Anda di halaman 1dari 18

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI

Di susun oleh :
Karnando Rosiqul Ilmi (04.18.4732)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL YOGYAKARTA


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
2021
KASUS
Pada hari selasa tanggal 18.10.2021 Ny.S datang ke puskesmas mengatakan nyeri sakit
kepala skala 5, pandangan berkunang-kunang dan jantung berdebar-debar, leher terasa
kaku. Setelah dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan TD 155/100 mmHg, suhu 36,2C,
R : 24x/menit N: 89 x/menit, Ny.s mengatakan memiliki riwayat hipertensi 1 tahun
yang lalu. Ny.s saat ini tinggal bersama anak bungsunya dan menantu dan cucunya,
Ny.S mengatakan mampu beraktivitas sehari-hari tanpa bantuan, Ny. S mengatakan jika
berdiri 30 menitan kakinya merasa kaku dan pegal , dan Ny.S mengatakan belum tahu
benar tentang riwayat penyakitnya dan tidak tau tentang makanan yang harus dihindari.

Hari / Tanggal Pengkajian : Selasa 18/10/2021


Jam Pengkajian: 10.00
Sumber: Puskesmas Banguntapan 2
Metode Anamnese: Wawancara

PENGKAJIAN
Identitas klien
Nama : Ny. S
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jalan Flamboyan 3
Pendidikan : SLTA
Suku Bangsa : Jawa
Status : Menikah
• Riwayat Keluarga Genogram

Keterangan :
: Klien ------- :Tinggal serumah
: Perempuan X : Meninggal
: Laki-laki : Ikatan Pernikahan
: Garis Keturunan

• Riwayat Kesehatan : pasien mengatakan sakit kepala, pandangan


berkunangkunang dan jantung berdebar-debar, leher terasa kaku

• Keluhan Utama : pasien mengeluh sakit kepala dan leher terasa kaku

• Riwayat Kesehatan Sekarang : pasien mengatakan sakit kepala dan


lehernya terasa kaku sehingga iya langsung berobat ke puskesmas
setelah diperiksa tekanan darahnya 155/100 mmhg dan sakit kepalanya
kadang-kadang hilang timbul

• Riwayat Kesehatan Dahulu : pasien mengatakan memiliki riwayat


tekanan darah tinggi sejak 2 tahun yang lalu.

• Riwayat Kesehatan Keluarga : pasien mengatakan keluarganya


memiliki riawayat tekanan darah tinggi atau hipertensi sudah dari
ibunya bahkan saudaranya juga mengalami hal yang sama

• Riwayat Pekerjaan : Pasien mengatakan dulu seorang guru SD dan saat


ini sudah pensiun

• Riwayat pekerjaan saat ini : pasien mengatakan pekerjaan saat ini tidak
ada dan tinggal bersama anak bungsunya
• Riwayat pekerjaan sebelumnya : pasien mengatakan dirinya dulu
bekerja sebagai guru SD

• Sumber Pendapatan : pasien mengatakan mendapatkan pendapatan dari


uang pensiunanya yang diterima tiap bulannya

• Riwayat Lingkungan Hidup : pasien mengatakan tinggal bersama


suami dan anak-anaknya dahulu ,suaminya sudah meninggal dan anak-
anaknya saat ini sudah menikah semua dan sekarang pasien tinggal
bersama anak nya yang bungsunya dan menantu serta cucunya ,
didaerah banguntapan dan sekitar 8 menit dari puskesmas banguntapan
2

• Jumlah kamar : kamar berjumlah 4 kamar utama anak dan menantunya,


kamar tidur ibunya, kamar tidur cucunya, dan kamar tidur ART nya.

• Kondsi tempat tinggal : tempat tinggalnya begitu luas dan bersih juga
nyaman ,dan memiliki halaman jug ataman didepannya .

• Denah Rumah :

Keterangan :
Kamar 1 : kamar anak dan menantunya Kamar 3 : kamar ny.s
Kamar 2 : kamar cucunya Kamar 4 : kamar ARTnya
Sistem pendukung
• Sarana dan Prasarana : memiliki fasilitas hidup dan kenderaan dirumah
anaknya

• SDM : dirumahnya ny s tinggal bersama anak menantu dan cucunya ,


serta ada ART nya yang sering membantu ny,s

• Pemeriksaan Kesehatan : ny.s memiliki bpjs dan melakukan


pemeriksaan kesehatan ditigkat 1 atau puskesmas banguntapan 2

• Deskripsi kekhususan

• Aktivitas Hidup Sehari-hari (ADL)


Indeks Katz: A/B/C/D/E/F/G

No Kegiatan Keterangan Hasil


1. Mandi Kemandirian dalam hal mandi, A
2. Berpakaian Kemandirian dalam hal berpakaian A
3. Berpindah Kemandirian dalam hal berpindah A
4. Toileting Kemandirian dalam hal kekamar kecil A
5. Makan Kemandirian dalam hal makan A

6. Kontinensia Kemandirian dalam hal kontinensia A

Keterangan :
Skore Kriteria
A Kemandirian dalam hal mandi, berpindah, kekamar kecil, berpakaian dan
makan
B Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecualisatufungsitersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi, dan fungsi
tersebut
D Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian,
dan satu fungsi tersebut
E Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian,
kekamarkecil dan satu fungsi tersebut
F Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi, berpindah, ke
kamar kecil, berpakaian dan satu fungsi tersebut
G Ketergantungan dalam semuafungsitersebut

Lain- Keretgantungan pada sedikit nya dua fungsi tersebut, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasi kan sebagai C,D,E,F. dan G

Interprestasi :
Tinjauan Sistem

• Keadaan Umum : Sedang

• Tingkat Kesadaran : Composmetis

• Glasgow Coma Scale : e :4 v:5 m:5

• Tanda-TandaVital : td 155 /100 mmhg ,suhu :36,2 C, R: 24x/menit


Nadi : 89 x/menit

• Oksigen : pasien mengatakan pernapasannya normal

• Nutrisi : pasien biasa makan 2-3 kali sehari, komposisi makanan yang
dikomsumsinya : nasi,lauk dan sayur. Pasien mengatakan tidak tahu
makanan pantangan bagi hipertensi. Dan pasien mengatakan belum tahu
benar tentang penyakit hipertensi.

• Eliminasi : pasien BAB 1 kali sehari dan BAK 5-6 kali sehari pada malam
hari pasien terbangun untuk BAK.

• Aktivitas : pasien tidak mengalami keterbatasan dalam beraktivitas pasien


biasa mengisi waktu senggang dengan menonton tv dan pergi mengikuti
pengajian.

• Istirahat dan tidur : pasien dapat tidur tanpa gangguan dan pasien bisa tidur
7-8 jam sehari dan pasien tidak pernah tidur siang.

• Personal Hygiene : pasien mengatakan mandi dan gosok gigi 2 kali sehari,
keramas 2 kali seminggu dan selalu ganti pakian setiap hari dalam pemenuhan
kebutuhan personal hygiene dapat melakukan sendiri.

• Seksual dan Reproduksi : ny.s sudah tidak melakukan hubungan seksual


karena suaminya sudah meninggal
• Rekreasi : pasien mengatakan sebulan sekali jalan-jalan bersama anak,
menantu dan cucunya.

• Psikologi : pasien mengatakan merasa kesepihan semenjak suaminya


meninggal.

• Persepsi klien : pasien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya


(hipertensi)

• Konsep Diri : pasien mengatakan tidak merasa malu dengan penyakitnya dan
pasien ingin sembuh dari penyakitnya.

• Gambaran Diri : pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang paling
disukai dan bagian tubuh yang tidak disukai pasien mengatakan biasa-biasa
saja.

• Harga Diri: pasien merasa senang bisa hidup dan tinggal bersma anak dan
cucunya juga menantunya.

• Ideal diri : pasien berharap dapat sembuh dari sakitnya dan pasien berharap
keluarganya dapat menerima keadaanya saat ini dan memberi dukungan agar
cepat sembuh.

• Identitas Diri : status pasien didalam rumah sebagai mertua dan nenek dari
cucunya dan bertujuan hidup bahagia dengan anak dan cucunya.

• Peran diri : pasien merasa sedih karena tidak dapat membantu menjaga
cucunya seperti biasa.

• Emosi : pasien mengatakan jika punya masalah, pasien selalu membicarakan


masalahnya dengan anak dan menantunya dan selama sakit pasien
menunjukkan keadaan emosi yang stabil.

• Adaptasi : pasien mengatakan dapat beradaptasi baik dengan anak, menantu


dan cucunya.

• Mekanisme pertahanan diri : pasien mengatakan memilih menghindari


perasaan,kenangan dan prinsip yang tidak menyenangkan dan harapannya
suatu saat nanti semua hal yang kurang menyenangkan itu bisa terlupakan
sepenuhnya.
• Skala Jatuh Morse
Pengkajian Skala Nilai
1. Riwayatjatuh :apakah lansia pernah jatuh dalam 3 Tidak 0 25
bulanterakhir Ya 25
2. Diagnosa sekunder :Apakah lansia memiliki lebih dari satu Tidak 0 15
penyakit? Ya 15
3. Alat Bantu Jalan : 0
Bedrest/Dibantu 0
Kruk/Tongkat/Walker 15
Berpegangan pada benda-bendasekitar (Kursi, Meja, Lemari) 30
4. Terapi intravena :Apakah lansia mendapatkan terapi Tidak 0 0
cairan/terpasang infus? Ya 20

5. Gaya berjalan/berpindah : 0
Normal/bedrest/immobile (tidak dapat bergerak sendiri) 0
Lemah (tidak bertenaga) 10
Gangguan/tidak normal (pincang/diseret) 20
6. Status mental 0
Lansia menyadari kondisi dirinya 0

Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15


TOTAL 40

Keterangan :
Tingkatan Risiko Skor Akhir Tindakan
Tidak berisiko 0-24 Perawatan dasar

Risiko rendah 25-50 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh


standar
Risiko Tinggi Lebih dari Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh risiko
50 tinggi.
Pemeriksaan Fisik

• Kepala : kepala masochepal, tidak ada lesi dan benjolan


• Rambut : rambut sebahu dan terlihat banyak uban serta beberapa rontok ke
bantal

• Mata : kedua mata terlihat simetris, sedikit berair, tidak ada benjolan

• Telinga : Kedua daun telinga terlihat siimetris, tidak terlihat lesi dan tidak
teraba benjolan

• Hidung : hidung terlihat simetris, tidak ada lesi dan tidak terlihat adanya
sekret

• Mulut : bibir sedikit kering namun tidak ada sariawan maupun lesi

• Leher : tidak terlihat adanya benjolan dan lesi dan tidak ada nyeri tekan

• Dada dan punggung : dada terlihat simetris, terlihat kembang-kempis dada,


tidak ada nyeri tekan dan punggung terlihat simetris dan tidak terlihat jerawat
punggung.

• Paru :
Inspeksi : terlihat simteris, terlihat kembang-kempis dada
Palpasi : tidak teraba benjolan dan nyeri tekan
Perkusi : terdengar suara perkusi sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada nafas tambahan

• Jantung
Inspeksi : Terlihat simetris, tidak ada lesi dan benjolan
Auskultasi : terdengar murmur jantung
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
Perkusi : suara perkusi pekak

• Abdomen dan pinggang


Inspeksi : simetris antara kanan-kiri
Ausukultasi : bising suara usus 25kali/menit
Perkusi : tidak terdengar suara timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan

• Ekstremitas
Atas : terlihat ekstremitas atas masih berfungsi dengan normal
Bawah: ekstremitas bawah juga terlihat berfungsi dengan baik
Kekuatan otot : 4
Keterangan
0 :Paralisis
1 :Tidak ada gerakan terasa
2 :Gerakan otot penuh menentang gravitasi dan sokongan
3 :Gerakan normal menentang gravitasi dan sokongan
4 :Gerakan normal menentang gravitasi dan sokongan dengan sedikit
tahanan
5 :Gerakan normal menentang gravitasi dan sokongan dengan tahanan
penuh

• Sistem immune
• Genetalia :

Sistem Penginderaan

• Mata : pasien mengatakan tidak bias melihat tulisan dengan jarak dekat

• Hidung : pasien mengatakan masih dapat mencium bau dengan baik

• Telinga : pasien mengatakan pendengarannya masih bagus

• Lidah : pasien mengatakan masih bias merasakan berbagai rasa makanan


dengan baik

• Perabaan : pasien mengatakan masih dapat merasakan dengan indra


perabaan dengan baik
Status Kognitif
Skore Portable Mental Status Quesionnaire (SPMSQ)
Score
+ - No Pertanyaan Jawaban
1 Tanggal berapa hari ini? Benar
2 Hari apa sekarang ? Benar
3 Dimana anda sekarang? Benar
4 Berapa anak anda? Benar
5 Dimana alamat anda? Benar
6 Berapa umur anda ? Salah
7 Kapan anda dilahirkan? Benar
8 Siapa presiden Indonesia sekarang? Benar
9 Siapa presiden sebelumnya? Benar
10 Siapa nama kecil ibu anda? Salah
Jumlah kesalahan total 2
Penilaian SPMSQ

• Kesalahan 0-3 :fungsi intelektual utuh

• Kesalahan 4-5 :fungsi intelektual ringan

• Kesalahan 6-8 :fungsi intelektual sedang

• Kesalahan 9-10 : fungsi intelektual berat


Intepretasi :
Jadi klien termasuk penilaian SPMSQ dalam rentang fungsi intelektual
Data Penunjang Terapi medis :

Nama obat Dosis Rute pemberian Indikasi


Chlorthalidone 3x1 Oral Dewasa,anak-anak,
lansia
Diuvar 40mg/hari Oral Dewasa, lansia, anak-
anak
ANALISA DATA

HARI/TANGGAL DATA ETIOLOGY PROBLEM

18/10/2021 DS : Agen cidera Nyeri Akut


- Pasien mengatakan biologis:
pusing peningkatan
- Pasien mengeluh nyeri tekanan
pada lehernya dan kaku vaskuler
juga disertai pusing serebra
- Skala nyerinya skala 5,
serta nyerinya kadang
kadang hilang timbul

DO :
GCS: e :4 v:5 m:5
Tanda-TandaVital :
TD: 155 /100 mmhg ,
Suhu: 36,2˚C,
R: 24x/menit
Nadi : 89 x/menit
Pengkajian Nyeri
P= Pada saat gerak nyeri
terasa sangat sakit
Q= seperti ngilu
R= Hanya dibagian leher
dan tidak menjalar
S= Skala nyeri 5
T= .>30 Menit
18/10/2021 DS: Kurangnya Kurangnya
- Pasien mengatakan tidak sumber pengetahuan
tahu makanan pantangan informasi
bagi hipertensi.
- Pasien mengatakan
belum tahu benar tentang
penyakit hipertensi.

DO:
- Saat ditanya
tentang penyakit
hipertansi pasien terlihat
bingung
- Pasien terlihat bertanya-
tanya tentang Batasan
nilai normal penyakit
hipertensi

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri Akut b/d agens cidera biologis: peningkatan tekanan vaskuler serebra
2. Kurangnya pengetahuan b/d kurangnya sumber informasi
NURSING CARE PLAN
Rencana
No Tgl/Jam Prioritas Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rasional TTD
Intervensi (NIC)
Hasil (NOC)
1 Senin, 18- Nyeri Akut b/d agen Setelah dilakukan asuhan Observation 1. Agar dapat mengetahui
10- cidera biologis keperawatan selama 1x24 - Kaji nyeri secara tingkat nyeri, lokasi, dan
2021/09.00 jam diharapkan pasien komprehensif kualitas nyerinya.
mampu Mengontrol Nursing 2. Mengumpulkan dan
Nyeri: menganalisis data tanda-
- Monitor tanda-tanda
- Mengenali kapan nyeri tanda vital untuk
vital
terjadi menentukan dan
- Memposisiskan klien
- Menggunakan mencegah komplikasi.
untuk memberikan rasa
Tindakan pencegahan 3. Mengarahkan kembali
nyaman.
perhatian dan membantu
- Melaporkan nyeri yang Education
dalam relaksasi otot.
terkontrol - Berikan informasi klien
4. Agar klien dan keluarga
- Melaporkan perubahan dan keluarga tentang
dapat lebih mandiri dalam
terhadap gejala nyeri nyeri dan perawatan
melakukan penurunan
pada professional yang diberikan
nyeri.
kesehatan
- Ajarkan teknik 5. Relaksasi dapat menjadi
relaksasi untuk distraksi/pengalihan
mengatasi nyeri pasien terhadap nyeri
Collaboration yang dirasakan.

- Kolaborasi memberian 6. Agar nyeri dapat teratasi


terapi farmakologi atau
analgesic untuk
mengurangi nyeri
2 Senin, 18- Kurangnya Setelah dilakukan asuhan Observation 1. Agar dapat menentukan
10- pengetahuan b/d keperawatan 1x24 jam - Identifikasi tindak lanjut penanganan
2021/09.00 kurangnya sumber diharapkan pasien mampu kemungkinan penyebab hipertensi.
informasi mengetahui proses pasien tentang 2. Mengurangi
penyakit dengan kriteria hipertensi kemungkinan terjadinya
hasil : Nursing komplikasi.
- Pasien dan keluarga - Anjurkan pasien 3. Gaya hidup yang bersih
menyatakan paham dan sehat tentu akan
melaporkan kepada
tentang penyakit, mengurangi komplikasi.
pelayanan kesehatan
gejala 4. Penjelasan
kondisi dan program tentang
apabila tanda
pengobatan penyakit akan menambah
hipertensi
pengetahuan pasien
- Pasien dan keluarga - Diskusikan perubahan sehingga pasien dapat
mampu menjelaskan gaya hidup yang semakin sadar tentang
kembali apa yang diperlukan untuk pentingnya Kesehatan.
disampaikan tentang mencegah komplikasi 5. Pengetahuan diet makan
hipertensi Education hipertensi akan membantu
- Pasien dapat - Jelaskan patofisiologi pasien dalam menurunkan
mengetahui diet penyakit hipertensi atau mecegah komplikasi
hipertensi - Jelaskan tentang diet yang akan terjadi

hipertensi 6. Memandirikan pasien dan


keluarga dalam mengatasi
Collaboration
penyakit.
- Kolaborasikan dengan
keluarga untuk
menyiapkan diet
hipertensi
CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/ DX IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


TANGGAL

Senin, 18-10- 1 - Mengkaji nyeri secara komprehensif S : pasien mengatakan sudah mulai mereda
2021 - Mengobservasi tanda-tanda vital nyeri pada lehernya
- Memposisiskan klien untuk memberikan rasa O : skala nyeri 3, TD :150/90 mmHg
nyaman. A : masalah teratasi sebagian
- Mengajarkan teknik relaksasi untuk mengatasi P : lanjutkan intervensi
nyeri
- Mengkaji nyeri secara komprehensif
- Memberikan informasi klien dan keluarga
- Berikan teknik relaksasi
tentang nyeri dan perawatan yang diberikan
- Berikan terapi medis sesuai resep dokter
- Berkolaborasi pemberian terapi farmakologi
atau analgesic untuk mengurangi nyeri
Senin, 18-10- 2 - Mengidentifikasi kemungkinan penyebab pasien S: Pasien mengatakan sebelumnya masih
2021 tentang hipertensi. kurang mengetahui tentang penyakitnya,
- Menganjurkan pasien melaporkan kepada namun sudah mulai mengerti setelah
pelayanan kesehatan apabila tanda gejala dijelaskan perawat tentang penyakitnya.
hipertensi. O: Ketika klien dijelaskan tentang penyakit
- Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang dan dietnya, klien bertanya tentang penyebab
diperlukan untuk mencegah komplikasi . penyakitnya. Klien juga terlihat cukup aktif
- Menjelaskan patofisiologi penyakit hipertensi dan antusias Ketika diberikan penjelasan.
- Menjelaskan tentang diet hipertensi A : Masalah teratasi
- Mengkolaborasikan dengan keluarga untuk P : Dischard planning.
menyiapkan diet hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai