Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

M
DENGAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DIRUANG
IRNA 3B RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

OLEH:

NAMA : I Nyoman Deva Ardhita Widana


NPM : 023.021.124

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN DASAR PROFESI
DENGAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA Tn.M
DIRUANG IRNA 3B RSUD KOTA MATARAM

Laporan praktik lapangan berikut dibuat oleh :


NAMA : I Nyoman Deva Ardhita Widana
NPM : 023.021.124
Prodi : Profesi Ners Keperawatan
Semester :1

Telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing pada :


Hari :
Tanggal :

Mahasiswa

(I Nyoman Deva Ardhita Widana)

Menyetujui

Pembimbing Lahan Pembimbing akademik

(Surianti, S.Kep., Ners) ( Ns. Agus Putradana, S.Kep., M.Kep)

Kepala ruangan

(Rica Sukma Utami, S. Kep., Ners)


Nama mahasiswa : I Nyoman Deva Ardhita Widana
Tempat praktek : IRNA 3B RSUD KOTA MATARAM
Tanggal : Senin, 10 januari 2024

I. Identitas diri klien


Nama : Tn. M
Suku : sasak
Umur : 65 tahun
Pendidikan : SLTA/Sederajat
Jemis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : -
Alamat : Kekalik Grisak
Lama bekerja :-
Tanggal masuk RS : 31, Desember 2023
Status perkawinan : Kawin
Tanggal pengkajian : 01 januari 2024
Agama : Islam
Sumber Informasi : Pasien, Keluarga Pasien dan rekam medis

II. Riwayat penyakit


1. Keluhan utama :
Klien mengatakan Sesak nafas
2. Riwayat penyakit sekarang:
Pada saat pengkajian Klien mengatakan datang ke IGD Rumah Sakit kota
mataram pada hari minggu 31 desember 2023 dengan keluhan sesak nafas dan
batuk batuk. Klien mengatakan susah tidur saat sesaknya kambuh,Sebelumnya
klien dengan diagnose pneumonia. Klien sudah mendapat beberapa tindakan
seperti pemberian oksigenasi nasal 4 lpm terfasang infuse RL, pemeriksaan darah
lengkap kemudian dari hasil yang di dapatkan maka klien dirawat inap di ruang
irna 3b, pada saat melakukan pengkajian klien masih mengeluh sesak nafas dan
batuk-batuk, mual(-) muntah(-), demam(-), dan di dapatkan hasil pengukuran
Ttv:
TD : 145/85mmhg Nadi : 83x/menit
Rr : 23x/menit S : 36,7’c
SPO2 : 98% dengan O2 4lpm
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien dan keluarga klien mengatakan klien memang memiliki Riwayat sesak
sejak dulu dan memiliki Riwayat penyakit tekanan darah tinggi.
4. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang telah
dilakukan:
Diagnosa medis: pneumonia
Pemeriksaan penunjang yang sudah dilakukan: Pemeriksaan Lab (DL).
1. Tindakan yang sudah diberikan yaitu pemasangan infuse RL 20 tpm drip
aminopilin 1amp, Drip amikasin 1 ampul, oksigen nasal 4lpm 2x40 mg,Nebu
respivent 1R/8 jam.
2. Pemeriksaan LAB yang dilakukan:
Darah lengkap,SGOT, SGPT, Thorax, , creatinine, dan ureum.

III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan: Klien mengatakan tidak mengetahui
tentang penyakitnya dan tidak tahu cara mengatasinya saat penyakitnya kambuh,
klien menganggap kesehatan itu sangat penting akan tetapi klien tidak tau
bagaimana cara memelihara kodisinya agar tetap sehat, dan klien memang
memiliki batasan dalam beraktivitas dikarenakan sering mengalami kekambuhan
sesak yang dideritanya.

2. Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS dengan DIIT: (TKTP)
Klien mengatakan memakan bubur yang di sediakan RS hanya 3-4 sendok
Intake makanan:
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien makan 2-3 kali
sehari dengan porsi sedang.

 Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit makanan yang disediakan


di RS hanya dimakan 3-5 sendok tapi sering.

Intake cairan :
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien minum 6-8
gelas
Sehari.
 Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit klien minum 4-5 gelas
sehari terkadang lebih.

3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit BAB 1 kali dalam
sehari, konsistensi feses lembek.
 Saat sakit : Klien mengatakan sudah 2 hari ini susah untuk BAB
b. Buang air kecil
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien BAK 3-4 kali
dalam sehari dengan warna kencing kekuningan
dengan bau khas urine dan tidak ada masalah saat
BAK.
 Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit klien dan BAK 1-2 kali
dalam sehari dengan warna kencing kekuningan
dengan bau seperti bau obat dan tidak ada masalah
saat BAK.
4. Pola aktifitas dan latihan:
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum √

Mandi √
Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi/ROM √

0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total

Oksigenasi:
Klien menggunakan alat untuk membantu bernafas dengan canula nasal dan
alirannya 4 lpm
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perawasan saat bangun tidur)
a. Lama Tidur
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit tidur siang dari jam
14.30-16.00 WITA dan tidur malam dari jam 23.00-
05.00 WITA (lama tidur 7 jam perhari).
 Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit tidur siang hanya 2-3jam
dan tidur malam 4-6 jam klien sering terganggu
tidurnya dikarenakan terbangun akibat sesaknya.
b. Gangguan Tidur
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada gangguan
atau masalah tidur.
 Saat sakit : Klien dan keluarga mengatakan tidurnya terganggu
karena terkadang sesak yang dirasakan muncul
kembali.
c. Perasaan Saat Bangun Tidur
 Sebelum sakit : Keluarga Klien mengatakan sebelum sakit klien
bangun
tidur terasa segar dan bersemangat kembali untuk
beraktivitas.
 Saat sakit : Keluarga Klien mengatakan saat sakit klien bangun
tidur masih merasa letih, badan terasa lemas.

6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
 Penglihatan : klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
penglihatanya.
 Pendengaran : Keluarga Klien mengatakan sedikit memiliki masalah dengan
pendengaranya dikarenakan faktor usia.
 Pengecap : klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
pengecapnya.
 Sensasi : Klien mengatakan masih bisa merasakan sensasi rangsangan
perawat, ataupun keluarga ketika menyentuh tangannya.

7. Pola persepsi diri


(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
 Pandangan klien tentang sakitnya
Keluarga klien dan Klien mengatakan memandang penyakitnya sebagai suatu
ujian dari tuhan yang maha Esa dan menerimanya dengan lapang dada.
 Kecemasan
Keluarga Klien dan Klien mengatakan takut dengan keadaan kesehatannya,
klien tampak fokus pada saat di ajak bicara, kontak mata bagus, melihat
dengan jelas dan saat ditanya klien tidak ragu-ragu dalam menjawab
 Konsep diri
Klien mengatakan dirinya adalah seorang perempuan dan sosok ibu serta istri
untuk anak dan suaminya.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
(fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)
 Fertilitas :-
 Libido :-
 Menstruasi :-
 Kontrasepsi : -
9. Pola peran hubungan
(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan):
 Komunikasi
Keluarga Klien dan klien mengatakan dirumah selalu bekomunikasi dengan
tetangga, keluarga dan teman sebaya. Klien dapat berkomunikasi meskipun
tidak terlalu baik.
 Hubungan dengan orang lain
Keluarga klien dan klien mengatakan tidak ada masalah dengan hubungan
dengan orang lain, klien mengatakan selalu berusaha menjalin hubungan
yang baik dengan orang lain.
 Sumber keuangan keluarga
Keluarga klien dan Klien mengatakan sumber keuangan keluarga dari hasil
suaminya bekerja menjadi buruh serabutan.
10. Pola managemen koping-stess
(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini):
 Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini
Klien mengatakan semenjak sakit, klien tidak dapat berinteraksi seperti biasa
dan klien menganggap dirinya itu sebagai beban keluarga karena penyakit
yang di derita.
11. Sistem nilai dan keyakinan
(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan dll)
 Pandangan klien tentang agama
Keluarga klien dan Klien mengatakan bahwa percaya bahwa penyakit yang
diderita sekarang adalah sebuah ujian dari sang maha penciptanya sehingga
klien selalu banyak berdoa dan beribadah.
 Kegiatan keagamaan
Keluarga Klien dan Klien mengatakan jika dirumah selalu melakukan
kegiatan ibadah di masjid dekat rumahnya.
IV. Pemeriksaan fisik
Pernafasan
Inspeksi:
1. Bentuk Dada
Pada klien yaitu bentuk dada simetris antara kiri dan kanan
2. Pola Nafas
Pada klien yaitu 23x/menit dengan suara nafas vesikuler dan irama
regular,terdapat bunyi nafas tambahan yaitu ronkhi
3. Gerakan Pernafasan
Gerakan pernapasan klien menggunakan otot bantu pernapasan yaitu Intercostal
dan abdominal
Palpasi:
1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal:
Normal terasa pada saat dilakukan pemeriksaan pada punggung bagian belakang

Perkusi:
Perkusi paru normal terdengar suara sonor
Auskultasi:
Bunyi Nafas: ronkhi
1. Alat Bantu Pernafasan
Klien menggunakan alat bantu pernafasan yaitu dengan nasal kanul sebesar 4 lpm

Cardiovascular (Focus)
Inspeksi:
Iktus jantung tidak tampak
Palpasi:
Iktus cordis teraba pada interkosta ke V sebelah kiri
Perkusi:
Batas Jantung Kanan :Interkosta ke III-IV sebelah kanan
Batas Jantung Kiri :Interkosta ke V agak medial ke midklavikula sinistra
Auskultasi:
 Bunyi Jantung I : terdengar suara “lub” karena penutupan katub
antrioventrikel(A-V). Lokasi auskultasi pada
interkosta ke IV.
 Bunyi Jantung II : terdengar suara “dub” dikarenakan penutupan katub
semilunaris (aorta dan pulmonaris) pada akhir dari
sistole. Lokasi auskultasi pada interkosta II.

1. Nadi : Frekuensi 83 x/menit reguler


2. Irama : Reguler
3. Tekanan Darah : 145/85 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal (lup-dup)
5. Letak Jantung : Ictus cordis teraba pada intercosta ke V
6. Pembesaran Jantung : Tidak terdapat pembesaran pada jantung
7. Nyeri Dada : Terasa nyeri pada dada
8. Clubbing Finger : Tidak ada ditemukan clubbing finger

Persarafan
Tingkat Kesadaran: Compos metis
GCS: Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 6
Total GCS :15
1. Refleks : Normal (refleks Babinski, yang di tandai dengan
gerakan abduksi jari-jari kaki).
2. Koordinasi Gerak : Ya, koordinasi geraknya baik.
3. Kejang : Tidak

Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Normal (monolid)
b. Visus 3/3, klien bias melihat dari jarak 3 meter

c. Pupil : Isokor (pupil pada kedua mata besarnya sama)


d. Reflek Cahaya : Positif (pupil dapat merespon cahya redup atau terang)
e. Gerak Bola Mata : Normal (gerak terkonjugasi, yaitu gerak bola mata kiri
dan kanan selalu Bersama-sama, dengan sumbu mata
yang sejajar).
f. Medan Penglihatan : Normal (masih dapat elihat dari jarak 3meter
walaupun
sedikit kabur).
g. Buta Warna : tidak
h. Tekanan Intra Okuler : Tidak
2. Hidung (PenPreceptoruman)
a. Bentuk : Normal (ideal/simetris)
b. Gangguan PenPreceptoruman : Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : normal (bentuk simetris antara kiri dan kanan)
b. Membran tympani : Utuh
c. Otorrhoea : Tidak
d. Gangguan pendengaran: tidak
e. Tinitus : tidak
4. Perasa: Normal (dapat merasakan pahit, asam, pedas, manis)
5. Peraba: Normal (masih bisa merasakan peraba)
Perkemihan
Masalah kandung kemih: Tidak ada permasalahan kantung kemih.
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : Lembab
b. Lidah : normal (warna merah muda)
c. Rongga Mulut : bersih
Tenggorokan : Klien mengatakan tenggorokan terasa kering
d. Abdomen : Kenyal
e. Pembesaran hepar : tidak
f. Pembesaran lien : tidak
g. Asites : tidak
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB 1x/hari : Bab lancar
Obat Pencahar : Tidak ada
Lavemen : tidak

Otot, Tulang Dan Integumen


1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM)
terbatas yang sebelah kanan terpasang infus.
Kemampuan kekuatan otot
Fraktur : Tidak
Dislokasi : Tidak
Haemotom : Tidak
2. Integumen
Warna kulit : pucat
Akral : hangat
Turgor : Elastis
Tulang Belakang : normal
Reproduksi
Laki-laki
Kelamin : Tidak terkaji
Kebersihan alat kelamin :

Endokrin
1. Faktor Alergi : tidak
2. Pernah mendapat Imunisasi: Pernah (Polio, DPT, Hepatitis)
3. Kelainan endokrin
Hasil pemeriksaan laboratorium
a. Darah Lengkap (31, Desember 2023)
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
NORMAL

Hemoglobin 12,7 gr/dL 14,0-17,50

Leukosit 5.15 /mm3 4.10-5.90

Lym 14,1 % 5,0-55,0

MXD 4,7 % 1,0-20,0

Neut 81,2 % 45,0-95,0

Eritrosit 4,21 10/mm3 4,5-5,6

Hematokrit 33,7 % 442-52

MCV 78,4 fL 80-94

MCH 24,70 Hg 27-31

MCHC 31,4 g/dL 33-37

JUMLAH 535000 /mm3 150000-400000


TROMBOSIT

Ureum BUN 20 mg/100ml 10-50

Kreatinin serum 0,5 mg/100ml 0,6-1,1

SGOT 53 U/L <37

SGPT 32 U/L <42


b. Pemeriksaan lab
1. Hematokrit : dibawah normal
2. SGOT 32 : diatas Normal (<37)
3. SGPT 22 : Normal (<42)
4. MCV : Dibawah Normal
5. MCH : Dibawah Normal

RONTGEN THORAX

infiltrate di kedua paru, tak tanpak cavitas


sinus costofrenikus lancip
diafragma mendatar
Cor : bentuk dan ukuran normal
Gambaran : pneumonia bilateral
ANALISA DATA
No Data (sign/symptom) Etiologi Masalah Paraf
1 DS : Virus atau bakteri pola nafas tidak
 klien mengeluh sesak dan efektif
batuk Masuk alveoli

DO :
kongestif (4-12 jam)
 Pasien tampak berbaring di eksudat dan serbus masuk ke
tempat tidur alveoli

 Klien tampak menggunakan


selang oksigen dengan canula 4 paru-paru bergranulasi

lpm
 Adanya suara nafas tambahan :
leukosit dan fibrin berkonsolidasi
ronkhi
TTV
Penurunan compliance paru
TD : 145/85mmhg
Nadi : 83x/menit Suplai O2 menurun
Rr : 23x/menit
T : 36,7’c
Pneumonia
SPO2 : 98% dengan O2 4lpm
Pola nafas tidak efektif
2 DS : Gangguan pola tidur
Virus atau bakteri
1. Klien mengatakan saat sakit
tidurnya terganggu dikarenakan
Invasi saluran pernafasan nafas
terbangun akibat sesak (tidur -+
bawah
4-6 jam saat malam hari)
2. Klien dan keluarganya
Dilatasi pembulih darah
mengatakan tidurnya terganggu
karena terkadang sesak muncul
Iritasi eritrosit pecah
kembali
3. Klien mengatakan saat sakit
setelah bangun tidur masih Edema paru dan pengerasan
dinding dada
merasa letih,badan terasa lemas

Penurunan compliance paru


DO :
 Klien tampak berbaring Suplai O2 menurun
ditempat tidur
 Klien tampak lemah Pneumonia
 Klien tampak susah untuk
memulai tidur dan Susah memulai untuk tidur

mempertahankan tidurnya
Gangguan pola tidur
 Tidur klien sehari hanya smpai
4 jam .

Td : 145/85mmhg
Nadi : 83x/m
Rr : 23x/m
T : 36,7’c
SPO2 : 98% dengan O2 4lpm

3 DS : Pneumonia Defisit pengetahuan


 Klien mengatakan belum
mengetahui tentang perawatan Kurang terpapar informasi
penyakitnya agar tidak kambuh
 Klien mengatakan tidah tahu Sesak nafas kambuh
tentang penyakit yang di deritanya
DO : Defisit pengetahuan
 Ketika bingung ketika ditanya
tentang faktor resiko kekambuhan
penyakitnya
 Klien tanpak sering bertanya-tanya
tentang kondisinya saat ini
Td : 145/85mmhg
Nadi : 83x/m
Rr : 23x/m
T : 36,7’c
SPO2 : 98% dengan O2 4lpm

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan compliance paru ditandai dengan sesak nafas dan batuk
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak nafas ditandai dengan kualitas tidur menurun
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan pneumonia ditandai dengan sesak nafas berulang

PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN


(SDKI SIKI SLKI)

NO. Dx TUJUAN INTERVENSI Rasional PARAFF


1 Pola nafas Setelah dilakukan Observasi Observasi
1. monitor pola nafas 1. untuk mengetahui
tidak efektif tindakan
(frekuensi, kedaleman, frekuensi, irama,
berhubungan keperawatan usaha nafas) kedaleman, dan
2. monitor bunyi nafas upaya napas
dengan selama 3x24 jam
tambahan (mis, mengi,
2. untuk mengetahui
compliance diharpakan Pola wheezing, ronkhi)
pola nafas
3. monitor sputum (jimlah,
paru ditandai nafas tidak 3. untuk mengetahui
warna, aroma)
dengan sesak efektik membaik therapeutic adanya produksi
4. pertahankan kepatenan sputum
nafas dan dengan Kriteria
jalan nafas dengn head-
batuk hasil: tilt dan chin-lifft (jaw- therapeutic
thrust juka curiga trauma 4. untuk
1. Disspnea
servikal) mempertahankan
menurun 5. posisikan semi-fowler kepatenan jalan
2. penggunaan atau fowler napas
6. berikan minum hangat 5. memberikan posisi
otot bantu 7. lakukan fisiotrapi dada, yang nyaman bagi
pernafasan jika perlu
klien
8. berikan oksigen
menurun 6. membantu
edukasi
9. anjurkan asupan cairan melancarkan
3. frekuensi nafas pernafasan
2000ml/hari, jika tidak
membaik kontraindikasi 7. untuk meregangkan
4. sesak 10. ajarkan Teknik batuk otot-otot dada
efektif 8. untuk
berkurang empertahankan
kalaborasi
11. kalaborasi pemberian kepatenan jalan
bronkodilator, ekspetoran, napas dengan
mukolitik, jika perlu bantuan oksigen

edukasi
9. memenuhi
kebutuhan cairan
klien
10. membantu
mengeluarkan
sputum Ketika
batuk

kalaborasi
11. untuk memberikan
terapi klien yang
tepat

2 Gangguan Setelah Observasi Observasi


1. identifikasi pola aktivitas 1.
pola tidur dilakukan
dan tidur
berhubunga tindakan 2. identivikasi factor
penggangu tidur (fisik
n dengan keperawatan
dan/ fisikologis)
sesak nafas selama 3x24 3. identifikasi makanan dan
minuman yang
ditandai jam
menggangu tidur (mis,
dengan diharapkan kopi, teh, alcohol, makan
mendekati waktu tidur,
kualitas gangguan
minum banyak air
tidur pola tidur sebelum tidur)
menurun membaik 4. identivikasi obat tidur
yang di komsumsi
dengan
5.
Kriteria hasil: terapeutik
6. modifikasi lingkungan
1. keluhan
(mis, pencahayaan,
sulit tidur kebisingan, suhu, matras,
dan tempat tidur)
menurun
7. batasi waktu tidur siang,
2. keluhan jika perlu
8. fasilitasi menghilangkan
sering
stress sebelum tidur
terjaga 9. tetapkan jdwal tidur rutin
10. lakukan prosedur untuk
menurun
meningkatkan
3. keluhan kenyamanan (mis, pijat,
pengaturan posisi, terapi
tidak puas
akupuntur)
tidur 11. sesuaikan jadwal
pemberian obat dan/atau
menurun
Tindakan untuk nenujang
4. keluhan siklus tidur-terjaga
edukasi
istirahat
12. jelaskan pentingnya tidur
tidak cukup cukup selama sakit
menurun 13. anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
14. anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
15. ajarkan factor-faktor yang
berkontribusi terhadap
ganguan pola tidur (mis,
pisikologis, gaya hidup,
sering berubah shift
berkerja)
16. ajarkan relaksasi otot
autogenic atau cara
nonfarmakologis lainya
3 Defisit Setelah Observas
1. Identifikasi kesiapan dan
pengetahuan dilakukan
kemampuan menerima
berhubunga tindakan informasi
2. Identifikasi factor-faktor
n dengan keperawatan
yang dapat meningkatkan
pneumonia selama 3x24 dan menurunkan
motivasiperilaku hidup
ditandai jam
bersih dan sehat
dengan diharapkan
Terapeutik
sesak nafas deficit
3. Sediakan materi dan
berulang pengetahuan media Pendidikan
Kesehatan
klien
4. Jadwalkan Pendidikan
meningkat Kesehatan sesuai
kesepakatan
dengan
5. Berikan kesempatan
kriteria hasil untuk bertanya
Edukasi
:
6. Jelaskan factor resiko
1. perilaku yang dapat
mempengaruhi Kesehatan
sesuai
7. Ajarkan perilaku hidup
anjuran bersih dan sehat
meningkat 8. Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
2. varbalisasi
meningkatkan perilaku
minat dalam hidup bersih dan sehat
belajar
meningkat
3. kemampuan
dalam
menjelaskan
pengetahuan
tentang
suatu topik
meningkat
4. perilaku
sesuai
pengetahuan
meningkat
5. pertanyaan
tentang
masalah
yang di
hadapi
menurun

IMPLEMENTASI
Senin, 1 Januari 2024 jam 11.00 wita
No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
1 Senin, 01 januari Observasi DS :
5. memonitor pola nafas
2024  klien mengeluh sesak dan batuk
(frekuensi, kedaleman,
Jam 14.30 wita usaha nafas)
6. memonitor bunyi nafas DO :
tambahan (mis, mengi,  Pasien tampak berbaring di tempat tidur
wheezing, ronkhi)
7. memonitor sputum (jimlah,  Klien tampak menggunakan selang oksigen
warna, aroma)
dengan canula 4 lpm
therapeutic
8. mempertahankan kepatenan  Adanya suara nafas tambahan : ronkhi
jalan nafas dengn head-tilt
dan chin-lifft (jaw-thrust TTV
juka curiga trauma TD : 145/85mmhg
servikal)
9. memposisikan semi-fowler Nadi : 83x/menit
atau fowler Rr : 23x/menit
10. memberikan minum hangat
11. melakukan fisiotrapi dada, T : 36,7’c
jika perlu
12. memberikan oksigen SPO2 : 98% dengan O2 4lpm
edukasi A :Masalah belum teratasi
13. menganjurkan asupan
cairan 2000ml/hari, jika
tidak kontraindikasi P : Intervensi dilanjutkan
14. mengajarkan Teknik batuk
efektif  monitor pola pernafasan
kalaborasi
berkalaborasi pemberian  identifikasi adanya bunyi nafas tambahan
bronkodilator, ekspetoran,
mukolitik, jika perlu  observasi tanda-tanda vital
 mempertahankan jalan nafas yang paten
 berikan posisi semi fowler atau fowler
 kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
O2
 anjurkan untuk tetap melakukan teknik
relaksasi
 anjurkan untuk tetap malakukan teknik
batuk efektif yang benar

2 Senin, 01 januari Observasi S:


17. mengidentifikasi pola
2024 5. Klien mengatakan saat sakit tidurnya
aktivitas dan tidur
Jam 14.30 wita 18. mengidentivikasi factor terganggu dikarenakan terbangun akibat
penggangu tidur (fisik dan/
sesak
fisikologis)
19. mengidentifikasi makanan 6. Klien dan keluarganya mengatakan tidurnya
dan minuman yang
terganggu karena terkadang sesak muncul
menggangu tidur (mis,
kopi, teh, alcohol, makan kembali
mendekati waktu tidur,
7. Klien mengatakan saat sakit setelah bangun
minum banyak air sebelum
tidur) tidur masih merasa letih,badan terasa lemas
20. mengidentivikasi obat tidur
yang di komsumsi O:

terapeutik
21. memodifikasi lingkungan  Klien tampak berbaring ditempat tidur
(mis, pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras,  Klien tampak lemah
dan tempat tidur)  Klien ampak susah untuk memulai tidur dan
22. membatasi waktu tidur
siang, jika perlu mempertahankan tidurnya
23. memfasilitasi  Tidur klien sehari hanya smpai 4 jam .
menghilangkan stress
sebelum tidur Td : 145/85mmhg
24. menetetapkan jdwal tidur Nadi : 83x/m
rutin
25. melakukan prosedur untuk Rr : 23x/m
meningkatkan kenyamanan T : 36,7’c
(mis, pijat, pengaturan
posisi, terapi akupuntur)
26. menyesuaikan jadwal SPO2 : 98% dengan O2 4lpm
pemberian obat dan/atau
Tindakan untuk nenujang A : Masalah belum teratasi
siklus tidur-terjaga
edukasi
27. menjelaskan pentingnya P : Intervensi dilanjutkan
tidur cukup selama sakit
28. menganjurkan menepati  identifikasi pola aktivitas dan tidur
kebiasaan waktu tidur
 identifikasi faktor pengganggu tidur
29. menganjurkan menghindari
makanan/minuman yang  observasi tanda-tanda vital
mengganggu tidur
30. mengajarkan factor-faktor  odifikasi lingkungan yang nyaman untuk
yang berkontribusi tidur
terhadap ganguan pola tidur
(mis, pisikologis, gaya  sesuaikan jadwal pemberian obat dengan
hidup, sering berubah shift
berkerja) jam tidur
 mengajarkan relaksasi otot
 Jelaskan pentingnya tidur saat sakit
autogenic atau cara
 Anjurkan klien minum air hangat sebelum
nonfarmakologis lainya
tidur

3 Senin, 01 januari Observas S:


9. mengidentifikasi kesiapan
2024  Klien mengatakan tidah tahu tentang penyakit
dan kemampuan menerima
Jam 14.30 wita informasi yang di deritanya
10. mengidentifikasi factor-
faktor yang dapat  Klien mengatakan belum mengetahui tentang
meningkatkan dan perawatan penyakitnya agar tidak kambuh
menurunkan
motivasiperilaku hidup O :
bersih dan sehat  Ketika bingung ketika ditanya tentang faktor

Terapeutik resiko kekambuhan penyakitnya


11. menyediakan materi dan  Klien tanpak bertanya-tanya tentang kondisinya
media Pendidikan
Kesehatan saat ini
12. menjadwalkan Pendidikan Td : 145/85mmhg
Kesehatan sesuai
kesepakatan Nadi : 83x/m
13. memerikan kesempatan Rr : 23x/m
untuk bertanya
Edukasi T : 36,7’c
14. menjelaskan factor resiko SPO2 : 98% dengan O2 4lpm
yang dapat mempengaruhi
Kesehatan A : Masalah teratasi sebagian
15. mengajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat P : intervensi dilanjutkan
 mengajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat

Selasa , 02 Januari 2024 Jam 15.00 wita


No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
1 Selasa, 02  memonitor pola pernafasan S:
januari 2024  Klien mengatakan sesaknya sedikit
 mengidentifikasi adanya
berkuang namun masi terasa
Jam 15.00 wita bunyi nafas tambahan  Klien mengatakan sudah melakukan
 mengobservasi tanda-tanda relaksasi nafas dalam
vital  Klien mengatakan dengan posisi setengah
duduk lebih enak untuk bernafas .
 mempertahankan jalan nafas
yang paten O:
 memberikan posisi semi  Klien tampak lebih nyaman dan releks
 O2 nasal 4lpm
fowler atau fowler
TTV
 berkolaborasi dengan dokter TD : 141/81 mmHg
dalam pemberian O2 S : 36,2°c
N : 98x/menit
 mengajarkan teknik relaksasi
RR : 22x/menit
 mengajarkan batuk efektif SPO2 : 100%

A: Masalah teratasi Sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

2 Selasa, 02  mengidentifikasi pola S :


januari 2024 aktivitas dan tidur 8. Klien mengatakan tidur lebih nyaman meski
Jam 15.00 wita  mengidentifikasi faktor masih sering terbangun
pengganggu tidur
O:
 mengobservasi tanda-tanda
vital  Klien tampak lebih segar
 memodifikasi lingkungan  Tidur klien +- 5 jam
yang nyaman untuk tidur Td : 141/81mmhg
 menyesuaikan jadwal Nadi : 98x/m
pemberian obat dengan jam Rr : 22x/m
tidur T : 36,2’c
 menjelaskan pentingnya tidur
SPO2 : 100% terpasang O2 nasal 4lpm
saat sakit
 mebganjurkan klien minum
A : Masalah teratasi sebagian
air hangat sebelum tidur
P : intervensi di lanjutkan

3 Selasa, 02 16. mengidentifikasi kesiapan S:


dan kemampuan menerima
januari 2024  Klien mengatakan tahu tentang penyakit yang
informasi
Jam 15:00 17. mengidentifikasi factor- di deritanya
faktor yang dapat
meningkatkan dan  Klien mengatakan sudah paham dengan
menurunkan penjelasan yang di jelaskan perawat
motivasiperilaku hidup
bersih dan sehat O:
18. menyediakan materi dan  Klien tanpak paham tentang penjelasan perawat
media Pendidikan Kesehatan
19. menjadwalkan Pendidikan  Klien tanpak mengerti tentang kondisinya saat
Kesehatan sesuai ini
kesepakatan
20. memerikan kesempatan Td : 141/81mmhg
untuk bertanya
Nadi : 98x/m
21. menjelaskan factor resiko
yang dapat mempengaruhi Rr : 22x/m
Kesehatan
T : 36,2’c
22. mengajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat SPO2 : 100% dengan O2 4lpm
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan mandiri

EVALUASI
Hari/tgl/jam Evaluasi Paraf
1 Rabu, 03 januari S:
2024 jam 10.00  Klien mengatakan sesaknya sedikit berkuang namun masi terasa
wita  Klien mengatakan sudah melakukan relaksasi nafas dalam
 Klien mengatakan dengan posisi setengah duduk lebih enak untuk
bernafas .

O:
 Klien tampak lebih nyaman dan releks
 O2 terlepas
TTV
TD : 140/74 mmHg
S : 37,0°c
N : 87x/menit
RR : 20x/menit
SPO2 : 99%

A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan pasien pulang

2 Rabu, 03 januari S:
2024 jam 10.00 9. Klien mengatakan tidur lebih nyaman
wita
O:
 Klien tampak lebih segar
 Tidur klien +- 6 jam
Td : 140/74mmhg
Nadi : 87x/m
Rr : 20x/m
T : 37,0’c

SPO2 : 99% tanpa O2

A : Masalah teratasi

P : intervensi di hentikan pasien pulang

3 Rabu, 03 januari S:
2024 jam 10.00  Klien mengatakan tahu tentang penyakit yang di deritanya
wita  Klien mengatakan sudah paham dengan penjelasan yang di jelaskan perawat
O:
 Klien tanpak paham tentang penjelasan perawat
 Klien tanpak mengerti tentang kondisinya saat ini
Td : 140/74mmhg
Nadi : 87x/m
Rr : 20x/m
T : 37,0’c
SPO2 : 99% tanpa O2
A : Masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan mandiri, pasien pulang

Anda mungkin juga menyukai