S
DENGAN ULKUS DIABETES MELITUS
DI RUANG SAKURA RSUD DR. SOERATNO GEMOLONG
Disusun Oleh :
Latifah Nur Liestiyani
P 27220021311
No Registrasi : xxxx
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama Klien : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sragen
Umur : 54 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Cerai mati
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sragen
Hub. dengan Klien : Anak
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan terdapat luka pada tumit kaki kiri
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 13 Oktober 2021 pukul 21.00 WIB pasien datang ke IGD
RSUD Dr Soeratno Gemolong dengan keluhan mual, lemas, dan nyeri
pada luka di tumit kaki kiri. Terdapat luka pada tumit kaki kiri sejak 2
minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat penyakit DM sejak 10 tahun
yang lalu. Gula Darah Sewaktu : 247 mg/dl, TTV TD : 210/90 mmHg,
N: 95x/mnt, S : 36,1°C , RR : 24x/mnt. Terdapat luka pada tumit kaki
kiri dan tampak kekuningan(jaringan mati) selebar 7 cm, dan
mengeluarkan pus. Saat di IGD pasien mendapatkan perawatan luka
bersih dan mendapatkan terapi Infus Ringer Lactat 20 tpm, injeksi
Cerftiaxone 1 gr/ 12 jam, ketorolac 30 mg/ 8 jam, Omeprazole 40 mg/
12 jam, Ondansentron 4 mg/ 8 jam, dan drip Neuro Bion 1 ampul/ 24
jam. Kemudian pasien disarankan rawat inap untuk dilakukan
debridement. Pasien di rawat di ruang Sakura RSUD dr. Soeratno
Gemolong, dan telah dilakukan tindakan operasi untuk debridement
pada tanggal 18 Oktober 2021.
Pada saat dilakukan pengkajian pada hari Senin, 25 Oktober 2021,
pasien mengeluh terdapat luka pada tumit kaki kirinya, pasien merasa
lemas. Dengan hasil pemeriksaan TTV : TD = 130/80 mmHg, N=
96x/mnt, S=36,5ºC, R-19x/mnt, SPO2=95%, pemeriksaan GDS = 181
mg/dl.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus sejak
10 tahun yang lalu. Pasien mengatakan rutin kontrol ke puskesmas dan
pernah mendapat injeksi insulin, namun setelah 2 minggu tidak
dilanjutkan dikarenakan pasien tidak kuat. Pasien mengatakan pernah
dilakukan tindakan operasi debridement di RSUD Kota Surakarta pada
kaki kanan 3 tahun yang lalu.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan pada keluarganya tidak ada yang memiliki Riwayat
penyakit DM. Dalam keluarga tidak ada Riwayat penyakit menular
seperti HIV/AIDS dan hipertensi.
e. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
5 5
4 4
Keterangan :
0 : tidak terdapat kontraksi otot 0 paralis
1 : hanya terdapat kontraksi otot 10 sangat buruk
(kelemahan berat)
2 : ROM pasif 25 (buruk)
3 : Gerakan aktif, dapat melawan gravitasi 50 (cukup/
kelemahan sedang)
4 : Gerakan aktif, hanya dapat menahan sebagian tahanan
75 (kelemahan ringan)
5 : Gerakan aktif, dapat melawan tahanan penuh 100
(normal)
g) Integumen
Terdapat luka pada tumit kaki kiri
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah lengkap (24 Oktober 2021)
6. Terapi Medis
Jenis Terapi Dosis Fungsi
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa
Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Perawatan Luka (I.14564)
Gangguan
Observasi :
Integritas Jaringan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x5
1) Monitor karakteristik luka (drainase, warna,
(D.0129) jam, diharapkan tingkat regenerasi sel dan kulit pada
ukuran, bau)
Berhubungan luka meningkat (L.14130) dengan kriteria hasil :
2) Monitor tanda-tanda infeksi
dengan : 1) Penyatuan kulit meningkat (5)
Terapeutik :
1) Neuropati 2) Penyatuan tepi luka meningkat (5)
1) Lepaskan balutan secara perlahan
perifer 3) Kulit granulasi meningkat (5)
2) Cukur rambut di sekitar luka, jika perlu
Ditandai dengan 4) Pembentukan kulit parut meningkat (5)
3) Bersihkan dengan cairan NaCL
Gejala dan Tanda 5) Edema pada sisi luka menurun (5)
4) Bersihkan kulit nekrotik
Mayor : 6) Peradangan luka menurun (5)
5) Berikan salep yang sesuai, jika perlu
Kerusakan kulit / 7) Nyeri menurun (5)
6) Pasang balutan sesuai jenis luka
lapisan kulit 8) Drainase purulen menurun (5)
7) Pertahankan teknik steril saat melakukan
Gejala dan Tanda 9) Eritema pada kulit sekitar menurun (5)
perawatan luka
Minor : 10) Peningkatan pada suhu kulit menurun (5)
8) Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan
1) Nyeri 11) Bau tidak sedap pada luka menurun (5)
drainase
2) Perdarahan 12) Nekrosis menurun (5)
9) Berikan terapi TENS, jika perlu
3) Kemerahan 13) Infeksi menurun (5)
Edukasi :
4) Hematoma
1) Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2) Anjurkan mengonsumsi makanan tinggi
kalori dan protein
3) Ajarkan prosedur perawatan luka secara
mandiri
Kolaborasi :
1) Kolaborasi proses debridement, jika perlu
Kolaborasi pemberian antibiotik
2. Risiko Infeksi Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x5 Pencegahan Infeksi (I.08238)
(D.0143) jam, diharapkan risiko infeksi menurun (L.14137) Observasi :
Berhubungan dengan kriteria hasil : 1) Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
dengan: 1) Kebersihan tangan meningkat (5) sistemik
1) Diabetus 2) Kebersihan badan meningkat meningkat (5) Terapeutik :
Melitus 3) Nafsu makan meningkat meningkat (5) 1) Batasi jumlah pengunjung
2) Kerusakan 4) Demam menurun (5) 2) Berikan perawatan kulit pada area luka
integritas 5) Nyeri menurun (5) 3) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
jaringan 6) Bengkak menurun (5) pasien
7) Cairan berbau busuk menurun (5) 4) Pertahankan teknik aseptik
8) Sputum berwarna hijau menurun (5) Edukasi :
9) Drainase purulen menurun (5) 1) Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2) Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
3) Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
4) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi dan
cairan
Kolaborasi :
Pemberian antibiotik
3. Risiko defisit Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x5 Manajemen Nutrisi (L.03119)
nutrisi (D.0032) jam, diharapkan status nutrisi terpenuhi (L.03030) :
Observasi:
Faktor Risiko : 1) Porsi makanan yang di habiskan meningkat (5)
1) Anoreksia 2) Berat badan membaik (5) 1) Identifikasi status nutrisi
(mual,muntah) 3) IMT membaik (5) 2) Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
4) Frekuensi makan membaik (5) 3) Identifikasi makanan yang disukai
5) Nafsu makan membaik (5) 4) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
5) Monitor asupan makanan
6) Monitor berat badan
Terapeutik:
- Lakukan oral hygiene sebelum makan
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
Edukasi:
1) Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2) Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi:
1) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri), jika perlu)
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
F. EVALUASI
Hari Diagnosa Evaluasi TTD
Senin, 25 Gangguan integritas S : Latifah
Oktober jaringan berhubungan - Pasien mengatakan terdapat luka pada tumit kaki kiri
2021 dengan neuropati perifer - Pasien mengatakan luka sudah ada sejak 2 minggu yang lalu
- Pasien mengatakan telah dilakukan operasi debridement pada 18 Oktober
2021
O:
- Terdapat luka pada tumit kaki kiri dan tampak kekuningan(jaringan mati)
selebar 7x5x5 cm
- Keluar pus pada area luka
- Terdapat jaringan mati pada daerah luka
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Lakukan perawatan luka
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Kolaborasi proses debridement, jika perlu kolaborasi pemberian
antibiotik
Risiko infeksi ditandai S: Latifah
dengan adanya kerusakan Pasien mengatakan terdapat luka pada tumit kaki kiri
integritas jaringan DO :
O:
- Terdapat discharge purulen
- Tercium bau busuk pada dari luka
- Nampak tanda infeki lokal (kemerahan, hangat di sekitar luka, bengkak,
nyeri, kelemahan otot (fungsio laesa))
- A leukosit : 24.000 mm3
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan perawatan kulit pada area luka
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak pasien
- Pertahankan teknik aseptik
Risiko defisit nutrisi S: Latifah
ditandai dengan adanya - Pasien mengatakan merasa mual ketika makan, sehingga pasien
anoreksia enggan untuk makan
- Pasien mengatakan tidak menyukai makanan yang berbau amis
- Pasien mengatakan mengalami penurunan berat badan
O:
- Pasien tampak lemas dan belum memakan diit yang diberikan dari rumah
sakit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Anjurkan pasien untuk duduk ketika makan
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antiemetik
Selasa, 26 Gangguan integritas S : Latifah
Oktober jaringan berhubungan - Pasien mengatakan terdapat luka pada tumit kaki kiri
2021 dengan neuropati perifer - Pasien mengatakan luka sudah ada sejak 2 minggu yang lalu
- Pasien mengatakan telah dilakukan operasi debridement pada 18 Oktober
2021
O:
- Terdapat luka pada tumit kaki kiri dan tampak kemerahan selebar 7x5x5
cm
- Keluar pus pada area luka
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Lakukan perawatan luka
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Kolaborasi proses debridement, jika perlu kolaborasi pemberian
antibiotik
Risiko infeksi ditandai S : Latifah
dengan adanya kerusakan Pasien mengatakan terdapat luka pada tumit kaki kiri
integritas jaringan DO :
O:
- Terdapat discharge purulen
- Tercium bau busuk pada dari luka
- Nampak tanda infeksi lokal (kemerahan, hangat di sekitar luka, bengkak,
nyeri, kelemahan otot (fungsio laesa))
- A leukosit : 24.000 mm3
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan perawatan kulit pada area luka
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak pasien
- Pertahankan teknik aseptik
Risiko defisit nutrisi S :
ditandai dengan adanya - Pasien mengatakan rasa mual ketika makan sudah berkurang, pasien Latifah
anoreksia makan seikit demi sedikit
- Pasien mengatakan tidak menyukai makanan yang berbau amis
- Pasien mengatakan mengalami penurunan berat badan
O:
- Pasien tampak lemas dan tampak memakan diit yang diberikan dari rumah
sakit, 1 porsi habis 4 sendok
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Anjurkan pasien untuk duduk ketika makan
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antiemetik