RUTENG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 Ruteng, Manggarai, NTT, 86518
Tlp. (0385) 22305; Fax (0385) 21097; Email: unika@unikastpaulus.ac.id
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Tn.F
Umur : 19 Tahun
Agama : Katolik
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Suku bangsa : WNI
Alamat : Wae Reca,Cibal Barat
Tanggal Masuk : 09 Oktober 2023
Tanggal Pengkajian : 10 Oktober 2023
No. Register : 251036
Diagnose medis : CKS
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.M
Umur : 39 Tahun
Hub. Dengan pasien : Ayah Pasien
Pekerjaan : Petani
Alamat : Wae Reca,Cibal Barat
2. Status Kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
1) Keluhan utama (saat MRS dan Saat ini):
Klien mengatakan nyeri bagian wajah
P : Luka akibat jatuh motor
Q : Nyeri tertusuk-tusuk
R: : Bagian wajah
S : 5 (Nyeri sedang)
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS
RUTENG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 Ruteng, Manggarai, NTT, 86518
Tlp. (0385) 22305; Fax (0385) 21097; Email: unika@unikastpaulus.ac.id
T : Hilang timbul
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan saat ini:
Pasien datang diantar oleh keluarga dengan keluhan nyeri kepala setelah
mengalami kecelakaan, luka robek pada hidung 3 cm dan pada bibir
bagian atas 3 cm, terdapat memar pada pipi kanan, bengkak pada mata kanan
bagian bawah akibat kecelakaan saling tabrak. Pasien sempat kejang setelah
perawatan luka 15 detik.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya:
Upaya yang dilakukan yaitu keluarga membawanya ke RS
b. Status kesehatan masa lalu
1) Penyakit yang pernah dialami:
Klien mengatakan pernah mengalami batuk dan flu
2) Pernah dirawat:
Pasien mengatakan belum pernah dirawat di RS
3) Alergi:
Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol dll):
Pasien mengatakan biasa merokok dan alkohol
c. Riwayat penyakit keluarga:
Pasien mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang mengalami penyakit
bawaan
d. Diagnose medis dan therapy:
CKS dan terapi yang didapatkan adalah:
Infus NS RL 20 Tpm
Cefriaxone 2x1 gram IV
Omeprazole 2x40 mg IV
Antrain 3x1 gram IV
Citicolin 2x100 mg IV
Kalnex 3x500 mg IV
3. Pola Kebutuhan Dasar (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a. Pola persepsi dan manajemen Kesehatan (sebelum sakit dan setelah sakit):
Pasien mengatakan bahwa semua yang terjadi merupakan sebuah kecelakaan
b. Pola nutrisi metabolic (sebelum sakit dan setelah sakit):
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS
RUTENG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 Ruteng, Manggarai, NTT, 86518
Tlp. (0385) 22305; Fax (0385) 21097; Email: unika@unikastpaulus.ac.id
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit: bagaiman kemampuan pasien melakukan aktivitas: pasien
mengatakan sebelum sakit pasien mampu melakukan aktifitas secara mandiri
Saat sakit: apakah ada keluhan misanya ketidakmampuan utk melakukan
aktivitas/latihan tsb:
Pasien mengatakan masih bisah melakukan aktifitas seperti biasanya
e. Pola kognitif dan persepsi (pengetahuan pasien ttg keadaan atau ttg sakitnya)
Sebelum sakit: pasien tidak mengetahui akan mengalami kecelakaan
Selama sakit: pasien menerima diri bahwa tubuhnya memerlukan perawatan
yang lebih lanjut akibat dari kecelakaan
f. Pola persepsi-konsep diri: (terkait bgm pandangan pasien ttg konsep dirinya)
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS
RUTENG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 Ruteng, Manggarai, NTT, 86518
Tlp. (0385) 22305; Fax (0385) 21097; Email: unika@unikastpaulus.ac.id
Sebelum dan sesudah : pasien dapat berkomunikasi baik dengan orang lain
bahkan selama sakit pasien sering berkomunikasi dengan ayah dan
saudarinya
g. Pola tidur dan istirahat
- Sebelum sakit : bgm kebiasan tidur dan pola tidur pasien (lihat materi ttg
istirahat dan tidur: pasien mengatakan sebelum sakit pola tidur pasien
normal yaitu 7 jam
- Saat sakit : apakah pola tersebut berubah? Bdk dg keadaan sblm sakit:
Pasien mengatakan sejak sakit pola tidurnya mulai terganggu ketika pasien
mengalami nyeri
h. Pola peran-hubungan
Bgm hubungan pasien dengan keluarganya?
Pasien mengatakan untuk hubungan dengan keluarga semuanya baik
i. Pola seksual-reproduksi
- Sebelum sakit dan Saat sakit : -
j. Pola toleransi stress-koping (bgm kebiasaan pasien Ketika dia mengalami
maslah/stress dan bagaiman cara mengatasi stress tersebut):
Pasien mengatakan ketika memilki masalah dia selalu menceritakan masalah
tersebut terhadap orang tua ataupun teman dekatnya.
k. Pola nilai-kepercayaan: tanyakan ttg bgm kebiasaan terkait berdoa, nilai yg
dianut pasien.
Pasien mengatakan selalu berdoa agar selalu diberikan kesehatan
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Sedang
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15 mata : 4 verbal : 5 psikomotor : 6
b. Antropometri; BB : 58 TB: 168 IMT : 20,56
c. Pengukuran balance cairan
Input (minum+infuse NS+obat)
( 1500+1500+100)=3100 cc/24 jam
Output (urine/1500)+30=1530cc/24 jam
IWL= 58 kg x 10 cc/24 jam=580 cc
Total cairan keluar=output+IWL
=1530+580=2.110cc/24 jam
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS
RUTENG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 Ruteng, Manggarai, NTT, 86518
Tlp. (0385) 22305; Fax (0385) 21097; Email: unika@unikastpaulus.ac.id
Total balance:
=Input-output
=3100-2.110=990 cc/24 jam
d. Tanda-tanda vital
Nadi = 93 %
Suhu = 36,5
TD = 110/70 mmHg
RR = 24
MAP = 83 mmHg
e. Keadaan fisik
1) Kepala dan leher :
Inspeksi :rambut tampak bersih, terdapat lebam pada mata, konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, leher terpasang neck kolar, terdapat luka
jahitan pada area wajah dengan ukuran 3 cm.
Palpasi : tidak ada benjolan, ada nyeri tekan
Perkusi : - :-
Auskultasi: -
2) Dada :
Paru
- Inspeksi : simetris, tidak ada bendungan vena pada dinding dada, tidak
ada jejas
- Palpasi : Adanya getaran suara , tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : sonor
- Auskultasi :vesikular
Jantung:
- Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : Pekak
- Auskultasi : Irama reguler
3) Payudara dan ketiak :
- Inspeksi : ketiak tampak bersih, tidak ada benjolan pada payudara
- Palpasi : tidak ada benjolan pada payudara dan ketiak
- Perkusi : -
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS
RUTENG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 Ruteng, Manggarai, NTT, 86518
Tlp. (0385) 22305; Fax (0385) 21097; Email: unika@unikastpaulus.ac.id
- Auskultasi: -
4) Abdomen :
- Inspeksi : Simetris untuk keempat kuadran, tidak terdapat lebam dan luka
lecet
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Timpani
- Auskultasi: bising usus 18x/menit
5) Genetalia :
- Inspeksi : tampak bersih (pasien mengatakan mandi 3xsehari)
- Palpasi : -
- Perkusi : -
- Auskultasi: -
6) Integument :
- Inspeksi : warna kulit kuning langsat, ,luka robek pada area hidung dan
bibir, bengkak pada mata kanan bagian bawah, memar pada pipi kanan
- Palpasi : teraba hangat, CRT: < 2 detik
- Perkusi : -
- Auskultasi: -
7) Ektremitas :
- Atas : kaji kekuatan ototnya
- Bawah : 5 5
5 5
8) Neurologis :
- Status mental dan emosi :
Pasien tampak tenang ketika diajak berinteraksi
- Pengkajian saraf cranial : -
- Pemeriksaan reflek : -
f. Pemeriksaan penunjang
1) Data laboratorium yang berhubungan
Hari jumat,10 oktober 2023:
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Urea S 27,8 Mg% 10-50 mg%
Creatinin 0,9 Mg% 0,6-1,1 mg%
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS
RUTENG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 Ruteng, Manggarai, NTT, 86518
Tlp. (0385) 22305; Fax (0385) 21097; Email: unika@unikastpaulus.ac.id
2) Pemeriksaan diagnostik
Sebutkan jenis pemeriksaan, hari, tanggal dan jam pemeriksaan, interpretasi
hasil pemeriksaan:
5. Terapi
Obat Gol Indikasi Efek Samping
Ceftriaxone Antibiotik gol Mencegah pertumbuhan Eosinofilia, trombositosis,
sefalosporin bakteri penyebab diare dan leukopenia
infeksi didalam tubuh
Antrain Non steroidal anti Mengurangi rasa nyeri Hipersensitivitas atau
inflamatori durgs kemerahan pada kulit
Citicolin Nootropik dan Meningkatkan daya Bradikardi, pusing, ruam
neurotonik ingat kulit
Fenitolin Antikonvulsan Untuk mengendalikaan Pusing, tremor,
kejang insomnia,gangguan saluran
cerna
Omeprazole Proton Pump Tukak lambung Sakit kepala,
Inhibitor
kalnex Anti fibrinolitik Untuk mengurangi Mual, muntah, diare,
pendarahan mengantuk
Infus RL 20 Suplemen mineral Mengembalikan Detak jantung cepat,
tpm keseimbangan elektrolit demam, gatal-gatal atau
pada dehidrasi ruam
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS
RUTENG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 Ruteng, Manggarai, NTT, 86518
Tlp. (0385) 22305; Fax (0385) 21097; Email: unika@unikastpaulus.ac.id
6. Analisa Data
A. Tabel analisa data
Data Etiologi Masalah
DS: Faktor penyebab Nyeri akut
Pasien mengatakan nyeri ( kecelakaan)
diarea wajah dan leher
P:Luka akibat jatuh
motor Terbentuknya massa
Q: Nyeri tertusuk-tusuk
R :: Bagian wajah massa menekan
S : 5 (Nyeri sedang) jaringan sekitar
T : Hilang timbul
DO: penekanan serabut saraf
Ku:sedang
Pasien tampak meringis sensitivitas
Skala nyeri 5 ujung saraf nyeri
Kesadaran: cm
Akral hangat Nyeri akut
Nampak udema palpebra
kiri dan kanan
Luka pada daerah
hidung dan bibir kurang
lebih 3 cm
Terpasang neck collar
TTV:
TD: 100/60 mmHg
SPO2: 97%
N: 95 x/m
S: 36,6˚c
DS: faktor penyebab Gangguan integritas
Pasien mengatakan nyeri kulit
bagian leher dan wajah terjadi peradangan
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS
RUTENG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 Ruteng, Manggarai, NTT, 86518
Tlp. (0385) 22305; Fax (0385) 21097; Email: unika@unikastpaulus.ac.id
D. Implementasi keperawatan
Hari/ No Tindakan keperawatan Evaluasi (SOAP) Ttd
tgl/ Dx
jam
10/1 1 Melakukan TTV S:
0/23 TD: 100/70 Pasien mengatakan
08.00 N: 89 masih nyeri diarea
- SPO2: 95% muka dan leher
14.00 S: 36,9 O:
RR: 20 Ku: sedang
Mengobservasi ku dan keluhan utama Kesadaran :CM
Mengidentifikasi skala nyeri Pasien tampak
Merapikan tempat tidur dan mengatur meringis
posisi pasien Akral hangat
Mengganti cairan dan injeksi iv TD: 130/80 mmHg
Melayani obat siang N: 85x/m
SPO2: 96%
A:
Nyeri akut
P:
Manajemen nyeri
dilanjutkan
08.00 2 Melakukan TTV S:
- TD: 100/70 Pasien masih mengeluh
14.00 N: 89 nyeri bagian wajah dan
SPO2: 95% leher
S: 36,9 O:
RR: 20 Pasien tampak
Mengkaji ku dan keluhan utama pasien meringis
Merawat luka Nampak udema
palpebra kiri dan kanan
Luka pada daerah
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS
RUTENG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 Ruteng, Manggarai, NTT, 86518
Tlp. (0385) 22305; Fax (0385) 21097; Email: unika@unikastpaulus.ac.id