Anda di halaman 1dari 20

KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


Pasien mengatakan batuk berdahak disertai lendir TTV:
Pasien mengatakan merasa pusing TD: 140/80 mmHg
Pasien mengatakan merasa lemah R : 20x/min
N : 80x/min
S : 36oC
BB: 55 kg (sebelum 60 kg)
ADL dibantu
Terdapat suara napas tambahan ronkhi
Pasien tampak terbaring lemah
ANALISA DATA
NO. DATA (SIGN & SYMPTOMS) PENYEBAB MASALAH
1 DS: Droplet terhirup di bronkus Bersihan jalan napas tidak efektif
 Pasien mengatakan batuk berdahak
disertai lendir Iritasi pada bronkus
 Pasien mengatakan sesak napas

DO: Produksi sputum


 Pernapasan terdengar ronkhi
 R: 26x/min
Batuk

Bersihan jalan napas

2 DS: Pergerakan makanan menjadi lambat Defisit Nutrisi


 Pasien mengatakan merasa mual muntah
 Pasien mengatakan tidak nafsu makan Makanan tertahan di lambung

DO: Perasaan mual muntah


 BB: 55 kg (sebelum 60 kg)
 Klien tampak terbaring lemah
Anoreksia

Defisit Nutrisi
3 DS: Intoleransi Aktivitas
Suplai O2 menurun
Pasien mengatakan merasa pusing
Pasien mengatakan merasa lemah

Kelelahan
DO:
ADL dibantu
Pasien tampak terbaring lemah Intoleransi Aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANGGAL RASIONAL PENENTUAN
DITEMUKAN TERTASI PRIORITAS
1 Bersihat jalan nafs tidak efektif b.d produksi Terjadi ketidakmampuan
sputum meningkat yang di tandai dengan : membersihkan sekret atau
DS: obnstruksi jalan nafas untuk
 Pasien mengatakan batuk berdahak mempertahankan jalan nfas tetap
disertai lendir paten (SDKI)
 Pasien mengatakan sesak napas
DO:
 Pernapasan terdengar ronkhi
 R: 26x/min
2 Defisit nutrisi b.d anoreksia yang di tandai Asupan nutrisi tidak cukup untuk
dengan : memenuhi kebutuhan
DS: metabolisme ( SDKI)
 Pasien mengatakan merasa mual muntah
 Pasien mengatakan tidak nafsu makan

DO:
 BB: 55 kg (sebelum 60 kg)
 Klien tampak terbaring lemah
3 Intoleransi aktivitas b.d kelelahan yang Ketidak cukupan untuk
ditandai dengan: melakukan aktifitas sehari – hari
DS : (SDKI)
Pasien mengatakan merasa pusing
Pasien mengatakan merasa lemah

DO:
ADL dibantu
Pasien tampak terbaring lemah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN/KRITERIA
HARI/TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN
HASIL INTERVENSI RASIONAL
Bersihat jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Auskultasi bunyi nafas. 1) Beberapa derajat spasme
Catat adanya bunyi bronkus terjadi dengan
b.d produksi sputum meningkat keperawatan selama 3x6 jam,
nafas, wising, krekel, obstruksi jalan nafas dan
yang di tandai dengan : pasien dapat ronkhi
dapat dimanifestasikan
DS: mempertahankan jalan napas dengan adanya bunyi nafas
 Pasien mengatakan batuk efektif dengan kriteria hasil: adventisus
2. Kaji/pantau frekuensi 2) Takipnea biasanya ada pada
berdahak disertai lendir  Menunjukkan perilaku pernafasan, catat rasio beberapa derajat dan dapat
 Pasien mengatakan sesak napas untuk memperbaiki inspirasi/ ekspirasi ditemukan selama/adanya
DO: barsihan jalan napas, mis: proses infeksi akut.
Pernapasan melambat dan
 Pernapasan terdengar ronkhi batuk efektif dan
frekuensi pernafasan
 R: 26x/min mengeluarkan sekret memanjang dibandingkan
ekspirasi
3. Dorong/bantu latihan 3) Memberikan pasien beberapa
nafas abdomen/ bibir cara untuk mengatasi dan
mengontrol dispnea dan
menurunkan jebakan udara
4. Berikan humidifkasi 4) Kelembaban menurunkan
tambahan mis nebulizer kekentalan sekret sehingga
mempermudah pengeluaran
dan dapat membantu
menurunkan/mencegah
pembentukan mukosa tebal
pada bronkus
5. Kolaborasi pemberian 5) Drainase postural dan perkusi
fisioterapi dada
bagian penting untuk
membuang banyak sekresi
dan memperbaiki ventilasi
pada segmen dasar paru
Defisit nutrisi b.d anoreksia yang Setelah dilakukan tindakan 1. Catat intake makanan 1. Berguna dalam mengukur
di tandai dengan : keperawatan selama 3x6 jam, selama 6 jam keefektifan nutrisi dan
DS: dukungan cairan
nutrisi pasien dapat terpenuhi
 Pasien mengatakan merasa
mual muntah dengan kriteria hasil: 2. Kaji adanya anoreksia, 2. Dapat mempengaruhi pilihan
 Pasien mengatakan tidak nafsu  BB dalam batas normal mual dan muntah diet dan mengidektifikasi
makan masalah untuk meningkatkan
 Nafsu makan meningkat pemasukan atau penggunaan
DO:  Tidak mengalami mual nutrisi
 BB: 55 kg (sebelum 60 kg) muntah
 Klien tampak terbaring lemah 3. Motivasi pasien untuk 3. Meningkatkan intake
makan sedikit tapi sering makanan dan nutrisi pasien
dengan makanan TKTP terutama kadar protein tinggi
dan proses penyembuhan

4. Monitore pemeriksaan 4. Mengontrol tindakan terutama


laboratorium mis: BUN, dengan kadar protein rendah
serum, protein dan
albumin
Intoleransi aktivitas b.d kelelahan Setelah dilakukan tindakan 1. Evaluasi respon pasien 1. Menetapkan kemampuan atau
yang ditandai dengan: keperawatan selama 3x6 jam terhadap aktivitas. Catat kebutuhan pasien
laporan dispnea, memudahkan pemilihan
DS : pasien mampu melakukan
peningkatan kelemahan intervensi.
Pasien mengatakan merasa pusing aktivitas dalam batas yang atau kelelahan.
Pasien mengatakan merasa lemah ditoleransi dengan kriteria
2. Berikan lingkungan 2. Menurunkan stres dan
hasil :
yang tenang dan batasi rangsangan berlebihan,
DO: Melaporkan/ menunjukan pengunjung selama fase meningkatkan istirahat.
ADL dibantu peningkatan toleransi akut sesuai indikasi.
Pasien tampak terbaring lemah terhadap aktivitas yang dapat
3. Jelaskan pentingnya 3. Tirah baring dipertahankan
diukur dengan adanya istirahat dalam rencana selama fase akut untuk
dispnea, kelemahan pengobatan dan menurunkan kebutuhan
berlebihan dan tanda vital perlunya keseimbangan metabolik, menghemat energi
aktivitas dan istirahat untuk penyembuhan
dalam rentang normal
4. Bantu pasien memilih 4. Pasien mungkin nnyaman
posisi nyaman untuk dengan kepala tinggi, tidur
istirahat. dikursi atau menunduk
kedepan meja atau bantal.

5. Bantu aktivitas 5. Meminimalkan kelelahan dan


perawatan diri yang membantu keseimbangan
diperlukan. Berikan suplai dan kebutuhan oksigen
kemajuan peningkatan
aktivitas selama fase
penyembuhan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
HARI DAN DX TUJUAN DAN JAM IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA
TANGGAL KEP KRITERIA DAN
TANDAN
TANGAN
1 Setelah dilakukan tindakan 1) Mengauskultasi bunyi
nafas. Catat adanya S :
keperawatan selama 3x6
bunyi nafas, wising,  Pasien mengatakan masih
jam, pasien dapat krekel, ronkhi
batuk berdahak disertai
mempertahankan jalan
2) mengkaji/pantau lendir
napas efektif dengan frekuensi pernafasan,
catat rasio inspirasi/  Pasien mengatakan masih
kriteria hasil:
ekspirasi
sesak napas
 Menunjukkan
perilaku untuk 3) mendorong/bantu
memperbaiki latihan nafas abdomen/ O :
barsihan jalan bibir  Pernapasan terdengar
napas, mis: batuk
efektif dan 4) memberikan ronkhi
mengeluarkan humidifkasi tambahan  R: 26x/min
sekret mis nebulizer

5) mengkolaborasi A:
pemberian fisioterapi masalah Bersihan jalan napas
dada belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan
1) Auskultasi bunyi nafas.
Catat adanya bunyi nafas,
wising, krekel, ronkhi
2) Kaji/pantau frekuensi
pernafasan, catat rasio
inspirasi/ ekspirasi
3) dorong/bantu latihan nafas
abdomen/ bibir
4) Berikan humidifkasi
tambahan mis nebulizer
5) Kolaborasi pemberian
fisioterapi dada
1. Mengauskultasi bunyi
nafas. Catat adanya S :
bunyi nafas, wising,  Pasien mengatakan batuk
krekel, ronkhi
2. mengkaji/pantau berlendir sudah berkurang
frekuensi pernafasan,
 Pasien mengatakan sesak
catat rasio inspirasi/
ekspirasi napas sudah berkurang
3. mendorong/bantu
latihan nafas abdomen/
bibir O:
4. memberikan  Pernapasan terdengar
humidifkasi tambahan sedikit ronkhi
mis nebulizer
5. mengkolaborasi  R: 24x/min
pemberian fisioterapi
dada
A:
masalah Bersihan jalan napas
teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan
1. Auskultasi bunyi nafas.
Catat adanya bunyi nafas,
wising, krekel, ronkhi
2. Kaji/pantau frekuensi
pernafasan, catat rasio
inspirasi/ ekspirasi
3. Berikan humidifkasi
tambahan mis nebulizer
1. Mengauskultasi bunyi
nafas. Catat adanya S :
bunyi nafas, wising,  Pasien mengatakan batuk
krekel, ronkhi
berlendir sudah tidak ada
2. Mengkaji/pantau
 Pasien mengatakan sesak
frekuensi pernafasan,
catat rasio inspirasi/ napas sudah tidak ada
ekspirasi

3. Memberikan O:
humidifkasi tambahan  Pernapasan sudah tidak
mis nebulizer terdengar ronkhi
 R: 22x/min

A : masalah Bersihan jalan


napas teratasi

P: Intervensi Dihentikan
2 Setelah dilakukan tindakan 1. mengcatat intake S :
keperawatan selama 3x6 makanan selama 6  Pasien mengatakan
jam masih merasa mual
jam, nutrisi pasien dapat
muntah
terpenuhi dengan kriteria 2. mengkaji adanya  Pasien mengatakan
hasil: anoreksia, mual dan masih tidak nafsu
muntah makan
 BB dalam batas normal
O:
 Nafsu makan 3. memotivasi pasien
untuk makan sedikit  BB: 55kg (sebelum 60
meningkat
tapi sering dengan kg)
 Tidak mengalami mual
makanan TKTP
muntah  Klien tampak
terbaring lemah
4. memonitore
pemeriksaan
laboratorium mis:
A: masalah defisit nutrisi
BUN, serum, protein belum teratasi
dan albumin

P : intervensi dilanjutkan

1) Catat intake makanan


selama 6 jam
2) Motivasi pasien untuk
makan sedikit tapi sering
dengan makanan TKTP
1) mengcatat intake
makanan selama 6 S:
jam  Pasien mengatakan
2) mengkaji adanya masih merasa mual
anoreksia, mual dan muntah sedikit
dan muntah  Pasien mengatakan
3) memotivasi sudah mulai makan
pasien untuk sedikit tapi sering
makan sedikit tapi
sering dengan O :
makanan TKTP  BB pasien naik dari
55 kg menjadi 56 kg
 Klien tampak sudah
tidak lemah
A:
Masalah defisit nutrisi teratasi
sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

1) Kaji adanya anoreksia,


mual dan muntah
2) Motivasi pasien untuk
makan sedikit tapi sering
dengan makanan TKTP
1) mengkaji adanya
anoreksia, mual S :
dan muntah  Pasien mengatakan
2) Motivasi pasien sudah tidak merasa
untuk makan mual dan muntah
sedikit tapi sering  Pasien mengatakan
dengan makanan sudah mulai makan
TKTP dengan baik
O:
 BB pasien menjadi
naik 57 kg
 Klien tampak baik dan
tidak merasa lemah
A:
Masalah defisit nutrisi teratasi

P : Intervensi dihentikan
3 Setelah dilakukan tindakan 1) mengevaluasi respon S:
keperawatan selama 3x6 pasien terhadap  Pasien mengatakan
aktivitas. Catat
jam pasien mampu masih merasa pusing
laporan dispnea,
melakukan aktivitas dalam peningkatan  Pasien mengatakan
batas yang ditoleransi kelemahan atau masih merasa lemah
kelelahan.
dengan kriteria hasil :
2) memberikan
Melaporkan/ menunjukan lingkungan yang O:
peningkatan toleransi tenang dan batasi  ADL dibantu
terhadap aktivitas yang pengunjung selama
dapat diukur dengan  Pasien tampak
fase akut sesuai
adanya dispnea, kelemahan indikasi. terbaring lemah
berlebihan dan tanda vital 3) menjelaskan
dalam rentang normal pentingnya istirahat
dalam rencana
pengobatan dan
A:
masalah intoleransi aktifitas
perlunya
keseimbangan belum teratasi
aktivitas dan istirahat
4) membantu pasien
P : intervensi dilanjutkan
memilih posisi
nyaman untuk 1) evaluasi respon pasien
terhadap aktivitas. Catat
istirahat.
laporan dispnea,
5) membantu aktivitas
peningkatan kelemahan
perawatan diri yang
diperlukan. Berikan atau kelelahan.
2) berikan lingkungan yang
kemajuan peningkatan
aktivitas selama fase tenang dan batasi
penyembuhan. pengunjung selama fase
akut sesuai indikasi.
3) jelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana
pengobatan dan perlunya
keseimbangan aktivitas
dan istirahat

1) mengevaluasi respon S :
pasien terhadap  Pasien mengatakan
aktivitas. Catat
pusing hilang timbul
laporan dispnea,
peningkatan  Pasien mengatakan
kelemahan atau masih merasa lemah
kelelahan.
2) memberikan O:
lingkungan yang  ADL dibantu
tenang dan batasi
pengunjung selama  Pasien tampak lemah
fase akut sesuai
indikasi. A:
3) menjelaskan masalah intoleransi aktifitas
pentingnya istirahat teratasi sebagian
dalam rencana P:
pengobatan dan intervensi dilanjutkan
perlunya 1) berikan lingkungan yang
keseimbangan tenang dan batasi
aktivitas dan istirahat pengunjung selama fase
akut sesuai indikasi.
2) jelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana
pengobatan dan perlunya
keseimbangan aktivitas
dan istirahat
1. memberikan S:
lingkungan yang  Pasien mengatakan
tenang dan batasi
pengunjung selama pusing sudah hilang
fase akut sesuai timbul
indikasi.  Pasien mengatakan
2. menjelaskan
pentingnya istirahat tidak merasa lemah
dalam rencana O:
pengobatan dan  ADL sudah tidak
perlunya
bantu
keseimbangan
aktivitas dan istirahat  Pasien tampak baik
3. memberikan A:
lingkungan yang
masalah intoleransi aktifitas
tenang dan batasi
pengunjung selama teratasi
fase akut sesuai P : Intervensi dihentikan
indikasi.
4. menjelaskan
pentingnya istirahat
dalam rencana
pengobatan dan
perlunya
keseimbangan
aktivitas dan istirahat

Anda mungkin juga menyukai