Disusun Oleh :
NPM : 021.02.1162
Hari :
Tanggal :
Disusun oleh:
Mahasiswa
Mengetahui
( ) ( )
NIDN :
Nama Mahasiswa : M. Fauzan Ali Fikri
Tempat Praktek : Ruang IRNA Rumah Sakit KOTA MATARAM
Tanggal : 6 Januari 2022
6. Pencernaan
Mulut dan Tenggorokan
Selaput Lendir Mulut : Kering
Lidah : Kotor
Rongga Mulut : Berbau, gigi kotor (selama di RS tidak pernah mandi
dan gosok gigi)
Tenggorokan : Tidak ada kesulitan menelan
Abdomen : Kenyal
Asites : Tidak
Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB : Belum BAB selama 2 hari
Obat Pencahar : Tidak
Lavemen : Tidak
7. Otot, Tulang Dan Integument
Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan : Tidak terbatas Kemampuan kekuatan otot :
sendi lengan dan Atas
tungkai (ROM)
5 5
Fraktur : Tidak Dextra Sinistra
5 5
Dislokasi : Tidak
Bawah
Haemotom : Tidak
Integumen
Warna kulit : Sawo matang
Akral : Hangat (36,0oC)
Turgor : Elastik
8. Reproduksi
Perempuan :
Kelamin Bentuk : Tidak terkaji
Kebersihan Alat Kelamin : Tidak terkaji
Bentuk Payudara : Simetris
Benjolan : Tidak ada
Endokrin
Faktor Alergi : Tidak
Pernah mendapat : Tidak
Imunisasi
Kelainan endokrin : Tidak
Program terapi:
Program terapi Dosis Rute Pemberian
Infus RL:D5 (1:1) 20 tpm Parenteral
Ketorolac 30 gr / 8 jam IV
Ceftriaxone 1 gr / 12 jam IV
Ondancentron 8 mg / 12 jam IV
Do :
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak meringis
Post op hari ke-1
TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 76x/menit
S : 36,0oC
RR : 20 x/menit
SpO2 : 98% tanpa O2
DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi pola aktifitas dan tidur 1. Untuk mengetahui pola aktifitas dan tidur M.
selama 2x24 jam pola tidur pasien Fauzan
membaik dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik 2. Untuk mengetahui pemicu gangguan tidur Ali Fikri
1. Keluhan sulit tidur menurun dan/atau psikologis)
2. Keluhan pola tidur berubah 3. Modifikasi lingkungan 3. Agar pasien dapat tidur dengan nyaman
menurun 4. Anjurkan untuk menghindari makanan/minuman 4. agar mengurangi keluhan gangguan tidur
yang mengganggu tidur
5. Ajarkan relaksasi autogenic (berdzikir) 5. untuk merelaksasi pikiran agar tenang
3. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi 1. Untuk mengetahui status BAB M.
selama 2x24 jam eliminasi fekal 2. Monitor tanda gejala konstipasi (defekasi 2. Untuk mengetahui tindakan selanjutnya Fauzan
membaik dengan kriteria hasil : lama/sulit, feses keras) Ali Fikri
1. Keluhan defekasi lama dan 3. Jelaskan faktor risiko dan penyebab konstipasi 3. Agar pasien dan keluarga paham tentang
sulit menurun penyakitnya (konstipasi)
2. Konsistensi feses membaik 4. Anjurkan minum air putih 1500-2000 ml/hari 4. Agar feses lunak
3. Frekuensi defekasi membaik 5. Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik 5. Agar BAB lancar
6. Anjurkan diet lunak selama di RS dan di rumah 6. Agar feses lunak dan tidak ada gangguan
BAB
IMPLEMENTASI (hari ke 1)
NO
HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX
1. Rabu 1) Mengidentifikasi lokasi, S : M.
12/01/2022 karakteristik, durasi, Pasien mengatakan paham tentang manajemen nyeri Fauzan
frekuensi, kualitas, Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi dan sering terbangun saat tidur karena merasa Ali Fikri
intensitas nyeri. nyeri.
2) Mengobservasi TTV P (Provocatif) : luka operasi
3) Mengontrol lingkungan Q (Quality) : Pasien mengatakan nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
yang memperberat rasa
R (Region) : Area luka operasi di bagian anus
nyeri
4) Mengedukasi manajemen S (Servety) : Skala nyeri 4 (0-10)
nyeri nonfarmakologis T (Time) : nyeri hilang timbul dan berlangsung selama 5-10 menit
5) Mengajarkan teknik
O:
relaksasi nafas dalam
Pasien mampu melakukan teknik relaksasi nafas dalam
6) Berkolaborasi pemberian
Pasien tampak tenang
analgetik.
Pasien tampak tidak meringis
Ketorolac 3x30 mg (IV)
TTV
TD : 123/83 mmHg
N : 62x/menit
S : 36,3oC
RR : 20 x/menit
SpO2 : 98% tanpa O2
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P: intervensi di lanjutkan
Anjurkan melakukan relaksasi nafas dalam
Kolaborasi pemberian analgetik
Injeksi ketorolak 3x30 gr (IV)
NO EVALUASI PARAF
HARI/TGL
DX
1. Rabu S: M.
12/01/2022 Pasien mengatakan paham tentang manajemen nyeri Fauzan
Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi dan sering terbangun Ali Fikri
saat tidur karena merasa nyeri.
P (Provocatif) : luka operasi
Q (Quality) : Pasien mengatakan nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk
R (Region) : Area luka operasi di bagian anus
S (Servety) : Skala nyeri 4 (0-10)
T (Time) : nyeri hilang timbul dan berlangsung selama 5-10
menit
O:
Pasien mampu melakukan teknik relaksasi nafas dalam
Pasien tampak tenang
Pasien tampak tidak meringis
TTV
TD : 123/83 mmHg
N : 62x/menit
S : 36,3oC
RR : 20 x/menit
SpO2 : 98% tanpa O2
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P: intervensi di lanjutkan
Anjurkan melakukan relaksasi nafas dalam
Kolaborasi pemberian analgetik
Injeksi ketorolak 3x30 gr (IV)
2. Rabu S: M.
12/01/2022 - Pasien mengatakan tidurnya nyenyak, nyeri berkurang Fauzan
O: Ali Fikri
Pasien tampak tidak lesu dan tidak lemas
TTV
TD : 123/83 mmHg
N : 62x/menit
S : 36,3oC
RR : 20 x/menit
SpO2 : 98% tanpa O2
A: gangguan pola tidur teratasi
P: intervensi dihentikan
3. Rabu S: M.
12/01/2022 Pasien mengtakan belum BAB Fauzan
Pasien mengatakan paham tentang faktor resiko dan penyebab Ali Fikri
konstipasi
O:
Pasien post op biopsi susp. CA Recti hari ke-2
Pasien diit lunak
Pasien mampu mobilisasi dengan bantuan
TTV
TD : 123/83 mmHg
N : 62x/menit
S : 36,3oC
RR : 20 x/menit
SpO2 : 98% tanpa O2
A: Resiko konstipasi belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Anjurkan minum air putih 1500-2000 ml/hari
- Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik
- Anjurkan diet lunak selama di RS dan di rumah
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S
DENGAN NYERI AKUT DI RUANG IRNA A
RUMAH SAKIT KOTA MATARAM
OLEH
Hari :
Tanggal :
Disusun oleh:
Mahasiswa
Mengetahui
( ) ( )
NIDN :
Kesan : Fraktur komunitif os metacarpal 1 dan basis os phalang proksimal digiti 1 manus kiri
disertai soft tissue injury disekitarnya.
Kesan :
Impuls ke SSP
Do :
- Pasien tampak merintih
Diterima otak
ketika tangan sebelah
kirinya digerakan.
Persepsi nyeri
- Kekuatan otot
5 3
Nyeri akut
5 5
- TTV
TD : 121/68 mmHg
N : 89 x/m
S : 36,8oC
RR : 20 x/m
Spo2 : 98 % tanpa O2
2. Ds : Open Fraktur metacarpal Gangguan pola
Pasien mengatakan selama digiti tidur
dirawat di RS, pasien sering
terbangun tengah malam Prosedur operasi
akibat nyeri karena
pergerakan yang tak sadar Perubahan susunan
dilakukan saat tidur pada jaringan
tangan yang sudah dioperasi.
Do : Hilang pengaruh anatesi
- Pasien tampak lemas
- Terdapat lingkaran hitam Perlepasan mediator nyeri
pada area mata
- TTV Diterima reseptor nyeri
TD : 121/68 mmHg perifer
N : 89 x/m
S : 36,8oC Impuls ke SSP
RR : 20 x/m
Spo2 : 98 % tanpa O2 Diterima otak
Persepsi nyeri
Nyeri akut
Keterbatasan aktifitas
fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN