Anda di halaman 1dari 11

Managemant Pasien Safety

Mikrobiologi dan Parasitogy

Nama Anggota
1. Annisa Rizkyani 22044
2. Audi Fadiah 22045
3. Febriani 22056
4. Juwita Wahyuningsih 22058
5. M. Asmaul Husna Wahyudin 22063
6. Muhammad Rizky 22064
7. Rahmadila putri Puspita 22072
8. Refita Alin Melina 22073
9. Sheila Riska Damayanti 22078
10. Sonya Awitan 22080

Dosen Pengampu :
Elfira Awalia Rahmawati Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.An.

1
Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 4
C. TUJUAN ........................................................................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................................................... 5
A. Mikrobiologi ....................................................................................................................................... 5
2.1 Definisi Mikrobiologi ..................................................................................................................... 5
2.2 Sejarah Perkembangan Mikrobilogi................................................................................................ 5
2.3 Peranan Mikrobiologi ..................................................................................................................... 6
2.4 Teknik Dasar Mikrobiologi ............................................................................................................. 7
2.5 Mekanisme kerja dari zat anti mikroorganisme .............................................................................. 8
B. Parasitiology ....................................................................................................................................... 8
2.1.1 Definisi Parasitiology................................................................................................................... 8
2.1.2 Istilah-istilah dalam parasitologi ................................................................................................. 8
2.1.3 Sifat sifat Parasit .......................................................................................................................... 9
2.1.4 Pengaruh parasit terhadap Hospes ............................................................................................... 9
2.1.5 Bentuk-bentuk Parasitisme .......................................................................................................... 9
BAB III .......................................................................................................................................................... 10
KESIMPULAN ............................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSAKA ......................................................................................................................................... 11

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan Karunia, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Managemant Pasien Safety, dengan judul :
“Mikrobiologi dan Parasitology ”. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki
oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kamiberharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya. .

Jakarta, 15 Maret 2023

Kelompok 1

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran sangat kecil
sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus menggunakan bantuan
mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau sering
disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada
berbagai bidang ilmu pengetahuan, misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan hidup,
bidang pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).
Dalam mikrobiologi, dibutuhkan suatu teknik khusus untuk mempelajari mikroorganisme.
Di laboratorium mikrobiologi dan bakteriologi untuk menumbuhkan dan mempelajari sifat-
sifat mikroorganisme seperti bakteri diperlukan suatu media sebagai tempat pertumbuhan
mikroorganisme (Collyn and Lyne, 1987). Pengembangan media kultur bakteri memegang
peranan yang sangat penting di bidang mikrobiologi. Dengan mengisolasi suatu bakteri dan
menumbuhkanya dengan media buatan kita dapat mengidentifikasi, dan mempelajari sifat suatu
bakteri.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan mikrobiologi keperawatan?

2. Bagaimana cara pemindahan sebaran penyakit?

3. Bagaimana jalan masuknya mikroorganisme ke tubuh inangnya?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian mikrobiologi keperawatan?

2. Untuk mengetahui cara pemindahan sebaran penyakit?

3. Untuk mengetahui jalan masuknya mikroorganisme ke tubuh inangnya?

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Mikrobiologi
2.1 Definisi Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba, jasad renik. Mikrobiologi
adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika dan
biokimia. Mirobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi diberikan
pengertian dasar tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur
sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan
faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian. (Drs. Mades
Fifendy, 2017)
2.2 Sejarah Perkembangan Mikrobilogi
Awal perkembangan ilmu mikrobiologi pada pertengahan abad 19 oleh beberapa
ilmuwan dan telah membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari mikroorganisme
sebelumnya bukan dari tanaman ataupun hewan yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan
membuktikan bahwa mikroorganisme bukan berasal dari proses fermentasi tetapi merupakan
penyebab proses fermentasi, misalnya buah anggur menjadi minuman yang mengandung
alkohol. Ilmuwan juga menemukan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu.
Pengetahuan ini merupakan awalpengenalan dan pemahaman akan pentingnya mikro-organisme
bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Awal abad 20 ahli mikrobiologi telah meneliti bahwa mikroorganisme mampu
menyebabkan berbagai macam perubahan kimia baik melalui penguraian maupun sintesis
senyawa organik yang baru. Hal inilah yang disebut dengan biochemialdivesity atau
keanekaragaman biokimia yang menjadi ciri khas mikroorganisme. Disamping itu, yang penting
lainnya adalah mekanisme perubahan kimia oleh mikroorganisme sangat mirip dengan unity
inbiochemistry yang artinya bahwa proses jokimia pada mikroorganisme adalah sama dengan
proses biokimia pada semua makhluk hidup termasuk manusia. Bukti yang lebih baru
menunjukkan bahwa informasi genetic pada semua organisme dari mikroba hingga manusia
adalah DNA
Pengambilan informasi genetika dari mikrorganisme karena sifatnya sederhana dan
perkembangbiakan yang sangat cepat serta adanya berbagai variasi metabolisme. Saat ini
mikroorganisme diteliti secara insentif untuk mengetahui dasar fenomena biologi.
Mikroorganisme juga merupakan sebagai sumber produk dan proses yang menguntungkan
masyarakat, misalnya: alkohol yang dihasilkan melalui proses fermentasi dapat digunakan
sebagai sumber energi. Strainstrain dari mikroorganisme yang dihasilkan melalui proses
rekayasa genetika dapat diterima. Sekarang insulin yang dibutuhkan manusia dapat diproduksi
dalam jumlah tak terhingga oleh bakteri yang telah direkayasa.

5
Mikroorganisme juga mempunyai potensi yang cukup besar untuk membersihkan
lingkungan, misalnya: dari tumpukan minyak di lautan dipergunakan sebagai herbisida dan
insektisida di bidang pertanian. Hal ini karena mikroorganisme mempunyai kemampuan untuk
mendekomposisi/ menguraikan senyawa kimia komplek. Kemampuan mikroorganisme yang
telah direkayasa untuk tujuan tertentu menjadikan lahan baru dalam mikrobiologi industri yang
dikenal dengan bioteknologi. Jika anda membaca tentang mikroorganisme anda akan
menghargai, mengagumi mikroorganisme seperti bakteri, alga, protozoa dan virus merupakan
organisme yang sering tidak terlihat. Beberapa diantaranya bersifat patogen bagi manusia, hewan
maupun tumbuhan. Beberapa dapat menyebabkan lapuknya kayu dan besi. Tetapi banyak
diantaranya berperan penting dalam lingkungan sebagai dekomposer. Beberapa diantaranya
digunakan dalam menghasilkan (manufacture) substansi yang penting di bidang kesehatan
maupun industri makanan. (Drs. Mades Fifendy, 2017)
2.3 Peranan Mikrobiologi
Di dalam mikrobiologi pertanian, sarjana-sarjana seperti; Schlosing dan Muntz (Perancis,
1873), Hellrieger dan Wilfarth (Jerman, 1887), Winogradsky (Rusia, 1889), Beyerinck (Belanda,
1890) menemukan bakteri yang dapat menyusun nitrat dari amonia dari persenyawaan yang
organik. Walksman (Amerika Serikat, 1940) terkenal ia menemukan Streptomyces, suatu
mikroorganisme tanah yang menghasilkan streptomisin.
Di dalam bakteriologi kedokteran seorang ahli bernama Varro bangsa Romawi,
mempunyai pendapat bahwa penyakit tertentu itu disebabkan oleh sesuatu yang dibawa oleh
udara yang masuk ke dalam tubuh manusia melali mulut atau hidung.
Holmes (1843) dan Semmelweis (1947) berpendapat bahwa tangan atau alat yang
digunakan oleh dokter yang menolong bayi lahir atau oleh dokter mengadakan pembedahan itu
perlu sekali didesinfeksikan terlebih dulu agar supaya tidak membawakan bibit penyakit kepada
pasien.
Pollender (1843) dan Davaine (1850) menemukan adanya mikroorganisme di dalam
darah ternak yang menderita anthrax, sedang darah yang mengandung mikroorganisme tersebut
dapat menjangkiti ternak yang sehat. Brauell (1857) berhasil pula menularkan penyakit anthrax
kepada ternak yang sehat dengan jalan inokulasi. Pesatnya kemajuan bakteriologi kedokteran
dari hasil penelitian Robert Koch dalam mengadakan piaraan murni. Pencegahan penyakit
dengan menggunakan vaksin (bibit penyakit yang sudah dilemahkan) serta pengobatan dengan
berbagai macam serum (serum adalah plasma darah yang dalam hal ini mengandung zat
penolak).
Secara spesifik manfaat mikroorganisme diantaranya sebagai berikut:
1. Penggunaan mikroba dibidang pembuatan makanan seperti khamir untuk membuat
anggur dan roti, bakteri asam laktat untuk yogurt dan kefir, bakteri asam asetat untuk
vinegar, jamur Aspergillus sp. Untuk kecap dan jamur Rhizopus sp. untuk tempe.
2. Penggunaan mikroba dibidang kedokteran untuk produksi Penicillium sp.
streptomisin oleh actinomycetes Streptomyces sp.

6
3. Penggunaan mikroba untuk proses-proses baru misalnya karotenoid, dan steroid oleh
jamur, asam glutamat oleh mutan Corynebacterium glutamicum pembuatan enzim
amilase, proteinase, pektinase, dll
4. Penggunaan mikroba dalam teknik genetika modern seperti untuk pemindahan gen
dari manusia, binatang, atau tumbuhan ke dalam sel mikroba, penghasilan hormon,
antigen, antibodi dan senyawa lain misalnya insulin, interferon, dll.
5. Penggunaan mikroba di bidang pertanian, misalnya untuk pupuk hayati (biofertilizer),
biopeptisida, pengomposan dan sebagainya.
6. Penggunaan mikroba di bidang pertambangan seperti untuk proses leaching di
tambang emas, desulfurisasi batubara maupun untuk prose penambangan minyak
bumi.
7. Penggunaan mikroba di bidang lingkungan, misalnya untuk mengatasi pencemaran
limbah organik maupun anorganik termasuk logam berat dan senyawa xenobiotik
2.4 Teknik Dasar Mikrobiologi
Ada beberapa teknik dasar di dalam analisa mikrobiologi yang harus diketahui, meliputi:
teknik transfer aseptis, teknik agar slants (agar miring), turbiditas media broth (pengeruhan
kaldu), teknik dilusi (pengenceran), teknik pour-plate (lempeng tuang), teknik spread plate
(lempeng sebar), teknik streak plate (lempeng gores).
a. Teknik Transper Aseptis
Salah satu metode dalam mikrobiologi adalah kerja secara steril. Kerja secara steril dan
aseptis sangat penting diperhatikan dalam melakukan praktikum atau penelitian di laboratorium
mikrobiologi. Kerja secara steril bekerja pada kondisi terbebas dari sema bentuk hidup
mikroorganisme, termasuk endospora bakteri. Kerja secara aseptis juga bekerja pada kondisi
tercegah dari serangan agen infeksi yang dapat menginfeksi jaringan atau material yang steril.
Teknik aseptik ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya kontaminasi mikroorganisme
yang tidak diinginkan pada kultur biakan murni. Sebelum melakukan proses pembuatan kultur
biakan murni, seluruh peralatan yang digunakan harus dalam keadaan steril. Selanjutnya alat-alat
yang telah steril tersebut digunakan dan ditangani berdasarkan teknik aseptik untuk
meminimalisir peluang masuknya mikroorganisme jenis lain ke dalam kultur biakan murni.
Dari dalam teknik transfer aseptis ada beberapa teknik yang harus dipahami yaitu: •
Inoculating (inokulasi) dengan jarum ose. • Pipetting (mentransfer dengan pipet) • Alkohol

7
flamming (mentranfer dengan folsep yang dibakar dengan alcohol).

2.5 Mekanisme kerja dari zat anti mikroorganisme


1. Perusakan DNA
2. Denaturasi protein
3. Gangguan pada gugus sulfhidril
4. Antagonisme kimiawi
5. Perusakan pada dinding sel bakteri

B. Parasitiology
2.1.1 Definisi Parasitiology
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad-jasad yang hidup untuk sementara atau
menetap di dalam atau di permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil sebagian atau
seluruh kebutuhan hidupnya dari jasad lain tersebut. Asal kata sitos makanannya, parasitos
seorang yang ikut makan. Parasit merupakan, jasad yang hidup dengan cara mengambil
kebutuhan hidupnya dari jasad lain. Menurut PJ Van Beneden (1875): Makhluk yang
menggantungkan hidup pada tetangganya dan berusaha sepenuhnya untuk memanfaatkan dengan
hemat tanpa membahayakan dirinya. (Drs. Saldanis Ismail DHSM., 2019)
2.1.2 Istilah-istilah dalam parasitologi
1. Hospes = Host: Jasad yang mengandung Parasit
2. Hospes Difinitif =Hospes yang mengandung Parasit bentuk dewasa dan
Parasitnyabereproduksi secara sexual
3. Hospes Reservoir =Hospes dimana parasitnya mengalami reproduksi secara sexuil
hospesnya adalah binatang
4. Hospes Perantara =Hospes tempat tumbuh parasit menjadi bentuk infektif dan siap
ditularkan ke hospes lain. Parasitnya bereproduksi secara asexual
5. Hospes Paratimik = Hospes yang mengandung parasit stadium infektif tanpa menjadi
dewasa dan parasitnya dapat ditularkan serta menjadi dewasa pada hospes difinitif
6. Zoonosis = Penyakit pada binatang yangdapat ditularkan pada manusia
7. Vektor= Serangga yang menularkan penyakit
8. Transmiter=Vektor selain serangga
9. Vebicle= Benda yang menularkan penyakit Istilah-istilah dalam parasitology

8
10. Infeksi= Parasit masuk kedalam tubuh hospes danterjadi Parasitisme (Endoparasit)
11. Infestasi = Parasit hidup dipermukaan tubuh hospes dan terjadi Parasitisme (Ectoparasit)
12. Myasir= Invasi larva lalat pada jaringan hospes 13. Synanthropic: Bentuk kehidupan
serangga yang telah beradaptasi dengan lingkungan hidup manusia sebagai habitatnya
dan hidup bebas tidak tergantung pada kehidupan manusia
13. Domestic =Bentuk kehidupan serangga yang telah beradaptasi dengan lingkungan hidup
manusia sebagaihabitatnya dan hidupnya tergantung pada kehidupan manusia (Drs.
Saldanis Ismail DHSM., 2019)
2.1.3 Sifat sifat Parasit
Beberapa sifat-sifat parasit antara lain:
1. Ecto Parasit: Parasit yang hidup di permukaan tubuh hospes
2. Endo Parasit: Parasit yang hidup di dalam tubuh hospes
3. Obligat Parasit: Parasit yang untuk kehidupannya membutuhkan hospes
4. Fakultatif Parasit: Parasit yang dapat hidup tanpa adanyahospes
5. Monoxen Parasit: Parasit yang hanya mempunyai satu hospes
6. Polyxen Parasit: Parasit yang mempunyai banyak hospes
7. Permanent Parasit: Parasit yang hidupnya selamanya pada hospes
8. Periodic Parasit: Parasit yang hidupnya tidak selamanya pada hospes (Drs. Saldanis
Ismail DHSM., 2019)
2.1.4 Pengaruh parasit terhadap Hospes
1. Hospesnya menderita kerugian (Parasitisme)
2. Parasitnya menderita kerugian
3. Terjadi keseimbangan antara Parasit dengan Hospes (Drs. Saldanis Ismail DHSM., 2019)
2.1.5 Bentuk-bentuk Parasitisme
1. Parasitisme Hospes menderita kerugian
2. Komensalisme Hospes tidak menderita kerugian
a. Keduanya komensalisme Mutualisme saling menguntungkan
b. Komensalisme Simbiose Bila dipisahkan masing-masing akan merugi karena saling
ketergantungan sama sama lain (Drs. Saldanis Ismail DHSM., 2019)

9
BAB III
KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas di simpulkan bahwa:


Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba, jasad renik. Mikrobiologi adalah
salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika dan biokimia.
Mirobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia.
Sejarah perkembangan mikrobiologi : Awal perkembangan ilmu mikrobiologi pada pertengahan
abad 19 oleh beberapa ilmuwan dan telah membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari
mikroorganisme sebelumnya bukan dari tanaman ataupun hewan yang membusuk.
Di dalam mikrobiologi pertanian, sarjana-sarjana seperti; Schlosing dan Muntz (Perancis, 1873),
Hellrieger dan Wilfarth (Jerman, 1887), Winogradsky (Rusia, 1889), Beyerinck (Belanda, 1890)
menemukan bakteri yang dapat menyusun nitrat dari amonia dari persenyawaan yang organik.
Walksman (Amerika Serikat, 1940) terkenal ia menemukan Streptomyces, suatu mikroorganisme
tanah yang menghasilkan streptomisin.
Ada beberapa teknik dasar di dalam analisa mikrobiologi yang harus diketahui, meliputi: teknik
transfer aseptis, teknik agar slants (agar miring), turbiditas media broth (pengeruhan kaldu),
teknik dilusi (pengenceran), teknik pour-plate (lempeng tuang), teknik spread plate (lempeng
sebar), teknik streak plate (lempeng gores).
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad-jasad yang hidup untuk sementara atau menetap
di dalam atau di permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil sebagian atau seluruh
kebutuhan hidupnya dari jasad lain tersebut.

10
DAFTAR PUSAKA

Drs. Mades Fifendy, M. (2017). Mikrobiologi. Depok.


Drs. Saldanis Ismail DHSM., M. (2019). Mikrobiologi-Fisiologi. Yogyakarta.
Pelczar, Michael J., dan Chan, E. C. S., 1986, 190-191, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Universitas
Indonesia, UI-Press, Jakarta. 2 Pratiwi, T. Silvia . 2008. Mikrobiologi Farmasi. Yogyakarta.
Erlangga.
Pelczar, Michael J., dan Chan, E. C. S., 1986, 190-191, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Universitas
Indonesia, UI-Press, Jakarta
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek : Teknik dan Prosedur Dasar
Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai