Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DHF
DI RUANG ANGGREK RSUP SANGLAH
TANGGAL 16 MEI 2021 – 18 MEI 2021

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 38 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Denpasar, Bali
Tanggal Masuk : 16 Mei 2021
Tanggal Pengkajian ......................................................................................................:
16 Mei 2021
No. Register : ...........
Diagnosa Medis : DHF

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. B
Umur : 30 tahun
Hub. Dengan Pasien : Suami pasien
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Denpasar, Bali
2. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Saat MRS : Pasien mengeluh demam dan sakit kepala
Saat pengkajian : pasien mengeluh demam sejak 5 hari yang lalu, pasien mengatakan
pegal diseluruh badan disertai nafsu makan menurun.

2. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini


Saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan, pasien datang ke rumah sakit diantar
oleh istrinya dengan keluhan demam dan sakit kepla sejak 5 hari yang lalu, pegal
diseluruh badan dan tidak nafsu makan

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Pasien mengatakan sudah minum paracetamol 500 mg untuk meredakan demam namun
demamnya tidak kunjung turun

2. Satus Kesehatan Masa Lalu


1. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami sakit lainnya, seperti DM, Gastritis, Dll

2. Pernah dirawat
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah dirawat di Rumah sakit sebelumnya

3. Alergi
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai alergi terhadap obat, makanan dan minuman.

4. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)


Pasien mengatakan bahwa Pasien tidak mempunyai kebiasan merokok, kopi, alkohol ataupun
yang lainnya

3. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan bahwa Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti
Hipertensi, DM dan lainnya

4. Diagnosa Medis dan therapy


Diagnosa Medis:
no Nama obat dosis
1 IVFD RPL 20 tpm
2 Ondansetron 2 x 8 mg
3 Paracetamol 3 x 500 mg

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan peduli dan sadar akan kesehatan dirinya sendiri dan akan segera pergi
kedokter jika merasakan gejala-gejala sakit, pasien sadar akan sakit yang dideritanya saat ini

b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan makan ± 3-4 kali sehari dan setiap kali makan habis 1 porsi dengan menu
nasi, sayur dan lauk-pauk. Pasien minum ± 7-8 gelas perhari (± 1500-1600 cc).
 Saat sakit :
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak nafsu makan dan muntah sebanyak 2 kali

c. Pola Eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien mengatakan bahwa tidak memilki gangguan pada pola BAB-nya, pasien
BAB 1 kali sehari yaitu dengan warna kekuningan, konsistensinya lembek, tidak adanya
lender ataupun darah. Pasien juga menngatakan bahwa tidak ada rasa nyeri saat BAB atau saat
mengedan
 Saat sakit :
Saat sakit pasien mengatakan bahwa BABnya normal seperti saat sebelum sakit yaitu
pasien BAB 1 kali sehari dengan warna kekuningan, konsistensinya lembek, tidak
adanya lendir ataupun darah serta pasien tidak ada rasa nyeri saat BAB atau saat
mengedan
2) BAK
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit BAK pasien normal, BAK dibawah 10 kali dalam
sehari dengan jumlah urine ±1500cc/hari, urine berwarna kuning pucat
 Saat sakit :
Pasien mengatakan bahwa saat sakit BAK pasien berkurang dari biasanya, BAK
dibawah 5 kali sehari dengan jumlah urine ±1000cc/hari, urine berwarna kuning cerah

d. Pola aktivitas dan latihan


1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
]: tergantung total

2) Latihan
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit pasien melakukan aktivitas seperti biasa,
pergi bekerja setiap pagi dan bekerja tidak terlalu lelah
 Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit pasien merasa badannya lemas dan lesu karena tidak
ada asupan makanan yang masuk

e. Pola kognitif dan Persepsi


Pasien mengatakan bahwa pasien mengetahui tentang penyakitnya serta penyebabnya,
dan pasien mengatakan percaya diri walaupun sakit, pasien berharap setelah menjalani
perawatan pasien dapat segera sembuh dan melakukan aktifitas normal kembali
f. Pola Persepsi-Konsep diri
d. Citra tubuh : pasien mengatakan meskipun dirawat dirumah sakit tidak membuat pasien
mengalami masalah, baik dalam keadaanya atau bentuk dan ukuran tubuhnya.
e. Ideal diri : pasien mengatakan ingin segera sembuh dan ingin sehat seperti sedia kala
f. Harga diri : pasien mengatakan percaya bahwa pasien akan sembuh dan segera melakukan
aktivitas sehari-hari
g. Peran : pasien mengatakan pasien tidak dapat melakukan kegiatan sebagaimana mestinya
h. Identitas : pasien mengatakan bahwa pasien seorang istri, dan ibu dari anak-anakya

i. Pola Tidur dan Istirahat


 Sebelum sakit :
Pasien mengatakn bahwa sebelum sakit pasien tidur 8 jam dengan tidak adanya gangguan
tidur. Biasanya pasien tidur dari jam 22.00-05.00 dengan perasaan tenang setelah bangun pagi

 Saat sakit :
Pasien mengatakan bahwa pasien bisa tidur namun kualitas tidurnya tidak sebagus
sebelum sakit

j. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga maupun
masyarakat disekitar

k. Pola Seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit :
Tidak terkaji
 Saat sakit :
Tidak terkaji

l. Pola Toleransi Stress-Koping


Pasien mengatakan bahwa biasanya pasien sering menceritakan masalah yang dialami
kepada suaminya
m. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan bahwa beragama Hindu dan pasien selalu berdoa agar cepat sembuh

 Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : verbal: 5 Psikomotor: 6 Mata : 4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 90x/menit , Suhu = 39,5oC , TD = 100/60 mmHg, RR
= 20x/menit
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
 Kepala
I : Bentuk kepala simetris,rambut berwarna hitam
P : Tidak adanya nyeri tekan
 Mata
I: mata terbuka, pupil isokor, konjungtiva ananemis, reflek mata bagus
P:Tidak adanya nyeri tekan
 Telinga
I: Bentuknya simetris , tidak adanya lesi
P: Tidak ada nyeri tekan
 Hidung
I: hidung simetris , persebaran silia merata, terpasang ETT no7,5 connect
ventilator dengan settingan: SIMV
P: adanya nyeri tekan
 Mulut
I: mukosa bibir kering ,terdapat lesi
P: adanya nyeri tekan
 Leher
I: bentuk simetris , tidak ada lesi
P: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
a. Dada :
 Paru
 Inspeksi: Terdapat retaksi dinding dada
 Palpasi: Pengembangan paru kiri dan kanan sama
 Perkusi: Normal (sonor)
 Auskultasi: Bunyi nafas vesikuler

 Jantung
 Inspeksi: Bentuk kedua dada simetris, tidak adanya lesi, tidak adanya edema
 Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak adanya benjolan
 Perkusi: Dallnes
 Auskultasi: suara S1 dan S2 tunggal reguler
b. Payudara dan ketiak :
 Payudara
 Inspeksi: Payudara simetris kanan dan kiri, warna aroela pink kecoklatan
 Palpasi: Tidak ada benjolan
 Ketiak
 Inspeksi: ketiak bersih dan terdapat bulu halus
 Palpasi: Tidak ada benjolan

a. abdomen :
 Inspeksi: Perut datar tidak ada asites, tidak adanya lesi, terdapat petekei
 Auskultasi: terdengan suara bising usus 15x/menit
 Perkusi: terdengar suara timpani
 Palpasi: tidak adanya benjolan

a. Genetalia :
Tidak Terkaji

b. Integumen :
 Inspeksi: kulit berwarna sawo matang, persebaran rambut merata
 Palpasi: tidak adanya benjolan, CRT < 3 detik, turgor kulit menurun, akral teraba
hangat

a. Ekstremitas :
 Atas
 Inspeksi: kedua tangan simetris, persebaran rambut merata, terpasang infus RL
20 tpm pada tangan kanan, terdapat patekie di lengan kiri dan kanan
 Palpasi: turgor kulit menurun, tidak adanya benjolan, kekuatan otot menurun
 Bawah
 Inspeksi: kedua kaki simetris, tidak adanya lesi
 Palpasi: tidak adanya benjolan

b. Neurologis :
 Status mental da emosi :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..........
 Pengkajian saraf kranial :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..........

 Pemeriksaan refleks :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..........

b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Hematokrit: 52 %
Trombosit 363/µL

2. Pemeriksaan radiologi
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..............................

3. Hasil konsultasi
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
............
..........................................................................................................................................
......

4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain


..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..................
..........................................................................................................................................
......
 ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA Interpretasi MASALAH

(Sesuai dengan patofisiologi)

DS: Pasien mengeluh demam Virus Dengue Hipertermi


sejak 5 hari yang lalu

DO: akral pasien teraba


hangat dan muka kemerahan Reaksi antigen – antibody

TTV:

- Suhu: 39,5oC viremia


- Nadi: 90x/menit
- TD: 100/60mmHg
- RR: 20x/menit mengeluarkan zat mediator

merangsang hipotalamus anterior

Peningkatan suhu tubuh

Hipertermi

DS: - Virus Dengue Resiko Syok


hipovolemik
DO: pasien tampak terdapat
petekie pada lengan kanan
Reaksi antigen – antibody
dan kiri. Hematokrit 52%,
PLT 363/µL

Mengeluarkan Zat Mediator

Peningkatan permeabilitas pembuluh


darah
Kebocoran plasma

Trombositopenia

Resiko Pendarahan

Resiko Syok hipovolemik

DS: klien mengatakan tidak


nafsu makan dan sempat
muntah sebanyak 2x mual, muntah Ketidakseimbangan
Nutrisi
DO: mukosa bibir pasien
terlihat kering nafsu makan menurun

Intake inadekuat

Ketidakseimbangan Nutrisi

B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas

N TANGGAL / DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL Ttd


O JAM
DITEMUKAN TERATASI

1 16 Mei 2021 Hipertermi b.d proses penyakit d.d pasien mengeluh 18 Mei 2021 widi
demam sejak 5 hari yang lalu dan akral teraba hangat
08.00 Wita dengan suhu 39,5oC

2 16 Mei 2021 Resiko syok hipovolemik b.d trombositopenia d.d. 18 Mei 2021 widi

08.00 WITA tampak petekie pada lengan kanan dan kiri pasien dan
hematokrit 52%, PLT 363/µL

3 16 Mei 2021 18 Mei 2021 widi

08.00 WITA Nutrisi Kurang dari Kebutuhan b.d. intake yang tidak
adekuat d.d. pasien mengatakan tidak nafsu makan
dan muntah sebanyak 2x, berat badan menurun

C. Rencana Tindakan Keperawatan


Rencana Perawatan Ttd
Hari/ No
Tujuan dan Kriteria
Tgl Dx Intervensi Rasional
Hasil

Senin, 1 Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji TTV 1. untuk mengetahui


16 keperawatan 3x24 jam keadaan umum
Mei diharapkan: pasien
2021 2. Berikan kompres hangat pada 2. untuk membantu
- Suhu tubuh
aksila menurunkan suu
pasien dalam
tubuh pasien
batas normal:
3. agar pasien dapat
36,5oC
3. Anjurkan tirah baring beristirahat
- Perubahan warna
4. berkolaborasi dengan
kulit tidak ada
dokter atau tenaga
- Akral pasien tidak 4. Kolaborasi pemberian
ksehatan
teraba hangat antipiretik

D. Implementasi Keperawatan
Hari/ Ttd
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Tgl/Jam

Senin, Mei 1 1. memonitor TTV DS: pasien mengatakan widi


16 2021 demam sejak 5 hari yang lalu
08.30 Wita DO: TTV:
Suhu: 39,5oC
TD: 100/60 mmHg
Nadi: 90/menit
RR: 20x/menit

09.00 Wita DS: -


2. memberikan kompres hangat
DO: akral pasien teraba
hangat, mukosa bibir pasien
terlihat kering
Suhu: 39,5oC
10.00 Wita
3. menganjurkan tirah baring
DS: -
DO: Pasien tampak
beristirahat dengan nyaman
11. 30 Wita
4. mengkolaborasikan pemberian
DS: -
antipiretik
DO: pasien tampak sudah
meminum obat sesuai anjuran
Selasa, 17 1 dokter
Mei 2021
1. memonitor TTV
08.30 Wita DS: -
DO: TTV:
Suhu: 38,5oC
TD: 110/60 mmHg
Nadi: 110x/menit
RR: 20x/menit
09. 00 Wita
2. memberikan kompres hangat
DS: -
DO: akral pasien teraba
hangat, bibir pecah-pecah
Suhu: 38,5oC
10.00 Wita 3. menganjurkan tirah baring
DS: -
DO: Pasien tampak
beristirahat dengan nyaman
10.30 Wita 4. mengkolaborasikan pemberian
antipiretik DS: -
DO: pasien tampak sudah
meminum obat sesuai anjuran
dokter
Rabu, 18 Mei 1
2021 1. memonitor TTV DS: -
08.30 Wita DO: TTV:
Suhu: 37,5oC
TD: 110/60 mmHg
Nadi: 110x/menit
RR: 20x/menit
09.00 Wita
2. memberikan kompres DS: -
hangat DO: akral pasien tidak teraba
hangat
Suhu: 37,5oC

10.00 Wita DS: -


3. menganjurkan tirah baring DO: Pasien tampak
beristirahat dengan nyaman

10.30 Wita DS: -


4. mengkolaborasikan pemberian DO: pasien tampak sudah
antipiretik meminum obat sesuai anjuran
dokter
E. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam

1 Rabu/18 Mei 1 S: pasien mengatakan sudah lebih widi


2021 baik
13. 00 wita O: akral pasien sudah tidak teraba
hangat dengan suhu 37,5oC
A: masalah sudah teratasi
P: pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai