Dosen Pengampu
Toto Subiakto, S. Kp, M. Kep
Disusun Oleh :
Nama : Dian Sugiharty
NIM : P27901119012
Tingkat : 2A D3-Keperawatan
Semester : 4 (Empat)
Pengkajian dilakukan pada tanggal 24 Maret 2021, pukul 13.30 WIB, di ruang anggrek
RSUD Kabupaten Tangerang dengan Teknik observasi pasien secara langsung, wawancara,
pemeriksaan fisik dan catatan keperawatan.
A. BIODATA
Identitas Pasien
B. KELUHAN UTAMA
C. RIWAYAT KESEHATAN
1
Pasien mengatakan badannya mulai panas pada tanggal 14 Maret 2021 pukul 20.00 WIB
yaitu pada hari Minggu. Panas pasien naik turun hingga hari Sabtu tanggal 20 Maret 2021,
selama di rumah pasien minum obat paracetamol yang dibeli oleh ibunya di warung.
Kemudian pada hari Senin tanggal 22 Maret pukul 08.00 WIB, panas pasien tidak kunjung
sembuh, Pasien diajak ke RSUD Kabupaten Tangerang pasien dianatar ke poli klinik interna.
Di poliklinik pasien langsung diterima oleh dokter dan perawat, di poliklinik interna petugas
mengukur vital sign pasien dengan hasil TD : 110/70 mmHg, S : 38,7 C, R : 20x/menit.
Selanjutnya pasien dilakukan pemeriksaan Lab, dari hasil pemeriksaan didapatkan PLT : 120
k/ul, HCT : 40, 3 %, HB : 13,5 G/DL. Setelah hasil Lab selesai, dokter mendiagnosa pasien
dengan demam berdarah (DB) dan langsung disarankan untuk di rawatjalan dikarenakan
ruangan yang penuh. Pasien mendapatkan therapi Paracetamol 3X500 mg, vitamin dan juga
sirop. Pada hari Rabu tanggal 24 Maret 2021 pukul 11.00 WIB, pasien dibawa kembali ke
RSUD dikarenakan kondisi pasien yang tidak kunjung sembuh, sesampainya di RSUD pasien
langsung ke poliklinik interna dan langsung dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan juga
perawat. Dari pemeriksaan di proleh TTV ; S: 38,7C, N :86x/menit, TD : 120/80 mmHg, R :
18x/menit dan pemeriksaan Lab. Dari Pemeriksaan Lab didapatkan hasil PLT : 105 k/ul,
HCT : 41,8%, HB : 14,6 g/dl, WBC : 1,44 k/ul. Pasien di diagnose medis DHF, dan oleh
dokter pasien disarankan untk rawat inap, keluarganya menyetujui dan pasien diterima di
ruang anggrek pada pukul 12.30 WIB.
Mendapatkan therapi :
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit DHF seperti yang dideritanya saat ini,
sebelumnya pasien hanya menderita batuk, pilek, tanpa perlu dirawat di RS.
2
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
pasien (DHF) dan tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti diabetes melitus,
jantung, asma, hipertensi dan penyakit keturunan lainnya.
3
kehitaman).
Pasien mengatakan dari kemarin siang pukul 13.00 WIB sudah
kencing 7 kali +/- 2100 cc dengan berwarna kunging dan bau
pesing, pasien mengatakan tidak pernah mengalami keluhan saat
BAK, seperti rasa sakit saat berkemih.
4
Sebelum Sakit : Pasien dapat membaca, mendengar, melihat dengan baik, dan
mampu merasakan sensasi nyeri, dingin, panas, serta tidak
mengalami disorientasi
Saat Sakit : Pasien nampak fokus terhadap dirinya sendiri untuk menangani
panas tubuh yang dirasakannya. Tidak ada hambatan atau
gangguan pada panca inderanya
5
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
GCS : E4 V5 M6
d) Temperature : 38,7 oC
Kulit berwarna kuning langsat, kulit nampak pucat, tidak ada lesi di kulit pasien,
turgor kulit elastis, teraba hangat, tampak merah pada kulit wajah, rambut berwarna
hitam, distribusi rambut merata, tidak ada lesi di kulit kepala dan tidak ada nyeri
tekan pada kepala, kuku nampak pucat.
3. Mata
Bentuk simetris, tidak terdapat kotoran pada mata, konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan pada palpebra, reflek pupil baik.
Bentuk hidung simetris, kebersihan hidung cukup baik, tidak ada pembesaran polip,
tidak ada nyeri tekan pada sinus, mukosa hidung merah muda, tidak terdapat adanya
secret, serta epitaksis tidak ada.
5. Mulut
6
Mukosa bibir nampak kering, perdarahan pada gusi tidak ada, caries gigi tidak ada,
kebersihan mulut cukup, lidah bersih, gigi lengkap, tidak ada tanda peradangan pada
faring, tidak ada pembesaran tonsil.
6. Leher
Leher simetris, leher dapat digerakan penuh, produksi suara normal, tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid,tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan pada kelenjar getah bening dan
thyroid, tidak ada peningkatan JVP, tidak nampak adanya lesi ataupun benjolan.
7. Telinga
Bentuk simetris, pendengaran baik, kebersihan cukup, serumen tidak ada, nyeri tekan
tidak ada, kebersihan cukup, pendengaran saat di tes dengan garputala baik.
Jantung
Inspeksi : Bentuk dada simetris, iktus kordis pada ICS 5 kiri mid
klavikula
sinistra.
Palpasi :Lokasi point of maksimal impulse terletak pada ruang iga V
kira-kira 1 jari medial dari garis midklavikular (Medial dari
apeks anatomi ). Lebar iktus cordis yang teraba adalah 1 cm,
denyut apeks jantung teraba di sela iga V 2 cm medial garis
midklavikular, pulsasi kuat.
Perkusi : Tidak terdapat pembesaran jantung , suara Dulness.
Auskultasi : Suara S1 dan S2 tunggal regular. Suara jantung vesicular pada
seluruh lapang jantung.
Paru
Inspeksi : Bentuk dada kiri dan kanan simetris, pergerakan dada kanan
dan kiri simetris, tidak ada retraksi otot dada, tidak ada
penggunaan otot bantu napas.
Perkusi : Suara resonan.
Palpasi : Vokal fremitus sejajar +/+ antara paru kanan dan kiri, tidak
ada
7
nyeri tekan.
Auskultasi : Bunyi napas vesicular antara paru kanan dan kiri , tidak
terdapat
suara Ronchi, tidak terdapat Wheezing, dan tidak ada
vesicular.
9. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen datar, bentuk simetris, tidak ada lesiti, tidak
ada asites.
Kanan : Pada tangan kanan pergerakan baik, kebersihan cukup, tidak ada lesi, tidak
ada nyeri tekan, tidak ada oedema, CRT < 2 detik.
Bawah: pergerakan terkoordinasi, odema tidak ada, nyeri otot tidak ada, CRT <2
detik
11. Genitalia
Bentuk vulva normal, tidak nampak lesi pada sekitar daerah genital, tidak ada nyeri
tekan.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Hasil DL Pada Tanggal 22 Maret 2021
8
WBC 1,44 – - k/uL 4.60-10.2
RBC 5,12 - m/uL 3.8-6.5
HGB 14,6 - g/dL 11.5-18
HCT 41,8 - % 37-54
MLV 81,6 - fl 80-100
MCH 28,5 - pg 26-31
MCHC 34,9 - g/dl 31-37
PLT 105 – - k/uL 150-400
RDW-SD 38,7 - % 37-54
PDW 13,1 - lfl 15.5-17.1
MDV 16,4 - tfl 7.8-11
P-LCR 11,8 - % 13-43
NEUT 37,7 k/uL 2.2-6.8
LYM 0,12 k/uL 1-3.6
MXD 0,38 % 0.1-1.1
MEU % 0,79 % 40-70
LYM % 0,17 % 25-33
LED 0,00 Mm/jam 1.7-20
0,09 0-20
9
MCHC 34,5 - g/dl 31-37
PLT 74 – - k/uL 150-400
RDW-SD 38,4 - % 37-54
PDW 13,1 - lfl 15.5-17.1
MDV 18,4 - tfl 7.8-11
P-LCR 12,4 - % 13-43
NEUT 43,4 k/uL 2.2-6.8
LYM 0,09 k/uL 1-3.6
MXD 0,23 % 0.1-1.1
MEU % 0,95 % 40-70
LYM % 0,48 % 25-33
LED 0,02 Mm/jam 1.7-20
0,11 0-20
10
LYM 0,11 k/uL 1-3.6
MXD 0,83 % 0.1-1.1
MEU % 2,11 % 40-70
LYM % 0,62 % 25-33
LED 0,05 Mm/jam 1.7-20
0,28 0-20
G. PROGRAM TERAPI
Dipasang infus IVFD RL 30 tetes/menit.
Paracetamol 3x500 mg
11
Imbo Ost 1x1 mg
Pranza 1x40 mg melalui IV
RR: 20 x/ mnt
S: 38,7oC
12
1.2. ANALISIS DATA
Data Etiologi Masalah
Ds : Virus Dengue Hipertermia
Pasien mengeluh panas.
Do : Reaksi Antigen-antibody
Keadaan umum
Tingkat Kesadaran :Compos Viremia
Metis
GCS : E4 V5 M6 Mengeluarkan zat mediator
TTV
TD: 110/70 mmHg Merangsang hipotalamus
N: 82 x/ mnt anterior
RR: 20 x/ mnt
Suhu tubuh
S: 38,7oC
Hipertermi
Kulit tampak pucat kulit teraba hangat
Tampak merah pada kulit wajah
Tampak adanya petekie
Pemeriksaan Lab :
PLT : 105 k/uL
HCT : 41,8%
HB : 14,6 g/dl
WBC : 1,44 k/ul
Therapi yang didapatkan :
Dipasang infus IVFD RL 30 tetes/menit
Paracetamol 3x500 mg
Imbo Ost 1x1 mg
Pranza 1x40 mg melalui IV
13
14
1.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
.
1. Hipertermi b/d Terpapar lingkungan panas d/d Pasien mengeluh panas, kulit pasien tampak pucat, kulit teraba hangat, tampak adanya
petekie, serta tampak merah pada kulit wajah pasien. Adapun keadaan umum pasien ; Tingkat Kesadaran :Compos Metis, GCS: E4 V5 M6,
Berat Badan Sebelum Sakit : 39 Kg, Berat Badan Saat Sakit : 39 Kg, Tinggi Badan : 155 cm. TTV; TD: 110/70 mmHg, N: 82 x/ mnt, RR:
20 x/ mnt, S: 38,7oC.
Dan data penunjang yang didapat dari hasil pemeriksaan diagnostik, yaitu :
PLT : 105 k/uL
HCT : 41,8%
HB : 14,6 g/dl
WBC : 1,44 k/ul
dx. Aktual
15
1.4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. Z Nama Mahasiswa : Dian Sugiharty
Ruang : NPM :….......................
No. M.R. : 202602
Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Hipertermi b/d Terpapar Setelah dilakukan Observasi TTV Untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien.
lingkungan panas d/d : tindakan keperawatan Identifikasi Mengidetifikasi factor penyebab terjadinya
DS : selama 2 X 24 jam penyebab hipertermia pada pasien.
Pasien mengeluh panas. diharapkan kondisi suhu hipertermia.
DO : tubuh pasien menurun Monitor suhu tubuh. Memantau perkembangan suhu tubuh pasien.
Kulit pasien tampak dengan kriteria hasil: Sediakan Dengan diberikan lingkungan yang dingin maka akan
pucat. 1. Keadaan umum lingkungan yang mempercepat proses penurunan suhu tubuh pada
Kulit teraba hangat. pasien membaik (5). dingin. pasien.
Tampak adanya 2. Suhu tubuh menurun Longgarkan atau Dengan diberikan pakian yang longgar pada pasien
petekie. (5). lepaskan pakaian karena proses konveksi akan terhalang oleh pakian
Tampak merah pada 3. Kulit merah menurun pasien. yang ketat.
kulit wajah pasien. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan membantu
16
Adapun keadaan umum (5). Berikan cairan oral dalam memenuhi kebutuhan cairan intake output pada
pasien ; 4. Pucat menurun (5). tubuh pasien.
Tingkat Kesadaran : 5. Takipnea (5)
Compos Metis Anjurkan tirah Meminimalkan fungsi semua system organ pasien.
GCS: E4 V5 M6 baring
TTV; Kolaborasi Mengatasi terjadinya kehilangan cairan tubuh pada
TD: 110/70 mmHg pemberian cairan pasien.
N: 82 x/ mnt dan elektrolit
RR: 20 x/ mnt intervena.
S: 38,7oC.
Dan data penunjang
yang didapat dari hasil
pemeriksaan
diagnostik, yaitu :
- PLT : 105 k/uL
- HCT : 41,8%
- HB : 14,6 g/dl
- WBC : 1,44 k/ul
Therapi yang
didapatkan :
- Dipasang infus IVFD
17
RL 30 tetes/menit.
- Paracetamol 3x500
mg.
- Imbo Ost 1x1 mg.
- Pranza 1x40 mg
melalui IV
GCS : E4 V5 M6
18
b) Respirasi Rate : 20 kali / menit
c) Heart Rate : 82 kali/ menit
d) Temperature : 38,7 oC
19
menurun (3).
6. Berikan cairan oral
11.40 Dian
Hasil :
Pasien mengatakan akan lebih sering minum untuk dapat
11.45 menurunkan suhu tubuh nya serta untuk mencukupi cairan didalam
tubuhnya.
Dian
7. Anjurkan tirah baring
Hasil :
Pasien mengatakan akan melakukan istirahat yang cukup untuk
11.50
mempercepat proses penyembuhan.
Dian
8. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intervena.
Hasil :
Perawat akan memberikan tindakan keperawatan pemasangan infus
yang bertujuan untuk menggantikan kekurangan cairan dan
elektrolit pada pasien.
GCS : E4 V5 M6
20
Tanda - Tanda Vital
21
11.35 menurun (4). Dian
6. Berikan cairan oral
Hasil :
Pasien mengatakan akan lebih sering minum untuk dapat
11.40 menurunkan suhu tubuh nya serta untuk mencukupi cairan didalam Dian
tubuhnya.
7. Anjurkan tirah baring
Hasil :
Pasien mengatakan akan melakukan istirahat yang cukup untuk
11.45
mempercepat proses penyembuhan.
8. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intervena.
Hasil : Dian
Setelah dberikan tindakan keperawatanpemasangan infus selama
11.50
1x24 jam yang bertujuan untuk menggantikan kekurangan cairan
dan elektrolit pada pasien. Kebutuhan cairan dan elektrolit pasien Dian
dapat terpenuhi (4)
22
23
1.6. EVALUASI KEPERAWATAN
1 Rabu, S: Dian
24/03/2021
Pasien mengeluhkan panas.
Pasien mengatakan setelah disediakan lingkungan dingin
suhu tubuh pasien sudah sedikit menurun (2).
Pasien mengatakan setelah diberikan tindakan keperawatan
melonggarkan atau melepaskan pakaian suhu tubuh pasien
cukup menurun (3).
Pasien mengatakan setelah, pasien disediakan lingkungan
dingin suhu tubuh pasien sudah menurun menurun (4).
O:
Tingkat Kesadaran : Compos Metis
GCS : E4 V5 M6
Tanda - Tanda Vital
a) Blood Preasure : 110/70 mmHg
b) Respirasi Rate : 20 kali / menit
c) Heart Rate : 82 kali/ menit
d) Temperature : 38,7 oC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1 Kamis, S: Dian
25/03/2021
Pasien mengetakan sudah mengetahui penyebab dari
hipertermi yang dirasakannya (5).
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 1x24 jam,
didapatkan suhu tubuh pasien menurun S : 37, 8 oC (4).
24
O:
Tingkat Kesadaran : Compos Metis
GCS : E4 V5 M6
Tanda - Tanda Vital
a) Blood Preasure : 120/80 mmHg
b) Respirasi Rate : 20 kali / menit
c) Heart Rate : 82 kali/ menit
d) Temperature : 37,8 oC
Setelah dberikan tindakan keperawatanpemasangan infus selama
1x24 jam yang bertujuan untuk menggantikan kekurangan
cairan dan elektrolit pada pasien. Kebutuhan cairan dan
elektrolit pasien dapat terpenuhi (4)
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
25
DAFTAR PUSTAKA
PPNI. 2017. “ Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Definisi dan Indikator Diagnostik
“. Edisi 1. Jakarta ; DPP PPNI
PPNI. 2019. “ Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan“. Edisi 1. Jakarta ; DPP PPNI
26