I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
No Rekam Medis : 1880834
Tempat/ tanggal lahir : 19 Juni 2015
Umur : 5 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Suku bangsa : Indonesia
Bahasa yang dimengerti : Bahasa Indonesia
Agama : Hindu
Nama Ayah/ Ibu/ wali : Tn. G
Pendidikan ayah/ibu/wali : SMA
Pekerjaan ayah/ibu/wali : Wiraswasta
Alamat/ no telp : Jln. Letda Made Putra Gg. IIIC No. 5 Denpasar
Diagnosa medis : Pneumonia
V. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Usia 1 Bulan : Bayi mampu mengangkat kepala
Usia 7 Bulan : Duduk tanpa bantuan
Usia 8 Bulan : Mulai merangkak
Usia 12 Bulan : Mulai melangkah
b. Motorik halus
Saat sakit : saat dilakukan pemeriksaan DDST pasien mampu memilih garis yang lebih
panjang
c. Bahasa
Saat sakit : saat dilakukan pemeriksaan DDST pasien mampu menyebutkan 4 warna dan
pasien mampu menyebutkan 3 kata sifat
d. Motorik kasar
Saat sakit : pasien tidak mampu berdiri dengan 1 kaki selama 4 detik dan melompat 1 kaki
karena keadan pasien lemah
b. Lingkungan rumah :
Keluarga pasien mengatakan lingkungan rumah cukup bersih
e. Eliminasi
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan anaknya BAB 1 kali sehari, dengan
konsistensi: lembek, bau khas feses, warna feses kuning, tidak terdapat darah maupun
lendir. BAK 3 kali sehari, volume cairan : 150cc, warna urine kuning, bau khas urine
Saat sakit : keluarga pasien mengatakan anaknya BAB 1 kali sehari, dengan konsistensi:
lembek, bau khas feses, warna feses kuning, tidak terdapat darah maupun lendir. BAK 2
kali sehari, volume cairan : 100cc, warna urine kuning, bau khas urine
f. Pola hubungan
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien mampu berkomunikasi dengan kata-
kata sederhana. Hubungan pasien dengan orang tua dan keluarga sangat baik
Saat sakit : pasien lebih nyaman ditemani oleh ibunya
g. Koping
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien mampu berinteraksi dengan
lingkungannya, menangis apabila ibunya pergi, menangsi jika meminta sesuatu tidak
diberikan
Saat sakit : keluarga pasien mengatakan pasien hanya tiduran dan apabila pasien
kesakitan akan menangis
i. Konsep diri
Keluarga pasien mengatakan sangat khawatid dan cemas, terutama saat sesak nafas
anaknya muncul
j. Seksual
Tidak terkaji
k. Nilai
Keluarga pasien mengatakan pasien belum bisa sembahyang
d. Mata
I : konjungtiva ananemis, sklera anikterik, pergerakan bola mata normal
P : Tidak ada nyeri tekan
e. Telinga
I : Telinga tampak simetris, tidak terdapat kotoran, tidak memakai alat bantu dengar,
tidak ada luka
P : tidak ada nyeri tekan pada telinga
f. Hidung
I : Tidak ada sekret, hidung simetris, tulang hidung sejajar dan tidak ada pendarahan pada
hidung, Pernafasan cuping hidung
P : tidak ada nyeri tekan pada hidung
g. Mulut
I : bibir simetris, mulut bersih, tidak ada pembengkakan pada gusi bibir tampak kering
dan pucat
h. Leher
I : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfe dan tidak ada
pembesaran vena jugularis
i. Dada
Paru-paru
I : pergerakan dada cepat, terdapat tarikan dinding dada ke dalam
P : retraksi dinding dada sama kanan dan kiri, terdapat vocal fomitus kanan kiri
P : bunyi sonor
A : terdapat bunyi wheezing
Jantung
I : tampak ictus cordis
P : tidak ada nyeri tekan
P : bunyi pekak
A : S1 dan S2 bunyi reguler
j. Abdomen
I : tidak ada bekas luka, tidak terlihat adanya benjolan
A : bising usus hiperaktif
P : bunyi tympani
P : tidak ada nyeri tekan
k. Genetalia
Tidak terkaji
l. Ekstrimitas
Atas : I : Tidak ada lesi, CRT < 2 dtk, warna kulit pucat
P : Turgor kulit elastis, dan tidak ada nyeri tekan
Bawah : I : Tidak ada lesi, warna kulit pucat
P : Tidak ada nyeri tekan
m. Neurologi
Tidak terkaji
XIII. INFORMASI LAIN (mencakup rangkuman kesehatan klien dari gizi, fisioterapis, dll)
...........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Sesak nafas
XVII. IMPLEMENTASI
No tanggal No. Jam Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1 Senin, 20 Juli 2020 1 08:00 1. Memonitor status DS: -
pernafasan dan oksigenasi DO: N : 90 x/menit
S : 37 Co
RR : 45 x/Menit
DS:Pasien mengatakan
mengatakan bersedia
3. Gunakan teknik bernafas melakukannya
dalam (misalnya; meniup
DO: Terlihat pasien
09:30 gelembung, meniup
mencoba melakukan
kincir, peluit dll)
tekniknya tetapi susah
karena sesak
4. Kolaborasikan dengan
dokter terkait pemberian DS: -
bronkodilator DO: Pasien masih terlihat
sesak
10:15
RR : 38 x/Menit
DS : Pasien
08:30 2. Lakukan fisioterapi mengatakan sudah
dada bisa bernafas tetapi
masih sesak
DO : terlihat
pernafasan pasien
masih agak sesak
09:30
3. Gunakan teknik DS:Pasien
bernafas dalam mengatakan bersedia
melakukannya
(misalnya; meniup
gelembung, meniup DO: Terlihat pasien
kincir, peluit dll) lebih baik
DS:Pasien
4. Kolaborasikan dengan mengatakan sudah
10:15
dokter terkait bisa bernafas tetapi
pemberian masih sedikit sesak
bronkodilator DO: pasien tampak
masih sedikit sesak
No tanggal No. Jam Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1 Rabu, 22 Juli 2020 1 08:00 5. Memonitor status DS: -
pernafasan dan oksigenasi DO: N : 90 x/menit
S : 36,5 Co
RR : 25 x/Menit
DO : terlihat pernafasan
pasien sudah baik