Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

Dengan DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA


DI RUANG CILINAYA RSD MANGUSADA

TANGGAL 05-08 -2023

OLEH :

NI KADEK WAHYUDI

229012999

PROGRAM STUDI NERS (PROFESI)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2022/2023
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
I.PENGKAJIAN

IDENTITAS PASIEN
Nama :An. D
No Rekam Medis : 459733
Tempat/ tanggal lahir : Badung, 04 Nopember 2018
Umur : 4.8 tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Suku bangsa : Indonesia
Bahasa yang dimengerti : bahasa bali
Agama : Hindu
Nama /Ayah wali ;Tn.A
Pendidikan/ Ayah /ibu/wali: SMA
Pekerjaan ayah/ibu/wali : Karyawan Swasta
Alamat/ no telp :Br.Ulun Uma Weda,DS.Gulingan Mengwi/ 081542920754
Diagnosa medis : pneumonia
Tanggal MRS : 5 Juli 2023

I. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan sesak .
II. RIWAYAT KESEHATAN
Seorang anak laki- laki berusia 4th,8 bulan datang ke IGD diantar oleh kedua orang
tuanya. Bapak pasien mengatakan anaknya mengalami kesulitan bernafas semenjak 2hari
yang lalu,panas diseratai batuk dan pilek.Berdasarkan pengkajian didapatkan data bahwa
anak sulit bernafas,saat bernafas ada tarikan dada bagian bawah kedalam dan susah untuk
mengeluarkan dahak.

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


a. Pre natal
Saat hamil : Ibu merokok : (tidak)
Ibu minum minuman keras : (tidak)
b. Intra dan post natal
Intranatal
• Lama persalinan : 10.00-10.30 wita
• Saat persalinan : prematur/ matur/ serotinus
• Komplikasi persalinan : tidak ada komplikasi persalinan
• Terapi yang diberikan :-
• Cara melahirkan : Pervaginam normal ( )
Dengan vakum ekstraksi ( )
Operasi caesar ( √ )
Lainnya ......................................................................
• Tempat melahirkan : Rumah Sakit ( )
Rumah Bersalin ( )
Rumah ( )
Lainnya dokter spesialis
Postnatal
• Usaha nafas : Dengan bantuan ( )
Tanpa bantuan ( √ )
• Kebutuhan resusitasi :-
• Apgar skor : skor 8
• Bayi langsung menangis : ya/ tidak
• Tangisan bayi :kuat/lemah/ lainnya (sebutkan)...................................
• Obat-obatan yang diberikan setelah lahir -
• Trauma lahir : Ada ( ) Tidak ( √ )
• Narkosis : Ada (√ ) Tidak ( )
• Keluarnya urin/ BAB : Ada ( √ ) Tidak ( )
• Respon fisiologis atau prilaku yang bermakna :..................................................
.............................................................................................................................
c. Penyakit yang pernah diderita : tidak ada penyakit yang diderita sebelumnya
d. Hospitalisasi : tidak pernah di rawat inap di rumah sakit sebelumnya
e. Operasi : tidak pernah pernah operasi sebelumnya
f. Injuri/ kecelakaan : tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya
g. Alergi : tidak ada alergi makanan, minuman, dan obat
h. Imunisasi :bapak pasien mengatakan sudah mendapatkan
imunisasi lengkap (BCG, Polio , DPT, Hepatitis B, MMR, Campak)
i. Pengobatan :-

IV. RIWAYAT PERTUMBUHAN


Bapak pasien mengatakan tidak ada masalah dalam tumbuh kembang anaknya
V. TINGKAT PERKEMBANGAN (Gunakan Format DDST II dan lampirkan)
a. Sosial.
Bapak pasien mengatakan pasien bisa berinteraksi dengan orang lain atau
lingkungannya
b. Motorik halus
Pasien bisa melakukan gerakan yang dicontohkan oleh bapaknya
c. Bahasa
Pasien bisa berespon berbicara dengan perawat
d. Motorik kasar
Pasien bisa berjalan dengan kedua kakinya

VI. RIWAYAT SOSIAL


a. Pengasuh : Anak diasuh oleh kedua orang tuanya
b. Pembawaan secara umum : pasien tampak tenang jika orang lain
mendekati, namun bila dilakukan tindakan biasanya pasien menangis
c. Hubungan dengan anggota keluarga : pasien dan kakaknya memiliki hubungan yang
harmonis
d. Hubungan dengan teman sebaya : bapak pasien mengatakan ketika pasien
bermain dengan teman sebayanya pasien tampak senang

VII. RIWAYAT KELUARGA


a. Sosial ekonomi :
Bapak pasien mengatakan ekonominya cukup untuk membiayai keluarganya
b. Lingkungan rumah :
Pasien tinggal di rumah kontrakan yang sempit dan padat sehingga ventilasi kurang
baik.
c. Penyakit keluarga :
Bapak pasien mengatakan pasien anak ke-3 dari 3 bersaudara, kedua anaknya tidak
pernah mengalami penyakit bronkopneumonia
Genogram
- Pasien anak ke-3 dari 3 bersaudara, pasien tinggal 1 rumah dengan ayah, ibu dan 2
orang kakaknya
Keterangan :
= Laki-laki

= Perempuan

= pasien

= tinggal serumah
= hubungan
= keturuan

= meninggal

VIII. POLA KESEHATAN


a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Bapak pasien mengatakan anaknya pertamakali di rawat inap di rumah sakit dan dari
ketiga anaknya, hanya anak ke-3 yang menderita penyakit pneumonia
b. Nutrisi (makanan dan cairan)
Nutrisi
Sebelum sakit : bapak pasien mengatakan anaknya mampu menghabiskan 1 porsi
makanan dengan porsi nasi, lauk, dan sayur
Saat sakit :Bapak pasien mengatakan anaknya tidak mau makan, makan 1-2 suap
bubur saja.
Cairan
Sebelum sakit : bapak pasien mengatakan anaknya mampu menghabiskan air
sebanyak 900mL/hari
Saat sakit : bapak pasien mengatakan saat sakit anaknya mampu menghabiskan air
sebanyak 500mL/hari
c. Aktifitas
Sebelum sakit : bapak pasien mengatakan sebelum sakit anaknya biasanya bermain
bersama teman sebayanya atau dengan kakaknya
Saat sakit : bapak pasien mengatakan saat sakit anaknya hanya bisa berbaring
ditempat tidur
d. Tidur dan istirahat
Sebelum sakit : bapak pasien mengatakan anaknya sebelum sakit tidur pada malam
hari biasanya dari pukul 21.00-06.00 wita dan pada siang hari tidur kurang lebih 1 jam
Saat sakit : bapak pasien mengatakan pasien sering terbangun dimalam hari karena
batuk dan sesak.
e. Eliminasi
Sebelum sakit : bapak pasien mengatakan anaknya sebelum sakit BAB 1x/hari dan
BAK 4-6x/hari
Saat sakit : bapak pasien mengatakan saat sakit BAB 1x/hari dan BAK 5-6x/hari
f. Pola hubungan
Bapak pasien mengatakan anaknya sangat dekat dengan kakak-kakaknya dan orang
tuanya
g. Koping
Bapak pasien mengatakan anaknya saat sakit tidak mengalami stres
h. Kognitif dan persepsi
Sebelum sakit : bapak pasien mengatakan sebelum sakit bermain puzzle dan
mewarnai
Saat sakit : bapak pasien mengatakan saat sakit anaknya hanya bisa menonton
youtube dan main game yang ada di handphone ayahnya
i. Konsep diri
Bapak pasien mengatakan ingin anaknya cepat sembuh agar bisa bermain dengan
teman-temannya dan kakaknya
j. Seksual
Bapak pasien mengatakan anaknya belum pubertas karena anaknya masih berusia
2tahun
k. Nilai dan keyakinan
Sebelum sakit : bapak pasien mengatakan sebelum sakit anaknya rutin ikut
sembahyang di merajan dengan ayah,ibu dan kakaknya
Saat sakit : bapak pasien mengatakan saat sakit anaknya diajarkan berdoa dalam hati
di atas tempat tidur

IX. PEMERIKSAAN FISIK (inspeksi – auskultasi)


a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis
TD : Nadi : 110 x/menit RR :36 x/menit
BB : 18,5 kg TB : 110 cm Suhu badan : 38,8o C
LLA : 18 cm LK : 51 cm LP : 55 cm
Spo2 94%
b. Kulit
Kulit teraba hangat, tidak ada petekie, tidak ada lesi, tidak ada sianonis, tidak ada
edema
c. Kepala
I : bentuk kepala normocepali, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, ada bekas luka,
pesebaran rambut merata, rambut warna hitam
Pa : tidak ada nyeri tekan, tida ada massa
d. Mata
I : kanan & kiri simetris, konjungtiva ananemis, sklera an ikterik, tidak ada lesi
Pa : tidak ada nyeri tekan
e. Telinga
I : kanan & kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada benjolan,
kebersihan telinga bersih, kartilago elastis
Pa : tidak ada nyeri tekan
f. Hidung
I : bentuk simetris, tidak ada lesi, terdapat cuping hidung, tidak ada edema
Pa : tidak ada nyeri tekan
g. Mulut
I : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema, mukosa bibir lembab, karies tidak
ada, tidak ada sianosis
Pa : tidak ada nyeri tekan
h. Leher
I : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada edema,
Pa : tidak ada nyeri tekan
i. Dada
Paru-paru
I : bentuk normalchest, tidak ada lesi, tidak ada edema, frekuensi nafas : 36x/menit,
penggunaan otot bantu nafas, tidak ada pembengkakan, tidak ada efisema subkitis,
adanya retraksi dada
Pal : ekspansi dada pasien simetris, tidak ada nyeri tekan
Per : suara sonor
Aus : suara ronchi -/+
Jantung
I : tida ada lesi, tidak ada edema
Pal : tidak ada nyeri tekan
Per : suara redup
Aus : s1,s2 tunggal reguler
j. Abdomen
I : Tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada jejas, umbilikal bersih, tidak ada distensi
kantung kemih
Aus : bising usus : 25x/menit
Pal : tidak ada nyeri tekan
Per : suara timpani
k. Genetalia
Tidak terpasang kateter,
l. Ekstrimitas
Ekstrimitas atas :
I : kanan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema, terpasang infus di tangan
sebelah kanan, CRT<2detik, turgor kulit elastis, akral teraba hangat
Pal : tidak ada nyeri tekan
m. Neurologi
.....................................................................................................................................
X. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG
Pemeriksaa thorak AP;
Corakan bronchovasikular
Tamoak konsolidasi pada zona bawah paru
Bentuk normal
Tulang tulang costa intak
Jaringan lunak sekitarnya baik.

Kesan;
Pneumonia,mohon korelasi klinis
Jantung dalam batas normal
Tulang tulang costa kesan baik.

Pemeriksaan DIAGNOSTIK PENUNJANG

Tanggal 06/07/23 13.22 WITA

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi

DL 5 DIFF

Jumlah Leokosit 18.13 10^3/uL 5.0-13.0

Jumlah eritrosit 4.00 10^6/uL 4.00-5.30

Hemoglobin 13.7 g/dL 12.0-16.0

Hematokrit 39.6 % 35.0-45.0

MCV 80.5 fL 75.0-91.0

MCH 27.0 pg 25.0-33.0

MCH 33.5 g/L 31.0-37.0


Jumlah Trombosit 272 10^3/ul 150-400

RDW-SD 43.8 fL 37-54

RDW-CV 15.0 % 11.0-16.0

PDW 9.0 fL 9.0-17.0

MPV 9.1 fL 9.0-13.0

P-LCR 17.0 % 13.0-43.0

PCT 0.25 % 0.17-0.35

NEUT% 15.6 % 32-52

LYMP % 7.8 % 30-60

MONO% 5,1 % 2-8

EOS% 0.2 % 0-4

BASO% 0.6 % 0-1

IG% H 0.8 %

NRBC% 0 %

NEUT# 4.20 10^3/ul 1.50-7.00

LYMP# 1.60 10^3/ul 1.00-3.70

MONO# 0.57 10^3/ul 0..00-0.70

EOS# 0.01 10^3/ul 0.00-0.40

BASO# 0.04 10^3/ul 0-0.10

IG# 0.05 10^3/ul

NRBC# 0.00 10^3/ul

Rasio 2.63 <3.13


Neutrofil/Limfosi
t
XI. TERAPI YANG DIPEROLEH

Tanggal Nama obat Rute Indikasi


diberikan
05/07/ 2023 Paracetanol 500mg Oral Untuk menurunkan suhu
tubuh
05/07/2023 Combiven+flexotide inhiler Untuk mengencerkan sekret
1;1 stp 12 jam
05/07/2023 IVFD 5 ½ NS IV Untuk mengganti cairan aktif
yang hilang

05/07/2023 Ceftriaxone 2x 500mg iv Untuk mematikan kuman


05/07/2022 Dexametasone 3x3 mg iv Untuk anti radang

XII. INFORMASI LAIN (mencakup rangkuman kesehatan klien dari gizi, fisioterapis, dll)
-
XIII. ANALISIS DATA
DATA MASALAH/ PROBLEM PENYEBAB/ ETIOLOGI
Data Subjektif : bapak pasien Bersihan jalan nafas Faktor Penyebab
mengatakan anaknya sesak nafas, (Virus, bakteri,
susah untuk mengeluarkan dahak,
jamur)
batuk, lemas
Data Objekitf : ↓
1. pasien tampak lemas Masuk ke saluran
2. Pasien tidak mampu batuk
pernafasan
3. Suara nafas ronchi
4. Frekuensi nafas 36x/menit ↓
5. Pasien tampak penggunaan Peradangan pada
cuping hidung
alveoli

Penumpukan
secret

Sekresi tertahan

Bersihan Jalan
Nafas

Data Subjektif : Pola nafas tidak efektif Faktor Penyebab


1. pasien mengatakan lemas (Virus, bakteri,
2. pasien mengaatakan sesak jamur)
nafas ↓
Masuk ke saluran
Data Objektif :
1. pasien tampak lemas pernafasan
2. adanya pengunaan otot bantu ↓
nafas
Proses
3. adanya penggunaan cuping
hidung Peradangan
4. adanya retraksi dada ↓
5. frekuensi nafas : 36x/menit
Hipersekresi
mucus

Suplai O2

dalam darah ↓

Dyspnea

Pola nafas tidak efektif


Data Subjektif : pasien Hipertermia Faktor Penyebab
mengatakan lemas (Virus, bakteri,
jamur)
Data Objektif :
1. Kulit teraba hangat ↓
2. Suhu : 38,8oC Masuk ke saluran
3. Nadi : 110x/menit
pernafasan

Peradangan pada
paru alveoli

Proses peradangan
Sel darah
merah.leukosit ,ku
man mengisi
alveoli
konsolidasi

Suhu tubuh
meningkat

Demam

Hipertermia

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan ditandai
dengan pasien tampak sesak nafas, tidak mampu batuk, pasien tidak mampu
mengeluarkan secret, frekuensi nafas 36x/menit
2. Pola nafas tidak efektid berhubungan dengan hambatan upaya nafas ditandai dengan
pasien tampak sesak nafas, adanya penggunaan cuping hidung, adanya retraksi dada,
adanya penggunaan otot bantu nafas, frekuensi nafas 26x/menit
3. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit di tandai dengan pasien
mengatakan lemas, kulit teraba hangat, suhu 38,8oC, nadi 110x/menit
XV. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI) Rasional Nama/
Keperawata Hasil (SLKI) TTD
n
1 Bersihan Setelah dilakukan Observasi : Observasi :
jalan nafas asuhan 1). Monitor pola 1. Untuk wahyudi
tidak efektif keperawatan
napas(frekue mengetahui
selama 3x24jam
diharapkan nsi, perkembangan
bersihan jalan nafas kedalaman, status
pasien efektif
usaha napas) kesehatan
dengan kriteria hasi
: 2). Monitor pasien
1) Batuk efektif bunyi napas 2. Untuk
meningkat tambahan mengetahui
2) Produksi 3). Monitor suara nafas
sputum sputum(warn tambahan
menurun a, jumlah) 3. Untuk
3) Mengi menurun Terapeutik mengetahui
4) Gelisah warna sputum
4). Pertahankan
menurun dan jumlah
kepatenan
5) Frekuensi napas sputum
jalan napas
membaik Terapeutik
5). Posisikan
semi-fowler 4. Untuk
atau fowler mengetahui
6). Berikan perkembangan
minum status
hangat kesehatan
7). Berikan pasien
oksigen 5. Agar pasien
Edukasi merasa
nyaman/ sesak
8). Ajarkan
nafas
teknik batuk
mengurang
efektif
6. Untuk
Kolaborasi
mengeluarkan
9). Kolaborasi secret
pemberia 7. Untuk
bronkodilator mengurangi
, jika perlu sesak nafas
Kolaborasi

8. Agar lebih
mudah untuk
mengeluarkan
dahak
Kolaborasi

9. Agar
mengurangi
sesak nafas
2 Pola nafas Setelah dilakukan Observasi : Observasi :
tidak efektif asuhan 1. Monitor
1. Untuk
keperawatan frekuensi wahyudi
mengetahui
selama 3x24jam di napas,
frekuensi nafas
harapkan pola kedalaman,
2. Untuk
jalan nafas pasien dan upaya
mengetahui
efektif dengan
kriteria hasil : napas status
1) Dispnea 2. Monitor pola kesehatan
menurun napas pasien
2) Penggunaan 3. Monitor 3. Untuk
otot bantu napas kemampuan mengetahui
menurun batuk efektif kemampuan
3) Pemanjangan 4. Monitor batuk efektif
fase ekspirasi adanya pasien
menurun produksi 4. Untuk
4) Frekuensi napas sputum mengetahui
membaik 5. Monitor adanya sputum
5) Kedalaman adanya 5. Untuk
napas membaik sumbatan mengetahui
6) Kesulitan jalan napas adanya
bernapas 6. Auskultasi sumbatan jalan
menurun bunyi napas nafas
7. Monitor 6. Untuk
saturasi mengetahui
oksigen adanya/ tidak
Terapeutik : suara nafas
tambahan
8. Atur interval
7. Untuk
pemantauan
mengetahui
respirasi
saturasi
sesuai kondisi
oksigen pasien
pasien
Terapeutik :
9. Informasikan
hasil 8. Agar
pemantauan, pasien ;ebih
jika perlu nyaman
Edukasi 9. Agar pasien
mengetahui
10. Jelaskan
kondisinya
tujuan dan
proedur
pemantauan Edukasi
11. Informasikan
10. Agar pasien
hasil
mengetahui
pemantauan,
tujuan
jika perlu
prosedur
dilakukan
11. Agar pasien
mengetahui
kondisi
keadaannya
3 Hipertermia Setelah diberikan Observasi Observasi :
asuhan
1. Identifkasi 1. Untuk
keperawatan wahyudi
penyebab mengetahui
selama 3x24 jam
hipertermi penyebab
diharapkan suhu
(mis. hipertermi
pasien dalam
dehidrasi 2. Untuk
rentang normal
terpapar mengetahui
dengan kriteria
lingkungan perubahan suhu
hasil:
panas tubuh
1. Suhu tubuh
penggunaan 3. Untuk
dalam rentang
incubator) mengetahui
normal (36,5oC
2. Monitor suhu kaadar
– 37,5OC)
tubuh elektrolit agar
2. Pasien tidak
3. Monitor kadar tidak terjadinya
mengigil
elektrolit hipovelemia
4. Monitor 4. Untuk
haluaran urine mengetahui
haluaran urine
Terapeutik
Terapeutik
5. Sediakan
lingkungan 5. Agar suhu
yang dingin tubuh pasien
6. Longgarkan
berubah
atau lepaskan
6. Untuk
pakaian
memberikan
7. Basahi dan
kehangatan
kipasi
sehingga
permukaan
hipotalamus
tubuh
memberikan
8. Berikan cairan
respon dingin
oral
7. Untuk
9. Ganti linen
menurunkan
setiap hari
suhu tubuh
atau lebih
8. Untuk
sering jika
mencegah
mengalami
timbulnya
hiperhidrosis
dehidrasi/
(keringat
untuk
berlebih)
mengganti
10. Lakukan
cairan tubuh
pendinginan
yang hilang
eksternal (mis.
9. Agar tidak
selimut
timbulnya
hipotermia
infeksi pada
atau kompres
kulit
dingin pada
10. Untuk
dahi, leher,
menurunkan
dada,
suhu tubuh
abdomen,aksil
pasien
a)
11. Agar
11. Hindari
mengetahui
pemberian
respon tubuh
antipiretik
pasien
atau aspirin
12. Untuk
12. Batasi
memenuhi
oksigen, jika
perlu kebutuhan
oksigen
Edukasi
Edukasi
13. Anjurkan tirah
baring 13. Untuk
menurunkan
Kolaborasi
suhu tubuh

14. Kolaborasi
Kolaborasi
cairan dan
elektrolit Untuk mengganti
intravena, jika cairan aktif yang
hilang
perlu

XVI. IMPLEMENTASI
N Tgl No. Jam Implementasi Evaluasi Nama/
o Diagnosa TTD
1 5/07/ 1,2 09.00 Memonitor pola DS : Pasien
2023 nafas pasien mengatakan sesak
nafas
DO : pasien tampak
sesak, frekuensi nafas
:36x/menit
1 09.30 Memonitor suara DS : -
nafas tambahan DO : suara ronchi

3 09.45 Memonitor suhu DS : -


tubuh pasien DO : suhu : 38,8oC

1 09.48 Delegasi pemberian DS : -


bronkodilator DO : obat ventolin
+nacl 0.9 % 5mL
Memonitor sputum
pasien (warna dan
jumlah) DS : -
1 10.00 DO : warna sputim
kuning keruh jumlah
±20cc
Memposisikan
semi-fowler atau
1,2 10.25 DS : pasien
fowler
mengatakan posisi
saat ini lebih nyaman
Melonggarkan DO : pasien tampak
pakian pasien nyaman
3 10.40 DS : -
DO : baju pasien
tampak sudah
Memonitor saturasi dilonggarkan
oksigen pasien
1,2 11.00 DS : -
Menetapkan jadwal DO : saturasi oksigen
tidur siang pasien pasien 92%
DS :-
4 11.30 DO : pasien tidur
siang dari pukul
Delegasi pemberian 12.00-13.00 wita
paracetamol
3 13.30 DS : -
DO : diberikn obat
Memonitor suhu paracetamol 500mg
tubuh pasien
3 14.00 DS : -
DO : suhu tubuh
Memberikan pasien 38oC
kompres dengan air
3 14.30 biasa DS :-
DO : pasien diberikan
Mengidentifikasi kompres air biasa
faktor pengganggu pada bagian dahi
4 15.00 tidur DS : pasien
mengatakan sering
Menganjurkan terbangun akibat
pasien untuk tirah batuk
baring DO : pasien tampak
3 16.00 lemas
Memonitor
frekuensi nafas
DS : -
1,2 16.50 Memonitor suara DO : frekuensi nafas
nafas tambahan 26x/menit
DS : -
1,2 17.30 Membantu DO : suara ronchi
memberikan air
kepada pasien DS : -
3 18.00 DO : pasien tampak
Memposisikan menghaiskan air
pasien semifowler ±200mL
DS : pasien
1,2 18.40 Mengajarkan pasien mengatakan posisi
untuk batuk efektif saat ini lebih nyaman
DO : pasien tampak
1 19.00 Memberikan air rileks
hangat
DS : -
Memonitor adanya DO : pasien
1 19.10 produksi sputum menghabiskan air
hangat sebanyak
±100mL
1,2 19.25 Memonitor tanda-
tanda vital pasien DS : -
DO : Nadi :
110x/menit, Suhu
o
1,2,3, 20.00 38 C, Tekanan darah
110/80 mmHg,
Frekuensi nafas
36x/menit

2 06 1,2 09.00 Memonitor pola DS : Pasien


/07/202 nafas pasien mengatakan sesak
3 nafas berkurang
DO : pasien tampak
sesak, frekuensi nafas
: 23x/menit
DS : -
1 09.30 Memonitor suara DO : suara ronchi
nafas tambahan berkurang

3 09.45 Memonitor suhu DS : -


tubuh pasien DO : suhu : 37,8oC

1 09.48 Delegasi pemberian DS : -


bronkodilator DO : obat ventolin
5mL
Memonitor sputum
pasien (warna dan
jumlah) DS : -
1 10.00 DO : warna sputim
kuning keruh jumlah
±20cc
Memposisikan
semi-fowler atau
1,2 10.25 DS : pasien
fowler
mengatakan posisi
saat ini lebih nyaman
Melonggarkan DO : pasien tampak
pakian pasien nyaman
3 10.40 DS : -
DO : baju pasien
tampak sudah
Memonitor saturasi dilonggarkan
oksigen pasien
1,2 11.00 DS : -
Menetapkan jadwal DO : saturasi oksigen
tidur siang pasien pasien 95%
DS :-
4 11.30 DO : pasien tidur
siang dari pukul
Delegasi pemberian 12.00-13.00 wita
paracetamol
3 13.30 DS : -
DO : diberikn obat
Memonitor suhu paracetamol 500mg
tubuh pasien
3 14.00 DS : -
Memberikan DO : suhu tubuh
kompres dengan air pasien 37,7oC
biasa
3 14.30 DS :-
Mengidentifikasi DO : pasien diberikan
faktor pengganggu kompres air biasa
tidur pada bagian dahi
4 15.00 DS : pasien
Menganjurkan mengatakan sering
pasien untuk tirah terbangun akibat
baring batuk
3 16.00 DO : pasien tampak
Memonitor lemas
frekuensi nafas

1,2 16.50 Memonitor suara DS : -


nafas tambahan DO : frekuensi nafas
23x/menit
1,2 17.30 Membantu DS : -
memberikan air DO : suara ronchi
kepada pasien DS : -
3 18.00 DO : pasien tampak
menghabiskan air
Memposisikan ±200mL
pasien semifowler DS : pasien
1,2 18.40 mengatakan posisi
Mengajarkan pasien saat ini lebih nyaman
untuk batuk efektif DO : pasien tampak
1 19.00 rileks
Memberikan air
hangat DS : -
DO : pasien
1 19.10 menghabiskan air
hangat sebanyak
Memonitor adanya ±100mL
produksi sputum DS : -
DO: sputum keluar
1,2 19.25 berwarna kuning,
jumlah sputum keluar
Memonitor tanda- ±20cc
tanda vital pasien DS : -
DO : Nadi :
1,2,3, 20.00 110x/menit, Suhu
o
38 C, Tekanan darah
110/80 mmHg,
Frekuensi nafas
28x/menit

3 07/07/2 1,2 09.00 Memonitor pola DS : Pasien


023 nafas pasien mengatakan sesaknya
berkurang
DO : pasien tampak
tidak sesak, frekuensi
nafas : 20x/menit
1 09.30 Memonitor suara DS : -
nafas tambahan DO : suara ronci I
berkurang

3 09.45 Memonitor suhu DS : -


tubuh pasien DO : suhu : 37,5oC

1 09.48 Delegasi pemberian DS : -


bronkodilat0r DO : obat inhaler
masuk 5mL
Memonitor sputum
pasien (warna dan
jumlah) DS : -
1 10.00 DO : warna sputim
kuning keruh jumlah
±20cc
Memposisikan
semi-fowler atau
1,2 10.25 DS : pasien
fowler
mengatakan posisi
saat ini lebih nyaman
Melonggarkan DO : pasien tampak
pakian pasien nyaman
3 10.40 DS : -
DO : baju pasien
Memonitor saturasi tampak sudah
oksigen pasien dilonggarkan

1,2 11.00 DS : -
DO : saturasi oksigen
pasien 95 %
Memonitor suhu
3 11.30 tubuh pasien

DS : -
DO : suhu tubuh
pasien 37,3oC

3 14.00 Memonitor
frekuensi nafas
DS : -
Memonitor suara DO : frekuensi nafas
2 15.00 nafas tambahan 20x/menit
DS : -
DO : suara ronchi
Membantu berkurang
3 16.00 memberikan air
kepada pasien DS : -
DO : pasien tampak
1,2 Memposisikan menghaiskan air
16.50 pasien semifowler ±200mL
DS : pasien
mengatakan posisi
saat ini lebih nyaman
DO : pasien tampak
rileks
1,2 18.00 Mengajarkan pasien
untuk batuk efektif
DS : -
DO : pasien tampak
1,2 18.40 sudah bisa batuk
Memberikan air efektif
hangat
DS : -
DO : pasien
menghabiskan air
hangat sebanyak
Memonitor adanya ±100mL
08/07/2 1 19.00 produksi sputum DS : -
023 DO : sputum keluar
berwarna kuning
keruh, jumlah ±20cc

Memonitor tanda- DS : -
1 19.10 tanda vital pasien DO : Nadi :
80x/menit, Suhu
o
37 C, Frekuensi nafas
22x/menit

Memonitor pola DS : -
1,2 19.25 nafas pasien DO : suara ronci I
berkurang

Memonitor suara DS : -
nafas tambahan DO : suhu : 37,5oC
1,2 09.00

Memonitor suhu DS : -
tubuh pasien DO : obat inhaler
3 10.00 masuk 5mL

Memonitor sputum DS : -
11.00 pasien (warna dan DO : warna sputim
1,2 jumlah) kuning keruh jumlah
±20cc

Memposisikan DS : pasien
13.00 semi-fowler atau mengatakan posisi
saat ini lebih nyaman
1,2 fowler
DO : pasien tampak
nyaman

1,2 Melonggarkan DS : -
pakian pasien DO : baju pasien
15.00 tampak sudah
dilonggarkan

Memonitor saturasi DS : -
1,2 oksigen pasien DO : saturasi oksigen
pasien 95 %
16.00

Memonitor suhu DS : -
tubuh pasien DO : suhu tubuh
18.00 pasien 37,3oC

Memonitor DS : -
frekuensi nafas DO : frekuensi nafas
19.00 20x/menit

Memonitor suara DS : -
20.00 nafas tambahan DO : suara ronchi
berkurang

Membantu DS : -
memberikan air DO : pasien tampak
20.30 kepada pasien menghaiskan air
±200mL

XVII. EVALUASI

No tanggal No. Evaluasi Nama/TTD


Diagnosa
1 08/07/2023 1 S:
1. Pasien mengatakan sesak nafasnya
berkurang
2. Pasien mengatakan sudah mampu
batuk efektif
O
1. Suara ronchi berkurang
2. Sputum keluar ±20cc
3. Warna sputum kuning keruh
4. Frekuensi nafas 22x/menit
5. Pasien tampak mampu batuk efektif

A:
1. Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi

2 08/07/2023 2 S:
Pasien mengatakan sesak nafasnya
berkurang
O:
1. Pasien tampak tidak menggunakan
otot bantu nafas
2. Tidak ada retraksi dada
3. Frekuensi nafas 22x/menit
4. Tidak ada pernafasan cuping
hidung
5. Nadi : 80x/menit,
6. Suhu 37.0oC,

7. Frekuensi nafas 20x/menit


A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien

3 08/07/2023 3 S : pasien mengatakan masih lemas


O:
1. Suhu : ,37oC
2. Akral teraba hangat
3. Nadi : 80x/menit
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien

Badung, 08/07/2023
Mahasiswa,
(Ni Kadek Wahyudi )

NIM.229012999

Anda mungkin juga menyukai