Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MIKROBIOLOGI

Dosen Pengampu :
Maulida, M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

FINA YATURRAHMI (22160024)


YULIANA (22160033)
NELVI INDRIANI NAZARA (22160004)
FARHAN SYAH PUTRA (22160001)
ZAWIL KIRAM (22160044)
AUFA MASRI (22160041)

FAKULTAS PERIKANAN
PRODI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Biologi.
Dalam penyusunan tugas atau materi, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
kondisi fisik dan sosial budaya di desa, yang penulis sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di
susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas Abulyatama Banda Aceh.Penulis sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing penulis meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
penulis di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.

Banda Aceh, 21 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A . Latar belakang...........................................................................................1
B . Pembatasan Masalah ................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

A. Sejarah Perkembangan Mikrobiologi......................................................4


B. Pengertian Mikrobiologi .........................................................................5
1 . Mikrobiologi penyebab penyakit............................................................5
2 . Klasifikasi Mikrobiologi.........................................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
A . Kesimpulan...........................................................................................13
B . Saran.....................................................................................................13
........................................................................................................................
........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus
menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut
sebagai mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat
ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang ilmu
pengetahuan, misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan hidup, bidang
pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).
Media pertumbuhan harus memenuhi persyaratan nutrisi yang dibutuhkan
oleh suatu mikroorganisme (Atlas, 2004). Nutrisi yang dibutuhkan
mikroorganisme untuk pertumbuhannya meliputi karbon, nitrogen, unsur non
logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg,
dan Fe, vitamin, air, dan energi (Radji, 2011). Media tersebut dapat berbentuk
cair, padat, dan semipadat, tergantung mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.
Media yang umum digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di
laboratorium seperti bakteri adalah media Nutrient agar sedangkan media untuk
menumbuhkan jamur adalah saboroud agar, oatmeal agar dan PDA (Potato 2
Dextrose Agar). Media NA, saboroud agar, oatmeal agar merupakan media instant
sedangkan media PDA merupakan media racikan dari ekstrak kentang meskipun
tersedia juga dalam bentuk instant.
Kentang dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroorganisme
karena kentang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Menurut
Radji (2011) Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh bakteri karena karbohidrat
merupakan substrat utama untuk metabolime bakteri. Hampir setengah berat
kering suatu bakteri adalah unsur karbon. Karbon dapat ditemukan dalam senyawa
karbohidrat, sehingga karbohidrat sangat berperan penting untuk mendukung
pertumbuhan bakteri. Bahan-bahan lain yang dapat digunakan sebagai media
pertumbuhan bakteri adalah bahan yang mampu menyedianakn nutrisi yang

1
dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri seperti dari bahan-bahan yang kaya akan
karbohidrat dan protein.
Berbagai sumber protein berhasil digunakan sebagai media alternatif
pertumbuhan mikroorganisme. Seperti yang dilakukan oleh Arulananthan (2012)
yang menggunakan beberapa biji dari suku Leguminoseae yaitu kacang tunggak,
kacang hijau, kacang kedelai hitam, dan kedelai untuk pertumbuhan berbagai
macam bakteri seperti Escherichia coli, Bacillus sp., Staphyllococcus sp.,
Klebsiella sp. dan Pseudomonas sp. Selain bakteri, bahan-bahan tersebut juga
dapat digunakan sebagai media pertumbuhan jamur (Ravimannan, 2014).
Media pertumbuhan bakteri juga dapat dibuat dari buah dan sayuran.
Deivanayaki (2012) melakukan penelitian tentang media pertumbuhan bakteri dari
sayur-sayuran seperti wortel, tomat, kubis, dan labu. Sayuran-sayuran 3 tersebut
menunjukkan hasil yang cukup baik terhadap pertumbuhan bakteri baik itu pada
medium cair maupun padat. Beberapa buah juga digunakan untuk medium
pertumbuhan bakteri, seperti buah avokad (Famurewa, 2008) dan buah bit (Al-
Azzauy, 2011).
Selain dari biji-bijian, sayuran, maupun buah, media pertumbuhan bakteri
juga dapat dibuat dari berbagai jenis umbi-umbian yang kaya akan karbohidrat.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang media pertumbuhan bakteri
dari berbagai sumber karbohidrat seperti seperti singkong (Kwoseh, 2012),
kentang (Martyniuk, 2011), umbi palmirah dan sagu (Tharmila, 2011).
Sumber karbohidrat lain yang dapat ditemui dengan mudah adalah dari
jenis umbi-umbian seperti ganyong, gembili, dan garut. Umbi-umbi tersebut
memiliki kadar karbohidrat yang cukup banyak serta mengandung protein dan
berbagai mineral yang cukup sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai
media pertumbuhan bakteri.

2
B. Pembatasan Masalah
Subyek : Media alternatif untuk pertumbuhan bakteri dari umbi ganyong,
umbi gembili, dan umbi garut.
Obyek : Pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
pada media alternatif dari umbi ganyong, umbi gembili, dan umbi garut.
Parameter : Pertumbuhan koloni bakteri yang meliputi jumlah populasi
bakteri 4.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Mikrobiologi


Mikroba memiliki peran sebagai produsen, konsumen, dan redusen di
alam. Jasad produsen menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik dengan
energi sinar matahari. Mikroba yang berperan sebagai produsen adalah alga dan
bakteri fotosintetik. Mikroba konsumen menggunakan bahan organik yang
dihasilkan oleh produsen. Contoh mikroba konsumen adalah protozoa. Jasad
redusen menguraikan bahan organik dan sisa-sisa jasad hidup yang mati menjadi
unsur-unsur kimia (mineralisasi bahan organik), sehingga di alam terjadi siklus
unsur-unsur kimia. Contoh mikroba redusen adalah bakteri dan jamur (fungi).
Sel mikroba yang berukura kecil ini merupakan satuan struktur biologi.
Kebanyakan mikroba terdiri dari satu sel (uniseluler), hal ini menunjukkan bahwa
seluruh aktivitas hidupnya bergantung pada sel tersebut. Beberapa mikroba
memiliki banyak sel (multiseluler) yang umumnya sudah terdapat pembagian
tugas diantara sel atau kelompok sel tersebut, meskipun belum sempurna.
Setelah ditemukannya mikroskop elektron, struktur halus di dalam sel
hidup dapat dilihat. Berdasarkan perkembangan selnya terdapat dua tipe jasad,
yaitu:
1. Prokariot (jasad prokariotik/ primitif), yaitu jasad yang perkembangan
selnya belum sempurna.
2. Eukariot (jasad eukariotik), yaitu jasad yang perkembangan selnya telah
sempurna.

Selain yang bersifat seluler, ada mikroba yang bersifat nonseluler, yaitu
virus. Virus adalah jasad hidup yang bersifat parasit obligat, berukuran super kecil
atau submikroskopik. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Struktur virus terutama terdiri dari bahan genetik. Virus bukan berbentuk sel dan
tidak dapat membentuk energi sendiri serta tidak dapat berbiak tanpa
menggunakan jasad hidup lain.Dalam perkembangannya virus tidak lagi
digolongakan dalam makhluk hidup, namun khusus disebut materi genetik.

4
Selain virus ada jasad hidup yang disebut viroid, yaitu bahan genetik RNA
yang bersifat infeksius (dapat menginfeksi) sel inang. Viroid membawa sifat
genetiknya sendiri yang dapat diekspresikan di dalam sel inang. Jasad yang lebih
sederhana dari virus adalah prion, yang terdiri suatu molekul protein yang
infeksius. Adanya fakta ini merupakan pengecualian dari sistem biologi, karena
prion menyimpan sifat genetiknya di dalam untaian polipeptida, bukan di dalam
RNA atau DNA. Prion dapat menggandakan diri di dalam sel inang dengan
mekanisme yang belum diketahui dengan jelas.

B. Pengertian Mikrobiologi
Microbiology adalah cabang biologi yang mempelajari mikroorganisme.
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat kecil dan sangat penting
dalam memelihara keseimbangan ekologi dan keseimbangan ekosistem di bumi.
Beberapa mikroorganisme bersifat menguntungkan dan ada pula yang merugikan,
baik terhadap manusia ataupun hewan. Oleh karena itu untuk mengetahui segala
sesuatu tentang mikroorganisme perlu adanya cabang ilmu mikrobiologi.
Mikrobiologi adalah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran
mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari 5 kelompok organisme yaitu
bakteri, protozoa, virus, alga dan cendawan (jamur).
1. Mikrobiologi penyebab penyakit
Mikrobia penyebab penyakit ditemukan sebelum percobaan Pasteur, oleh
karena itu mikrobia penyebab beberapa penyakit disebut germ theory of disease.
Tahun 1850 Koch ahli fisika telah menemukan bakteri berbentuk batang yang
terdapat dalam darah domba yang sakit anthrax. Robert Koch (1876) telah
membuktikan bahwa anthrax disebabkan oleh bakteri.Iwanowsky (1892)
menemukan filtrat yang telah disaring dengan filter dari ekstrak tanaman
tembakau yang terkena penyakit mozaik, ternyata masih menimbulkan penyakit
pada tanaman tembakau. Jasad ini mempunyai ukuran lebih kecil, kemudian
dikenal sebagai virus.

5
2. Klasifikasi Mikrobiologi
a. Bakteri
 Ciri-ciri bakteri
Komponen utama genom bakteri adalah sebuah molekul
DNA sirkular untai-ganda atau yang sering kita sebut sebagai
kromosom bakteri. Selain kromosom, banyak bekteri juga
memiliki plasmid, lingkaran-lingkaran DNA yang jauh lebih
kecil lagi.
Ada beberapa bentuk dasar sel bakteri, yaitu bulat (coccus),
batang atau silinder (bacillus), dan spiral yaitu berbentuk batang
melengkung atau melingkar.

 Klasifikasi bakteri
Berdasarkan taksonomi bakteri, organisme prokariotik
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu eubakteri
yang merupakan bakteri sejati dan archaea. Kelompok bakteri
terdiri atas semua organisme prokariotik patogen dan
nonpatogen yang terdapat di daratan dan perairan, serta
organisme prokariotik yang bersifat fotoautotrof. Spesies bakteri
dapat dibedakan berdasarkan morfologi (bentuk), komposisi
kimia, kebutuhan nutrisi, aktivitas biokimia dan sumber energi.
 Cara hidup bakteri
Bakteri bereproduksi dengan cara membelah diri secara
biner, yang didahului oleh replikasi kromosom bakteri. Dari satu
titik awal replikasi, penggandaan DNA berlangsung dalam dua
arah di sekeliling kromosom sirkular. Bakteri dapat
berproliferasi sangat cepat apabila lingkungannya cocok, baik di
habitat alami atau di kultur di laboratorium. Karena pembelahan
merupakan proses aseksual-produksi keturunan dari 1 induk
tunggal- sebagian besar bakteri di dalam koloni identik secara
genetis dengan sel induknya.
 Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri

6
 Treponema,penyebab penyakit sifilis.
 Leptospira, penyebab infeksi sistematik yang disertai
dengan demam, ikterus dan meningitis.
 Borellia, sebagai penyebab demam relaps dan penyakit
Lyme.

b. Virus
 Ciri-ciri virus
Virus terkecil memiliki diameter hanya 20nm-lebih kecil
dari ribosom.Ukuran virus panjang sekitar 1400 nm, kapsidnya
sekitar 80 nm, diameter kapsidnya 10nm–30nm.
Supermikroorganisme ini hanya dapat dilihat melalui scanning
atau transmisi mikroskop elektron.
Virus hanya memiliki 1 tipe asam nukleat, tidak memiliki
sistem metabolisme sehingga virus tidak dapat tumbuh dan
bereproduksi tanpa adanya sel inang.
Struktur virus memiliki kapsid tersusun dari protein
merupakan pelindung asam nukleik dari kerusakan yang
disebabkan oleh enzim perusak DNA. Inti asam nukleik
merupakan genom bakteriofag yang mengandung informasi
genetik yang perlu untuk replikasi partikel bakteriofag yang baru.
Bagian pangkal dan ekor merupakan bagian tempat menempelnya
bakteriofagpada titik tertentu pada bakteri.
 Klasifikasi virus
Klasifikasi virus didasarkan pada symptomatology,
misalnya virus yang menyebabkan penyakit tertentu. Namun
sistem klasifikasi ini tidak banyak diterima oleh para ilmuwan,
karena ada beberapa virus yang menyebabkan lebih dari satu
macam penyakit. Kemudian para peneliti membentuk
International Committee on The Taxonomy of Viruses (ICTV).
ICTV mengelompokkan virus berdasarkan tipe asam nukleat,
strategi replikasi dan morfologi.

7
 Cara hidup virus
Para ahli menyebutkan virus adalah organisme hidup dan
tak hidup.Virus sebagai makhluk hidup :
 Virus dapat bereproduksi dengan sangat cepat, tetapi
hanya terjadi pada sel.
 Inang yang hidup.
 Virus dapat bermutasi.
Virus sebagai benda mati :
 Virus adalah aseluler yang tidak memiliki sitoplasma dan organel
lainnya.
 Virus tidak melakukan metabolisme sendiri, sehingga
untuk memperbanyak diri, virus menggunakan
metabolisme sel inangnya.

c. Protozoa
 Ciri-ciri protozoa
Protozoa merupakan anggota hewan yang paling sederhana.
Tubuh mereka sangat sederhana tersusun dari sel tunggal,
memiliki ukuran mikroskopis, sebagian besar hidup bebas tetapi
ada yang hidup parasit pada bermacam-macam jenis hewan.
Protozoa tersusun atas organel, karena merupakan diferensiasi
dari satu sel. Protozoa merupakan eukariotik dengan inti yang
diselubungi oleh membran (selaput).
 Klarifikasi protozoa
Protozoa adalah protozoa kelompok organisme yang besar
dan sangat beragam. Protozoa dikelompokkan dalam 4:
 Filum Mastigophora (flagellata), bergerak dengan
menggunakan flagela.
 Filum Sarcodina, bergerak menggunakan pseudopodia.
 Filum Ciliophora (Ciliata), bergerak dengan menggunakan
silia.

8
 Filum Sporozoa, tidak memiliki anggota gerak dan
mempentuk spora.
 Cara hidup protozoa
Protozoa sebagai mikroorganisme bersel tunggal ada yang
hidup soliter atau sendiri ada juga yang membentuk koloni.
Hidup berenang bebas atau melekat pada medium tempat
hidupnya. Hidupnya ada yang bersifat parasit, seperti
tripanosoma, ada juga yangbersimbiosis dengan organisme
lainnya misalnya Joenia. Protozoa bereproduksi secara seksual
dan aseksual. Reproduksi seksual berlangsung dengan
pembelahan sel atau pembagian sel. Reproduksi seksual terjadi
pada berbagai kelompok protozoa. Konjugasi yang merupakan
penyatuan fisik antara dua individu hanya dijumpai pada siliata.
 Penyakit yang ditimbulkan oleh protozoa
 Entamoeba histolytica yang menyebabkan disentri ameba.
 Acanthamoeba dapat menginfeksi mata, sumsum tulang
belakang dan otak.
 Giardia lamblia dapat menyebabkan infeksi usus besar yang
disebut giardiasis.
 Trichomonas vaginalis menginfeksi vagina dan saluran
kencing laki-laki.
 Trypanosoma brucei gambiens menyebabkan sakit tidur
 Balantidium Coli yang menyebabkan infeksi semacam diare

d. Alga
 Ciri-ciri alga Alga
adalah sekelompok organisme autotrof. Alga digolongkan
dalam tumbuhan talus. Alga meliputi organisme bersel satu
(uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Ganggang
memiliki ukuran beragam dari beberapa mikrometer sampai
kepada bermeter-meter panjangnya. Organisme ini mengandung

9
klorofil untuk melangsungkan fotosintesis. Kebanyakan alga
berukuran mikroskopis
 Klasifikasi alga
Alga diklasifikasikan antara lain berdasarkan pigmen,
produk cadangan makanan, flagela, struktur dinding sel,
organisasi sel, sejarah hidup, dan reproduksinya. Dikenal ada 15
filum alga :
(1) Cyanophyta (Cyanobacteria, alga hijau-biru)
(2) Rodophyta (alga merah)
(3) Euglenophyta (Euglenoid)
(4) Cryptophyta (Cryptomonad)
(5) Pyrrophyta (Dinoflagelata)
(6) Raphydophyta
(7) Haptophyta (Prymnesiophyta)
(8) Chrysophyta (alga coklat keemasan)
(9) Xantophyta (Tribophyta, alga hijau-kuning)
(10) Chlorophyta (alga hijau)
(11) Eustigmatophyta
(12) Phaeophyta (Fucophyta, alga cokelat)
(13) Prasinophyta
(14) Baccilariophyta (diatom)
(15) Glaucophyta
 Cara hidup alga
Alga merupakan organisme eukariot yang dapat
berfotosintesis, mempunyai bentuk yang bervariasi dan dapat
bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual. Alga dapat
hidup baik dalam air yang segar dan banyak mengandung
garam. Dalam proses fotosintesis alga membutuhkan cahaya dan
udara, tetapi umumnya tidak membutuhkan senyawa organik
dari lingkungan.

10
e. Jamur (fungi)
 Ciri-ciri fungi
Ciri-ciri organisme yang dikelompokkan ke dalam
Regnum Fungi adalah eukariotik, tidak memiliki klorofil,
tumbuh sebagai hifa atau sebagai sel khamir, memiliki dinding
sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof, menyerap
nutrien melalui dinding selnya dan mengekspresikan enzim-
enzim ekstraseluler ke lingkungan, menghasilkan spora atau
konidia, melakukan reproduksi seksual dan/atau aseksual.
 Klasifikasi fungi
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar
makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna
makanannya di luar tubuh, lalu menyerap molekul nutrisi ke
dalam sel-selnya. Fungi sering dikenal sebagai jamur, kapang,
khamir, atau ragi.
Fungi diklasifikasikan menjadi 4 kelas utama yaitu :
(1) Phycomycetes, bagi dalam 6 kelas yaitu
Cytridiomycetes, Hypocytridiomycetes, Oomycetes,
Plasmodiophormycetes, Trichomycetes dan Zygomycetes.
(2) Ascomycetes
(3) Basidiomycetes
(4) Deuteromycetes
Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat
menyebabkan Mikologi dibagi menjadi subbidang Mikologi Dasar
yang mempelajari sitologi, taksonomi, metabolisme, pertumbuhan,
reproduksi, genetika dan struktur ultra dari fungi serta sub-bidang
Mikologi Terapan yang mempelajari segala kegunaan dan kerugian
yang disebabkan oleh fungi.
 Cara hidup fungi
Fungi bereproduksi baik secara aseksual dengan
pembelahan, pembentukan tunas atau spora, maupun secara
seksual dengan peleburan inti dari kedua induknya.

11
 Penyakit yang disebabkan oleh Fungi
Mikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh fungi.
Mikosis dapat dikelompokkan sebagai :
(1) Mikosis superfasial, yang disebabkan oleh kapang dan
penyebarannya terjadi di permukaan tubuh.,
(2) Mikosis sismatik, disebabkan oleh fungi patogen yang
menghasilkan mikrokonidia atau oleh khamir dan
penyebarannya melalui peredaran darah ke jaringan dalam
tubuh. (3)
Mikosis dalam (deep mycosis), juga disebabkan oleh fungi
yang membentuk mikrokonidia dan oleh khamir, serta
tumbuh di bagian jaringan yang dalam yang akan
membengkak.
Ada juga alergi yang disebabkan oleh fungi antara
lain Alternaria alternata, Aspergillus fumigatus,
Cladosporium herbarum, dan Botrytis cinerea. Mikosis juga
dikelompokkan menurut lokasi penyakitnya, misalnya
dermatomikosis (pada kulit dan rambut) dan onikomikosis
(pada kuku).

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroorganisme,
mikroorganisme juga merupakan cabang ilmu biologi yang mencakup
pemahaman tentang kehidupan organisme mikroskopik dan
mengaplikasikan pemahaman kita tentang proses kehidupan
mikroorganisme serta peranan bagi manusia dan planet bumi kita.
Mata kuliah ini mengkaji tentang sejarah perkembangan
mikrobiologi, kelompok mikroorganisme dan karakteristik
utamanya,struktur dan fungsi sel mikrobia, genetika bakteri dan klasifikasi
mikroba, genetika mikroba yang meliputi penyimpanan dan transfer
informasi genetik, replika DNA dan mutasi. Virus yang meliputi
komponen virus, bentuk dan ukuran virus dan replikasi virus serta virus
HIV/AIDS peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia, seperti
penggunaan Antibiotik yang dihasilkan oleh bakteri. Antibiotik meliputi
sejarah, klasifikasi antibiotik dan mekaisme kerja antibiotika.

B. Saran
Penulis mencoba mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat
menjadi masukan atau bahan pertimbangan mengenai pentingnya
pengetahuan mikrobiologi dan perilaku hidup bersih dan sehat.
1. Diharapkan mahasiswa dapat terus meningkatkan berbagai pengetahuan
dan wawasan berbagai macam mikroba khususnya mikroba-mikroba yang
dapat merugikan manusia agar dapat menghindari dan mencegahnya
menyebabkan berbagai macam penyakit.
2. Hendaknya juga mahasiswa selalu memperhatikan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dalam kehidupan kesehariannya karena hal ini sangat
penting untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan tempat tinggal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kavanagh,R.2012.Dasar-dasar mikrobiologi.Jakarta:UI Press.


Hajoningtijas,D.D.2012. Mikorobiologi Pertanian.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Madigan,M.2012.Biology of Microorganisms.San Francisco:Perason Education
Inc.
Subandi, M.2010. Mikrobiologi. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Herrani,C.R.2015. Penggunaan Virtual Lab untuk meningkatkan keterampilan
mahasiswa pendidikan bilogi dan menggunakan alat-alat mikrobiologi.
Kependidikan 27(2).
Hidayat,Habibi. 2012. IdentifikasiMorfologi dan Uji Aktivitas Antimikroba
terhadap Bakteri E.Coli dan Fermentasi Buah Markisah (Passiflora sp). Ilmu-ilmu
MIPA. 1(1)

14

Anda mungkin juga menyukai