Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI


Dosen Pengampu : Yeni Isnaeni, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Di susun oleh :
Tri Aulia Suryani (04.18.4640)
Asma Din Matdoan (04.18.4644)
Desy Eka Siswanti (04.18.4647)
Diina Afifah (04.18.4648)
Dina Wahyu Melinda (04.18.4649)
Anisa Rahmadani (04.18.4605)
Indah Mayang Putri (04.18.4655)
Mila Raniah Salma (04.18.4662)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

2020/2021
KASUS
Pada hari selasa tanggal 05.10.2021 Ny.s datang ke puskesmas mengatakan nyeri sakit kepala
skala 5, pandangan berkunang-kunang dan jantung berdebar-debar, leher terasa kaku. Setelah
dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan TD 155/100 mmHg, suhu 36,2C, R : 24x/menit N:
89 x/menit, Ny.s mengatakan memiliki riwayat hipertensi 1 tahun yang lalu. Ny.s saat ini
tinggal bersama anak bungsunya dan menantu dan cucunya, Ny.S mengatakan mampu
beraktivitas sehari-hari tanpa bantuan, Ny. S mengatakan jika berdiri 30 menitan kakinya
merasa kaku dan pegal , dan ny.S mengatakan belum tahu benar tentang riwayat penyakitnya
dan tidak tau tentang makanan yang harus dihindari.

Hari / Tanggal Pengkajian : Selasa 05/10/2021


Jam Pengkajian : 10.00
Sumber : Puskesmas banguntapan 2
Metode Anamnese : Wawancara

PENGKAJIAN
Identitas klien
• Nama : Ny. S
• Umur : 65 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Alamat : Jalan Flamboyan 3
• Pendidikan : SLTA
• Suku Bangsa : Jawa
• Status : Menikah
• Riwayat Keluarga Genogram
]

Keterangan :
: Klien ------- :Tinggal serumah

:Perempuan X : Meninggal

: Laki-laki : Ikatan Pernikahan

: Garis Keturunan

• Riwayat Kesehatan : pasien mengatakan sakit kepala, pandangan berkunang-


kunang dan jantung berdebar-debar, leher terasa kaku
• Keluhan Utama : pasien mengeluh sakit kepala dan leher terasa kaku
• Riwayat Kesehatan Sekarang : pasien mengatakan sakit kepala dan lehernya
terasa kaku sehingga iya langsung berobat ke puskesmas setelah diperiksa
tekanan darahnya 155/100 mmhg dan sakit kepalanya kadang-kadang hilang
timbul
• Riwayat Kesehatan Dahulu : pasien mengatakan memiliki riwayat tekanan
darah tinggi sejak 2 tahun yang lalu.
• Riwayat Kesehatan Keluarga : pasien mengatakan keluarganya memiliki
riawayat tekanan darah tinggi atau hipertensi sudah dari ibunya bahkan
saudaranya juga mengalami hal yang sama
• Riwayat Pekerjaan : Pasien mengatakan dulu seorang guru SD dan saat ini
sudah pensiun
• Riwayat pekerjaan saat ini : pasien mengatakan pekerjaan saat ini tidak ada
dan tinggal bersama anak bungsunya
• Riwayatpekerjaansebelumnya : pasien mengatakan dirinya dulu bekerja
sebagai guru SD
• Sumber Pendapatan : pasien mengatakan mendapatkan pendapatan dari uang
pensiunanya yang diterima tiap bulannya
• Riwayat Lingkungan Hidup : pasien mengatakan tinggal bersama suami dan
anak-anaknya dahulu ,suaminya sudah meninggal dan anak-anaknya saat ini
sudah menikah semua dan sekarang pasien tinggal bersama anak nya yang
bungsunya dan menantu serta cucunya , didaerah banguntapan dan sekitar 8
menit dari puskesmas banguntapan 2
• Jumlah kamar : kamar berjumlah 4 kamar utama anak dan menantunya,
kamar tidur ibunya, kamar tidur cucunya, dan kamar tidur ART nya.
• Kondsi tempat tinggal : tempat tinggalnya begitu luas dan bersih juga
nyaman ,dan memiliki halaman jug ataman didepannya .

• Denah Rumah :

Keterangan :
Kamar 1 : kamar anak dan menantunya
Kamar 2 : kamar cucunya
Kamar 3 : kamar ny.s
Kamar 4 : kamar ARTnya

Sistem pendukung
• Sarana dan Prasarana : memiliki fasilitas hidup dan kenderaan dirumah
anaknya
• SDM : dirumahnya ny s tinggal bersama anak menantu
dan cucunya , serta ada ART nya yang sering membantu ny,s
• Pemeriksaan Kesehatan : ny.s memiliki bpjs dan melakukan pemeriksaan
kesehatan ditigkat 1 atau puskesmas banguntapan 2
• Deskripsi kekhususan

• AktivitasHidupSehari-hari (ADL)
IndeksKatz : A/B/C/D/E/F/G
No Kegiatan Keterangan Hasil

1. Mandi Kemandirian dalam hal mandi, A

2. Berpakaian Kemandirian dalam hal berpakaian A

3. Berpindah Kemandirian dalam hal berpindah A

4. Toileting Kemandirian dalam hal kekamar A


kecil
5. Makan Kemandirian dalam hal makan A

6. Kontinensia Kemandirian dalam hal kontinensia A

Keterangan :
Skore Kriteria

A Kemandirian dalam hal mandi, berpindah, kekamar kecil, berpakaian


dan makan

B Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari,


kecualisatufungsitersebut

C Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi, dan


fungsi tersebut
D Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, dan satu fungsi tersebut

E Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi,


berpakaian, kekamarkecil dan satu fungsi tersebut

F Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi,


berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan satu fungsi tersebut

G Ketergantungan dalam semuafungsitersebut

Lain-lain Keretgantungan pada sedikit nya dua fungsi tersebut, tetapi tidak dapat
diklasifikasi kan sebagai C,D,E,F. dan G

Interprestasi :
Tinjauan Sistem
• Keadaan Umum : sedang
• Tingkat Kesadaran : composmetis
• Glasgow Coma Scale : e :4 v:5 m:5
• Tanda-TandaVital : td 155 /100 mmhg ,suhu :36,2C, R: 24x/menit
Nadi : 89 x/menit
• Oksigen : pasien mengatakan pernapasannya normal
• Nutrisi : pasien biasa makan 2-3 kali sehari, komposisi makanan yang
dikomsumsinya : nasi,lauk dan sayur. Pasien mengatakan tidak tahu
makanan pantangan bagi hipertensi. Dan pasien mengatakan belum tahu
benar tentang penyakit hipertensi.
• Eliminasi : pasien BAB 1 kali sehari dan BAK 5-6 kali sehari pada malam
hari pasien terbangun untuk BAK.
• Aktivitas : pasien tidak mengalami keterbatasan dalam beraktivitas pasien
biasa mengisi waktu senggang dengan menonton tv dan pergi mengikuti
pengajian.
• Istirahat dan tidur : pasien dapat tidur tanpa gangguan dan pasien bisa tidur
7-8 jam sehari dan pasien tidak pernah tidur siang.
• Personal Hygiene : pasien mengatakan mandi dan gosok gigi 2 kali sehari,
keramas 2 kali seminggu dan selalu ganti pakian setiap hari dalam
pemenuhan kebutuhan personal hygiene dapat melakukan sendiri.
• Seksual dan Reproduksi : ny.s sudah tidak melakukan hubungan seksual
karena suaminya sudah meninggal
• Rekreasi : pasien mengatakan sebulan sekali jalan-jalan bersama anak,
menantu dan cucunya.
• Psikologi : pasien mengatakan merasa kesepihan semenjak suaminya
meninggal.
• Persepsi klien : pasien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya
(hipertensi)
• Konsep Diri : pasien mengatakan tidak merasa malu dengan penyakitnya dan
pasien ingin sembuh dari penyakitnya.
• Gambaran Diri : pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang paling
disukai dan bagian tubuh yang tidak disukai pasien mengatakan biasa-biasa
saja.
• Harga Diri: pasien merasa senang bisa hidup dan tinggal bersma anak dan
cucunya juga menantunya.
• Ideal diri : pasien berharap dapat sembuh dari sakitnya dan pasien berharap
keluarganya dapat menerima keadaanya saat ini dan memberi dukungan agar
cepat sembuh.
• Identitas Diri : status pasien didalam rumah sebagai mertua dan nenek dari
cucunya dan bertujuan hidup bahagia dengan anak dan cucunya.
• Peran diri : pasien merasa sedih karena tidak dapat membantu menjaga
cucunya seperti biasa.
• Emosi : pasien mengatakan jika punya masalah, pasien selalu membicarakan
masalahnya dengan anak dan menantunya dan selama sakit pasien
menunjukkan keadaan emosi yang stabil.
• Adaptasi : pasien mengatakan dapat beradaptasi baik dengan anak, menantu
dan cucunya.
• Mekanisme pertahanan diri : pasien mengatakan memilih menghindari
perasaan,kenangan dan prinsip yang tidak menyenangkan dan harapannya
suatu saat nanti semua hal yang kurang menyenangkan itu bisa terlupakan
sepenuhnya.
• Skala Jatuh Morse
Pengkajian Skala Nilai

1. Riwayatjatuh :apakah lansia pernah jatuh dalam 3 Tidak 0 25


bulanterakhir Ya 25
2. Diagnosa sekunder :Apakah lansia memiliki lebih dari satu Tidak 0 15
penyakit? Ya 15
3. Alat Bantu Jalan : 0
Bedrest/Dibantu 0
Kruk/Tongkat/Walker 15
Berpegangan pada benda-bendasekitar (Kursi, Meja, Lemari) 30

4. Terapi intravena :Apakah lansia mendapatkan terapi Tidak 0 0


cairan/terpasang infus? Ya 20
5. Gaya berjalan/berpindah : 0
Normal/bedrest/immobile (tidak dapat bergerak sendiri) 0

Lemah (tidak bertenaga) 10


Gangguan/tidak normal (pincang/diseret) 20
6. Status mental 0
Lansia menyadari kondisi dirinya 0
Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15
TOTAL 40

Keterangan :

TingkatanRisiko SkorAkhir Tindakan


Tidakberisiko 0-24 Perawatandasar
Risikorendah 25-50 Pelaksanaan intervensi
pencegahanjatuhstandar
Risiko Tinggi Lebihdari 50 Pelaksanaanintervensipencegahanjatuhrisikotinggi.
PemeriksaanFisik
• Kepala : kepla masochepal, tidak ada lesi dan benjolan
• Rambut : rambut sebahu dan terlihat banyak uban serta beberapa rontok ke
bantal
• Mata : kedua mata terlihat simetris, sedikit berair, tidak ada benjolan
• Telinga : Kedua daun telinga terlihat siimetris, tidak terlihat lesi dan tidak
teraba benjolan
• Hidung : hidung terlihat simetris, tidak ada lesi dan tidak terlihat adanya
sekret
• Mulut : bibir sedikit kering namun tidak ada sariawan maupun lesi
• Leher : tidak terlihat adanya benjolan dan lesi dan tidak ada nyeri tekan
• Dada dan punggung : dada terlihat simetris, terlihat kembang-kempis dada,
tidak ada nyeri tekan dan punggung terlihat simetris dan tidak terlihat jerawat
punggung.
Paru :

• Inspeksi : terlihat simteris, terlihat kembang-kempis dada


• Palpasi : tidak teraba benjolan dan nyeri tekan
• Perkusi : terdengar suara perkusi sonor
• Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada nafas tambahan
Jantung

• Inspeksi : Terlihat simetris, tidak ada lesi dan benjolan


• Auskultasi : terdengar murmur jantung
• Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
• Perkusi : suara perkusi pekak
Abdomen dan pinggang
• Inspeksi : simetris antara kanan-kiri
• Ausukultasi : bising suara usus 25kali/menit
• Perkusi : tidak terdengar suara timpani
• Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
Ekstremitas
• Atas : terlihat ekstremitas atas masih berfungsi dengan normal
• Bawah : ekstremitas bawah juga terlihat berfungsi dengan baik
• Kekuatanotot : 4
Keterangan

• 0 :Paralisis
• 1 :Tidak ada gerakan terasa
• 2 :Gerakan otot penuh menentang gravitasi dan sokongan
• 3 :Gerakan normal menentang gravitasi dan sokongan
• 4 :Gerakan normal menentang gravitasi dan sokongan dengan sedikit tahanan
• 5 :Gerakan normal menentang gravitasi dan sokongan dengan tahanan penuh
• Sistem immune
• Genetalia :
Sistem Penginderaan
• Mata : pasien mengatakan tidak bias melihat tulisan dengan jarak dekat
• Hidung : pasien mengatakan masih dapat mencium bau dengan baik
• Telinga : pasien mengatakan pendengarannya masih bagus
• Lidah : pasien mengatakan masih bias merasakan berbagai rasa makanan
dengan baik
• Perabaan : pasien mengatakan masih dapat merasakan dengan indra
perabaan dengan baik
• Status Kognitif
Skore Portable Mental Status Quesionnaire (SPMSQ)
S kor
e No Pertanyaan Jawaban
+
-

1 Tanggal berapa hari ini? Benar

2 Hari apa sekarang ? Benar

3 Dimana anda sekarang? Benar

4 Berapa anak anda? Benar

5 Dimana alamat anda? Benar

6 Berapa umur anda ? Salah

7 Kapan anda dilahirkan? Benar

8 Siapa presiden Indonesia sekarang? Benar

9 Siapa presiden sebelumnya? Benar

10 Siapa nama kecil ibu anda? Salah

Jumlah kesalahan total 2

Penilaian SPMSQ

• Kesalahan 0-3 :fungsi intelektual utuh

• Kesalahan 4-5 :fungsi intelektual ringan

• Kesalahan 6-8 :fungsi intelektual sedang

• Kesalahan 9-10 : fungsi intelektual berat

Intepretasi :

Jadi klien termasuk penilaian SPMSQ dalam rentang fungsi intelektual

• Data Penunjang Terapi medis :


Nama obat Dosis Rute pemberian Indikasi

Chlorthalidone 3x1 Oral Dewasa,anak-


anak, lansia

Diuvar 40mg/hari Oral Dewasa, lansia,


anak-anak

• ANALISA DATA

HARI/TANGGAL DATA ETIOLOGY PROBLEM

5/10/2021 • DS : pasien Agens Nyeri (sakit


mengatakan pusing pencidera kepala)
dan nyeri pada fisiologis :
lehernya peningkatan
tekanan
• pasien mengeluh
vaskuler serebra
nyeri pada lehernya
dan kaku juga disertai
pusing
• Dan skala nyerinya
skala 5, serta
nyerinya kadang-
kadang hilang timbul

• DO : Glasgow Coma
Scale : e :4 v:5
m:5
• Tanda-TandaVital : td
155 /100 mmhg ,suhu
:36,2C, R: 24x/menit
6/10/2021 Nadi : 89 x/menit Kurangnya
Kurangnya pengetahuan
sumber
informasi
• DS: Pasien
mengatakan tidak
tahu makanan
pantangan bagi
hipertensi.
• pasien mengatakan
belum tahu benar
tentang penyakit
hipertensi.
• DO: Saat ditanya
tentang penyakit
hipertansi pasien
terlihat bingung
• Pasien terlihat
bertanya-tanya
tentang Batasan nilai
normal penyakit
hipertensi

• PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut b/d agens pencidera fisiologis : peningkatan tekanan vaskuler serebra
2. Kurangnya pengetahuan b/d kurangnya sumber informasi

• NURSING CARE PLAN

NO DIAGNOSA NOC NIC


KEPERAWATAN

1 Nyeri Akut b/d agens Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri


pencidera fisiologis : keperawatan selama1x24 jam - kaji nyeri secara
peningkatan tekanan diharapkan pasien mampu : komprehensif
vaskuler serebra control nyeri: - Obsevasi tanda-tanda
- Mengenali kapan nyeri vital
terjadi - Ajarkan teknik
- Menggunakan tindakan relaksasi untuk
pencegahan mengatasi nyeri
- Melaporkan nyeri yang - Berikan informasi klien
terkontrol dan keluarga tentang
- Melaporkan perubahan nyeri dan perawatan
terhadap gejala nyeri yang diberikan
pada professional - Kolaborasi memberian
kesehatan terapi farmakologi atau
analgesic untuk
mengurangi nyeri
2 Kurangnya pengetahuan b/d Setelah dilakukan asuhan - Identifiasi
kurangnya sumber keperawatan 1x24 jam kemungkinan penyebab
informasi diharapkan pasien mampu dengan carayang tepat
mengetahui proses penyakit - Instruksikan pasien
dengan kriteria hasil : mengenai tanda gejala
- Pasien dan keluarga untuk melaporkan
menyatakan pemahaman kepada pelayanan
tentang penyakit, kondisi kesehatan
dan program pengobatan - Diskusikan perubahan
- Pasien dan keluarga gaya hidup yang
mampu menjelaskan diperlukan untuk
kembali apa yang mencegah komplikasi
disampaikan perawat - Jelaskan patofisiologi
atau tenaga kesehatan dari penyakit dan
lainnya sediakan informasi
pada pasien tentang
kondisinya.

• CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/ DX IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


TANGGAL

Selasa/06-10- 1 - Mengkaji nyeri secara S : pasien mengatakan


2021 komprehensif nyeri pada lehernya
- Mengobservasi tanda-tanda vital O : skala nyeri 3, TD
- Mengajarkan teknik relaksasi untuk :150/90 mmHg
mengatasi nyeri A : masalah teratasi
- Merikan informasi klien dan sebagian
keluarga tentang nyeri dan P : lanjutkan intervensi
perawatan yang diberikan - Mengkaji nyeri secara
- Berkolaborasi pemberian terapi komprehensif
farmakologi atau analgesic untuk - Berikan teknik
mengurangi nyeri relaksaksai
- Berikan terapi medis
sesuai resep dokter)
Rabu/06-10- 2 - Mengidentifikasi kemungkinan S : Klien mengatakan
2021 penyebab dengan cara yang tepat kurang mengetahui
- Menginstruksikan pasien mengenai tentang penyakitnya
tanda gejala untuk melaporkan O : Klien tampak
kepada pelayanan kesehatan bingung ketika ditanya
- Mendiskusikan perubahan gaya tentang penyakitnya
hidup yang diperlukan untuk Klien bertanya tentang
mencegah komplikasi penyebab penyakitnya
- Menjelaskan patofisiologi dari A : Masalah teratasi
penyakit dan sediakan informasi sebagian
pada pasien tentang kondisinya. P : Lanjutkan intervensi
- Mengidentifikasi
kesiapan dan
kemampuan
menerima informasi
- Menjelaskan
pengertian penyakit
hipertensi, penyebab
dan cara
pengobatannya.
- Memberikan
kesempatan untuk
bertanya

Anda mungkin juga menyukai