Disusun Oleh :
G. Satria Pramantara
NIM. P1337420917030
A. BIODATA
1. Biodata Pasien
a. Nama : Tn. D
b. Umur : 51 tahun
c. Alamat : Krandengan
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Buruh
f. Tanggal masuk : 27 Januari 2018
g. Diagnosa Medis : CHF Nyha IV
h. Nomer registrasi : C676765
2. Biodata Penanggung jawab
a. Nama : Ny. D
b. Umur : 47 tahun
c. Alamat : Krandengan
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Pedagang
f. Hubungan dengan pasien : Istri
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat penyakit sekarang
a) Keluhan utama: sesak napas
b) Kronologi penyakit saat ini
Pasien mengatakan datang ke RSUP Dr. Kariadi diantar oleh istrinya pada tanggal
27 Januari 2018. Pasien mengatakan keluhan yang sangat dirasakan saat ini adalah
sesak napas. Keluarga mengatakan mengatakan keluhan sesak napas disertai
dengan mudah lelah dialami semenjak bulan September, awalnya pasien
mengeluh sesak napas ketika melakukan pekerjaan yang berat, namun saat ini
keluhan sesak napas muncul hanya dengan melakukan aktivitas yang ringan.
c) Pengaruh penyakit sekarang terhadap pasien
Pasien mengatakan tidak nyaman dengan keadaannya karena jika beraktivitas
pasien akan mudah lelah dan kemudian sesak napas.
d) Harapan pasien
Pasien mengatakan ingin kondisinya semakin membaik agar dapat beraktivitas
seperti sebelum sakit.
3. Riwayat sosial
Pasien mengatakan tinggal didesa yang sehari-harinya pasien bekerja sebagai buruh
didesanya. Pasien mengatakan sering mengikuti kumpulan-kumpulan acara dan
perkumpulan lain didesanya. Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti organisasi/
menjadi perangkat desa. Pasien mengatakan dilingkungan sekitar rumah ataupun
tempat dirinya bekerja tidak ada yang sedang mengalami penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, dan HIV.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan kedua orang tua pasien pernah terkena penyakit stroke dan ibu
dari istri pasien pernah terkena penyakit jantung
Genogram
Keterangan gambar :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal dalam satu rumah
C. PENGKAJIAN BIOLOGIS (SEBELUM DAN SESUDAH SAKIT)
1. Rasa aman dan nyaman (PQRST)
Pasien mengatakan tidak ada keluhan nyeri yang dirasakan saat ini
Interpretasi hasil :
□ 20 = Mandiri
□ 12 - 19 = ketergantungan ringan
□ 9 - 11 = ketergantungan sedang
□ 5-8 = ketergantungan berat
□ 0-4 = ketergantungan total
3. Eliminasi : urin dan feses
Keluarga mengatakan hari ini sudah BAB 1 kali, BAK 2 kali : 400 cc, 450 cc (8 jam)
4. Personal hygiene
Keluarga mengatakan saat ini pasien pasien badannya dibersihkan 2x sehari dengan
menggunakan lap basah, pasien gosok gigi 2x/ hari
5. Cairan
a. Kebutuhan cairan 24 jam
Rumus : 50 cc / kg BB/ hari
KC = 50 cc x 65 kg / hari
KC = 3.250 ml/hari
Enteral
NaCl 0,9% 500 cc, kecepatan 8 tpm
= 500 cc/ 18 jam
= 224 cc/ 8 jam
SP Furosemide 2 ml = 20 mg dengan dosis (5 mg / jam)
SP 40 mg dalam 50 ml
= 1,25 cc/ jam
= 10 cc/ 8 jam
c. Balance cairan 8 jam
Intake
Oral = 500 cc
Enteral = 234 cc
AM = 5 cc/kg BB/hari
= 5 cc x 65 kg/hari
= 325 cc / hari
= 13,5 cc / jam
= 108 cc / 8 jam
Jadi, jumlah intake/ 8 jam = 842 cc
Output
IWL = 15cc x kgBB/hari
= 15 cc x 65 kg/ hari
= 975 cc/ hari
= 40,6 cc/ jam
= 325 cc/ 8 jam
Urine = 400 + 450
= 850 cc
Jumah output/8jam = 1.175
Balance cairan = intake – output
= 842 – 1.175 cc
= - 333 cc
6. Nutrisi
Antropometri : TB: 175 cm, BB : 65 kg, IMT: 21.6 (normal)
Biokimia : Hb : 11,7 g/dL, Hematokrit : 33,9 ∞, Eritrosit : 3,56 10^6 /uL
Clinical Sign : Bibir pucat, tampak lemah
Diet : Diet lunak rendah purin
Ekstra pudding MPT 1x
Ekstra nutren optimum 2 x 100 ml / 4 sendok takar
Target asupan > 80%
Skrining Gizi (usia > 14 tahun)
No Deskriptif Skor
Kategori A
A: Status gizi baik B: Beresiko malnutrisi C: Malnutrisi berat
7. Oksigenasi
Keluarga mengatakan suaminya adalah perokok berat. Pasien mengatakan sudah
merokok semenjak sekolah dasar, namun semenjak sakit pasien tidak merokok lagi.
Pasien mengeluhkan sesak napas, tidak sedang batuk, bunyi napas ronki (+),RR:
28x/menit, penggunaan otot aksesori pernapasan(+), pasien terpasang nasal kanula 6
l/m, wajah tampah pucat, bibir tampak kebiruan.
8. Sirkulasi
Keluarga mengatakan kaki pasien mulai membesar semenjak bulan September.
Terdapat edema pada kedua ekstremitas bawah, abdomen tampak acites, TD: 100/60
mmHg, N: 92 x/menit, frekuensi nadi: 80 x/menit, suhu: 36,7oC, bunyi jantung S1 &
S2, murmur(-), gallop (-). Warna kulit pada telapak tangan kekuningan, konjungtiva
an anemis, membran mukosa oral berwarna kebiruan.
9. Neurosensori
Pasien tidak mengeluhkan sakit kepala, status mental baik, kesadaran compos mentis,
orientasi waktu, tempat dan orang: baik, pasien kooperatif, memori saat ini dan masa
lalu baik, penggunaan alat bantu baca (-), lensa kontak (-), alat bantu dengar (-),
pupil isokor, reflek pupil (+).
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
a) Kesadaran : Composmentis GCS: E 4 V 5 M 6
b) Kondisi secara umum: tampak lemah
c) TTV
TD : 100/80 mmHg RR: 28x/menit SpO2: 89 %
N : 80 x/menit S : 37,20C
Pertumbuhan fisik :
BB: 65 kg. TB: 175 cm
d) Keadaan kulit
Integritas kulit baik, tidak ada kelainan pada kulit.
2. Pemeriksaan cepalokaudal
a) Kepala
Kepala :berbentuk bulat, tidak ada benjola massa, tidak ada kelainan kulit,
rambut tipis, kerontokan tidak ada, rambut berwarna putih hitam beruban.
Mata : keadaan mata bersih, penglihatan pasien baik, tidak menggunakan alat
bantu baca, pupil isokor, reflek cahaya (+), sklera ikterik, konjungtiva an
anemis.
Telinga: bentuk simetris, serumen (+), nyeri tidak ada, pendengaran baik.
Mulut: kemampuan bicara lancar, bibir tampak kebiruan, stomatitis (-), lidah
bersih berwarna merah muda, gigi bersih, terdapat gigi tanggal 1 buah bagian
depan.
b) Leher
Bentuk simetris, reflek menelan (+), gangguan menelan (-), diviasi trachea (-),
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, distensi vena jugularis (+) R+4 mmH2O.
c) Dada
Paru-paru
I : Simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi dinding dada, lesi (-)
Pal : Benjolan (-), nyeri (-)
Per : Sonor kanan = kiri
A : Nafas tidak teratur, ronci basah halus (+) pada bagian basal paru kanan dan
kiri.
Jantung
I : Bentuk simetris, IC = ics 5 sejajar dengan garis mid axilla kiri
Pal : Denyut apeks ics 5 bergeser kearah lateral
Per : Redup parasternal kanan hingga midaxilla kiri
A : BJ I&II iregular, bunyi jantung tambahan (-)
d) Abdomen
I : Simetris, benjolan(-), lesi (-), asites (+).
A : Bising usus ada 6 x/menit
Pal : Massa padat(+) pada quadran I, nyeri tekan (-), teraba hepar membesar.
Per : Suara tympani, terdapat massa berupa cairan.
e) Genetalia, anus dan rectum
Pasien tidak terpasang kateter, keluhan nyeri tidak ada, tidak ada keluhan baik
eliminasi urin dan defek.
f) Ekstremitas
1. Atas: simetris kanan dan kiri, jari-jari lengkap, gerak aktif, oedema (-), tangan
kiri terpasang infus NaCl 0,9 % 8 tpm sudah terpasang pada tanggal 27
Januari 2018 jam 09.00 WIB, tanda-tanda phlebitis (-) ,tonus otot baik kuat
melawan tekanan, tidak ada atrofi, tidak ada masalah dalam hal gerak,
deformitas (-), tremor (-).
2. Bawah: ekstremitas kanan dan kiri oedema (+), jari-jari lengkap, gerak aktif,
mampu berjalan tanpa alat bantu berjalan, tonus otot baik kuat melawan
tekanan, tidak ada atrofi, deformitas (-), tremor (-).
Hematologi Paket
Hemoglobin 11,7 g/dL 13,00-16,5
Hematokrit 33,9 ∞ 40-54
Eritrosit 3,56 /uL 4.4-5.9
MCH 32,9 Pg 27-32
MCV 95,2 fL 76-96
MCHC 34,5 g/dL 29.00 – 36.00
Leukosit 6,2 10^3 /uL 3,8-10,6
Trombosit 137 10^3 /uL 150-400
RDW 18,8 % 11,60-14,80
MPV 9,7 fL 4,00-11,00
Kimia Klinik
SGOT 40 U/L 15-34
SGPT 25 U/L 15-60
Albumin 2,6 g/dL 3,4-60
Ureum 40 mg/dL 15-39
Creatinin 2.86 mg/dL 0.60-1.30
Magnesium 0.85 mmol/L 0.74-0.99
Calcium 2.18 mmol/L 2.12-2.52
Elektrolit
Natrium 132 mmol/L 136-145
Kalium 4.2 mmol/L 3.5-5.1
Chlorida 97 mmol/L 98-107
Imunoserologi
HBsAg Negatif Negatif Negatif
Catatan: Serum Ikterik
c. Radiologi
Foto Thorax(27 Januari 2018)
CTR (Cardio Thorax Ratio) = 75 %
Kesan :
Cardiomegaly (LV,LA)
Gambaran edema pulmonum
Efusi pleura dupklas
F. TERAPI YANG DIBERIKAN
1. Pengobatan
Terapi Obat
Cairan
NaCl 0,9% : 8 tpm
G. ANALISA DATA
DO:
Tanda – tanda vital:
Penurunan Perubahan
TD : 100/80 mmHg
RR: 28x/menit curah jantung Preload
N : 80 x/menit
S : 37,20C
Pasien tampak lemah
Distensi vena jugularis (+) = R+4mmH2o.
Pemeriksaan Penunjang
EKG (27 Januari 2018)
Kesimpulan :
Atrial fibrilation normo ventricular
respon
Right Axis Deviation
Right Ventrikular Hyperthrophy
Foto Thorax(27 Januari 2018)
CTR (Cardio Thorax Ratio) = 75 %
Kesan :
Cardiomegaly (LV,LA)
27 Januari
2 DS:
2018
Pasien mengatakan sesak napas disertai
Pukul 15.00
dengan mudah lelah dialami semenjak
WIB bulan September
Sesak napas ketika melakukan pekerjaan
yang berat, namun saat ini keluhan sesak
napas muncul hanya dengan melakukan
aktivitas yang ringan.
DO:
Penggunaan otot aksesori pernapasan(+),
pasien terpasang nasal kanula 6 l/m, wajah Perubahan
tampak pucat, bibir tampak kebiruan. Gangguan membrane
Per: Sonor kanan = kiri pertukaran gas alveolar-
Nafas tidak teratur, ronci basah halus (+) kapiler
pada bagian basal paru kanan dan kiri.
RR: 22x/menit, SpO2: 89 %
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi (27 Januari 2018)
Kesimpulan :
Gambaran edema pulmonum
Efusi pleura dupklas
27 Januari
3 DS:
2018
Keluarga mengatakan kaki pasien mulai
Pukul 15.00 Kelebihan Gangguan
membesar semenjak bulan September volume cairan mekanisme
WIB
DO: regulasi
Terdapat edema pada kedua ekstremitas
bawah, abdomen tampak acites
27 Januari
4 DS:
2018
Keluarga mengatakan saat itu pasien
Pukul 15.00
WIB mengalami sesak napas jika melakukan Intoleransi Ketidakseimba
aktivitas berat, namun semakin hari pasien aktivitas ngan antara
sudah mulai merasakan sesak napas ketika suplai dan
melakukan aktivitas ringan seperti berjalan. kebutuhan
oksigen
DO:
Indeks bartel : 8 (ketergantungan berat)
27 Januari
5 DS:
2018
Pukul 15.00 DO Resiko jatuh Kelemahan
WIB umum
Pasien tampak lemah
kor Morse Fall = 45 ( Resiko Tinggi)
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane alveolar-
kapiler
3. Kelebihan volume carian berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
5. Resiko jatuh berhubungan dengan kelemahan umum
I. RENCANA KEPERAWATAN
TGL/JAM NO Diagnosa Keperawatan NOC NIC
/01/2018 1 Penurunan curah jantung 1. Cardiac Pump effectiveness Cardiac Care
Pukul b.d 2. Circulation Status Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas, lokasi, durasi)
3. Vital Sign Status Catat adanya disritmia jantung
Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output
Kriteria Hasil : Monitor status kardiovaskuler
1. Tanda Vital dalam rentang Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
normal (Tekanan darah, Nadi,
Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
respirasi)
Monitor balance cairan
2. Dapat mentoleransi aktivitas,
Monitor adanya perubahan tekanan darah
tidak ada kelelahan
Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan
3. Tidak ada edema paru, perifer,
antiaritmia
dan tidak ada asites
Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari
4. Tidak ada penurunan kesadaran
kelelah
Monitor toleransi aktivitas pasien
Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan stress
Vital Sign Monitoring
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor adanya pulsus paradoksus
Monitor adanya pulsus alterans
Monitor jumlah dan irama jantung
Monitor bunyi jantung
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan abnormal
Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
/01/2018 2 Gangguan pertukaran gas Airway Management
Pukul 1. Respiratory Status : Gas Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust
exchange bila perlu
2. Respiratory Status : ventilation Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Vital Sign Status Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
buatan
Kriteria Hasil : Pasang mayo bila perlu
1. Mendemonstrasikan peningkatan Lakukan fisioterapi dada jika perlu
ventilasi dan oksigenasi yang Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
adekuat
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
2. Memelihara kebersihan paru-
paru dan bebas dari tanda-tanda Lakukan suction pada mayo
distress pernafasan Berikan bronkodilator bila perlu
3. Mendemonstrasikan batuk efektif Berikan pelembab udara
dan suara nafas yang bersih, tidak Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
ada sianosis dan dyspneu Monitor respirasi dan status O2
(mampu mengeluarkan sputum, Respiratory Monitoring
mampu bernafas dengan mudah,
Monitor rata-rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi
tidak ada pursed lips)
Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan
4. Tanda tanda vital dalam rentang
otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal
normal
Monitor suara nafas, seperti dengkur
Monitor pola nafas : bradipnea, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
Catat lokasi trakea
Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis)
Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak
adanya ventilasi dan suara tambahan
Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi
crakles dan ronkhi padajalan napas utama
Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui
hasilnya
/01/2018 3 Intoleransi aktivitas 1. Energy conservation Activity Therapy
Pukul 2. Activity tolerance Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam
3. Self Care : ADLs merencanakan program terapi yang tepat
Kriteria Hasil : Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
1. Berpartisipasi dalam aktivitas mampu dilakukan
fisik tanpa disertai peningkatan Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
tekanan darah, nadi dan RR dengan kemampuan fisik, psikologi dan social
2. Mampu melakukan aktivitas Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber
sehari-hari (ADLs) secara yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
mandiri Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti
3. Tanda-tanda vital normal kursi roda, krek
4. Energy psikomotor Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
5. Level kelemahan Bantu pasien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
6. Mampu berpindah: dengan atau Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan
tanpa bantuan alat dalam beraktivitas
7. Status kardiopulmunari adekuat
Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
8. Sirkulasi status baik
Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
9. Status respirasi : pertukaran gas
penguatan
dan ventilasi adekuat
Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
J. TINDAKAN KEPERAWATAN
Waktu
No. Dx Implementasi Evaluasi (respon)
Tgl/jam
10 Januari 2018
Pukul 05.30 2 Menayakan kepada pasien, sudah minum dan S : Pasien mengatakan baru minum ½ gelas dari tadi
sudah BAK berapa kali malam, dan BAK 1 kali tapi sedikit
O: -
3 Menanyakan kepada pasien apakah selang S : Pasien mengatakan selangnya hanya dicuci dengan
kateternya sudah dibersihkan setelah BAK air bersih
O: tercium bau khas urine
Melakukan injeksi S:
1 Asam Traneksamat 500 mg/ 8 jam O: Obat telah disuntikan melalui IV
Urine tampak berwarna kekuningan
3 Menanyakan kepada pasien apakah selang S : Pasien mengatakan selang kencingnyanya hanya
kateternya sudah dibersihkan setelah BAK dicuci dengan air bersih
O: tercium bau khas urine
1 Melakukan injeksi S:
Asam Traneksamat 500 mg/ 8 jam O: Obat telah disuntikan melalui IV
Urine tampak berwarna kekuningan
2 Menayakan kepada pasien sudah, minum dan S: Pasien mengatakan sudah BAK 3 kali dari malam
sudah BAK berapa kali dan sudah ganti pempers 2 kali
O: -
3 Menanyakan kepada pasien apakah selang S: Pasien mengatakan selang kencingnya dibersihkan
kateternya sudah dibersihkan setelah BAK dengan air kemudian dikeringkan dengan sarungnya
O: tercium bau khas urine
2 Menayakan kepada pasien sudah, minum dan S: Pasien mengatakan sudah BAK 2 kali dari malam
sudah BAK berapa kali dan sudah ganti pempers 1 kali, minum sudah 2 gelas
O: -
3 Menanyakan kepada pasien apakah selang S: Pasien mengatakan selang kencingnya dibersihkan
kateternya sudah dibersihkan setelah BAK dengan air kemudian dikeringkan dengan sarungnya
O: tercium bau khas urine
1 Menganjurkan pasien menggunakan teknik S: Pasien mengatakan lupa menggunakan tarik napas
relaksasi napas dalam saat nyeri saat terasa nyeri
O: -
1 Meminta pasien untuk menggunakan teknik S: Pasien mengatakan akan menggunakan teknik yang
relaksasi yang diajarkan diajarkan
O:
1 Menanyakan pada pasien apakah keluhan nyeri S: Pasien mengatakan nyerinya sedikit berkurang
berkurang setelah tarik napas dalam O: tampak nyeri skala 3
1 Melakukan injeksi S:
Asam Traneksamat 500 mg/ 8 jam O: Obat telah disuntikan melalui IV
Urine tampak berwarna kekuningan
3 Memantau tanggal pemasangan IV cath dan
tanda-tanda phlebitis S:-
O: IV cath dipasang tanggal 13 Januari 2018
3 Menayakan kepada pasien sudah, minum dan S: Pasien mengatakan sudah BAK 4 kali dari malam
sudah BAK berapa kali dan sudah ganti pempers 3 kali, minum sudah 2 gelas
O: -
3 Memantau keadaan kulit disekitar tusukan IV cath S: Pasien mengatakan infusnya macet
O: terdapat oedema disekitar pemasangan IV cath
3 Melepas IV cath S:
O: terdapat oedema disekitar pemasangan IV cath
Waktu
Tgl/jam
Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
Resiko infeksi S: Pasien mengatakan setelah BAK selang kencingnya hanya dibersihkan dengan
air dan dikeringkan dengan sarungnya
O:
TD: 170/90 mmHg R: 20 x/menit
N : 89 x/ menit S: 37,4 oC Sat: 98%
IV cath dipasang tanggal 13 Januari 2018
A: Resiko infeksi
P: Lanjutkan intervensi
Pertahankan teknik aseptic
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
Tingkatkan intake nutrisi
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
Dorong istirahat
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
Lakukan perawatan selang kateter
Resiko infeksi S: Pasien mengatakan setelah BAK selang kencingnya hanya dibersihkan dengan
air dan dikeringkan dengan sarungnya
O:
Terdapat oedema pada area pemasangan IV cath
A: Resiko infeksi
P: Lanjutkan intervensi
Pertahankan teknik aseptic
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
Tingkatkan intake nutrisi
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
Dorong istirahat
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
Lakukan perawatan selang kateter
G. Satria Pramantara