DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI
“Mikrobiologi Kesehatan”
Disusun Oleh:
Kelompok 5
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Mikrobiologi Kesehatan” ini dengan seksama dan tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Makalah ini disusun dengan maksud untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Dasar-dasar Mikrobiologi serat untuk menambah pengetahuan dari pembaca.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Tuti Lestari selaku dosen mata kuliah
Dasar-dasar Mikrobiologi yang telah membimbing kami serta ucapan terimakasih kami
ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.
Kami berharap agar makalah ini dapat diterima dan bermanfaat khususnya bagi mahasiswa dan
pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber pengetahuan dan bahan pembelajaran.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan. Untuk itu, kami meminta maaf atas segala keterbatasan waktu dan kemampuan
kami dalam menyelesaikan makalah ini. Segala kritik dan saran yang membangun dari rekan-
rekan dan dosen senantiasa kami harapkan demi peningkatan kualitas makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. 3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Insulin mutlak diperlukan oleh manusia. Insulin merupakan hormon polipeptida yang
dihasikan oleh pulau-pulau langerhans dipankreas yang berfungsi mengatur metabolisme
karbohidrat.dalam makanan dikomfersi menjadi glukosa monosakarida, karbohidrat pokok
dalam darah. Beberapa karbohidrat seperti fruktosa dan selulosa dapat digunakan sebagai
energi sel namun tidak dikomfersi menjadi glikosa dan tidak berpatisipai dalam mekanisme
pengaturan metabolisme glukosa.
Insulin dilepaskan oleh sel beta ( sel β ) pada pankreas sebagai respon naiknya kadar
glukosa darah, pada saat setelah makan. Insulin memungkinkan sel-sel tubuh mengabsorbsi
glukosa dari darah untuk digunakan sebagai sumber energi, diubah menjdi molekul lain yang
diperlukan, atau untuk disimpan. Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama konfersi glukosa
menjdi glikogen untuk pennyimpanan internal dihati dan sel otot. Bila jumlah insulin yang
tersedia tidak mencukupi, sel tidak merespon adanya insulin (tidak sensitif atau resisten
insulin), atau bila insulin itu sendiri tidak produksi oleh sel-sel beta akibat risaknya sel-sel beta
pada pankreas, maka glukosa tidak dapat dimanfaatkan oleh sel tubuh atau pun disimpan dalam
bentuk cadangan makanan dalam hati maupaun sel otot. Akibat yang terjadi adalah peningkatan
kadar glukosa dalam darah, penurunan sintesis protein, dan gangguan proses-proses
metabolisme dalam tubuh.
3
sumber tersebut efektif bagi manusia karena identik dengan insulin manusia. Hanya terdapat
perbedaan 3 asam amino antara insulin sapi dengan insulin manusia, dan hanya terdapat
perbedaan sebesar 1 asam amino antara insulin babi dengan insulin manusia.
Disebabkan mekanisme reaksi alergi yang timbul akibat menggunakan insulin dari hewan (
sapi, babi, ikan, maupaun kuda) dalam jangka waktu lama khususnya penderita diabetes
mellitus tipe 1, maka insulin dari manusia mulai diproduksi dengan menggunakan tehnik
rekayasa genetik.
Prusahaan farmasi Amerika serikat Eli Lilly, memasarkan produk insulin manusia yang
pertama, Humulin pada tahun1982. DNA manusia yang mengkode insulin dipotong dan
disisipkan kedalam fektor ( contohnya plasmid ) yang selanjutnya ditransformasi kedalam sel
Escherichia coli sebagai inang. Sel inang tumbuh dan bereproduksi secara normal, dan karena
terdapat DNA manusia yang disisipkan, maka sel inang tersebut otomatis akan menghasilkan
insulinmanusia. Proses yang serupa juga dilakukan pada produksi interferon, hormon
pertumbuhan manusia ( tumour necrosis factor, TNF) dan interleukin-2 ( IL-2 ). (Lihat gambar)
B. Produksi Enzim
Enzim yang disolasi dari mikroorganisme dapat diaplikasikan pada berbagai macam
industri. Misalnya, enzim proteose yang diisolasi dari bahan pembersih. Protease merusak dan
melarutkan protein yang mengotori pakaian. Enzim yang dihasilkan untuk proses-proses
industri meliputi protease , amilase, glikosa isomerase, glukosa oksidase, renin, pektinase, dan
lipase.empat macam enzim yang secara luas diproduksi oleh mikroganisme adalah protease,
glukamilase,α-amilase, dan glukosa isomerase.
4
Protease adalah enzim yang menyerang ikatan peptida molekul protein dan membentuk
fragmen-fragmen kecil peptida. Strain rekombinan Basillus sp. GX6644 mensekresikan alkalin
protease yang sangat aktif terhadap protein kasein susu. Dengan aktifitas tertinggi pada pH 11
dan temperatur 40-55°C. Strain rekombinan yang lain yaitu Basillus sp. GX6638 mensekresi
beberapa alkalin protease yang aktif pada kisaran pH yang cukup luas (8-12). Fungi yang
mempreduksi protease adalah spesies Aspergillus. Protease yang dihasilkan oleh fungi
memiliki kisaran pH yang lebih luas dibandingkan protease yang diperoduksioleh bakteri.
Amilase digunakan dalam detergen dan dalam industri pembuatan bir. Ada beberapa
tipe amilase, termasuk α-amilase yang digunakan untuk mengubah pati menjadi maltosa dan
dekstrin, glukamilase yang mengubah pati menjadi glukosa. Ketiga enzim diatas digunakan
untuk memproduksi sirup dan dekstrosa dari pati. Produksi amilase menggunakan fungi
Aspergillus sp. Aspergillus oryzae yang digunakan untuk memproduksi amilase dari gandum
pada kultur stasioner. Bacillus subtilis dan bacillus diastaticus digunakan untuk memproduksi
amilase bakteri.
Glukosa isomerase mengubah glukosa menjadi friktosa yang dua kali lebih manis
dibandingkan sukrosa dan 1,5 kali lebih manis dibandingkan glukosa, sehingga fruktosa
merupakan bahan pemanis yang sangat penting pada industrimakanan dan minuman. Enzim
ini diproduksi oleh Bacillus coagulan, streptomyces sp. Dan Nocardia sp.
Renin merupakan enzim penggumpal susu yang mengkatalisis koagulasi susu dalam industri
pembuatan keju. Enzim ini diproduksi oleh Mucor pussilus.
Pada produksi enzim yang stabil terhadap panas, DNA polimerase sangat penting dalam proses
amplifikasi DNA. Reaksi rantai polimerase sangat penting bagi diagnosis kesehatan, forensik,
dan penelitian biologi mulekular. Kultur thermus aquacitus, dan mikroorganisme
termofilik yang direkayasa secara genetis mengndung gen untuk taq DNA polimerase dari
thermus aquaticus, digunakan untuk membuat DNA polimerase rekombinan yang stabil
terhadap panas, yang disebut amplitaq.
5
C. Produk antibiotik
Produksi antibiotik dilakukan dalam skala besar pada tangki fernentasi dengan ukuran
besar. Sebagai contoh Penicillium chrysogenum ditumbuhkan dalam 100.000 liter fermentor
selama kurang lebih 200 jam. Mula-mula suspensi spora P. chrysogenum ditumbuhkan dalam
larutan media bernutrisi. Kultur diinkubasi selama 24 jam pada temperatur 24 °C dan
selanjutnya ditransfer ke tangki inokulum. Tangki inokulum digojlok teratur untuk
mendapatkan aerasi yang baik selama satu hingga dua hari.
Pada proses produksi penisilin, media bernutrisi yang mengandung gula asam
fenilasetat ditambahkan ke secara kontinu. Asam fenilasetat ini digunakan untuk membuat
rantai samping benzil pada penisilin G. Penisilin G diekstraksi dari filtrat dan dikristalisasi.
Untuk membuat penisilin semisintetik, penisilin G dicampur dengan bakteri yang mensekresi
enzim asilase. Enzim ini akan melepas gugus benzil dari penisilin G dan mengubahnya menjadi
6-aminopebicillanic acid (6-APA). Aminopenicilanic acid adalah molekul yang digunakan
untuk membuat penisilin jenis lain. Bebagai gugus kimia ditambahkan pada aminopenicillanic
Hal yang serupa juga terjadi pada sefalosporin C yang diperoduksi oleh cephalosporium
acremonium. Molekul sepalosporin C dapat ditranspormasi dengan melepas rantai samping α-
aminodipic acid dan menambahkan gugus baru yang memiliki kisaran antibakteri yang lebih
luas.
D. Produksi vaksin
Penggunaan vaksin sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit. Pengembangan
dan produksi vaksin merupakan salah satu tugas penting industri farmasi. Produksi vaksin
meliputi pengkulturan mikroorganisme yang memiliki properti antigenikyang diperlukan untuk
meluncurkan respons imun primer.
6
Vaksin diproduksi oleh strain mutan patogen virulen tanpa menghilangkan antigen
yang diperlukan untuk menimbulkan respons imun. Perkembangan bidang bioteknologi
memungkinkan produksi seluruh seluruh vaksin baru. Beberapa vaksin baru ini ditujukan bagi
target baru, dan beberapa lagi lebih efektif dan memiliki efek samping lebih
sedikit dibandingkan vaksin tradisional yang ada saat ini.
Untuk menghasilkan vaksin terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus, strain virus
ditumbuhkan dengan menggunakan telur ayam tertunas. Individu yang memiliki alergi
terhadap telur ayam tidak dapat diberi vaksin yang dibuat dengan cara seperti ini. Vaksin virus
juga dapat diproduksi melalui kultur jaringan. Misalnya, vaksin rabies tradisional diproduksi
pada telur bebek tertunas dan memiliki efek samping yang sangat menyakitkan. Vaksin ini
digantikan oleh produksi vaksin melalui kultur jaringan fibroblas manusia yang memiliki efek
samping yang lebih sedikit.
Produksi vaksin terhadap yang efektif dalam mencegah infeksi oleh bakteri, fungi, dan
protozoa melibatkan pertumbuhan strain mikroorganisme pada media artifisial yang
meminimalkan gangguan beruparespons alergi.vaksin yng diproduksisecara komersial harus di
uji dan distandardisasi terus sebelum digunakan, sehingga terjadi outbreak (wabah) penyakit
akibat introduksi vaksin seperti yang pernah terjadi pada tahun 1976 akibat adanya vaksin
swine influenza yang inadekuat dapat dihindari.
Asam glikonat diperoduksi oleh berbagai bakteri termasuk spesies acetobater dan oleh
beberapa fungsi seperti penisilium dan aspergillus. Aspergillus neger mengoksidasi glkosa
menjadi asam glukonat dalam reaksi enzimatik tunggal leh enzim glukosa oksidase. Asam
glukonat memiliki berbagai kegunaan, antara lain:
• Kalsium glukonat digunakan sebagai produk farmasi untuk menyuplai kalsium dalam
tubuh.
7
• Asam glukonat pada detergen pencuci piring mencegah noda pada permukaan kaca
akibat presipitasi garam kalsium dan magnesium
Asam giberelat (gibberellic acid) diproduksi oleh fungi Gibberella fujikuroi. proses
fermentasinya memerlukan media glukosa-garam mineral, temperatur inkubasi berkisar pada
25°C dengan pH asam. Asam gibberelat dan homon tanaman giberelin lainnya dimanfaatkan
untuk meningkatkan produktifitas pertanian, yaitu sebagai subtansi pendukung pertumbuhan
tanaman, perbungaan dan germinasi biji, serta untuk menginduksi pembentukan buah tanpa
biji.
F. Produksi steroid
Homon steroid sangat penting peranannya dalam dunia kesehatan. Misalnya kortison
dan steroid lain yang serupa diketahui dapat digunakan untuk mengobati gejala yang
8
berhubungan dengan alergi dan berbagai respons inflamasi oral dan untuk mengobati ketidak
seimbangan homonal.
Sintesis steroid seperti kotison memerlukan lebih dari 35 langkah, sehingga steroid
sangat mahal untuk diperoduksi secara kimiawi. Misalnya, kortison dapat disintesis dari asam
deoksikolat melalui 37 langkah, yang beberapa diantaranya memerlukan kondisi temperatur
dan tekanan yang ektrem, dengan biaya berkisar lebih dari $ 200 pergram. Kesulitan utama
pada sintesis kortison adalah introduksi atom oksigen pada cincin steroid nomor 11. Hal ini
dapat diatasi dngan pemanfaatan mikroorganisme. Penggunaan mikroorganisme untuk
mengganti proses kimiawi ini dikenal dengan istilah biokomversi.
Manusia memerlukan berbagai macam asam amino, termasuk lisin. Konsentrasi lisin
dalam padi-padian tidak cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. Lisin
diproduksi melalui fermentasi mikroorganisme, sehingga dapat digunakan sebagai suplemen
9
makanan bagi manusia dan sebagai bahan tamabahan pada sereal. Metionin juga diproduksi
melalui sintesis kimia dan digunakan sebagai suplemen makanan.
10
bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam
bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien.
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa
DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia. Aplikasi bioteknologi modern
juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya pada aspek pangan, pertanian,
peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan.
1. Rekayasa Genetika
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan
individu baru dengan sifat sesuai dengan inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah
dilakukan terhadap sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak yang
bersifat diploid. Inti sel tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti, sehingga terbentuk
ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali
sehingga terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya
dipotong-potong menjadi banyak sel dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut
dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid
dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan
sifat dan jenis kelamin yang sama.
3. Fusi Sel/Hibridoma
Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda supaya
terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta
diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami). Manfaat
fusi sel, antara lain untuk pemetaan kromosom, membuat antibodi monoklonal, dan
membentuk spesies baru. Di dalam fusi sel diperlukan adanya:
4. Teknologi Plasmid
12
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam sel bakteri atau ragi di luar
kromosomnya.
Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai vektor atau pemindah gen ke
dalam sel target. Selain memiliki DNA Kromoson, bakteri juga memiliki DNA nonkro-mosom.
DNA nonkromosom bentuknya juga sirkuler dan terletak di luar DNA kromosom. DNA
nonkromosom sirkuler ini dikenal sebagai plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 klai DNA
kro-mosom. Plasmid mengandung gen-gen tertertu misalnya gen kebal antobiotik, gen
patogen. Seperti halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan replikasi dan membentuk
dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid.
5. Rekombinasi DNA
13
dengan pindah silang, transduksi, transformasi. Sedangkan Buatan dengan penyambungan
DNA secara in vitro. Alasan dapat dilakukan rekombinasi DNA karena Struktur DNA semua
spesies sama sehingga DNA dapat disambung-sambungkan. Ditemukan enzim pemotong dan
penyambung sehingga memudahkan gen untuk dapat terekspresi di sel apa pun.
Enzim pemotong dikenal dengan nama enzim restriksi endonuklease. Fungsi enzim ini adalah
untuk memotong-motong benang DNA yang panjang menjadi pendek agar dapat disambung-
sambungkan kembali degan enzim penyambung, Nama lain dari enzim penyambung adalah
enzim ligase. Enzim ligase berfungsi menyambung untaian-untaian nukleotida
Sifat enzim ligase, Ligase DNA tidak dapat menyambungkan DNA untai tunggal, jadi hanya
bisa digunakan pada DNA rangkap karena mengkatalisis ikatan fosfodiester antara dua rantai
DNA
Vektor, DNA yang akan diklonkan membutuhkan alat transportasi untuk menuju tempat
pembiakannya, alat transportasi disebut wahana kloning atau vektor. Vektor yang digunakan
biasanya berupa plasmid
Agen / sel target yang digunakan biasanya berupa mikroba, umunya bakteri. Contohnya E.
Coli. Bakteri yang telah diinfeksi memperbanyak plasmid ‘titipan’ ketika bereproduksi. Alasan
pemilihan bakteri untuk rekombinasi DNA karena daya reproduksi bakteri tinggi dan cepat
sehingga diperoleh jumlah keturunan yang banyak dalam waktu singkat, Merupakan mikroba
yang mengandung banyak plasmid, dan tidak mengandung gen yang membahayakan.
Antibodi monoklonal dibuat dengan cara penggabungan atau fusi kedua jenis sel yaitu
sel limfosit B yang memproduksi antibodi dengan sel kanker (sel mieloma) yang dapat hidup
dan membelah terus menerus. Hasil fusi antara sel limfosit B dengan sel kanker secara in vitro
ini disebut dengan hibridoma. Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi
adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan. Manfaat antibodi
monoklonal, antara lain:
Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urine wanita hamil.
2) Terapi Gen
Terapi gen suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan
(abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu penyakit. Pada awalnya,
15
terapi gen diciptakan untuk mengobati penyakit keturunan (genetik) yang terjadi karena mutasi
pada satu gen, seperti penyakit fibrosis sistik. Penggunaan terapi gen pada penyakit tersebut
dilakukan dengan memasukkan gen normal yang spesifik ke dalam sel yang memiliki gen
mutan. Terapi gen kemudian berkembang untuk mengobati penyakit yang terjadi karena mutasi
di banyak gen, seperti kanker dan HIV. Selain memasukkan gen normal ke dalam sel mutan,
mekanisme terapi gen lain yang dapat digunakan adalah melakukan rekombinasi homolog
untuk melenyapkan gen abnormal dengan gen normal, mencegah ekspresi gen abnormal
melalui teknik peredaman gen, dan melakukan mutasi balik selektif sehingga gen abnormal
dapat berfungsi normal kembali. Salah satu contoh mikroorganisme yang dimanfaatkan dalam
terapi gen adalah adeno virus. Adeno virus merupakan golongan virus yang dapat membuat
rantai ganda DNA dari genomnya dapat disatukan dengan kromosom sel inangnya misalnya
sel kanker . Virus ini mempunyai kemampuan lebih untuk mengenali sel kanker, menembus
masuk dan mentransfer material genetik ke dalamnya. Secara garis besar ada dua macam cara
yang dapat digunakan untuk memasukkan gen baru ke dalam sel:
• Secara ex vivo. Sebagian sel darah atau sumsum tulang penderita diambil untuk
dibiakkan di laboratorium. Sel itu diberi virus adeno virus pembawa gen baru. Adeno
virus masuk ke dalam sel dan “menembakkan” gen baru tersebut ke dalam rantai DNA
sel yang dituju. Sel tersebut masih dibiakkan beberapa saat lagi di laboratorium. Setelah
gen benar-benar menyatu dengan selnya, kemudian sel tersebut dikembalikan ke dalam
tubuh penderita dengan cara disuntikkan ke dalam pembuluh darah.
• Secara in vivo. Adeno virus pembawa gen baru disuntikkan ke dalam tubuh penderita.
Adeno virus yang telah diprogram tersebut akan mencari dan menyerang sel yang dituju
contohnya sel kanker dengan cara menembakkan gen baru yang dibawanya ke dalam
sel. Peran virus ini terkadang di gantikan oleh liposom atau plasmid sebagai vektor buatan
3) Vaksin
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap
suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme
alami atau “liar”. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan
sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-
hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb). Vaksin akan
mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan
16
patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem
kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
Contoh vaksin yang mudah dikembangkan adalah pembuatan virus polio inaktif.
Mikroorganisme yang digunakan adalah Poliovirus yang merupakan virus RNA kecil yang
terdiri atas tiga strain berbeda dan amat menular. Virus akan menyerang sistem saraf dan
kelumpuhan dapat terjadi dalam hitungan jam. Polio menyerang tanpa mengenal usia, lima
puluh persen kasus terjadi pada anak berusia antara 3 hingga 5 tahun. Masa inkubasi polio dari
gejala pertama berkisar dari 3 hingga 35 hari.
Proses produksi vaksin inaktif polio ini melalui tahapan sebagai berikut :
2. Penanaman/inokulasi virus
3. Pemanenan virus
4. Pemurnian virus
5. Inaktivasi/atenuasi virus
4) Antibodi
Antibodi adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek
menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam
proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan
penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai
alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan
menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri.
Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman
dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.
17
Contoh bakteri yang menghasilkan antibiotika adalah jamur Penicillium cryzogenum yang
menghasilkan antibiotik penisilin. Taksonomi dari jamur ini adalah:
Kingdom: Fungi
Divisi : Ascomycotina
Class : Eurotiomycetes
Ordo : Moniliales
Family : Moniliceae
Genus : Penicillium
Penicillium cryzogenum adalah salah satu produsen lipase terbaik diantara jamur dalam satu
genus selain itu, penicillium cryzogenum memiliki aktivitas enzimatik yang tinggi dan
memiliki kemampuan untuk menghasilkan alpha-amilase dan mampu menghasilkan antibiotik
yang dikenal dengan penisilin. Penisillin merpakan antibiotik β-laktam yang memiliki rumus
molekul R-C9H11N2O4S, dengan R adalah rantai samping yang beragam. Penicillium
cryzogenum merupakan sumber untuk memproduksi penisilin, antibiotik pertama. Penisillin
bekerja terhadap bakteri gram positif seperti Staphylococcus dan Pneumacoccus.
Cara kerja penisilin adalah dengan cara menggangu sintesis peptidoglikan di dinding
sel bakteri. Crosslinking pada saat pembentukan peptidoglikan yang terjadi pada bakteri
dicegah oleh penisilin dengan cara menghambat transpeptidase enzim dengan kata lain β-
laktam akan terikat pada enzim transpeptidase yang berhubungan dengan molekul
peptidoglikan bakteri sehingga nantinya menyebabkan cacat dinding sel pada bakteri.
Kemudian terjadi pengambilan kelebihan air dan melemahkan dinding sel bakteri ketika sel
bakteri membelah sehingga menyebabkan mereka pecah (lisis sel) dan akhirnya bakteri
18
tersebut mati. Untuk bakteri gram negatif seperti Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae
mekanismenya tidak berbeda dengan mekanisme aksi pada bakteri gram positif. Hal yang
membedakan mekanisme aksi pada bakteri gram positif dan negatif yaitu pada bakteri gram
positif, setelah kehilangan dinding sel akan menjadi protoplas, sedangkan pada bakteri gram
negatif akan menjadi sferoplas. Protoplas dan sferoplas inilah yang nantinya akan lisis (pecah).
Berikut gambar dari protoplas dan sferoplas pecah dan inti penisilin
5) Pembuatan Hormon
19
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk
memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon
pertumbuhan, kortison, dan testosteron. Contoh hormon insulin manusia yang dihasilkan
dengan bantuan Escherechia coli.
Produksi insulin dapat dilakukan dengan cara mentransplantasikan gen-gen pengendali hormon
tersebut ke plasmid bakteri. Keberhasilan memindahkan gen insulin manusia ke dalam bakteri
sudah dapat diperoleh, yaitu melalui bakteri-bakteri yang tumbuh dengan metode fermentasi.
Teknik Plasmid bertujuan untuk membuat hormone dan antibodi. Misal untuk membuat
hormon insulin dengan teknik plasmid. Gen /DNA digunting dengan Enzim Endonuklease
Restriksi Gen /DNA disambung dengan Enzim Ligase.
1. Pada proses pembuatan insulin ini, langkah pertama adalah mengisolasi plasmid dari
E. coli. Plasmid adalah salah satu bahan genetik bakteri yang berupa untaian DNA
berbentuk lingkaran kecil. Selain plasmid, bakteri juga memiliki kromosom. Keunikan
plasmid ini adalah dapat bisa keluar-masuk tubuh bakteri, dan bahkan sering
dipertukarkan antar bakteri.
2. Pada langkah kedua ini plasmid yang telah diisolir dipotong pada segmen tertentu
menggunakan enzim restriksi endonuklease. Sementara itu DNA yang di isolasi dari
sel pankreas dipotong pada suatu segmen untuk mengambil segmen pengkode insulin.
Pemotongan dilakukan dengan enzim yang sama.
3. DNA kode insulin tersebut disambungkan pada plasmid menggunakan bantuan enzim
DNA ligase. Hasilnya adalah kombinasi DNA kode insulin dengan plasmid bakteri
yang disebut DNA rekombinan.
4. DNA rekombinan yang terbentuk disisipkan kembali ke sel bakteri.
20
5. Bila bakteri E. coli berkembangbiak, maka akan dihasilkan koloni bakteri yang
memiliki DNA rekombinan.
Untuk memilih koloni bakteri mana yang mengandung DNA rekombinan, caranya adalah
menempatkan bakteri pada kertas filter lalu disinari dengan ultraviolet. Bakteri yang memiliki
DNA rekombinan dan telah diberi probe akan tampak bersinar. Nah, bakteri yang bersinar
inilah yang kemudian diisolasi untuk membuat strain murni DNA rekombinan. Dalam
metabolismenya, bakteri ini akan memproduksi hormon insulin.
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang,
bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-
nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran
Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Dalam hadits yang masyhur pun dinyatakan bahwa Rasulullah Saw menganjurkan kita untuk
menuntut ilmu bahkan sampai ke negeri Cina sekalipun. Dan Allah juga menganjurkan kita
untuk terus membaca dan mempelajari apa yang di temukan oleh manusia. Seperti yang
difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Quran surat Al Alaq ayat 1-5 :
21
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.
Dari semua itu, selain belajar dan memahami suatu ilmu, islam pun sangat menekankan pada
implikasi dari ilmu tersebut, karena ilmu tersebut ada untuk memudahkan dan meningkatkan
kulitas hidup manusia itu sendiri.
22
chloramphenico dalam skala besar, awalnya
l berasal dari S. venezuelae
Merupakan genus
dari ascomycetous jamur yan
g sangat penting dalam
lingkungan alam, di
pembusukan makanan, dan
makanan dan produksi obat.
menghasilkan
Bacillus
5. antibiotik
polymyxa
polymixin
Menangani dan
mencegah diare Merupakan salah satu dari
Lactobacillus Bakteri gram-
6. serta infeksi delapan genera umum dari
acidophillus positif
atau kelainan bakteri laktat
kulit
23
bertindak sebagai suatu
insulin mimetic dan unlike
insulin, dan tidak merusak
saluran pencernaan.
Digunakan
untuk
mengobati
penyakit
autoimmune
Tolypocladium Produk dari Mikroba Endofit
8. Fungi seperti sebagai Bahan
inflatum
rheumatoid Imunosupresif.
arthritis dan
diabetes yang
kekurangan
hormon insulin.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun agar
penulisan makalah-makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik lagi. Atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
25
DAFTAR PUSTAKA
Indrayudha, P., Yuliani, R. dan Maryati, 2018, Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Farmasi,
Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Irianto, Koes. 2007. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 2. CV. Yrama Widya:
Bandung.
Isro’I, A. D., 2015, Wawancara Pribadi dengan Peneliti, Fakultas Farmasi UMS,
Surakarta.Fadhitya. 2012. Mikrobiologi Kesehatan Jilid 1. Graha Ilmu: Jakarta
Jawetz, Melnick dan Adelberg, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, edisi 20, EGC, Jakarta.
Jawetz, Melnick, dan Adelberg, 2001, Mikrobiologi Kedokteran, Buku 1, Salemba Medika,
Surabaya.
26