ASUHAN KEPERAWATAN
27
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama : Sesak
28
perubahan pada kulit karna gatal, kemudian ada benjolan di
punggung dan pipi.
Keterangan :
= Laki-laki meninggal
= Klien
29
beristirahat dirumah saja namun mengingat kondisi klien tidak ada
perubahan kemudian keluarga membawa ke rumah sakit kartika.
3. Faktor-faktor resiko sehubungan dengan kesehatan : keluarga
pasien mengatakan pasien rutin mengkonsumsi minuman kaleng
meski sering diingatkan.
4. Pola Aktivitas Dan Latihan
a. Sebelum sakit
No . Item yang Skor Nilai
dinilai
1. Makan 0= Tidak mampu 2
1= Butuh bantuan
memotong lauk,
mengoles mentega dll.
2= Mandiri
2 Mandi 0= Tergantung orang lain 1
1= Mandiri
3 Perawatan 0= Membutuhkan bantuan 1
diri orang lain
1= Mandiri dalam
perawatan muka,
rambut, gigi, dan
bercukur
4 Berpakaian 0= Tergantung orang lain 2
1= Sebagian dibantu
(misal mengancing
baju)
2= Mandiri
5 Buang air 0= Inkontinensia atau 2
kecil pakai kateter dan tidak
terkontrol
1= Kadang Inkontinensia
(maks, 1x24 jam)
2= Kontinensia (teratur
untuk lebih dari 7 hari)
6 Buang air 0= Inkontinensia (tidak 2
besar teratur atau perlu
enema)
1= Kadang Inkontensia
(sekali seminggu)
2= Kontinensia (teratur)
30
7 Penggunaan 0= Tergantung bantuan 2
toilet orang lain
1= Membutuhkan
bantuan, tapi dapat
melakukan beberapa
hal sendiri
2= Mandiri
8 Transfer 0= Tidak mampu 3
1= Butuh bantuan untuk
bisa duduk (2 orang)
2= Mandiri
9 Mobilitas 0= Immobile (tidak 3
(berjalan di mampu)
permukaan 1= Menggunakan kursi
datar) roda
2= Berjalan dengan
bantuan satu orang
3= Mandiri (meskipun
10 Naik turun 0= Tidak mampu 2
tangga 1= Membutuhkan
bantuan (alat bantu)
2= Mandiri
Total 20
b. Selama sakit
No . Item yang Skor Nilai
dinilai
1. Makan 0= Tidak mampu 2
1= Butuh bantuan
memotong lauk,
mengoles mentega dll
2= Mandiri
2 Mandi 0= Tergantung orang lain 0
1= Mandiri
3 Perawatan 0= Membutuhkan bantuan 0
diri orang lain
1= Mandiri dalam
perawatan muka,
rambut, gigi, dan
bercukur
31
4 Berpakaian 0= Tergantung orang lain 1
1= Sebagian dibantu
(misal mengancing
baju)
2= Mandiri
5 Buang air 0= Inkontinensia atau 0
kecil pakai kateter dan tidak
terkontrol
1= Kadang Inkontinensia
(maks, 1x24 jam)
2= Kontinensia (teratur
untuk lebih dari 7 hari)
6 Buang air 0= Inkontinensia (tidak 0
besar teratur atau perlu
enema)
1= Kadang Inkontensia
(sekali seminggu)
2= Kontinensia (teratur)
7 Penggunaan 0= Tergantung bantuan 1
toilet orang lain
1= Membutuhkan
bantuan, tapi dapat
melakukan beberapa
hal sendiri
2= Mandiri
8 Transfer 0= Tidak mampu 1
1= Butuh bantuan untuk
bisa duduk (2 orang)
2= Mandiri
9 Mobilitas 1
0= Immobile (tidak
(berjalan di mampu)
permukaan 1= Menggunakan kursi
datar) roda
2= Berjalan dengan
bantuan satu orang
3= Mandiri (meskipun
10 Naik turun 0
0= Tidak mampu
tangga 1= Membutuhkan
bantuan (alat bantu)
2= Mandiri
Total 6
32
Hasil dari pemeriksaan Indeks Bartel di kategorikan
menjadi 5 kategori dengan rentang nilai berikut ini :
a. Skor 20 : Mandiri
b. Skor 12-19 : Ketergantungan Ringan
c. Skor 9-11 : Ketergantungan Sedang
d. Skor 5-8 : Ketergantungan Berat
e. Skor 0-4 : Ketergantungan Total
Dari hasil pemeriksaan aktivitas dan latihan sebelum sakit
pasien Ny. M termasuk kategori Mandiri yaitu dengan jumlah skor
20. Dan hasil pemeriksaan aktivitas dan latihan saat sakit termasuk
kedalam kategori ketergantungan berat yaitu dengan jumlah skor
E. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan kesadaran umum
Pasien Apatis, GCS 13, E3M6V4.
2. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan fisik
BB : 40kg
Pemeriksaan fisik (Head to Toe)
1. Kepala : Bentuk normal, warna rambut hitam, panjang, kulit
kepala bersih.
2. Mata : Kedua mata simetris, konjungtiva anemis, sklera putih
tidak ikterik, pupil isokor, reflek pupil +/+.
3. Hidung : Terpasang NGT no 16 rawat tertutup dengan
kedalaman 45 cm, terdapat lesi di hidung, terpasang NRM 15
Lpm.
4. Mulut dan gigi : Gigi tampak bersih dan lengkap, mukosa
bibir tampak lembab, terdapat abses di mandibula.
5. Telinga : Tampak bersih dan tidak ada serumen.
6. Leher : Tidak ada penonjolan vena jugularis.
7. Dada : Tidak ada jejas, simetris, tidak ada retraksi dinding
dada, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, Ekspansi
33
paru kanan kiri sama, Redup, Tidak ada suara nafas
tambahan. Takikardi, nadi 104x/menit.
8. Abdomen : Keadaan abdomen supel, peristaltik usus
8x/menit, tidak ada nyeri tekan, terdapat abses pada
punggung.
9. Genetalia : Tampak bersih, terpasang DC no 16 balon 20cc
ada produksi 770cc selama 6 jam warna kuning jernih,
terpasang pampers, terdapat lecet di sekitar selangkangan,
dan masih terdapat abses.
10. Ektremitas atas: Akral teraba hangat, CRT <2 detik, kekuatan
otot 5/5, tidak ada bengkak, terdapat bullae di ketiak sebelah
kanan.
11. Ektremitas bawah: Akral teraba hangat, CRT >2 detik,
kekuatan otot 2/2, tidak ada bengkak.
F. Balance cairan
Intake:
- Ivfd : 1000cc/6 jam
- Injeksi : 112cc/6 jam
- NGT/oral : 70cc/6 jam
= 1182cc/6 jam
Output:
34
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium tanggal 27 Juli 2022
35
3. Laboratorium tanggal 29 Juli 2022
36
GDS tgl 28/07/2022
H. Program Terapi
1. Obat Injeksi
Nama Obat Dosis Waktu Pemberian
Anbacim 3x1 09.00, 17.00 dan 01.00
Meropenem 3x1 10.00, 18.00 dan 02.00
Novorapid Sliding Scale Setiap 4 jam sekali
Ketorolac 3x30mg 09.00, 17.00 dan 01.00
Metronidazole 3x500mg 09.00, 17.00 dan 01.00
Omz 1x1 24.00
Ondancentron 3x8mg 08.00, 16.00, dan 24.00
2. Obat Oral
Nama Obat Dosis Waktu Pemberian
Bicnat 3x1 07.00, 15.00 dan 23.00
Megabal 3x1 07.00, 15.00 dan 23.00
37
I. Analisa Data
38
hidung.
TD 123/68mmHg, N
111x/menit, RR 31x/menit,
Spo2 100%, S 36.5º C
3. DS : Faktor resiko Ketidak
Keluarga klien mengatakan (genetik, sering seimbangan
klien jarang berolah raga, klien makan, tidak kadar
menderita penyakit gula sejak pernah olah glukosa
tujuh tahun yang lalu tetapi raga) darah
tidak kontrol rutin dan minum ↓
obat. Sel pankreas
terganggu
DO:
↓
GDS Tgl 28/07/2022
Produksi
01.00: 201
insulin
02.00: 168
menurun
08.00: 227
↓
12.00: 149
Glikogen naik
14.00: 168
↓
18.00: 333
Hiperglikemi
22.00: 393
↓
Tubuh gagal
GDS Tgl 29/07/2022
meregulasi
02.00: 366
hiperglikemi
06.00: 181
↓
10.00: 384
Ketidak
14.00: 357
seimbangan
18.00: 219
kadar glukosa
22.00: 149
darah
39
06.00: 222
10.00: 227
12.00: 205
16.00: 140
20.00: 188
4. Kelemahan / Gangguan
DS : Keluarga klien mengatakan
Gerak terbatas intergritas
klien sehari-hari hanya terbaring
↓ kulit
ditempat tidur tidak banyak
Immobilitas
bergerak karna lemas. Terdapat
↓
luka lecet di punggung.
Penekanan
DO :
pada bagian
- Terdapat abses di punggung
yang menonjol
- Terdapat lecet di sekitar
↓
selangkangan
Sirkulasi
- Terdapat abses di mandibula
perifer
- Terdapat lesi dihidung
menurun
↓
Iskemia
↓
Nekrosis
jaringan
↓
Gangguan
intergritas
kulit
J. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan kemampuan
bernafas {D.0005)
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan
ventilasi perfusi (D.0003)
40
3. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan
ketoasidosis diabetikum (D.0027)
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobilitas.
K. Rencana Keperawatan
41
bantuan alat atau ketidaksimetrisan, penggunaan
oksigen otot-otot bantu nafas.
4. Hasil AGD dalam 6. Mengajarkan pasien dan
batas normal keluarga cara menghitung
nafas manual
7. Kolaborasi dengan tim medis
lain untuk pemeriksaan AGD
ulang bila diperlukan.
3. 3. Setelah dilakukan 1. Monitor glukosa darah sesuai
tindakan keperawatan indikasi
selama 2x24 jam , 2. Monitor AGD dan elektrolit
diharapkan respon 3. Kelola pemberian insulin
pengobatan dapat sesuai protap yang diberikan
dipertahankan dengan dokter spesialis.
kriteria hasil : 4. Mengajarkan klien cara
1. Kadar glukosa menggunakan insulin dirumah.
dalam batas normal
2. Hasil AGD dalam
batas normal
42
43