Disusun Oleh:
ARISA VIRA OKTAFIANI 2208009
2022
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 70 th
Jenis kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Ambarawa
Pekerjaan : Swasta
Dx. Medis : Ca Tiroid
No RM : 642***
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. H
Usia : 28 th
Alamat : Ambarawa
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : Anak
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan susah menelan
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Sebelum dibawa ke rumah sakit pasien mengeluh susah menelan sejak 2
minggu yang lalu dan mengalami penurunan BB kurang lebih 4 Kg, keluarga
pasien mengatakan terdapat benjolan di pelipis klien dan pada tenggorokan
klien yang tak kunjung membaik. Sehingga keluarga membawa pasien ke
RSUD Tugurejo Semarang pada Senin, 27 Febuari 2023 pukul 11.27 dan di
pindah ke Ruang Amarilis 3. Saat di lakukan pengkajian pada Senin, 27
Febuari 2023 pukul 13.00 WIB di dapatkan hasil bahwa pasien tampak lemah,
mengeluh kurang nafsu makan, mengeluh susah menelan, pasien mengatakan
nyeri ketika menelan (P: Pembengkakan pada laring, Q: seperti tertusuk-
tusuk, R: Leher, S: 4, T: Terus menerus), pasien mengatakan benjolan di
pelipis dan di ditenggorokan terjadi sudah lama tetapi tidak dirasa, BB turun 5
kg dari 48 menjadi 43kg. Hasil TTV : TD : 118/74 mmhg, S : 36,4℃, RR 20
x/menit, N : 80x/menit, SPO2 : 99 x/menit, terpasang infus RL 20 tpm di
ekstremitas kiri.
x x x X
x x x x
Keterangan :
: Perempuan : Pasien
X : Meninggal
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dengan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Semua dengan bantuan
Tahapan aktivitas diatas kemudian disebut dengan Indeks Katz secara
beru-rutan, sebagai berikut :
a. Indeks Katz A : mandiri untuk aktivitas 6
b. Indeks Katz B : mandiri untuk aktivitas 5 kecuali bathing
c. Indeks Katz C : mandiri, kecuali bathing dan 1 fungsi lain
d. Indeks Katz D : mandiri, kecuali bathing, dreesing dan fungsi lain
e. Indeks Katz E : mandiri, kecuali bathing, dreesing, toileting, dan
1 fungsi lain
f. Indeks Katz F : mandiri, kecuali bathing, dreesing, toileting,
transferring, dan 1 fungsi lain
g. Indeks Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas
Kesimpulan dari penilaian indeks KATZ pada Ny. S adalah indeks
KATZ A
Riwayat Jatuh Ya 25 0
Tidak 0
Diagnosis sekunder (≥ Ya 15 0
2 diagnosis medis) Tidak 0
Alat bantu Berpegangan pada perabot 30 0
Tongkat/alat penopang 15
Tidak ada/kursi 0
roda/perawat/tirah baring
Terpasang infus Ya 20 20
Tidak 0
Gaya berjalan Terganggu 20 0
Lemah 10
Normal/tirah 0
baring/imobilisasi
Status mental Sering lupa akan 15 0
keterbatasan yang dimiliki
Sadar akan kemampuan 0
diri sendiri
Total 20
Kategori:
Risiko tinggi = ≥ 45
Risiko sedang = 25 – 44
Risiko rendah = 0 – 24
Kesimpulan Ny. S memiliki risiko jatuh kategori risiko rendah
5. Pola Kognitif Perseptual
Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada penglihatan, tidak ada
masalah pendengaran baik, penciuman, daya ingat, dan kompensasi
terhadap bagian tubuhnya.
Pengkajian Fungsi Kongnitif (SPMSQ)
NO ITEM PERTANYAAN BENAR SALAH
1 Tanggal berapa hari ini ?
Jawaban : tanggal 27
2 Hari apa sekarang ?
Jawaban : hari Senin
3 Apa nama tempat ini ?
Jawaban : Ruang Amarilis 3 RSUD
Tugurejo Semarang
4 Dimana alamat anda ?
Jawaban : Ambarawa
5 Berapa umur anda ?
Jawaban : 70 Tahun
6 Kapan anda lahir ?
Jawaban : 24 Januari 1953
7 Siapa presiden Indonesia sekarang?
Jawaban : Jokowi
8 Siapa presiden sebelumnya ?
Jawaban : Susilo Bambang
Yudhoyono
9 Siapa nama kecil ibu anda?
Jawaban : Sri
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap
pengurangan 3 dari setiap angka
baru, semua secara menurun?
Jawaban : iya
JUMLAH BENAR 10
Keterangan :
Salah 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Salah 3-4 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 5-7 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 8-10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Kesimpulan NY. S memiliki fungsi intelektual yang utuh
6. Pola Istirahat-Tidur
Pasien mengatakan sebelum sakit kebutuhan tidurnya tidak terganggu.
Tidur + 7-8 jam. tidur dengan nyenyak, tidak gelisah. Saat sakit pasien
juga tidak memiliki gangguan istirahat tidur.
Skala Norton
PENILAIAN SKOR NILAI
Kondisi Fisik Umum: 4
a. Baik 4
b. Lumayan 3
c. Buruk 2
d. Sangat Buruk 1
Kesadaran: 4
a. Komposmentis 4
b. Apatis 3
c. Konfus/soporus 2
d. Stupor/koma 1
Aktivitas: 4
a. Ambulan 4
b. Ambulan dengan bantuan 3
c. Hanya bisa duduk 2
d. Tiduran 1
Mobilitas: 4
a. Bergerak bebas 4
b. Sedikit terbatas 3
c. Sangat terbatas 2
d. Tidak bisa bergerak 1
Inkontines: 4
a. Tidak 4
b. Kadang-kadang 3
c. Sering inkotinensia urin 2
d. Inkotinensia alvi&urin 1
TOTAL 20
Kategori Skor:
Kecil sekali/tidak terjadi = 15-20
Kemungkinan kecil terjadi = 12-15
Kemungkinan besar terjadi = < 12
Kesimpulan dari pemeriksaan Skala Norton nilai total 20 yang artinya Ny.
S kecil sekali/tidak terjadi
7. Pola Diri-persepsi Diri Konsep
Pasien mengatakan bahwa diusianya sekarang, sudah memasuki usia
lansia. Pasien mengatakan bahwa semangatnya menurun dengan
keadaannya sekarang. Dan saat ini pasien ingin fokus untuk
meningkatkan derajat kesehatannya.
8. Pola Peran dan Hubungan
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga, tetangga dan
masyarakat disekitarnya.
9. Pola Reproduksi/Seksual
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat masalah reproduksi dan tidak
ada masalah dalam kepuasan seksual.
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres)
Pasien mengatakan bila merasa sakit langsung segera meminta anaknya
mengantarkan ke pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas. Pasien
dalam mengatasi masalah yang dihadapinya menyangkut masalah
kesehatan mengkonsulkannya dengan pihak kesehatan (Puskesmas).
Pasien mengatakan hanya pasrah diri kepada allah SWT, berdoa agar
segera disembuhkan dari penyakit yang dideritanya.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda – Tanda Vital
NO TANGGAL TANDA – TANDA VITAL
TD NADI RR SUHU SPO2
1 Senin, 27 118/74 80x/ 20x/ 36,40C 99%
Febuari 2023 mmHg mnt mnt
2 Selasa, 28 129/81 97x/ 20x/ 36,60C 99%
Febuari 2023 mmHg mnt mnt
3 Rabu, 1 126/78 98x/ 20x/ 36,50C 99%
Febuari 2023 mmHg mnt mnt
2. Pemeriksaan Head To Toe
a. KEPALA
I: Tidak tampak adanya luka, tidak ada lesi, rambut berwarna sebagian
hitam dan putih, rambut bersih dan tidak bau, rambut mudah rontok
dan tampak kurang ternutrisi
P: ada benjolan massa pada pelipis kiri dengan diameter 1,5cm, tidak
nyeri
P:-
A:-
b. MATA
I: Kelengkapan mata kiri kanan, mata simetris kiri kanan, konjungtiva
anemis, tidak ada edema pada mata, tidak ada alat bantu penglihatan
pada mata
P:-
P:-
A:-
c. HIDUNG
I: Simestris kiri dan kanan tidak ada polip, penciuman baik.
P: Tidak ada lesi atau nyeri tekan
P:-
A:-
d. MULUT
I: Tidak ada stomatitis, bibir tampak kering, tidak ada sariawan, gigi
dan rongga mulut bersih
P:-
P:-
A:-
e. TELINGA
I: tampak bersih dan tidak ada gangguan pendengaran
P: Tidak ada benjolan massa pada daerah telinga
P:-
A:-
f. LEHER
I: Tidak ada lesi atau luka bekas sayatan
P: Terdapat pembengkakan kelenjar thyroid pada leher dengan
diameter 1cm, terdapat nyeri menelan dan tekan.
P:-
A: Tidak ada gangguan komunikasi verbal.
g. DADA
Paru-paru
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : terdapat bunyi suara tambahan wheezing
Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1, S2, tidak ada bunyi suara tambahan
h. ABDOMEN
Inspeksi: bentuk simetris, tidak ada kemerahan
Auskultasi : bising usus 15x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada abdomen kuadran 1,2,3,4
Perkusi : suara timpani
i. GENETALIA
I: Pasien tidak terpasang kateter. Pasien tidak ada mengalami gangguan
genitalia, tidak ada lesi, tampak bersih.
P: Tidak ada massa atau benjolan pada daerah genitalia
P:-
A:-
j. INTEGMUMEN
I: Warna kulit sawo matang, tidak ada luka, tidak ada memar, tidak ada
lesi.
P: tidak ada edema, ada benjolan pada pelipis dan leher, tugor kulit
baik
P:-
A:-
k. EKSTERMITAS
I: Ekstremitas Atas dan Bawah : Tidak ada kelemahan pada anggota
gerak bagian atas dan tidak terdapat lesi, terpasang infus di tangan
sebelah kiri RL 20 tpm.
P: Tidak ada nyeri tekan atau edema pada ekstremitas
P:-
A:-
5555 5555
5555 5555
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium :
Dilakukan pada 27-02-2023
Do :
Senin, 27 1
- Memonitor
S:
A
Febuari 2023 - Pasien mengatakan sulit
asupan makanan
untuk menelan makanan
13.30 WIB Arisa
- Menganjurkan atau minuman
untuk duduk - Pasien mengatakan
hanya habis ½ porsi tiap
- Memberikan
makan.
makanan tinggi
- Pasien mengatakan
kalori tinggi
tidak nafsu makan
protein
O:
- Melakukan - Pasien tampak lemah
kolaborasi dengan - Tampak hanya habis ½
ahli gizi untuk porsi
menentukan - IMT:17.7
jumlah kalori dan - Hasil Lab HB: 10.9
nutrien yang - Pasien tampak kurus
dibutuhkan. - Diit lunak
- Melakukan - TTV :
analgetik RR 20 x/menit
N : 80 x/menit
SPO2 : 99x/menit
P: Lanjutkan intervensi
Manajemen Nutrisi:
1. monitor BB
13.45 WIB 2
- Mengidentifikasi
S:
A
lokasi, Pasien mengatakan nyeri
karakteristik, saat menelan Arisa
durasi, frekuensi,
P: Pembengkakan pada
kualitas, intensitas
laring,
nyeri
Q: seperti tertusuk- tusuk,
- Mengidentifikasi
R: Leher
skala nyeri
S: 4,
- Mengidentifikasi
respon nyeri non T: Terus menerus),
verbal
O:
- Melatih tekhnik
- Tampak pasien sering
nonfarmaklogi
memegangi daerah yang
relaksasi napas
sakit (leher)
dalam
- Pasien tampak terbaring
- Memfasilitasi
di tempat tidur
istirahat tidur
- Mengidentifikasi - Pasien tampak sesekali
dampak situasi meringis kesakitan
terhadap peran
dan hubungan - Pasien tampak agak
- Mengajarkan sedikit gelisah
tekhnik non
- Keterolac inj 1x30mg
farmakologi untuk
sudah diberikan
mengurangi nyeri.
- Klien tampak lebih
- Memberikan obat
rileks
analgesik
keterolac inj A: Masalah Nyeri Akut
1x30mg. belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Manajemen nyeri (I.08238)
1. Identifikasi PQRST
2. Fasilitasi istirahat
tidur
3. Terapi lanjut
Senin, 27 3 - Melakukan S:
A
Febuari 2023 pendekatan yang
- Pasien mengatakan
meyakinkan
14.00 WIB bingung cara Arisa
dengan pasien
menyelesaikan masalah
dengan cara
/ penyakitnya yang
komunikasi
sekarang dialaminya.
terapeutik
- Pasien mengatakan
- Menganjurkan sudah tau mengenai
keluarga terlibat informasi penyakitnya.
selama perawatan O :
klien
- pasien tampak bingung
- Melatih pasien - pasien tampak sudah
menggunakan paham mengenai
teknik relaksasi informasi yang
diberikan
- pasien paham tentang
tekhnik relaksasi napas
dalam dan rileks
A:
Masalah kesiapan
peningkatan koping diri
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
promosi koping
- Identifikasi metode
penyelesaian masalah
- Latih menggunakan
teknik relaksasi
- Pasien tampak
masih lemah
- Pasien tampak
terbaring di tempat
tidur
- BB 44.5kg
- IMT: 18.3 (Kurang
dari normal)
P: Lanjutkan intervensi
1. monitor BB
Selasa, 28 2 - Memonitor S:
A
Feb 2023 PQRST
Pasien mengatakan masih
13.30 - Memfasilitasi merasa nyeri saat menelan Arisa
istirahat dan tidur
P: Pembengkakan pada
- Menganjurkan laring,
pasien
Q: seperti tertusuk- tusuk,
menerapkan
R: Leher,
tekhnik
nonfarmakologis
relaksasi napas S: 4,
dalam
T: Terus menerus),
- Memberikan
O:
injeksi keterolac
1x 30mg - Tampak pasien sering
memegangi daerah yang
sakit (leher)
P:
Lanjutkan intervensi
Manajemen nyeri (I.08238)
1. Identifikasi PQRST
2. Fasilitasi istirahat
tidu
3. Terapi lanjut
keterolac 1x30mg,
ceftriaxone 2x1 amp
Selasa, 28 3 - Mengidentifikasi S:
A
Febuari 2023 metode
- Pasien mengatakan
penyelesaian
13.40 WIB sudah tau cara Arisa
masalah
menyelesaikan masalah/
penyakit yang
dialaminya sekarang
- Pasien mengatakan
merasa jauh lebih rileks
- Pasien mengatakan
akan optimis dan
semangat untuk sembuh
agar cepat pulang dan
berkumpul lagi dengan
keluarganya
O:
A:
Masalah kesiapan
peningkatan koping diri
belum teratasi
P:
Hentikan intervensi.
O:
- Pasien tampak
membaik
- Pasien tampak
duduk di tempat
tidur
- BB 44.6 kg
- Tb: 156cm
- KU pasien membaik
Menganjurkan makan
tinggi kalori tinggi protein.
Rabu, 1 2 - Monitoring
PQRST
S:
A
Maret 2023
- Memfasilitasi Pasien mengatakan pusing
13.30 istirahat dan tidur berkurang Arisa
- Menganjurkan
pasien menerapkan P: Pembengkakan pada
tekhnik
laring,
nonfarmakologis
relaksasi napas
Q: seperti tertusuk- tusuk,
dalam
- Memberikan R: Leher, dan pelipis
injeksi keterolac S: 3
1x 30mg
T: Hilang timbul,
O:
- KU pasien membaik
dan tenang
P:
Lanjutkan intervensi
Manajemen nyeri (I.08238)
1. Identifikasi PQRST
2. Fasilitasi istirahat
tidur
3. Anjurkan
menerapkan tekhnik
relaksasi napas
dalam
4. Terapi lanjut
keterolac 1x30mg,
ceftriaxone 2x1 amp