KASUS 1
DISUSU OLEH
KELOMPOK 1 :
Seorang anak perempuan berusia 3 tahun datang ke Puskesmas Suka Makmur dengan keadaan
lemah. Ibu anak tersebut mengatakan bahwa anaknya mencret dan muntah sejak tadi malam.
Pada saat perawat melakukan pengkajian pada anak tersebut didapatkan suhu 39,30C, nadi 100
x/menit, respirasi 25x/mnit, mata tampak cowong, turgor kulit lambat, anak tampak rewel.
Dokter menyarankan agar anak tersebut dirawat untuk mndapatkan penanganan yang lebih
intensif. Setelah beberapa saat dokter menginstruksikan kepada perawat untuk menyiapkan
beberapa specimen untuk dilakukan pemeriksaan
Kata sulit :
1. Mata cowong
2. Turgor kulit
1. Mata cowong
Apa penyebab mata cowong?
2. Turgor kulit
Apa itu turgor kulit?
Berapa normal turgor kulit?
Apakah turgor kulit jelek menandahkan orang dehidrasi?
1. Mata cowong
Apa penyebab mata cowong?
Mata cowong adalah mata yang tanpak cekung yang disebabkan
penerunan jumlah normal vitreo humor pada mata(fairuzrabbani 2012)
2. Turgor kulit
Apa itu turgor kulit?
Turgor kulit merupakan tanda yang dinilai untuk menentukan apakah
terjadi kehilangan cairan pada tubuh atau dehidrasi, keadaan normal turgidiitas
dan ketegangan dalam suatu sel hidup. Turgor kulitnormal akan kembali dalam
waktu < 2 detik jika ditarik ( Dammanik 2010).
Berapa normal turgor kulit?
Normal turgor kulit adalah sekitar 2-3 menit ( jurnal medika vaterinaria 2016)
Apakah turgor kulit jelek menandahkan orang dehidrasi?
Jika turgor kulit kita jelek menandakan terjadinya dehidrasi berat.
PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur : 3 Tahun
Agama : ...........................................................................................
Status :
Pendidikan :
Pekerjaan : ............................................................................................
Alamat : ..........................................................................................
Tanggal Masuk :
Nama : ............................................................................................
Umur : .............................................................................................
Pekerjaan : .............................................................................................
Alamat : .............................................................................................
2. Status Kesehatan
Seorang anak perempuan datang ke puskesmas suka makmur dengan keadaan lemah. dan ibu
anak tersebut megatakan bahwa anakya mnecret dan muntah sejak tadi malam
Tidak ada
b. Pola Nutrisi-Metabolik
c. Pola Eliminasi
1) BAB
2) BAK
KemampuanPerawatanDiri 0 1 2 3 4
Makandanminum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alatbantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain danalat, 4: tergantung total
e. Pola kognitif dan Persepsi.................................................................................................
f. PolaPersepsi-Konsepdiri....................................................................................................
h. Pola Peran-Hubungan
.................................................................................................................................................
i. Pola Seksual-Reproduksi
k. Pola Nilai-Kepercayaan
.......................................................................................................................................................
4. Pengkajian Fisik
Tingkat kesadaran :
GCS :
c. Keadaan fisik
b. Dada : simetris
- Pernapasan :
d. abdomen :...................................................................................................................
e. Genetalia :
f. Integumen :
g. Ekstremitas :
- Atas : ..............................................................................................................................
- Bawah : ...........................................................................................................................
h. Neurologis :
d. Pemeriksaan Penunjang
5. ANALISA DATA
Suhu badan pasien adalah 39,30C, sedangkan suhu tubuh normal pada anak rata
37. Dapat dilihat bahwa pasien di scenario mengalami peningkatan suhu tubuh.
Nadi 100Xmenit
Denyut nadi normal untuk anak usia 1-6 tahun adalah 75-160x/menit jadi denyut
nadi pada pasien tersebut masih dalam keadaan normal.
RR 25x/menit
Respiratory rute normal pada anak usia 1-6 tahun adalah 20-26 kali permenit. Jadi
respiratory rute pada pasien masih dalam keadaan normal.
Diare sekrotorik terjadi ketika mukosa usus secara langsung mensekresi cairan
dan elektrolit ke dalam feses. Diare ini mungkin disebabkan oleh inflammatory bowel
atau stimulus kimiawi pada mukosa usus.
Dire osmotic disebabkan karena malabsorbsi suatu subtansi yang dimakan yang
manarik air ke lumes usus, contohnya intoleransi laktosa, yang bisa terjadi pada
malabsirobsi karena cedera usus atau mal digesti ( insufisiensi pancreas ) ( Marcdante,
2011). Selain itu, golongan laksatif yang tidak dapat diserap seperti polietilenglikol,
Mg(OH)2 (obat maag) yang menyebabkan diare osmotic .
Selain itu diare yang sering terjadi pada anak usia dini yaitu diare fungsional,
yang dikenal sebagai toddler’s diarrhea. Keadaan ini didefinisikan sebagai BAB saat
masa tumbuh kembang anak dengan peningkatan berat badan yang normal, karena
asupan karbohidrat.minuman manis yang banyak sehingga melebihi kapasitas absorbsi
anak. Hal ini dapat membaik dengan pengurangan minum atau mengganti jenis makanan.
1. Anamnesis
Pada anamnesis perlu ditanyakan hal-hal sebagai berikut : lama diare atau
mencret, frekuensi, volume, konsistensi tinja, warna, bau, ada atau tidaknya
lendir dan darah.Bila disertai muntah di tanyakan volume frekuensinya.
Ditanyakan apakah anak menderita demam atau penyakit lainya. Ditanyakan
juga riwayat kencing anak dalam 6-8 jam terakhir. Makanan dan minuman
yang di diberikan selama mencret, atau tindakan ibu selama anak mengalami
diare. Apakah ibu memberikan anak oralit, membawah berobat ke puskesmas
atau ke Rumah Sakit dan ditanyakan obat-obatan yang diberikan serta wirayat
imunisasinya.
2. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik perluh di periksa : berat badan, suhu tubuh, frekuensi
denyut nadi, pernapasan serta tekanan darah. Selain itu perlu dicari tanda-
tanda dari dehidrasi. Pernapasan cepat dan dalam indikasi adanya asidosis
metabolic. Diperksa juaga apakah bising usus meningkat atau tidak.
Pemeriksaan ekstremitas dilakukan untuk menentukan perfusi dan capillary
refill dapat juga digunakan untuk menentukan derajat dehidrasi. Klarifikasi
dehidrasi berdasarkan WHO maka dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Dehidrasi ringan
Tidak ada keluhan atau gejala yang melonjat. Tandanya anak terlihat agar
lesu, haus, dan agak rewel.
b. Dehidrasi sedang
Gelisa, cengeng
Kehausan
Mata cekung
Turgor kulit lambat
c. Dehidrasi berat
5. Obat-obatan.
Penggunaan oabt-oabtan seperti antidiare (Loperamide dan
golongan opiate lainya atau antikolinergik) tidak dianjurkan
pada anak-anak. Namun penggunaan antibiotic boleh diberikan
pada keadaan tertentu seperti:
Pasien dengan imunokompromise.
Diare akut disebabkan oleh shigella, vibrio cholera, dan
bakteri yang memproduksi enteroinvasif dan
enteropatogenik seperti E. coli dan clostridium .
Beberapa kasus yang disebabkan oleh campylobacter,
yersinia dan salmonella pada anak-anak dengan kondisi
bakterimia atau pada anak yang kurang dari 3 bulan.
D. KOMPLIKASI
Biasanya besar komplikasi yang terkait dengan diare adalah berkaitan
dengan keterlambatan dalam diagnosis dan penundaan pemberian terapi yang
sesuai. Tanpa rehidrasi awal dan tepat, banyak anak yang diare akut akan
berkembang menjadi dehidrasi dengan berbagai komplikasi yang terkait
seperti keseimbangan asam basa , omolalitas plasma, volume intravascular,
elektrolit ( natrium, kalium, magnesium,fosfat).
Hal ini merupakan komplikasi yang dapat mengancam jiwa pada bayi dan
anak-anak. Terapi yang tidak sesu dapat menyebabkan perpanjangan episode
diare, dengan komplikasi berupa malnutrisi dan komplikasi lainnya yang
menyertai infeksi sekunder dan defisiensi mikronutrien ( zat besi, zinc). Di
Negara berkembang, bakteremia merupakan komplikasi yang paling banyak
ditemukan pada anak malnutrisi dengan diare.
KESIMPULAN
Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa darah
atau lendir dalam tinja. Atau dapat diartikan sutu kondisi buang air besar yang tidak
normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai
atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada
lambung atau usus. Diare dapat disebabkan melalui berbagai mekanisme patofisiologi.
Beberapa penyebab yang sering menyebabkan diare pada anak antara lain bakteri, virus,
parasite dan jamur serta diare kerena antibiotic dan malabsorbsi. Untuk mendiagnosis
daire pada anak diperlukan anamnesis maupun heteroanamnesis yang lengkap serta
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan tinja dan kultur.
Dari hasil pengkajian yang telah kami lakukan maka kami mindiagnosis anak
pada kasus tersebut mengalami diare akut dan dehidrasi sedang.
Daftar pustaka