jumlah kalori
dan jenis
nutrisi yang
dibutuhkan,
jika perlu
15 Januari Hipovolemia DS: Niken
Menejemen Hipovolemia
2021 (D.0023)
(I.03116) Pasien mengatakan
(08.00-10.00) Observasi bersedia dilakukan
- Periksa tanda
dan gejala tindakan
hipolemia
(mis, frekuensi
nadi
27
meningkat, DO:
nadi terraba
Pasien tampak
lemah, tekanan
darah turun, kooperatif
tekanan nadi
memyempit,
trugur kulit
menurun,
membran
mukosa kering,
volume urin
menurun,
Hematokrit
meningkat,
haus, lemah)
- Monitor intake
dan output
cairan
Trapeultik
(10.00-12.00) - Hitung
kebutuhan
cairan
- Berikan asupan
cairan oral
Edukasi
(13.00-13.30) - Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan
oral
- Anjurkan
menghindari
perubahan
posisi
mendadak
Kolaborasi
(13.00-14.00) - Kolaborasi
pemberian
cairan IV
isotonis (mis,
NaCL, RL)
- Kolaborasi
pemberian
cairan IV
hipotonis (mis,
glukosa 2,5%,
NaCL 0,4%)
- Kolaborasi
pemberian
28
cairan kolois
(mis, albumin,
plasmanate)
- Kolaborasi
pemberian
produk darah
16 Januari Gangguan DS: Niken
Dukungan Mobilisasai
2021 Mobilisasi
(I.05173) Pasien mengatakan
Fisik (D.0054)
(08.00-10.00) Observasi bersedia dilakukan
- Identifikasi tindakan
adanya nyeri
atau keluhan
fisik lainnya DO:
- Identifikasi
toleransi fisik Pasien tampak
melakukan kooperatif
pergerakan
- Monitor
frekuensi
jantung dan
tekanan darah
sebelum
memulai
mobilisasi
- Monitoe
kondisi umum
selama
melakukan
mobilisasi
(10.00-12.00) Trapeultik
- Fasilitasi
aktivitas
mobilisasi
dengan alat
bantu (mis,
pagar tempat
tidur)
- Fasilitasi
melakukan
pergerakan,
jika perlu
- Libatkan
keluarga untuk
membantu
pasien dalam
meningkatkan

29
pergerakan
Edukasi
(13.00-14.00)
- Jelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi
- Anjurkan
untuk
melalkukan
mobilisasi dini
- Ajarkan
mobilisasi
sederhana yang
harus
dilakukan (mis,
duduk di
tempat tidur,
duduk di sisi
tempat tidur,
pindah dari
tempat tidur ke
kursi)

E. Evaluasi Keperawatan

No Hari/ Tanggal/ Diagnosa Evaluasi TTD


Jam
1. 17 Januari 2021 Defisit Nutrisi S: Niken
(09.00) (D.0019) Pasien mengatakan Sudah
muali tidak mual, nafsu makan
mulai membaik, badan tidak
lemas lagi, dan tidak nyeri perut
lagi
O:
Pasien tampak lebih segar,
nafsu makan baik, rambut
tampak tidak rontok
A:
Masalah teratasi dengan baik
dengan pantauan jenis diet
makanan
P:
Lanjutkan intervensi kolaborasi
dengan ahli gizi dan keluarga
untuk memantau nutrisi pasien
2. 17 Januari 2021 Hipovolemia S: Niken
(09.00) (D.0023) Pasien mengatakan Kulit sudah
tidak panas, bibirnya lembab,
30
sudah mulai bisa mengatur
jumlah minumnya
O:
Pasien tampak lebih segar, kulit
segar, karakteristik urin normal
A:
Masalah teratasi dengan baik
P:
Intervensi selesai lanjutkan
kolaborasi dengan keluarga
untuk memantau keadaan
pasien
3. 17 Jnuari 2021 Gangguan S: Niken
(09.00) Mobilisasi Fisik Pasien mengatakan sudah mulai
(D.0054) bisa bergerak meskipun hanya
berjalan di sekeliling tempat
tidur, dan akan berusaha latihan
gerak lagi
O:
Pasien tampak beraktivitas
berjalan meskipun dibantu
dengan keluarga
A:
Masalah teratasi dengan baik
dengan bantuak dukungan
keluarga
P:
Lanjutkan interfensi, kolaborasi
dengan keluarga untuk
membantu pasieni

31
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.academia.edu/38208622/LAPORAN_PENDAHULUAN_NUTRISI
2. Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. PPNI.
3. Buku Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. PPNI
4. Buku Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. PPNI
5. Buku Yusman, Kharis. Sistem Pencernaan Manusia. EGC Kesehatan. Jakarta. 2002

32
33

Anda mungkin juga menyukai