Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.F


DENGAN EFUSI PLEURA DI RUANG PARANGTRITIS
RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR MALANG JAWA TIMUR

Oleh :

NAMA : KADEK MEGA MUTIARA SARI PUTRI


NPM : 023.021.125

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS PADA NY“F” DENGAN

EFUSI PLEURA DI RUANG PARANGTRITIS RUMAH SAKIT Dr. SYAIFUL

ANWAR MALANG

Telah diperiksa dan disetujui pada :

Hari/ tanggal :

Ruang : Parangtritis

MAHASISWA

KADEK MEGA MUTIARA SARI PUTRI


NPM :023.021.125

Mengetahui :

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN

(Ns.Eva Marvia,M.M) (Nofana, S.Kep, Ners)

KEPALA RUANGAN PARANGTRITIS

( Maman Suparman, Ns., M.Kep)


Nama Mahasiswa : Kadek Mega Mutiara Sari Putri
Tempat Praktek : Ruang Parangtritis RS Saiful Anwar Malang
Tanggal : Senin 12 Februari 2024

I. Identitas diri klien


Nama : Ny. F
Suku : Jawa
Umur : 42 tahun
Pendidikan : SMP
Jemis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : TKW
Alamat : Perum Kebonsari Indah, RT 7
Lama bekerja :-
Tanggal masuk RS : 10/ 02/ 2024
Status perkawinan : Belum Menikah
Tanggal pengkajian : 12 Januari 2024
Agama : Islam
Sumber Informasi : Pasien, Keluarga Pasien dan rekam medis

II. Riwayat penyakit


1. Keluhan utama : klien mengatakan sesak
2. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang dari IGD tanggal 10/02/2024 jam 13.00 rujukan dari RS persada
dengan keluhan sesak sudah 2 minggu dan batuk

3. Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien memiliki Riwayat penyakit dahulu yaitu Ca Ovarium selama 1 tahun 9
bulan.
4. Diagnosa medik pada saat MRS. Diagnosa medis: Efusi Pleura
III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan : Klien mengatakan kesehatan itu
sangat penting akan tetapi klien tidak tau bagaimana cara memelihara
kondisinya agar tetap sehat dan klien mengalami hambatan aktivitas karena
merasa tidak ada tenaga.

2. Pola nutrisi/metabolic
Klien mengatakan memakan makanan yang di sediakan RS
Intake makanan:
 Sebelum sakit : Klien mengatakan makan1-3 kali sehari dengan porsi
sedang.
 Saat sakit : Klien mengatakan nafsu makan sedikit berkurang

Intake cairan :
 Sebelum sakit : Klien mengatakan minum 7-8 gelas sehari
 Saat sakit : Klien mengatakan tidak terlalu banyak minum hanya
3-4 kali sehari

3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
 Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1-3 kali dalam sehari
 Saat sakit : Klien mengatakan BAB 1 kali perhari
b. Buang air kecil
 Sebelum sakit :Klien mengatakan BAK 4-5 kali dalam sehari dengan
warna kencing kekuningan dengan bau khas urine dan tidak ada masalah
saat BAK.
 Saat sakit : Klien mengatakan BAK menggunakan kateter dengan
warna kuning kekuningan dengan bau khas.
4. Pola aktifitas dan latihan:
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi/ROM √

0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
Oksigenasi : Spo2 96% on 4 lpm NK

5. Pola tidur dan istirahat (lama tidur, gangguan tidur, perawasan saat bangun tidur)
a. Lama Tidur
 Sebelum sakit : Klien mengatakan tidur siang seiap hari dan tidur malam
dari jam 22.00-06.00 WITA.
 Saat sakit : Klien mengatakan tidurnya terganggu bahkan tidur hanya 1-2
jam saja karna sesaknnya.
b. Gangguan Tidur
 Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak ada gangguan atau masalah tidur.
 Saat sakit : Klien mengatakan tidurnya terganggu karena sesaknya.
c. Perasaan Saat Bangun Tidur
 Sebelum sakit Klien mengatakan saat bangun tidur terasa segar dan
bersemangat kembali untuk beraktivitas.
 Saat sakit : Klien mengatakan setelah bangun tidur masih merasa badan
terasa lemas dan hanya bisa berbaring di tempat tidur
6. Pola persepsual (penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
 Penglihatan : Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
penglihatannya.
 Pendengaran : Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
pendengarannya
 Pengecap : Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
pengecapannya.
 Sensasi : Klien mengatakan masih bisa merasakan sensasi rangsangan
perawat, ataupun keluarga ketika menyentuh tubuhnya.

7. Pola persepsi diri (pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
 Pandangan klien tentang sakitnya : Klien mengatakan memandang
penyakitnya sebagai suatu ujian dari tuhan yang maha Esa dan menerimanya
dengan lapang dada.
 Kecemasan : Klien mengatakan takut dengan keadaan kesehatannya, klien
tampak cemas pada saat di ajak bicara, kontak mata kurang bagus, dan saat
ditanya klien menjawab dengan nada yang sangat lemas
 Konsep diri : Klien mengatakan dirinya berusia lanjut yang memiliki
kemampuan dalam beraktivitas sudah menurun.

8. Pola seksualitas dan reproduksi (fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)


 Fertilitas : Tidak Terkaji
 Libido : Tidak Terkaji
 Menstruasi : Klien mengatakan masih mengalami mestruasi
 Kontrasepsi :-
9. Pola peran hubungan (komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan
keuangan):
 Komunikasi : Klien mengatakan dirumah selalu bekomunikasi dengan
tetangga, keluarga dan teman sebaya.
 Hubungan dengan orang lain : Klien mengatakan tidak ada masalah
hubungan dengan orang lain, klien mengatakan menjalin hubungan yang baik
dengan orang lain.
 Sumber keuangan keluarga : Klien mengatakan sumber keuangan keluarga
didapetkan dari hasil gajinya
10. Pola managemen koping-stess (perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir
ini)
 Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini :
Klien mengatakan semenjak sakit, klien terkadang sering lemas dan pusing
serta tidak bisa melakukan apa-apa.
11. Sistem nilai dan keyakinan (pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan
dll)
 Pandangan klien tentang agama : klien dan Keluarga Klien mengatakan bahwa
percaya bahwa penyakit yang diderita sekarang adalah sebuah ujian dari sang
maha penciptanya sehingga klien untuk agama banyak berdoa dan beribadah.
 Kegiatan keagamaan : Klien dan Keluarga Klien mengatakan jika dirumah
selalu melakukan sholat berjamaah dirumah.
 Spiritual yang tidak sesuai : Tidak ada dikarenakan klien selalu mengikuti
kegiatan agama sesuai dengan aturannya.
IV. Pemeriksaan fisik
Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk Dada
Pada klien yaitu bentuk dada simetris antara kiri dan kanan
2. Pola Nafas
Pada klien yaitu 22 x/menit dengan irama nafas Ireguler
Palpasi :
1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal :
Tidak terkaji
Perkusi :
Perkusi paru normal terdengar suara sonor
Auskultasi :
Bunyi nafas vesikuler

1. Alat Bantu Pernafasan


Klien menggunakan alat bantu pernafasan nasa kanul 4lpm
Inspeksi :
Iktus jantung tidak tampak
Palpasi :
Perkusi :
 Batas Jantung Kanan : Interkosta ke III-IV sebelah kanan
 Batas Jantung Kiri : Interkosta ke V agak medial ke midklavikula sinistra

Auskultasi :
 Bunyi Jantung I: terdengar suara “lub” karena penutupan katub
antrioventrikel(A-V). Lokasi auskultasi pada interkosta ke IV
 Bunyi Jantung II :terdengar suara “dub” dikarenakan penutupan katub
semilunaris(aorta dan pulmonaris) pada akhir dari sistole. Lokasi auskultasi
pada interkosta II.
1. Nadi : Frekuensi 70x/menit reguler
2. Irama : Reguler
3. Tekanan Darah : 145/ mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
5. Letak Jantung :Ictus cordis teraba pada intercosta ke V
6. Pembesaran Jantung : Tidak terdapat pembesaran pada jantung
7. Nyeri Dada : Tidak ada nyeri dada
8. Clubbing Finger : Tidak ada ditemukan clubbing finger
Persarafan
Tingkat Kesadaran :Composmetis
GCS :
Eye :4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS :15
1. Refleks : Normal
2. Koordinasi Gerak :Tidak.
3. Kejang : Tidak

Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Normal terdapat kantung mata
b. Visus : Normal
c. Pupil : Isokor
d. Reflek Cahaya : Positif
e. Gerak Bola Mata : Normal
f. Medan Penglihatan : Normal
g. Buta Warna : Klien tidak mengalami buta warna
h. Tekanan Intra Okuler : Tidak
2. Hidung (Penciuman)
a. Bentuk : Normal
b. Gangguan Penciuman : Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel :normal
b. Membran tympani: Utuh
c. Otorrhoea : Tidak
d. Gangguan pendengaran : klien memiliki gangguan akibat usia
e. Tinitus : tidak
4. Perasa: Normal
5. Peraba: Normal
Perkemihan
Masalah kandung kemih : Tidak ada masalahan.
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : Kering
b. Lidah : normal (warna merah muda)
c. Rongga Mulut : bersih
d. Mukosa Mulut : bibir klien tampak pucat
Tenggorokan : Klien mengatakan tidak ada masalah
tenggorokan
e. Abdomen Abdomen : Kenyal
f. Pembesaran hepar : tidak
g. Pembesaran lien : tidak
h. Asites : tidak
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB 1x/hari : Bab lancar
Obat Pencahar : Tidak ada
Lavemen : tidak
Otot, Tulang Dan Integumen
1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi tungkai (ROM) : -
Fraktur : Tidak
Dislokasi : Tidak
Haemotom : Tidak

5 5
5 5

2. Integumen
Warna kulit : Pucat
Akral : Hangat
Turgor : Elastik
Tulang Belakang: normal
Reproduksi
Perempuan
Payudara : simetris
Benjolan : tidak
Kelamin
Bentuk : tidak terkaji
Keputihan: tidak
Siklus haid: masih mengalami mestruasi
Endokrin
1. Faktor Alergi : tidak
2. Pernah mendapat Imunisasi : tidak pernah
3. Kelainan endokrin : tidak
Program terapi
No. Jenis Terapi Dosis Cara Fungsi
Pemberian

1 Nousemed nasal 4 lpm Selang nasal Untuk transfer oksigen


cannula dewasa canul kepada pasien yang
membutuhkan oksigen

2 IVFD NS 1500cc/24 jam Infus Untuk mengganti cairan


plasma isotonic yang
hilang
3 Inj Levofloxacin Injeksi
1x750mg
Untuk mengobati infeksi
bakteri

Hasil pemeriksaan laboratorium


PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
NORMAL

Hematologi lengkap

Hemoglobin 14,70 g/dL 10,85-14,90

Jumlah eritrosit 4,90 juta 4,11-5,55

Hematokrit 43,10 % 34,00-45,10

Jumlah trombosit 373,00 103/mm3 216,0-451,0

MCV, MCH,MCHC

MCV 88,00 Um3 71,80-92,00

MCH 30,00 Pg 22,60-31,01

MCHC 34,10 g/dL 30,80-35,20

RDW-CV 14,10 % 11,30-14,60

Hitung Jenis
Basofil 0.20 % 0,00-1,00

Eosinofill 0,00 % 0,70-5,40

Neutrofil 73,80 % 42,50-71,00

Limfosit 16,60 % 20,40-44,60

Monosit 9,40 % 3,60-9,90

ELEKTROLIT

Natrium (Na) 139 mmol/L 136-145

Kalium (K) 3,73 mmol/L 3.5-5.1

Klorida (Cl) 102 mmol/L 98-107

Pemeriksaa Penunjang
-Radiologi ( Foto Thorax)
ANALISA DATA

No. Data (sign/symptom) Etiologi Masalah Paraf


1 DS : Faktor predisposisi Pola Nafas Tidak Mega
Efektif
- Pasien mengatakan sesak
Penurunan ekspansi paru
DO : Sesak nafas
- Pasien tampak sesak
Penurunan suplai O2
- Pasien tampak lemas
Pola Nafas Tidak Efektif
TD: 145/114mmHg
Suhu: 36,2 0 C
Nadi: 70 x/m
RR: 22 x/m
SPO2: 96% on 4 lpm NK
- Pemeriksaan Penunjang
(Foto thorax)
2 Ds : Adanya Penyakit Gangguan Pola Tidur Mega
- Pasien mengatakan ia susah
Sesak
tidur karna sesaknya
- Pasien mengatakan dapat tidur
hanya 1-2 jam saja Susah Tidur

Do :
- Pasien tampak lemas Istirahat tidur terganggu

- Pasien tampak sering


terbangun Gangguan Pola Tidur

TD: 145/114mmHg
Suhu: 36,2 0 C
Nadi: 70 x/m
RR: 22 x/m
SPO2: 96% on 4 lpm NK

3 Ds : Adanya faktor penyebab Ansietas Mega


- Pasien mengatakan cemas dan
Kurang edukasi
khawatir dengan kondisinya

Do :
Gelisah
- Pasien tampak tegang dan
gelisah
- Pasien tampak sering bertanya Ansietas
tentang penyakitnya
- Pasien tampak sering
menyakanan tindakan apa yang
akan diberikan
TD: 145/114mmHg
Suhu: 36,2 0 C
Nadi: 70 x/m
RR: 22 x/m
- SPO2: 96% on 4 lpm NK
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan sesak nafas
2. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan sesak nafas
3. Ansietas berhubungan dengan perkembangan penyakit di tandai dengan klien mengatakan cemas dan khawatir dengan
kondisinya
PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN
No Tujuan Intervensi Rasional Paraf
Dx
1 Setelah dilakukan Manajemen jalan nafas Manajemen jalan nafas (1,01011) Mega
Tindakan 3x24 jam
Observasi ; Observasi ;
diharapkan pola nafas
membaik dengan 1. monitor pola nafas 1. untuk
memenuhi kriteria hasil (frekuensi, kedalaman, usaha mengetahui frekuensi
Pola nafas (L.010004) nafas ) kedalaman dan usaha
2. monitor nafas)
1. Kapasitas Vital
bunyi nafas tambahan (mis. 2. untuk
Meningkat
Wheezing, wengi,ronki, mengetahui adanya bunyi
2. Tekanan Ekspirasi
Meningkat gurgling) nafas tambahan
3. Dipsnea Menurun terapeutik : terapeutik :

4. Pernafasan 1. posisikan semi-fowler atau 1. memudahkan jalan


fowler nafas
5. Cuping Hidung
2. berikan oksigen, jika perlu 2. untuk mengurangi sesak
Menurun
kolaborasi :
6. Frekuensi Nafas
kolaborasi pemberian
Membaik bronkidilator ekspektoran,
mukolitik
2 Setelah dilakukan Dukungan tidur - Untuk mengetahui faktor- Mega
Tindakan 3x 24 jam di observasi faktor yang mempengaruhi
harapkan dengan - Identifiaksi pola aktivitas tidur tidur
kriteria hasil : - Identifikasi faktor pengganggu - Agar mengetahui pentingnya
tidur tidur yang cukup saat sakit
pola tidur
Terapeutik - Agar mengetahui
- Keluhan sulit
- Fasilitatasi menghilangkan makanan/minuman yang bisa
tidur menurun
setres sebelum tidur meyebabkan tidak tidur.
- Keluhan tidak
- Lakukan prosedur
puas tidur
meningkatkkan kenyamanan
menurun
Edukasi
- Keluhan puas
- Jelaskan pentingnya tidur
tidur meningkat
cukup selama sakit
- Anjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur
- Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur

3 Setelah dilakukan Reduksi ansietas - Agar mengetahui hal hal yang Mega
tindakan bisa memicu terjadinya
keperawatan Observasi kecemasan
selama 3x24 - Identifikasi kemampuan
jam diharapkan mengambil keputusan
dengan kriteria Terapeutik
hasil : - Pahami situasi yang membuat
Tingkat ansiatas asnsietas
- Kondisi yang - Dengarkan dengan penuh
dihadapi perhatian
menurun - Gunakan pendekatan yang
- Konsentarsi tenang dan meyakinkan
membaik Edukasi
- Pola tidur - Anjurkan mengungkapkan
membaik perasaan dan persepsi
- Latih tehnik relaksasi napas dalam
untuk meringankan rasa cemas
IMPLEMENTASI HARI KE – 1

No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf


Dx
1 Selasa, Manajemen jalan nafas S: Mega
- Pasien mengatakan masih sesak
13-02-2024
Observasi :
O:
- monitor pola nafas
(frekuensi, kedalaman, usaha - Pasien tampak lemah
nafas ) - Pasien tampak sesak
- monitor bunyi nafas TTV :
tambahan (mis.Wheezing,
TD: 122/89 mmHg
wengi,ronki, gurgling) Suhu: 36,6 0 C
Terapeutik : Nadi: 106 x/m
RR: 20 x/m
- posisikan semi-fowler atau SPO2: 98% on 4 lpm NK
fowler
A: Masalah belum teratasi
- berikan oksigen, jika perlu

P : Intervensi dilanjutkan :

- monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha


nafas)
- monitor bunyi nafas tambahan (mis.Wheezing,
wengi,ronki, gurgling)
2 Selasa, Dukungan tidur S: Mega
13-02-2024 observasi - pasien mengatakan masih kesulitan untuk
- Identifiaksi pola aktivitas tidur di malam hari
tidur O:
- Identifikasi faktor - Pasien tampak lemas
pengganggu tidur - TTV
Terapeutik
TD: 122/89 mmHg
- Fasilitatasi Suhu: 36,6 0 C
menghilangkan setres Nadi: 106 x/m
sebelum tidur RR: 20 x/m
SPO2: 98% on 4 lpm NK
- Lakukan prosedur
A: Masalah belum teratasi
meningkatkkan
P : Intervensi dilanjutkan
kenyamanan
- Identifikasi faktor pengganggu tidur
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
- Jelaskan pentingnya tidur
- Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
cukup selama sakit
- Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
- Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur

3 Selasa, Reduksi ansietas S: Mega


13-02-2024 Observasi - Pasien mengatakan cemas dan memikirkan
- Identifikasi kemampuan tentang penyakit yang dideritanya.
mengambil keputusan O:
Terapeutik - Pasien tampak cemas dan kebingungan
- Pahami situasi yang - TTV :
membuat asnsietas
TD: 122/89 mmHg
- Dengarkan dengan penuh Suhu: 36,6 0 C
perhatian Nadi: 106 x/m
- Gunakan pendekatan yang RR: 20 x/m
SPO2: 98% on 4 lpm NK
tenang dan meyakinkan
Edukasi A: Masalah belum teratasi
- Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi P : Intervensi dilanjutkan
Observasi
- Latih tehnik relaksasi napas
- Identifikasi kemampuan mengambil
dalam untuk meringankan
keputusan
rasa cemas
Terapeutik
- Pahami situasi yang membuat asnsietas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
Edukasi
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Latih tehnik relaksasi napas dalam untuk
meringankan rasa cemas

IMPLEMENTASI HARI KE - 2
No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
1 Kamis Manajemen jalan nafas S: Mega
 Pasien mengatakan sesaknya
15-02-2024
Observasi :
berkurang
- monitor pola nafas (frekuensi,
O:
kedalaman, usaha nafas )
- monitor bunyi nafas tambahan  Pasien tampak lemah
(mis.Wheezing, wengi,ronki,  Pasien masih tampak sesak tapi tidak
gurgling) seperti sebelumnya
Terapeutik : TTV :

- posisikan semi-fowler atau TD: 124/90 mmHg


fowler Suhu: 36,6 0 C
Nadi:116 x/m
- berikan oksigen, jika perlu
RR: 20x/m
SPO2: 98% on 4 lpm NK

A: Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan :

- monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman,


usaha nafas)
- monitor bunyi nafas tambahan
(mis.Wheezing, wengi,ronki, gurgling)
2 Kamis Dukungan tidur S: Mega
15-02-2024 observasi - pasien mengatakan sudah tidak
- Identifiaksi pola aktivitas tidur kesulitan untuk tidur di malam hari
- Identifikasi faktor pengganggu O:
tidur - Pasien tampak lemas
Terapeutik - TTV
- Fasilitatasi menghilangkan
TD: 124/90 mmHg
setres sebelum tidur Suhu: 36,6 0 C
- Lakukan prosedur Nadi:116 x/m
meningkatkkan kenyamanan RR: 20x/m
SPO2: 98% on 4 lpm NK
Edukasi
A: Masalah teratasi sebagian
- Jelaskan pentingnya tidur
P : Intervensi dilanjutkan
cukup selama sakit
- Identifikasi faktor pengganggu tidur
- Anjurkan menepati kebiasaan
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
waktu tidur
sakit
- Anjurkan menghindari
- Anjurkan menepati kebiasaan waktu
makanan/minuman yang
tidur
mengganggu tidur

3 Kamis Reduksi ansietas S: Mega


15-02-2024 Observasi - Pasien mengatakan sudah tidak terlalu
- Identifikasi kemampuan cemas dan memikirkan tentang penyakit
mengambil keputusan yang dideritanya.
Terapeutik O : Pasien tidak tampak cemas dan kebingungan
- Pahami situasi yang membuat - TTV :
asnsietas TD: 124/90 mmHg
- Dengarkan dengan penuh Suhu: 36,6 0 C
Nadi:116 x/m
perhatian
RR: 20x/m
- Gunakan pendekatan yang SPO2: 98% on 4 lpm NK
tenang dan meyakinkan A: Masalah teratasi
Edukasi
P : Intervensi dihentikan
- Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
- Latih tehnik relaksasi napas dalam
untuk meringankan rasa cemas

IMPLEMENTASI HARI KE - 3
No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
1 Jumat Manajemen jalan nafas S: Mega
16-02-2024  Pasien mengatakan sesaknya
Observasi :
berkurang

- monitor pola nafas (frekuensi, O:


kedalaman, usaha nafas )
 Pasien tampak tidak sesak
- monitor bunyi nafas tambahan
TTV :
(mis.Wheezing, wengi,ronki,
gurgling) TD: 130/90 mmHg

Terapeutik : Suhu: 36,2 0 C


Nadi:89 x/m

- posisikan semi-fowler atau RR: 20x/m

fowler SPO2: 98% on 4 lpm NK

- berikan oksigen, jika perlu


A: Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan :

- monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman,


usaha nafas)
- monitor bunyi nafas tambahan
(mis.Wheezing, wengi,ronki, gurgling)
2 Jumat Dukungan tidur S: Mega
16-02-2024 observasi - pasien mengatakan sudah tidak
- Identifiaksi pola aktivitas tidur kesulitan untuk tidur di malam hari
- Identifikasi faktor pengganggu - pasien mengatakan dapat tidur
tidur dimalam hari 4-5 jam
Terapeutik O:
- Fasilitatasi menghilangkan - Pasien tampak tidak lemas
setres sebelum tidur - TTV
- Lakukan prosedur
TD: 130/90 mmHg
meningkatkkan kenyamanan
Suhu: 36,2 0 C
Edukasi
Nadi:89 x/m
- Jelaskan pentingnya tidur
RR: 20x/m
cukup selama sakit
SPO2: 98% on 4 lpm NK
- Anjurkan menepati kebiasaan
A: Masalah teratasi sebagian
waktu tidur
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan menghindari
- Identifikasi faktor pengganggu tidur
makanan/minuman yang
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
mengganggu tidur
sakit
3 Jumat Reduksi ansietas S: Mega
16-02-2024 Observasi - Pasien mengatakan sudah tidak terlalu
- Identifikasi kemampuan cemas dan memikirkan tentang penyakit
mengambil keputusan yang dideritanya.
Terapeutik O : Pasien tidak tampak cemas dan kebingungan
- Pahami situasi yang membuat - TTV :
asnsietas TD: 130/90 mmHg
- Dengarkan dengan penuh Suhu: 36,2 0 C
perhatian Nadi:89 x/m
- Gunakan pendekatan yang RR: 20x/m
tenang dan meyakinkan SPO2: 98% on 4 lpm NK
Edukasi A: Masalah teratasi
- Anjurkan mengungkapkan
P : Intervensi dihentikan
perasaan dan persepsi
- Latih tehnik relaksasi napas dalam
untuk meringankan rasa cemas
EVALUASI
No. Hari/tgl/jam Evaluasi Paraf
1 Jumat S: Mega
16-02-2024  Pasien mengatakan sesaknya berkurang

12.00
O:
 Pasien tampak tidak sesak
TTV :

TD: 116/94 mmHg


Suhu: 36,9 0 C
Nadi:117 x/m
RR: 20x/m
SPO2: 98% on 4 lpm NK

A: Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan :

- monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas

2 Jumat S: Mega
16-02-2024
- pasien mengatakan sudah tidak kesulitan untuk tidur di malam hari
12.00 - pasien mengatakan dapat tidur dimalam hari 4-5 jam
O:
- Pasien tampak tidak lemas
- TTV

TD: 116/94 mmHg


Suhu: 36,9 0 C
Nadi:117 x/m
RR: 20x/m
SPO2: 98% on 4 lpm NK

A: Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi faktor pengganggu tidur
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit

3 Jumat S: Mega
16-02-2024 - Pasien mengatakan sudah tidak terlalu cemas dan memikirkan tentang
penyakit yang dideritanya.
12.00
O : Pasien tidak tampak cemas dan kebingungan
- TTV :
TD: 116/94 mmHg
Suhu: 36,9 0 C
Nadi:117 x/m
RR: 20x/m
SPO2: 98% on 4 lpm NK

A: Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai