JURUSAN KEPERAWATAN
FORMAT PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien : Tn. H
2) Tempat Tgl Lahir : 1 Juli 1958
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : Tidak bersekolah
6) Pekerjaan : Buruh tani
7) Status Perkawinan : Kawin
8) Suku / Bangsa : Jawa
9) Alamat : Jlopo, Pondokrejo, Tempel
10) Diagnosa Medis : Asma PPOK
11) No. RM : 274778
12) Tanggal Masuk RS : 24 Februari 2020
b. Penanggung Jawab / Keluarga
1) Nama : Ny. H
2) Umur : 27 tahun
3) Pendidikan : D3
4) Pekerjaan : Pegawai Swasta
5) Alamat : Turi, Sleman
1 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
6) Hubungan dengan pasien : Anak
7) Status perkawinan : Kawin
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama saat Pengkajian
Pasien mengatakan sesak nafas, batuk tapi tidak berdahak. Badan terasa dingin. Pasien
mengatakan gatal-gatal pada kaki kiri.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Alasan masuk RS :
Pasien mengatakan pasien sesak nafas dan nyeri dada kanan sejak tadi malam dan
semakin parah. Nyeri yang dirasakan terasa panas dan berlangsung terus menerus.
Sejak kemarin mual tanpa muntah.
b) Riwayat Kesehatan Pasien ;
Pasien mengatakan sudah tidak merokok, terakhir merokok 5 tahun lalu. Pasien mulai
merokok sejak berumur 10 tahun dimana setiap harinya pasien mampu menghabiskan
2 bungkus rokok. Pasien pernah mengalami penyakit yang sama 1 tahun yang lalu dan
rutin melakukan pemeriksaan di RSUD Sleman setiap bulan.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien pernah mengalami penyakit yang sama yaitu sesak nafas 1 tahun yang lalu. Pasien
tidak memiliki riwayat DM, hipertensi, ataupun alergi.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Kakek pasien pernah mengalami asma.
3. Kesehatan Fungsional
a. Aspek Fisik – Biologis
1) Nutrisi
a) Sebelum Sakit
Pasien mengatakan makan 3-4 kali sehari lengkap dengan lauk dan sayur.
b) Selama Sakit
Pasien mengatakan sudah tidak mual tetapi tidak nafsu makan dan hanya habis ½ porsi
makan yang disediakan ahli gizi.
Tingkat Risiko : Tidak berisiko bila skor 0-24 → lakukan perawatan yang baik
:Risiko rendah bila skor 25-50 → lakukan intervensi jatuh
standar (lanjutkan formulir pencegahan)
: Risiko Tinggi bila skor ≥ 51 lakukan intervensi jatuh resiko
tinggi (lanjutkan dengan pencegahan jatuh pasien dewasa)
2) Kepala
Rambut bersih tidak berketombe. Rambut berminyak.
5. PemeriksaanPenunjang
a. Pemeriksaan Patologi Klinik
Tabel 3.4 Pemeriksaan laboratorium
9 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Tn. H di Ruang Alamanda 2 Rumah Sakit RSUD Sleman
6. Terapi
Tabel 3.6 Pemberian Terapi Pasien Tn. H di Ruang Alamanda 2 Rumah Sakit RSUD Sleman
Kamis, Salbutamol 3 x 2 mg PO
27 Ambroxol 3 x 1 mg PO
Februari Atrizine 1 x 10 mg PO
2020 Fentolin & Flixotid 4x1 Inhalasi
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
HR/TGL/ EVALUASI
DIAGNOSA PELAKSANAAN
JAM (S O A P)
Kamis, Dx. 1 1. Mengukur tanda-tanda vital S : pasien
27 mengatakan sudah
Februari tidak nyeri dada
2020 tapi masih merasa
08.00 sesak
O:
TD : 114/60 mmHg
S : 37,2ºC
N : 75
SpO2 : 95%
RR: 22x/menit
A : Bersihan jalan
nafas tidak efektif
teratasi sebagian
P : mengelola terapi
nebulizer fentolin +
flexotid