Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “MAW”

DENGAN SISTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS (SLE)


DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR
TGL 25-28 MEI 2022

OLEH :
NI LUH PUTU WIDYA SARI
219012860

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “MAW”
DENGAN SISTEMIC LUPUS ERITEMATOSUS (SLE)
DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR
TGL 25-28 MEI 2022

Nama Mahasiswa : Ni Luh Putu Widya Sari


NIM : 219012860
Tempat praktek : Ruang Pudak
Tanggal Pengkajian : 25 Mei 2022
Tanggal praktek : 23 Mei – 11 Juni 2022

I. IDENTITAS PASIEN
Nama ( Initial) : MAW
Umur : 15 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Belum menikah
Pendidikan : SMP.
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Bali
Alamat : Br. Kelan Desa Tuban – Kuta – Badung
Tanggal Masuk : 19 Mei 2022
Tanggal Pengkajian : 25 Mei 2022
No. Register : 01241311
Diagnosa Medis : SLE flare sedang
Identitas Penanggung Jawab
Nama (Initial) : PSP
Umur : 25 tahun
Hub. Dengan Klien : Saudara laki-laki
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Br. Kelan Desa Tuban – Kuta – Badung
II. KELUHAN UTAMA
Demam dan Nyeri pada kaki hilang timbul
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke RS dengan keluhan demam setelah vaksinasi covid-19 pertama
(pfrizer) sejak tanggal 11 Mei 2022, suhu terukur paling tinggi 38,80C, demam
berlangsung beberapa hari sejak 3 hari sebelum MRS pasien mengeluh gusi berdarah
setiap kali makan dan minum, namun berhenti dengan sendirinya. Pasien mengeluh
nyeri pada kaki hilang timbul..
IV. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
a. Pre natal : saat hamil ibu pasien selalu kontrol kehamilan sesuai jadwal yang
diberitahukan oleh dokter, ibu pasien biasa kontrol kehamilan ke dokter. Ibu pasien
mengatakan lupa HPHT saat anaknya masih dikandungan, kenaikan berat badan
selama hamil normal sesuai dan tidak pernah mengalami penurunan berat badan,
obat-obat yang didapat selalu rutin diminum, ibu pasien mengatakan bergolongan
darah B. Ibu pasien mengatakan tidak pernah merokok atau minum minuman keras
selama hamil.
b. Intranatal dan post natal
Intra natal
Ibu pasien mengatakan lupa tentang awal persalinan dan durasi persalinan, ibu
pasien mengatakan saat melahirkan umur kehamilan sudah cukup umur dan
melahirkan dengan pervaginam normal di rumah sakit dan ditolong oleh dokter.
Post natal :
Ibu pasien mengatakan saat anaknya lahir, anaknya langsung menangis, tangisannya
kuat dan bernapas tanpa diberikan bantuan. Ibu pasien mengatakan berat lahir
anaknya 2500 gram, ibu pasien mengatakan tidak ada trauma lahir pada anaknya dan
saat lahir bisa BAB dan BAK.
c. Penyakit yang pernah diderita : Ibu pasien mengatakan selain SLE pasien tidak
pernah menderita penyakit berat lainnya. Pasien terdiagnosa SLE sejak tahun 2020,
pasien menjalani pengobatannya, kontrol terakhir ke poli tanggal 6 Mei 2022.
d. Hospitalisasi : Pasien dirawat di RS saat ini dengan keluhan demam post vaksin
Covid-19 pertama (Pfizer), sebelumnya pernah di rawat 2x dengan diagnosa yang
sama yaitu SLE.
e. Operasi : pasien belum pernah operasi sebelumnya.
f. Injury/kecelakaan : pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
g. Alergi : pasien tidak memiliki riwayat alergi dengan obat-obatan maupun makanan
h. Imunisasi : ibu pasien mengatakan pasien sudah mendapatkan imunisasi yang
lengkap di puskesmas dan vaksin Covid 19 pertama
i. Pengobatan : ibu pasien mengatakan sewaktu kecil pasien hanya minum obat yg
didapatkan dari fasilitas kesehatan apabila sakit. Ibu pasien tidak pernah memberikan
obat kepada pasien, diluar resep dokter.
V. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Pasien mengatakan sewaktu bayi pasien mengalami pertumbuhan sama seperti anak
seusianya. Menegakkan kepala sekitar umur 3 bulan, membalik badan umur 5 bulan,
duduk 7 bulan, merangkak 9 bulan, berdiri 1 tahun, berjalan 13 bulan dan berbicara
sekitar umur 13 bulan.
VI. RIWAYAT PERKEMBANGAN
Ibu pasien mengatakan selama kecil perkembangan pasien sesuai dan sama dengan
perkembangan anak seusianya dan tidak ada keterlambatan perkembangan selama rutin
kontrol ke rumah sakit.
VII. RIWAYAT SOSIAL
Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Ibu pasien mengatakan anaknya
sangat dekat dengan kedua orang tua dan kakaknya, hubungan dengan teman-temannya
disekloahpun masih baik, hanya saja pasien lebih sering diam di kelas karena cepat
merasa lelah.
VIII. RIWAYAT KELUARGA
a. Sosial ekonomi : saat ini pasien masih berstatus sebagai pelajar SMP. Orang tua pasien
pekerja swasta. Ibu pasien mengatakan tidak ada kendala sosial ekonomi dalam
keluarganya. Untuk berobat ibu pasien mengatakan selalu menggunakan BPJS.
b. Lingkungan rumah : pasien tinggal bersama dengan kedua orangtua dan kakaknya.
Pasien mengatakan rumahnya bernuansa Bali, lengkap dengan bale-bale dan merajan,
lingkungan rumah nya bersih.
c. Penyakit keluarga : ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yg memiliki
penyakit yang sama dengan putranya.
d. Genogram :

Keterangan :

: laki -laki : meninggal


: perempuan

: pasien
: tinggal serumah
IX. POLA KESEHATAN
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan dirinya saat ini sedang sakit. Ibu pasien mengatakan anaknya
menderita penyakit lupus sejak tahun 2020. Apabila ada keluhan, orang tua pasien
selalu membawa pasien ke fasilitas kesehatan. Pasien rutin melakukan kontrol ke poli
anak RSUP Sanglah sebulan sekali.
b. Pola Nutrisi (makanan dan cairan)
Sebelum sakit pasien biasa makan 1 porsi setiap makan pagi, siang dan malam, saat
dirawat di Rumah Sakit, pasien mengatakan setiap makan dan minum gusi berdarah
sehingga t idak berani makan banyak. .
c. Pola Aktivitas
Pasien mengatakan sejak menderita penyakit lupus dirinya sering merasa lemas dan
gampang lelah. Lelah dikatakan berkurang dengan beristirahat. Pasien biasa
melakukan aktifitas sehari-hari seperti anak seumuran pada umumnya. Dirumahnya,
Pasien mengatakan orangtuanya menganjurkan untuk banyak istirahat.
d. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit: pasien jarang tidur siang, pasien biasanya tidur malam sekitar jam 10
malam dan bangun pagi sekitar jam 6. Saat sakit: pasien lebih banyak istirahat
e. Pola Eleminasi
Sebelum sakit pasien rutin bab 1x sehari, kencing sekitar 4-6 x sehari. Saat sakit
pasien BAB 2 hari sekali, konsistensi lembek warna cokelat, bau khas.Warna urine
kuning jernih. Bau khas urine
f. Pola Hubungan
Pasien mengatakan teman-temannya disekolah selalu mengajak nya bermain. Tapi
pasien jarang bisa bermain dan nongkrong seperti anak seusianya. Pasien lebih
banyak menghabiskan waktu dirumah
g. Pola Kognitif
Pasien mengetahui bahwa penyakit yang dialaminya saat ini adalah penyakit lupus
dan memerlukan pengobatan yg berkepanjangan
h. Konsep diri
Pasien mengatakan merasa sedih karena tubuhnya mengalami perubahan-perubahan
karena penyakitnya seperti kulitnya kemerahan . Pasien mengatakan semenjak sakit
lupus menjadi jarang pergi dengan kawan sebayanya. Pasien merasa minder dengan
penyakitnya dan mengatakan sebenarnya merasa bosan dengan pengobatanan yg
harus dijalani. Pasien tampak menunduk dan mengatakan ingin penyakitnya cepat
sembuh agar bisa normal seperti teman-temannya
i. Pola Seksual
Pasien mengatakan lebih sering bermain bersama dengan teman laki-laki, dan pasien
mengatakn belum punya pacar.
j. Pola Nilai
Sebelum sakit maupun saat sakit, pasien mengatakan percaya sakit yang dideritanya
murni karena hal medis dan kebiasaan yang kurang baik. Pasien mengatakan selalu
mensyukuri segala hal yang dialaminya dan rutin berdoa.
X. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Keadaan umun lemah. Kesadaran compos mentis
Tanda Vital
TD : 100/70 mmHg
HR :100x/menit
RR : 20x/ menit
Suhu: 39,5 0 C
SpO2: 97%
BB 60 kg
TB 161cm
b. Kepala
inspeksi : normosefali, warna rambut : hitam, wajah ada ruam kemerahan pada
medial alis kanan dan iri
palpasi : tidak ada benjolan , tidak ada nyeri tekan.
c. Mata
Inspeksi : konjungtiva merah muda. Sklera putih. Pupil isokor.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
d. Telinga:
Inspeksi : bentuk hidung simetris. kebersihan baik
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
e. Hidung :
Inspeksi : bentuk Simetris. Tidak tampak benjolan. Kebersihan cukup, tidak ada
nafas cuping hidung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Mulut :
Inspeksi : kebersihan cukup, mukosa bibir lembab, terdapat sariawan, lidah bersih,
g. Leher :
Inspeksi : tidak ada benjolan.
Palpasi : tidak tampak pembesaran kelenjar. Tidak ada nyeri tekan.
h. Dada :
- Paru-paru :
Inspeksi : dada tampak simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan.
Irama pernafasan teratur. Pola nafas cepat dan dangkal
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : suara sonor pada lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : terdengar ronchi di lapang paru kanan dan kiri. Tidak ada wheezing
- Jantung :
Inspeksi : ictus cordis terlihat, arteri carotis terlihat dengan jelas di leher.
Palpasi: tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Perkusi : pekak
Auskultasi : Suara s1 s2 normal.
i. Abdomen :
Inspeksi : tampak bercak eritema lesi kemerahan
Palpasi : tidak tampak nyeri tekan
Perkusi : terdengar suara tympani
Auskultasi : bising usus 12x/menit
j. Genetalia :
Jenis kelamin laki-laki, kebersihan cukup
k. Ekstremitas
1. Ekstremitas atas : terpasang infus salah satu ekstremtas atas, tidak ada kelainan
pada kedua tangan, terdapat bercak eritema, akral teraba hangat, tidak ada
fraktur pada kedua tangan.
2. Ekstremitas bawah : tidak ada kelainan pada kedua kaki, tidak ada varises pada
kaki, akral teraba hangat, pasien mengeluh nyeri pada kaki hilang timbul, saat
dilakukan pengkajian keluhan nyeri sudah berkurang.
XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium : DL dan UL
XII. THERAPI YANG DIPEROLEH
Nama Obat Dosis Rute Indikasi
Cefoperazone 50 mg/kg/kali IV Antibiotik
Sulbactam 2000 mg @ 8 jam
Azathioprine 2 mg/kg/hari Oral Kelompok obat
125 mg (2,5 tab) imunosupresan, obat
sediaan 50 mg @ ini dapat digunakan
24 jam untuk menekan kerja
system kekebalan
tubuh
Captopril 12,5 mg @ 8 jam Oral Obat golongan ACE
Inhibitor

IVFD D5 ½ NS 14 mililiter/jam IV Nutrisi pengganti


Natrium Fusidat @ 12 jam Topikal Anti Bakteri
2% Pada lesi erosi alis
kiri
Desoksimetason @ 12 jam Topikal Meredakan gejala
0,25% Pada lesi di badan peradangan
Paracetamol 500 @ 24 jam Oral Meredakan demam
mg dan mengurangi gejala
nyeri
Nystatin Oral 4 x 100.000 unit Oral Mengatasi infeksi
Solution jamur di rongga mulut
(sariawan)

XIII. ANALISA DATA


No Sign and sympton Etiologi Masalah Kolaboratif /
Keperawatan
1 Data Subyektif : SLE Hipertermi
Pasien mengatakan
demam hilang timbul Inflamasi
Post vaksin Covid 19
pertama (11-05-2022) Exposure lingkungan berupa paparan
Data Obyektif : vacsin (Agen covid 19 yg dilemahkan)
S : 39,5 0C
TD : 100/70 mmHg Respon imunitas berupa kekebalan aktif
HR : 100x/menit (Rspon imun pasien SLE lemah)
RR : 20x/menit
Saturasi 98% Febris
(Hipertermi)
2 Data Subyektif : SLE Resiko Perdarahan
Pasien mengeluh gusi
berdarah bila makan dan Inflamasi
minum
Data obyektif : Hemato
Gusi berdarah,
TD 100/70 mmHg Trombositopenia
HR 100 x/mnt
RR 20x/menit Gangguan proses pembekuan darah
Hasil lab terakhir
23/05/2022 : Perdarahan gusi
PLT 75 103µL
HGB 10,70 g/dL Risiko perdarahan
HCT 31,50 %
3 Data Subyektif : SLE Gangguan Integritas Kulit
Pasien mengatakan
kulitnya kemerahan Inflamasi vaskuler
Data obyektif :
Terdapat eritema pada Inflamasi pada arteriole terminalis
kulit wajah, dan badan
Lesi papuler eritema

Kemerahan pada wajah dan seluruh tubuh

Gangguan integritas kulit

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Hipertemi berhubungan dengan proses penyakit
2) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan pigmentasi
3) Risiko perdarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi

XV. RENCANA KEPERAWATAN


No.
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Diagnosa
1 1 Setelah diberikan asuhan Manajemen Hipertermia (I.15506)
keperawatan selama 1 x12 jam, Observasi
Integritas kulit dan jaringan ‐ Identifikasi penyebab hipertermi (mis.
meningkat diharapkan Dehirasi terpapar lingkungan panas
termoregulasi membaik, dengan penggunaan incubator)
kriteria hasil : ‐ Monitor suhu tubuh
1. Suhu tubuh membaik ‐ Monitor kadar elektrolit
2. Suhu kulit membaik ‐ Monitor haluan urine
Terapeutik
‐ Sediakan lingkungan yang dingin
‐ Longgarkan atau lepaskan pakaian
‐ Basahi dan kipas permukaan tubuh
‐ Berikan cairan oral
‐ Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika
mengalami hyperhidrosis (keringat berlebih)
‐ Lakukan pendinginan external (mis selimut
hipotermia, atau kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen, aksila)
‐ Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
‐ Batasi oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolabrasi
‐ Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika
perlu
2 2 Setelah diberikan asuhan Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
keperawatan selama 3x24 jam, Observasi
diharapkan Integritas kulit dan ‐ Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
jaringan meningkat dengan kriteria (mis. Perubahan sirkulasi, perubahan status
hasil : nutrisi, peneurunan kelembaban, suhu
1. Kerusakan lapisan kulit lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
menurun Terapeutik
2. Kemerahan menurun ‐ Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
3. Pigmentasi abnormal ‐ Gunakan produk berbahan petrolium  atau
menurun minyak pada kulit kering
4. Elastisitas meningkat ‐ Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit sensitif
Edukasi
‐ Anjurkan menggunakan pelembab (mis.
Lotion, serum)
‐ Anjurkan minum air yang cukup
‐ Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
3 3 Setelah diberikan asuhan Pencegahan perdarahan
keperawatan selama 3x24 jam Observasi
diharapkan Tingkat perdarahan - Monitor tanda dan gejala perdarahan
menurun dengan kriteria hasil : - Monitor nilai hematokrit/hemoglobin
1. Kelembapan membarane sebelum dan setelah kehilangan darah
mukosa meningkat - Monitor tanda-tanda vital
2. Perdarahan gusi menurun - Monitor koagulasi (mis. Prothrombin
3. Hemoglobin membaik time, fibrinogen, degradasi fibrin)
4. Hematokrit membaik Terapeutik
5. Trombosit membaik - Pertahankan bed rest selama perdarahan
6. Tekanan darah membaik Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
- Anjurkan segera lapor segera jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian produk darah, jika
perlu

XVI. IMPLEMENTASI
Hari/ No Tindakan Nama
Evaluasi
tgl/jam Diagnosa Keperawatan dan ttd
Rabu, 25 Mei 1,2,3 - Mengukur vital sign TD : 100/70 mmHg, Widya
2022 HR 100x/mnt, RR 20/mnt
Jam 12.00 Suhu 39,5 oC, saturasi O2: 97%
Widya
2 - mengidentifikasi DS: pasien mengatakan kulitnya
penyebab gangguan kemerahan
integritas kulit Widya
DO:tampak eritema pada wajah
dan badan, pasien terdiagnosa SLE
- Mengoleskan krim DS: pasien mengatakan kulitnya
Natrium fusidat 2% terasa lebih nyaman
pada area lesi DO:pasien kooperatif dalam
kemerahan di wajah pemberian medikasi Widya
- Mengoleskan krim
desoksimetason Widya
Jam 12:30 0.25% pada lesi di
badan
1
DS : -
- Menganjurkan untuk Widya
DO : pasien terbaring di tempat
tirah baring
tidur.
2
- Memberikan edukasi DS:pasien mengatakan akan
pada pasien dan melakukan miring kanan kiri Widya
keluarga untuk miring secara bergantian
kanan dan kiri DO:pasien dan keluarga paham
bergatian tiap dua jam dengan penjelasan yang diberikan
Widya
saat bedrest
DS: pasien mengatakan sudah
- Memberikan makan makanan hampir ½ porsi, Widya
siang ditambah ½ gelas susu
DO:mual -, muntah -, perdarahan
Kamis, 26 Widya
3 gusi +, makan tidak habis, dapat
Mei 2022 extra susu +
Jam 13:00 Widya
- Monitor tanda dan DS: pasien mengatakan gusinya
gejala perdarahan berdarah
DO:gusi tampak berdarah,pasien
1,2,3
lemas,HB:10.70 PLT:75
HCT:31,50 Widya

- Mengobservasi vital
TD : 100/70 mmHg
sign
HR : 92x/menit, RR: 20x/menit Widya
Suhu : 36,80 oC
- Mengambil sampel
1
darah untuk DS:pasien mengatakan mau untuk
pemeriksaan LAB diambil sampel darah Widya
DO:pasien kooperatif
3 - Menganjurkan pasien
DS:pasien mengatakan masih Widya
untuk tirah baring
lemas dan akan tiduran
DO:pasien kooperatif
- Memberikan edukasi
tentang tanda-tanda DS:pasien dan keluarga
Jumat, 27 perdarahan mengatahan paham dengan
2
Mei 2022 penjelasan yang diberikan Widya
Jam 14.00 DO:pasien dan keluarga tampak
kooperatif dan mengatakan
mengeti
- Memberikan edukasi
apabila kulit terasa DS:pasien dan keluarga
1 kering agar mengatahan paham dengan
Widya
menggunakan penjelasan yang diberikan
pelembab berbahan DO:pasien dan keluarga tampak
dasar minyak kooperatif dan mengatakan
Sabtu, 28 1,2,3 mengeti
- Memberikan edukasi Widya
Mei 2022
untuk minum air yang DS:pasien mengatahan sudah
cukup dalam sehari minum airputih dr pagi 5 gelas
3 DO:pasien tampak kooperatif dan Widya
- Mengukur vital sign mengatakan mengeti
TD : 100/70 mmHg,
HR 100x/mnt, RR 22/mnt
2 - Monitor tanda dan Suhu 370C, saturasi O2 97%
gejala perdarahan Widya
DS: pasien mengatakan gusinya
masih berdarah
DO:gusi tampak berdarah,pasien
lemas,HB:10,00 PLT:53.00
‐ Menganjurkan minum HCT:29.60
air yang cukup
DS: Pasien mengatakan sudah
minum air 4 gelas dari pagi
DO:Pasien kooperatif

XVII. EVALUASI
No
No Hari/tgl Evaluasi Nama
Diagnosa
1 Kamis, 26 Mei 1 S :- Widya
2022 O : TD : 100/70 mmHg
Pkl 06:00 HR : 92x/menit
Suhu : 36,60C
RR: 20 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Renpra
2 Sabtu, 28 Mei 2 S : Pasien mengatakan Widya
2022 bercak kemerahan pada
Pkl 12:00 kulitnya masih
O : TD100/70 mmHg,
HR 100x/mnt,
RR 20x/mnt,
Bercak eritema masih
tampak pada kulit
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan asuhan
keperawatan untuk
mengatasi gangguan
integritas kulit
3 Sabtu, 28 Mei 3 S: Pasien mengatakan Widya
2022 badan masih lemas dan
Pkl 12:00 gusi masih berdarah bila
makan atau minum
O: KU lemah, gusi tampak
berdarah, HB:8 PLT:30
HCT:23,80
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Renpra untuk
mengatasi perdarahan

LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui, Denpasar, Mei 2022


Pembimbing Praktek Mahasiswa
Ns.I Gusti Ayu Murdani,S.Kep Ni Luh Putu Widya Sari
196712211988032001 219012860

Mengetahui
Pembimbing Institusi

Ns. Ni Komang Ayu Resiyanthi, S.Kep., M.Kep.


0831108701

Anda mungkin juga menyukai