DI RUANG ZAITUN II
Oleh:
2019-2020
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN A (45 TAHUN)
DI RUANG ZAITUN II
A. IDENTITAS
Tanggal masuk : 29 Desember 2019
Tanggal pengkajian : 30 Desember 2019
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
No. Rekam Medis : 716445
Tempat, Tanggal Lahir : 16 juli 1972
Umur : 47 Tahun
Ruang Rawat Inap : Zaitun II kamar 1C
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Buruh
Suku : Sunda
Bahasa : Indonesia
Alamat : JL. Manggahang baleendah
Pembiayaan Kesehatan : BPJS Non PBI
Kelas Ruangan : Kelas 2
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. R
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Sunda
Hubungan dengan pasien: Istri
Bahasa : Sunda
Alamat : JL.Manggahang Baleendah
C. PENGELOLAAN PASIEN
Index 0 1 2 3 Keterangan
Makan,Minum 2 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
Mandi 0 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Perawatan diri 0 0 : Tergantung orang lain
(grooming
) 1 : Mandiri
Berpakaian 2 0 : Tidak mampu
(dressing) 1 : Dibantu
2 : Mandiri
BAB (bladder) 2 0 : Inkontinensia
(tidak teratur/ perlu enema)
1 : Kadang inkontinensia
(sekali seminggu)
2 : Kontinensia (teratur)
BAK (bowel) 2 0 : Inkontinensia
(pakai kateter/terkontrol)
1 : Kadang inkontinensia
(maks 1 x 24 jam)
2 : Kontinensia (teratur)
Transfer 2 0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan alat dan 2 orang
2 : Butuh bantuan kecil
3 : Mandiri
Mobilitas 3 0 : Imobile
1 : Menggunakan kursi roda
2 : Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 : Mandiri
Penggunaan 1 0 : Tergantung bantuan orang lain
toilet 1 : Membutuhkan bantuan tapi beberapa hal
dilakukan sendiri
2 : Mandiri
Naik turun 2 0 : Tidak mampu
tangga 1 : Membutuhkan bantuan
2 : Mandiri
Total Score 16 Ketergantungan ringan
Keterangan :
20 : Mandiri
= = 0,28 = 1 perawat
Jam kerja efektif per shift 7
Kesimpulan :
a. Identifikasi pasien
d. Safety Surgery
Pasien Tn. A dilakukan operasi
e. Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi yang dilakukan di RSUD Al- Ihsan adalah
dengan menerapkan cuci tangan 6 langkah dan 5 momen dengan
menggunakan air mengalir pakai sabun atau menggunakan
hand rub. Di ruangan pasien telah tersedia tempat sabun cuci
tangan di wastafel, sedangkan hand rub didinding lobi perawatan
didepan bed pasien. Pada saat orientasi Tn.A dan keluarganya
diajarkan cara cuci tangan 6 langkah.
Mandiri (4) 4
Immobile (1) 1
Sangat terbatas (2) 2
Mobilitas
Agak terbatas (3) 3
Baik (4) 4 4 4
Selalu (1) 1
Sering (2) 2
Inkontinensia
Kadang (3) 3
Tidak (4) 4 4 4
Skor Total 19 19
Keterangan Skor :
6. Pengkajian Nyeri
Pada saat dikaji dan selama perawatan, pasien mengeluh adanya
nyeri. Skala nyeri 4 dari 10 menggunakan Numeric Rating scale
Klasifikasi Pasien
Jumlah
Minimal Parsial Total
Pasien
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
Dst
a. Pagi 7 pasein
Minimal care : 4 x 0,17 = 0,68
Parsial care : 3 x 0,27 = 0,81
Total care : 0 x 0,36 = 0 1,49= 1 perawat
b. Siang 7 pasien
Minimal care : 4 x 0,14 = 0,56
Parsial : 3x 0.15 = 0,45
Total : 0x 0,30 =0 1,01 = 1 perawat
c. Malam 7 pasien
Minimal care : 4 x 0,07 = 0,028
Parsial care : 3 x 0,10 = 0,3
Total : 0 x 0,20 =0 0,3= 1 perawat
ketergantungan:
1. Minimal care : 4 pasien
2. Parsial Care : 3 pasien
3. Total Care : 0 pasien
A. Berdasarkan jumlah jam perawatan
1. Ketergantungan minimal : 4x2/8=1
2. Ketergantungan parsial : 3x4/8=1,5
3. Ketergantungan Total : 0x6/8= 0 =0
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan adalah 3 perawat + 1 karu + 3 Katim + 2
cadangan = 9
3+ 1+0,81+1+3=8,81 (9 PERAWAT)
Jadi total kebutuhan tenaga perawat di ruang Zaitun II
adalah 9 perawat
9. Kebutuhan Logistik
Total
Penggunaan Harga
No Tindakan Satuan
Logistik 24/12 25/12 26/12
Biaya
1. Administrasi 85.000
1 Leafleat 1
2 Obat-obatan 1
3 Surat Kontrol 1
b. Kepuasan pasien
Pasien dan keluarga mengatakan faham dan senang telah
diingatkan untuk menjaga kesehatan saat di rumah nanti
2. Treatment (pengobatan)
Menjelaskan kepada pasien untuk istirahat pasca rawat di rumah sakit, jangan
terlalu kelelahan. Apabila pasien mengalami masalah yang gawat seputar
kesehatannya lebih baik dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat agar mendapatkan
pengobatan segera.
1) Hambatan / tantangan
Orientasi dilakukan sebagian, perawat lebih fokus untuk
melakukan dokumentasi penerimaan pasien baru di rekam
medis dan melakukan kolaborasi dengan dokter jaga
ruangan.
2) Faktor pendukung
Orientasi yang tidak lengkap dimungkinkan karena adanya
kekurangtahuan perawat tentang standar prosedur
operasional penerimaan pasien serta pentingnya informasi
dan komunikasi terhadap pasien.
2) Faktor pendukung
Keungkinan hal ini terjadi karena ketidakfahaman perawat
dalam pengangkatan diagnosa keperawatan juga kurang
pahamnya perawat terhadap standar asuhan keperawatan
yang berlaku diruangan.
b. Faktor pendukung
Beberapa faktor yang mendukung terhadap hambatan diatas antara
lain: