Anda di halaman 1dari 26

THALAASEMIA PADA ANAK

Disusun Oleh
Nama :Angga Saputra
NIM :4006200048

Pembimbing Akademik

( Ricka Yuliassyahadah, S.Kep., M.Kep)

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG
2020
Thalasemia

a. Definisi
Thalasemia merupakan penyakit kongenital herediter yang diturunkan
secara autosomal berdasarkan kelainan haemoglobin, dimana satu atau dua
rantai Hb kurang atau tidak terbentuk secara sempurna sehingga terjadi
anemia hemolitik. Kelainan hemolitik ini mengakibatkan kerusakan pada sel
darah merah didalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek
(Indanah, 2010).
Thalasemia adalah penyakit yang diturunkan secara autosomal dari
orang tua kepada anaknya. Dimana adanya penurunan produksi jumlah
hemoglobin yaitu salah satu komponen terpenting darah yang berfungsi
mensuplai oksigen ke seluruh tubuh, sehingga mengakibatkan suplai oksigen
keseluruh tubuh terganggu (Nurarif & Kusuma, 2015).
b. Etiologi
Thalassemia merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan
secara resesif. Ditandai oleh defisiensi produksi globin dalam hemoglobin.
Dimana terjadi kerusakan sel darah merah dalam pembuluh darah sehingga
umur eritrosit menjadi pendek ( kurang dari 100 hari). Kerusakan tersebut
karena hemoglobin yang tidak normal ( hemoglobinnopatia).
c. Tanda gejala
Menurut Indanah, 2010. Gejala Klinis Thalasemia mayor, gejala klinik
telah terlihat sejak anak baru berumur kurang dari 1 tahun, yaitu:

a. Jaundice
b. Splenomegali
c. Tulang frontal menonjol
d. Berat badan kurang
e. Tidak dapat hidup tanpa transfuse
Thalasemia intermedia ditandai oleh anemia mikrositik, bentuk
heterozigot. Thalasemia minor/ thalasemia trait ditandai oleh splenomegali,
anemia berat, bentuk homozigot. Pada anak yang sering dijumpai adanya :
1. Gizi buruk
2. Perut buncit karena pembesaran limpa dan hati yang mudah diraba
3. Aktivitas tidak aktif karena pembesaran limpa dan hati
(Hepatomegali ), Limpa yang besar ini mudah ruptur karena trauma
ringan saja.

Gejala khas adalah:


Bentuk muka mongoloid yaitu hidung pesek, tanpa pangkal hidung,
jarak antara kedua mata lebar dan tulang dahi juga lebar. Keadaan kuning
pucat pada kulit, jika sering ditransfusi, kulitnya menjadi kelabu karena
penimbunan besi (Nurarif & Kusuma, 2015).

d. Patofisiologi
Hemoglobin paska kelahiran yang normal terdiri dari dua rantai alpa
dan beta polipeptide. Dalam beta thalasemia ada penurunan sebagian atau
keseluruhan dalam proses sintesis molekul hemoglobin rantai beta.
Konsekuensinya adanya peningkatan compensatori dalam proses
pensintesisan rantai alpa dan produksi rantai gamma tetap aktif, dan
menyebabkan ketidaksempurnaan formasi hemoglobin. Polipeptid yang tidak
seimbang ini sangat tidak stabil, mudah terpisah dan merusak sel darah merah
yang dapat menyebabkan anemia yang parah. Untuk menanggulangi proses
hemolitik, sel darah merah dibentuk dalam jumlah yang banyak, atau
setidaknya bone marrow ditekan dengan terapi transfusi. Kelebihan fe dari
penambahan RBCs dalam transfusi serta kerusakan yang cepat dari sel
defectif, disimpan dalam berbagai organ (hemosiderosis).
e. Pathway
Kelainan Genetik
Gangguan rantai peptide
Kesalahan letak asam amino polipeptida

Rantai β dalam molekul Hb

G3 Eritrosit naik pada rantai α

Β produksi terus-menerus

Hb defectife

Ketidakseimbangan polipeptida

Eritrosit tidak stabil

Hemolisis Anemia

Suplai O2 ke jaringan berkurang

Ketidakseimbangan antara suplay perfusi Perifer tidak efektif


O2 dan kebut

Intoleran aktifitas kelemahan

anoreksia

Gangguan pemenuhan nutrisi


f. Penatalaksanaan
Menurut Nuraruf & Kusuma, 2015.

1. Pemberian transfusi hingga Hb mencapai 9-10g/dl. Komplikasi dari


pemberian transfusi darah yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya
penumpukan zat besi yang disebut hemosiderosis. Hemosiderosis ini dapat
dicegah dengan pemberian deferoxamine (Desferal), yang berfungsi untuk
mengeluarkan besi dari dalam tubuh (iron chelating agent). Deferoxamine
diberikan secar intravena, namun untuk mencegah hospitalisasi yang lama
dapat juga diberikan secara subkutan dalam waktu lebih dari 12 jam.

2. Splenectomy : dilakukan untuk mengurangi penekanan pada abdomen dan


meningkatkan rentang hidup sel darah merah yang berasal dari suplemen
(transfusi).

3. Pada thalasemia yang berat diperlukan transfusi darah rutin dan pemberian
tambahan asam folat. Penderita yang menjalani transfusi, harus menghindari
tambahan zat besi dan obat-obat yang bersifat oksidatif (misalnya
sulfonamid), karena zat besi yang berlebihan bisa menyebabkan keracunan.
Pada bentuk yang sangat berat, mungkin diperlukan pencangkokan sumsum
tulang. Terapi genetik masih dalam tahap penelitian.

g. Pemeriksaan penunjang
Menurut Nuraruf & Kusuma, 2015
1. Darah tepi :
a. Hb rendah dapat sampai 2-3 g%
b. Gambaran morfologi eritrosit : mikrositik hipokromik, sel target,
anisositosis berat dengan makroovalositosis, mikrosferosit,
polikromasi, basophilic stippling, benda Howell-Jolly, poikilositosis
dan sel target. Gambaran ini lebih kurang khas.
c. Retikulosit meningkat.
2. Sumsum tulang (tidak menentukan diagnosis) :
a. Hiperplasi sistem eritropoesis dengan normoblas terbanyak dari jenis
asidofil.
b. Granula Fe (dengan pengecatan Prussian biru) meningkat.
3. Pemeriksaan khusus :Hb F meningkat : 20%-90% Hb total
a. Elektroforesis Hb : hemoglobinopati lain dan mengukur kadar Hb F.
b. Pemeriksaan pedigree: kedua orangtua pasien thalassemia mayor
merupakan trait (carrier) dengan Hb A2 meningkat (> 3,5% dari Hb
total).
4. Pemeriksaan lain :
a. Foto Ro tulang kepala : gambaran hair on end, korteks menipis,
diploe melebar dengan trabekula tegak lurus pada korteks.
b. Foto tulang pipih dan ujung tulang panjang : perluasan sumsum
tulang sehingga trabekula tampak jelas
A. Pengakajian

I. Identitas Klien

Nama : An.B

TTL : 10 Juni 2010

Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : laki laki

Diafnosa medis : thalassemia

Tanggal masuk : 20 desember 2020

Tanggal pengkajian : 20 desember 2020

II. Identitas orang tua

Nama Ayah : Tn. S

Pendidikan : Sarjana

Nama ibu : Ny. R

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Alamat : Perumahan Miranti, gang burung no.601

III. RIWAYAT KESEHATAN PASEN

1. Keluhan Utama

Muka pucat dan badan terasa lemah, tidak bisa beraktifitas dengan normal
2. Riwayat Penyakit

1) Riwayat penyakit sekarang

Klien datang ke Poliklinik anak RS. Marsidi Judono Tanjungpandan


dengan keluhan muka pucat dan badan terasa lemah. Klien adalah penderita
Talasemia b mayor, terdiagnosis 2 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan
laboratorium Hb 5,2 gr/dl,leuko 9200/mmk,Trombosit 284.000,segmen 49
%,Limfosit 49%,batang 1%. Atas keputusan dokter akhirnya klien dianjurkan
rawat inap di Ruang B4 untuk mendapatkan tranfusi.

2) Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran

a) Prenatal : Selama hamil ibu klien memeriksakan kehamilannya


secara teratur di RS Islam Jakarta sebanyak 15 kali,Ibu mendapat
multivitamin dan zat besi,Imunisasi TT 1x dan selama kehamilan tidak
ada keluhan.

b) Intra natal : Anak lahir pada umur kehamilan cukup bulan,lahir


di puskesmas setempat secara spontan, pervaginam letak
sungsang,lahir langsung menangis BBL 2900 gram dan PB 51 cm dan
kondisi saat lahir sehat.

c) Post natal : Pemeriksaan bayi dan masa nifas dilakukan di RS


Puskesmas setempat. Kondisi klien pada masa itu sehat .

3) Riwayat Masa Lampau.

a) Penyakit waktu kecil : Pada waktu kecil klien jarang sakit dan setelah
berumur 2 tahun ketahuan anak menderita Talasemia.

b) Pernah dirawat dirumah sakit : Anak sering dirawat di RS karena


Talasemia terakhir Bulan Oktober 2018

c) Obat-obatan yang digunakan : Anak belum pernah diberikan obat


sendiri selain dari petugas kesehatan
d) Tindakan (operasi) : Belum pernah pernah dilakukan operasi pada An.
B

e) Alergi : Tidak ada riwayat alergi makanan maupun obat-obatan

f) Kecelakaan : Anak belum pernah mengalami kecelakaan

g) Imunisasi : Lengkap

 Hepatitis B I,II,III umur 12 bulan,14 bulan dan 20 bulan


 BCG 1 Kali umur 1 bulan
 DPT I,II,III umur 2,3,4 bulan
 Polio I,II,III,IV umur 2,3,4,5 bulan
 Campak 1 kali umur 9 bulan

4. Riwayat Keluarga ( Genogram)


3. Kebutuhan dasar

1 . aktifitas sehari-hari .
4) Nutrisi

Makanan yang disukai : Anak suka makan nasi dengan daging ayam

Alat makan yang dipakai : Sendok dan piring

Pola makan/jam : Selama di RS anak makan 3 kali sehari masing-masing tidak


habis setengah porsi

Jenis makanan : Nasi TKTP

5) Aktivitas

Aktivitas klien di RS terbatas di tempat tidur, berbaring, duduk dan membaca buku di
tempat tidur.

6) Tidur dan istirahat

Pola tidur : Anak tidur cukup 8-9 jam

Kebiasaan sebelum tidur : Tidak ada kebiasaan khusus

Tidur siang : Anak tidur siang 1-2 jam

7) Eleminasi :

BAB : Anak BAB 1 kali sehari konsistensi lembek warna kecoklatan

BAK : Anak BAK 6-8 kali sehari warna kuning.

8) Pola hubungan

Yang mengasuh : Anak diasuh sendiri oleh orang tuanya

Hubungan dengan anggota keluarga : baik

Hubungan anak dengan orang tua : baik

Pembawaan secara umum : Anak berpenampilan rapi


Lingkungan rumah : Lingkungan rumah bersih,rumah permanen milik
sendiri ventilasi cukup sinar matahari cukup,lantai
keramik atap genteng.

9) Koping keluarga :

Stressor pada anak/keluarga : Anak dan keluarga cukup familiar dengan petugas dan rumah
sakit karena sudah sering dirawat di RS.

10) Kongnitif dan persepsi

· Pendengaran : Anak tidak mengalami gangguan pendengaran

· Penglihatan : Penglihatan anak normal

· Penciuman : Penciuman anak baik

· Taktil dan pengecapan : Anak dapat membedakan halus dan kasar.

11) Konsep diri :

Selama ini anak merasa tidak ada masalah dengan penampilan dan pergaulannya dengan
teman-temannya. Klien termasuk anak yang mudah bergaul dan disukai oleh teman-
temannya.

12) Seksual :

Anak berjenis kelamin laki-laki tidak ada kelainan genetalia.

13) Nilai dan kepercayaan :

Anak dilahirkan pada lingkungan keluarga beragama Islam,rajin dan sudah mulai belajar
untuk beribadah secara aktif. Keluarga memberikan kesempatan pada anak untuk aktif
dalam kegiatan TPA di tempat tinggalnya.

4. Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : KU lemah,kesadaran CM.


 TB/ BB/ : 125 Cm/23 Kg
 Lingkar kepala : 54 Cm
 Mata : Conjuctiva anemis,Sklera ikterus
 Hidung : Tidak ada kelainan,Discharge (-)
 Mulut : Mukosa mulut pucat ,mulut bersih.gigi caries (+)
 Telinga : Tidak ada kelainan,discharge (-)
 Tengkuk : Tidak ada kaku kuduk dan tidak ada pembesaran kel.limfe
 Dada : Bentuk simetris, Ictus cordis tak tampak
 Jantung : Bunyi Jantung I S1 tunggal, S2 split tak konstan,bising
jantung (-)
 Paru-paru : Suara nafas vesikuler,Wheezing tidak ada
 Perut : Pembesaran Hepar tak teraba, Pembesaran Lien : (+)
Distensi abdomen(-),kembung(-), peristaltic usus (+)
 Genetalia : Genetalia tak ada kelainan
 Ekstremitas : Tangan kanan terpasang infus, gerakan ekstemitas bebas,
tonus otot normal, tidak ada edema,akral agak dingin
 Kulit : Kulit bersih,turgor kulit normal,hiperpigmentasi (-)
 Tanda vital : Suhu 36,4°C, Nadi 94x/mnt, Respirasi 24 x/mnt

B. Pemeriksaan dan penatalaksanaan

1) Diagnosa medis : Talasemia b

2) Tindakan operasi : -

3) Status nutrisi : Diit TKTP 3 x 1 porsi, FCM 2 x 200 cc

Menurut NCHS BB : 23/33,3 x 100% = 69,06% (Gizi Kurang)

4) Status cairan : Melalui oral (minum) ± 1000cc/hari dan melalui infus


dan darah 800 cc/hari. Total kebutuhan cairan anak 1800 cc/hari.

5) Obat-obatan : Infus KaEN3B

Asam Folat 1 x 5mg

Transfusi PRC 4 kolf

Disferal 500 mg dalam 200 cc Nacl

6) Aktivitas : Berbaring dan duduk serta membaca buku di tempat tidur


Tindakan keperawatan : Observasi TTV dan KU penderita, memberi Transfusi
PRC dan mengawasi reaksi transfusi, membantu memberi makan minum
dan obat oral,mengevaluasi asupan nutrisi,membantu ADL,merawat infus,
dan mengambil darah untuk pemeriksaan laboratorium

Hasil laboratorium :

 Tanggal 20 -12-20 :

HGB = 5,2 gr/dl; AL = 9200/mmk; Trombosit = 284.000; Segmen = 49%; Limfosit 49%;
batang 1%; Normoblast 25/100 leuko.

 Tanggal 20-12-20:

HGB = 10,2 gr/dl; HCT = 34%

 Hasil Rontgen : Tidak dilakukan

C. Analisa Data

NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH


1 Data Subyektif Intake inadequat Ketidakseimbangan
Ibu mengatakan nafsu makan anaknya nutrisi kurang dari
menurun kebutuhan
Data Obyektif
 Porsi makanan yang disediakan
hanya habis ½ porsi
Menurut NCHS BB : 23/33,3 x 100%
= 69 % (Gizi kurang)
2 Data Subyektif Fatigue/Kelemahan, Intoleransi aktivitas
Anak mengeluh badannya terasa
lemah Tidak seimbangan
Data Obyektif kebutuhan
 Aktivitas kebutuhan sehari-hari pemakaian dan
suplai
dibantu/ADL dibantu
oksigen/penurunan
 Skala ADL : 2 intake nutrisi

3 Data Subyektif : - Eritrosit tidak setabil Perfusi perifer tidak


Data Obyektif efektif
 Warna kulit pucat Hemolysis
 Mukosa mulut pucat
Suplai o2 kejaringan
 Anak anemis(conjuctiva dan berkutang
membran mukosa pucat)
 Hb : 5,2 gr/dl

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan berkurangnya suplai O / Nake jaringan


2

Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang
diperlukan untuk pengiriman Oksigen ke sel.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan menurunnya


kerja saluran pencernaan

E. INTERVENSI

Diagnosa Asuhan Keperawatan


No Tujuan
Keperawatan Intervensi Rasional

1 Perfusi Setelah Awasi tanda Untuk mengetahui ttv


dilakukan dan kekuatan nadi
perif vital, palpasi
tindakan kep. perifer
er 3x24 j nadi perifer
diharapkan
tidak Berikan oksigen Pemenuhan suplai o2
masalah Perfusi
efekt perifer tidak sesuai indikasi bagi tubuh.
efektif dapat
if
teratasi dengan kaji pengisian Agar mengetahui
berh kriteria hasil tanda tanda kelainan
: kapiler, warna pada sirkulasi klien
ubun
kulit/ membran
gan Nadi perifer
mukosa, dasar
deng teraba, kulit
kuku.
an hangat, tidak Kolaborasi
Menghindari dari
penu terjadi sianosis. dalam pemberian
kekurangan darah
runa transfusi.
n Kolaborasi
kom pemeriksaan Memperkuat diagnose
dan memudahkan
pone laboratorium, tindakan yang akan di
n Hb, Hmt, AGD, berikan
selul dll.
er
yang
dipe
rluk
an
untu
k
peng
irim
an
Oksi
gen
ke
sel.

2. Intoleransi aktivitas Setelah Mandiri


berhubungan dilakukan
dengan perawatan Kaji kemampuan Mempengaruhi
berkurangnya selama 3x24 jam pasien untuk pilihan intervensi atau
suplai O / Na ke
2 diharapkan klien melakukan tugas bantuan.
jaringan yang dapat normal, catat
ditandai dengan beraktivitas laporan
klien mengeluh maksimal sesuai kelelahan, Meningkatkan
lemas dan mudah kemampuan dan keletihan, dan istirahat untuk
lelah ketika menormalkan Hb kesulitan menurunkan
beraktifitas. (lebih dari menyelesaikan kebutuhan oksigen
DS: 10gr/dl) tugas. tubuh dan
 Ibu klien menurunkan regangan
mengeluh klien Berikan jantung dan paru.
lemas lingkungan
 Ibu klien tenang.
mengeluh klien Pertahankan tirah Membantu bila perlu,
mudah lelah baring bila harga diri
ketika diindikasikan. ditingkatkan bila
beraktivitas pasien melakukan
DO: - Pantau dan sesuatu sendiri.
batasi
pengunjung,
telepon, dan
gangguan
berulang Meningkatkan secara
tindakan yang bertahap tingkat
tidak aktivitas sampai
direncanakan. normal dan
memperbaiki stamina
tanpa kelelahan.
Berikan bantuan
dalam aktivitas
bila perlu,
memungkin
pasien untuk
melakukannya
sebanyak
mungkin.

Tingkatkan
tingkat aktivitas
sesuai toleransi.

Anjurkan pasien
untuk
menghentikan
aktivitas bila
palpitasi nyeri
dada, napas
pendek,
kelemahan, atau
pusing terjadi.
Kaji kesiapan
untuk
meningkatkan
aktivitas contoh :
penurunan
kelemahan,
kelelahan,
tekanan darah
stabil, frekuensi
nadi,
peningkatan
perhatian pada
aktivitas dan
perawatan diri.
3. Ketidakseimbangan Setelah Mandiri
nutrisi kurang dari dilakukan
kebutuhan tindakan kep. Kaji riwayat Mengidentifikasi
berhubungan 3x24 j nutrisi, termasuk Defisiensi, menduga
dengan diharapkan makanan yang kemungkinan
disukai.
menurunnya kerja masalah intervensi.
saluran pencernaan. Kebutuhan
nutrisi terpenuhi Observasi dan Mengawasi masukan
secara adekuat. catat masukan kalori atau kualitas
makanan pasien. kekurangan konsumsi
Kriteria hasil: makanan.
Menunjukkan
peningkatan Timbang berat Mengawasi
berat badan tiap hari.
badan atau penurunan berat
berat badan.
badan stabil
dengan nilai Berikan makan Makan sedikit dapat
laboratorium sedikit dan menurunkan
normal. frekuensi sering kelemahan dan
Menunjukkan dan/atau makan meningkatkan
perilaku, pemasukan.
perubahan di antara waktu
pola hidup makan.
untuk
meningkatkan Berikan dan Meningkatkan nafsu
dan/atau bantu hygiene makan dan
mempertahankan
berat badan mulut yang baik; pemasukan oral,
yang sebelum dan menurunkan
sesudah makan, pertumbuhan bakteri,
sesuai. gunakan sikat meminimalkan
gigi halus untuk kemampuan infeksi.
penyikatan yang
lembut.

Kolaborasi
Konsul pada ahli
gizi. Membantu dalam
membuat rencana diet
untuk memenuhi
kebutuhan individual.

F. IMPLEMENTASI

Ketidakseimba 20-12-20 mengkaji riwayat nutrisi, S: Ibu klien mengatakan anaknya


ngan nutrisi J: 09.00 termasuk makanan yang tidak nafsu makan.
kurang dari disukai. ibu klien mengatakan Anak suka
kebutuhan makan nasi dengan daging ayam.
berhubungan O: porsi makan sedang tidak habis
dengan
menurunnya
kerja saluran S :-
mengobservasi dan catat
pencernaan. O: Makan 3x/hari, porsi sedang
masukan makanan pasien.
tidak habis

menimbang berat badan tiap S: -


hari. O: BB: 23 KG
Menurut NCHS BB : 23/33,3 x
100% = 69,06% (Gizi Kurang)
mengKonsul pada ahli gizi.
S:
O: diet tktp
Intoleransi aktivitas 20-12-20 Mengkaji kemampuan pasien S: Anak mengeluh badannya
berhubungan J: 10.00 untuk melakukan tugas normal, terasa lemah
dengan catat laporan kelelahan, O: Aktivitas kebutuhan sehari-hari
berkurangnya keletihan, dan kesulitan dibantu/ADL dibantu
suplai O / Na ke
2 menyelesaikan tugas. Skala ADL : 2
jaringan
memberikan lingkungan S: ibu klien mengatakan telah
tenang.. mendekatkan segala kebutuhan
klien di dekat klien untuk
mempermudah klien
O: -
memantau dan batasi S: ibu klien mengatakan hanya ia
pengunjung, telepon, dan dan ayah klien yang akan
gangguan berulang tindakan menemani klien selama di rawat
yang tidak direncanakan. O: hanya ibu klien yg selalu berada
di ruangan rawat

memberikan bantuan dalam


aktivitas bila perlu, memungkin S: ibu klien mengatakan selalu
pasien untuk melakukannya membatu klien dalam beraktifitas
seperti toileting dan berpindah
sebanyak mungkin.
O:

Perfusi 20-12-20 mengawasi tanda vital, palpasi S:-


perif J: 08.30 O: Suhu 36,4°C, Nadi 94x/mnt,
nadi perifer
er Respirasi 24 x/mnt
tidak mengkaji pengisian kapiler,
S:-
efekt O: mukosa pucat, crt >2 detik
if warna kulit/ membran mukosa,
berh dasar kuku.
ubun
gan S: ibu klien mengatakan anaknya
berkolaborasi dalam pemberian
deng sudah biasa di berikan traspusi
an transfusi. darah setiap di rawat di rs
penu O: transfusi PRC kolf II 200 cc
runa
n
Melakuan pemeriksaan S:
kom
pone laboratorium, O: HGB = 5,2 gr/dl; AL =
n 9200/mmk; Trombosit = 284.000;
selul Segmen = 49%; Limfosit 49%;
batang 1%; Normoblast 25/100
er
leuko.
yang
dipe
rluk
an
untu
k
peng
irim
an
Oksi
gen
ke
sel.

Ketidakseimbangan 21-12-20 mengkaji riwayat nutrisi, S: ibu klien mengatakan anaknya


nutrisi kurang dari j. 09.00 termasuk makanan yang tidak menghabiskan makananya
kebutuhan disukai. O: porsi sedang tidak habis
berhubungan
dengan menurunnya
kerja saluran menimbang berat badan tiap S:-
pencernaan. hari. O: bb 23 kg

memberikan makan sedikit dan S: ibu klien mengatakan Cuma


frekuensi sering dan/atau mabrikan buah dan roti untuk
makan di antara waktu cemilan klien
makan. O: apel habis ½ buah

Intoleransi aktivitas 21-12-20 Mengkaji kemampuan pasien S: klien mengatakan bisa


berhubungan j. 10.00 untuk melakukan tugas normal, beraktifitas dangan bantian
dengan catat laporan kelelahan, keluarga
berkurangnya keletihan, dan kesulitan O: klien takpak berbaring di
suplai O / Na ke
2 menyelesaikan tugas. tempat tidur
jaringan
menganjurkan pasien untuk S: klien mengatakan bila banyak
menghentikan aktivitas bila beraktifitas tubuhnya tersa
palpitasi nyeri dada, napas sangant lemah dan cepat lehan
pendek, kelemahan, atau pusing O: klien tampak lemah
terjadi.

mengkaji kesiapan untuk S: kilen mengatakan bisa


meningkatkan beraktifitas ringan setelah di
berikan traspusi darah pada
kemarin siang
O:-
Perfusi 21-12-20 mengawasi tanda vital, palpasi S:-
perif j. 08.00 O: Suhu 36,8°C, Nadi 90x/mnt,
nadi perifer
er Respirasi 25 x/mnt
tidak mengkaji pengisian kapiler,
S:-
efekt O: mukosa pucat, crt >2 detik
if warna kulit/ membran mukosa,
berh dasar kuku.
ubun
gan berkolaborasi dalam pemberian S: ibu klien mengatakan anaknya
deng transfusi.
akan di berikan traspusi darah lagi
an seperti kemarin
penu O: transfusi PRC kolf II 200 cc
runa
n Melakuan pemeriksaan
kom S:
pone laboratorium, O: HB = 7,2 gr/dl
n
selul
er
yang
dipe
rluk
an
untu
k
peng
irim
an
Oksi
gen
ke
sel.

Ketidakseimbangan 22-12-20 mengkaji riwayat nutrisi, S: ibu klien mengatakan anaknya


nutrisi kurang dari j. 09.00 termasuk makanan yang menghabiskan makananya
kebutuhan disukai. O: porsi sedang habis
berhubungan
dengan menurunnya
kerja saluran menimbang berat badan tiap S:-
pencernaan. hari. O: bb 23,4 kg

Perfusi 22-12-20 mengawasi tanda vital, palpasi S:-


perif j. 08.00 O: Suhu 37°C, Nadi 90x/mnt,
nadi perifer
er Respirasi 25 x/mnt
tidak mengkaji pengisian kapiler,
S:-
efekt O: mukosa pucat, crt >2 detik
if warna kulit/ membran mukosa,
berh dasar kuku.
ubun
gan S: -
deng berkolaborasi dalam pemberian O: transfusi PRC kolf II 200 cc
an
transfusi.
penu
runa Melakuan pemeriksaan
n S:Ibu klien mengatakan kemarin
kom laboratorium, hasil lab anaknya menunjukan
pone kenaikan untuk hbnya
n O: HB = 8,4 gr/dl
selul
er
yang
dipe
rluk
an
untu
k
peng
irim
an
Oksi
gen
ke
sel.

G. EVALUASI

N DX.KEP TGL/JA EVALUASI PRAF


O M
1 KETIDAK 20-12-10 S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak nafsu
SEIMBANGA J.13.00 makan.
N NUTRISI ibu klien mengatakan Anak suka makan nasi
dengan daging ayam.
O:
- porsi makan sedang tidak habis
- Makan 3x/hari, porsi sedang tidak habis
- BB: 23 KG
- Menurut NCHS BB : 23/33,3 x 100% =
69,06% (Gizi Kurang)
- diet tktp
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang
disukai.
timbang berat badan tiap hari.
berikan makan sedikit dan frekuensi sering
dan/atau makan di antara waktu makan.

2. Intoleransi 20-12-10 S:
aktifitas J.13.00 - Anak mengeluh badannya terasa lemah
- ibu klien mengatakan telah mendekatkan
segala kebutuhan klien di dekat klien
untuk mempermudah klien
- ibu klien mengatakan hanya ia dan ayah
klien yang akan menemani klien selama
di rawat
- ibu klien mengatakan selalu membatu
klien dalam beraktifitas seperti toileting
dan berpindah
O:
- hanya ibu klien yg selalu berada di
ruangan rawat
- Aktivitas kebutuhan sehari-hari
dibantu/ADL dibantu
- Skala ADL : 2
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan interfensi
- kaji kemampuan pasien untuk
melakukan tugas normal, catat
laporan kelelahan, keletihan, dan
kesulitan menyelesaikan tugas.

- anjurkan pasien untuk menghentikan


aktivitas bila palpitasi nyeri dada,
napas pendek, kelemahan, atau pusing
terjadi.

- Kaji kesiapan untuk meningkatkan

3. Perfusi 20-12-10 S: ibu klien mengatakan anaknya sudah biasa di


perifer tidak J.13.00 berikan traspusi darah setiap di rawat di rs
efektif
O: Suhu 36,4°C, Nadi 94x/mnt, Respirasi 24 x/mnt
mukosa pucat, crt >2 detik
transfusi PRC kolf II 200 cc
HGB = 5,2 gr/ dl
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
awasi tanda vital, palpasi nadi perifer

kaji pengisian kapiler, warna kulit/ membran


mukosa, dasar kuku.

kolaborasi dalam pemberian transfusi.

lakuan pemeriksaan laboratorium,

1. Ketidak 21-12-10 S: ibu klien mengatakan anaknya tidak


seimbangan J.13.00 menghabiskan makananya
nutrisi -ibu klien mengatakan Cuma mabrikan buah dan
roti untuk cemilan klien

O: porsi sedang tidak habis


bb 23 kg
apel habis ½ buah
A: MASALAH TERATASI SEBAGIAN
P: LANJUTKAN INTERVENSI
kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang
disukai.
timbang berat badan tiap hari.

2. Intoleransi 21-12-10 S:
aktivitas J.13.00 - klien mengatakan bisa beraktifitas
dangan bantian keluarga

- klien mengatakan bila banyak beraktifitas


tubuhnya tersa sangant lemah dan cepat
lehan
- kilen mengatakan bisa beraktifitas ringan
setelah di berikan traspusi darah pada
kemarin siang
O:
- klien tampak lemah
- klien takpak berbaring di tempat tidur
A: MASALAH TERATASI
P: INTERVENSI DI HENTIKAN

3. Perfusi 21-12-10 S: ibu klien mengatakan anaknya akan di berikan


perifer tidak J.13.00 traspusi darah lagi seperti kemarin
efektif O: Suhu 36,8°C, Nadi 90x/mnt, Respirasi 25 x/mnt
mukosa pucat, crt >2 detik
transfusi PRC kolf II 200 cc
HB = 7,2 gr/dl
A: MASALAH TERATASI SEBAGIAN
P: LANJUTKAN INTERVENSI
awasi tanda vital, palpasi nadi perifer

kaji pengisian kapiler, warna kulit/ membran


mukosa, dasar kuku.

kolaborasi dalam pemberian transfusi.

lakuan pemeriksaan laboratorium,

Perfusi 22-12-10 S:Ibu klien mengatakan kemarin hasil lab anaknya


perifer tidak J.13.00 menunjukan kenaikan untuk hbnya
efektif
O: Suhu 37°C, Nadi 90x/mnt, Respirasi 25 x/mnt
mukosa pucat, crt >2 detik
transfusi PRC kolf II 200 cc
HB = 9,4 gr/dl
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

Intoleransi 22-12-10 S:
aktivitas J.13.00 - klien mengatakan bisa beraktifitas
dangan bantian keluarga

- klien mengatakan bila banyak beraktifitas


tubuhnya tersa sangant lemah dan cepat
lehan
- kilen mengatakan bisa beraktifitas ringan
setelah di berikan traspusi darah pada
kemarin siang
O:
- klien tampak segar
- klien takpak duduk dan memonton tv di
tempat tidur
A: MASALAH TERATASI
P: INTERVENSI DI HENTIKAN
Ketidak 22-12-10
seimbangan J.13.00 S: ibu klien mengatakan anaknya menghabiskan
nutrisi makananya
O: porsi sedang habis
bb 23,4 kg
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai