Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KONSEP FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas biomedik fisiologi

Dosen pembimbing :
Futry Maysura, SKM

Disusun oleh :

Wulan Mutia permata (22181165)


Annisa Putri Tahira (22181166)
Ainul Rizki (22181190)

FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN


JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Fisologi Sistem Muskuloskoletal”. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Biomedik
Anatomi semester satu Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan jurusan Kesehatan
Masyarakat yang diberikan oleh dosen mata kuliah Biomedik Anatomi Ibu Futry
Maysura, SKM.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta penulis mendoakan
semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah
SWT.

Aceh Besar, 2022

...

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Otot rangka biasa digolongkan sebagai alat gerak aktif sementara tulang
tempat otot melekat disebut alat gerak pasif. Beberapa otot bekerja secara
sinergistik untuk menghasilkanaktifitas yg sama sementara yg lain bekerja
antagonistik. Beberapa otot yang bekerja bersama disebut otot sinergis sementara
beberapa yg bekerja saling berlawanan disebut otot antagonis. Sistim saraf
mengatur aktifitas otot ini dengan sangat cermat sehingga gerakan menjadi normal
dan tidak terpatah-patah. Suatu gerakan sesungguhnya merupakan rangsangan
bersama baik pada otot sinergis dan otot antagonis akan tetapi sistim saraf akan
mengatur otot yang mana yang dieksitasi dan otot mana yang diinhibisi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Fisiologi?
2. Apa itu muskuloskeletal?
3. Terdiri dari apa saja Sistem Muskular itu?
4. Terdiri dari apa saja Sistem skeletal/rangka itu?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian Fisiologi
2. Untuk menjelaskan pengertian Muskuloskeletal
3. Untuk menjelaskan terdiri dari apa saja Sistem Muskular
4. Untuk menjelaskan terdiri dari apa saja Sistem Skeletal/Rangka

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian Fisiologi
2. Dapat mengetahui apa itu Muskuloskeletal
3. Dapat mengetahui terdiri dari apa saja sistem Muskular
4. Dapat mengetahui terdiri dari apa saja Sistem Skeletal/Rangka

1
BAB II
KONSEP TEORI

A. PENGERTIAN FISIOLOGI

Fisiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari mengenai fungsi


dari tubuh manusia yang hidup. Tujuan pembelajaran ilmu fisiologi; Memahami
bagaimana tubuh bekerja. Memahami bagaimana tubuh merespon sesuatu.
Memahami bagaimana cara tubuh beradaptasi dengan lingkungan.
Ilmu fisiologi atau ilmu faal juga diartikan sebagaj ilmu yang
mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah fisiologi berasal dari
kata dalam bahasa Yunani yaitu physis dan logos yang berarti alam dan cerita

B. PENGERTIAN MUSKULOSKOLETAL

Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh. Ilmu yang


mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot tubuh adalah myologi.
Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh, yang terdiri dari tulang dan
sendi. Ilmu yang mempelajari tentang skeletal atau osteo tubuh adalah osteologi.
Muskulus (muscle) otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan
mengubah energi kimia menjadi energi mekanik atau gerak sehingga dapat
berkontraksi untuk menggerakkan rangka, sebagai respons tubuh terhadap
perubahan lingkungan. Otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi,
sehingga mampu menggerakkan tulang. semua sel-sel otot mempunyai
kekhususan yaitu untuk berkontraksi. otot membentuk 40-50% berat badan, kira-

2
kira sepertiganya merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat terjadinya
aktivitas metabolik saat tubuh istirahat. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada
tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang
kerangka tubuh, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit.
Gabungan otot
berbentuk kumparan.

Gabungan otot (berbentuk kumparan) terdiri dari :

1) fascia, adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan


lunak. fungsi fascia yaitu mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot,
memungkinkan struktur bergerak satu sama lain dan menyediakan tempat
peredaran darah dan saraf;

2) ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang mengembung; dan

3) tendon (urat otot), yaitu kedua ujung yang mengecil, tersusun dari
jaringan ikat dan bersifat liat.

1. SISTEM MUSKULER

Sistem muskuler terdiri dari otot, tendon dan ligamen. a. Otot


Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi.
Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot
tersebut dilekatkan pada tulangtulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian
kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. .

3
Jenis-jenis Otot-otot dibedakan menjadi otot rangka, otot polos, dan otot
jantung.

4
1) Otot Rangka: merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
Karakteristik otot rangka sebagai berikut.
a) Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan
lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron

b) Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer. c)


Kontraksinya sangat cepat dan kuat
Struktur mikroskopis otot rangka adalah sebagai berikut.

a) Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-
serabut berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber/serabut otot.
b) Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai
banyak nukleus di tepinya.

c) Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan


bermacam- macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang
disebut dengan myofibril.

d) Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda


ukurannya, yaitu yang kasar terdiri dari protein myosin yang halus terdiri dari
protein aktin/actin.

5
2) Otot Polos

Otot polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini
dapat ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta
pada dinding tuba seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi,
urinarius, dan sistem sirkulasi darah. Serabut otot berbentuk spindel dengan
nukleus sentral. Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi
pembuluh darah) sampai 0,5
mm pada uterus wanita hamil. Kontraksinya kuat dan lamban. Struktur
mikroskopis otot polos adalah sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun
oleh myofilamen- myofilamen. Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara
serabut otot distimulasi untuk berkontraksi, yaitu sebagai berikut:

a) Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar,
pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan
lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot erektor vili rambut.

b) Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan


dinding organ berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu
berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau
miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari
aktivitas listrik spontan.

3) Otot Jantung
otot jantung merupakan otot lurik, yang disebut juga otot serat lintang
involunter. Karakteristik otot ini hanya terdapat pada jantung. Otot jantung
mempunyai sifat bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung
juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut. Struktur mikroskopis
otot jantung mirip dengan otot skelet. Memilki banyak inti sel yang terletak di

6
tepi agak ke tengah. Panjang sel berkisar antara 85-100 mikron dan diameternya
sekitar 15 mikron.

Berdasarkan gerakannya otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot


sinergis.

a) Otot Antagonis, yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya bertolak
belakang/tidak searah, menimbulkan gerak berlawanan. Contohnya:

1) Ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan), misalnya


otot bisep dan otot trisep.

2) Depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas),


misalnya gerak kepala menunduk dan menengadah.

b) Otot Sinergis, yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling
mendukung/bekerjasama, menimbulkan gerakan searah. Contohnya:

1) pronator teres

2) pronator kuadrus.

Berdasarkan letaknya, otot dapat ditemukan di berbagai daerah bagian


tubuh dengan nama-nama otot tertentu. Hansen dan Huxly (1995)
mengemukakan teori kontraksi otot yang disebut model Sliding Filamens. Model
ini menyatakan bahwa kontraksi terjadi berdasarkanadanya dua set filamen di
dalam sel otot kontraktil yang berupa filamen aktin dan miosin.

7
Ketika otot berkontraksi, aktin dan miosin bertautan dan saling
menggelincir satu sama lain, sehingga sarkomer pun juga memendek. Dalam otot
terdapat zat yang
sangat peka terhadap rangsang disebut asetilkolin. Otot yang terangsang
menyebabkan
asetilkolin terurai membentuk miogen yang merangsang pembentukan
aktomiosin. Hal ini menyebabkan otot berkontraksi sehingga otot yang melekat
pada tulang bergerak. Saat berkontraksi, otot membutuhkan energi dan oksigen.
Oksigen diberikan oleh darah, sedangkan energi diperoleh dari penguraian ATP
(adenosin trifosfat) dan kreatinfosfat. ATP terurai menjadi ADP (adenosin
difosfat) + Energi. Selanjutnya, ADP terurai menjadi AMP (adenosin
monofosfat) + Energi. Kreatinfosfat terurai menjadi kreatin + fosfat + energi.
Energi-energi ini semua digunakan untuk kontraksi otot.

Mekanisme Kerja Otot

Berikut ini beberapa mekanisme kerja otot.

1) Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan).

2) Supinasi(menengadah) >< Pronasi (tertelungkup).

3) Defresor(menurunkan) >< Lepator (menaikkan).

4) Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan).

8
5) Dilatator(melebarkan) >< Konstriktor (menyempitkan).

6) Adduktor(dekat) >< Abduktor (jauh). b. Tendon


Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel,
yang terbuat dari fibrous protein (kolagen). Tendon berfungsi melekatkan tulang
dengan otot atau otot dengan otot. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang,
tendon dibedakan sebagai berikut.

a. Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah
kedudukannya ketika otot berkontraksi.

b. Inersio, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak


ketika otot berkontraksi.

9
c. Ligamen

Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, yang merupakan


jaringan elastis penghubung yang terdiri atas kolagen. Ligamen membungkus
tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi. Beberapa tipe ligamen adalah
sebagai berikut.

1) Ligamen Tipis

Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. Merupakan ligamen kolateral


yang ada di siku dan lutut. Ligamen ini memungkinkan terjadinya gerakan.

2) Ligamen jaringan elastik kuning

Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang membungkus dan


memperkuat sendi, seperti pada tulang bahu dengan tulang lengan atas.

10
C. SISTEM SKELETAL/RANGKA

Sistem rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan
tulang rawan

(kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh


untuk
mempertahankan sikap dan posisi.

Fungsi dari sistem skeletal/rangka adalah:

a. Penyangga berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen- ligamen,


otot, jaringan

lunak dan organ. Membentuk kerangka yang berfungsi untuk menyangga


tubuh dan otot

-otot yang melekat pada tulang.

b. Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid (yellow marrow)


atau hemopoesis.

c. Produksi sel darah (red marrow).

d. Pelindung yaitu membentuk rongga melindungi organ yang halus dan


lunak, serta memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis.

11
e. Penggerak yaitu dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka saat
bergerak karena adanya persendian.

Berdasarkan struktur tulang, tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar
diantara material tidak hidup (matriks). Matriks tersusun atas osteoblas (sel
pembentuk tulang). Sedangkan osteoblas membuat dan mensekresi protein
kolagen dan garam mineral. Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan, osteoblas
baru akan dibentuk. Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah menjadi
osteosit (sel tulang dewasa). Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh
osteoklas (sel perusakan tulang).

Susunan Rangka Pada Manusia

Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang


yang satu sama lainnya saling berhubungan, terdiri dari:

1. Tulang kepala: 8 buah.

2. Tulang kerangka dada: 25 buah

3. Tulang wajah: 14 buah


4. Tulang belakang dan pinggul: 26 buah

5. Tulang telinga dalam: 6 buah

6. Tulang anggota gerak atas: 64 buah

12
7. Tulang anggota gerak bawah: 62 buah

Bagian-bagian yang sering terdapat pada tulang:

1. Foramen; suatu lubang tempat pembuluh darah, saraf dan ligamentum.

2. Fosa; suatu lekukan di dallm atau permukaan tulang.

3. Prosesus; suatu tonjolan atau taju.

4. Kondilus taju yang bentuknya bundar merupakan benjolan.

5. Tuberkulum; tonjolan kecil.

6. Tuberositas; tonjolan besar

7. Trokanter; tonjolan besar, pada umumnya ini pada tulang paha (femur)

8. Krista pinggir atau tepi tulang

9. Spina tonjolan tulang yang bentuknya agak runcing.

13
10. Kaput: kepala tulang

11. Kollum; leher tulang

12. Korpus; badan tulang

Bentuk dan Struktur Tulang

Tulang terdiri dari sel-sel hidup yang mendapatkan makanan dari


pembuluh darah. Hal ini menyebabkan tulang dapat terus tumbuh sampai
mencapai ketinggian yang maksimal. Dan memungkinkan juga untuk diperbaiki
apabila rusak atau patah.
Beberapa tulang berisi substansi yang disebut sumsum tulang, di dalam
sumsum inilah sel darah merah dan sel darah putih dibentuk. Selain itu, mineral,
fosfor dan kalsium juga disimpan dalam tulang dan dapat diambil apabila tubuh
memerlukannya.

• Bentuk Tulang

Tulang mulai berkembang dalam janin selama minggu pertama masa


kehamilan. Pada awalnya, sebagian besar tulang merupakan tulang rawan.
Ketika bayi tumbuh, tulang rawan secara berangsur-angsur diganti dengan
jaringan ikat yang mengeras dan akhirnya menjadi tulang. Proses yang disebut
osifikasi ini terus berkembang sampai kira-kira umur 20 tahun. Tengkorak dan

14
tulang rahang tidak berkembang dari tulang rawan, tetapi dari osifikasi jaringan
lunak.

• Struktur Tulang

Bagian terluar dari tulang diliputi oleh periosteum, yaitu lapisan jaringan
pengikat yang kuat. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot dan
mengandung banyak pembuluh darah yang memberikan makanan bagi tulang.
Jaringan tersebut menyelubungi semua permukaan tulang, kecuali pada bagian
tulang rawan yang mengubungkan tulang dengan sendi.

Di bawah periosteum terdapat lapisan jaringan padat disebut tulang


kompak. Irisan jaringan ini jika kita amati di bawah mikroskop, akan terlihat
banyak kelompok yang terdiri dari lingkaran-lingkaran yang berlapis-lapis. Tiap
lapisan-lapisan lingkaran itu mengeliling suatu saluran kecil yang disebut saluran
Havers. Saluran ini berisi pembuluh darah dan saraf.

Sel-sel tulang (osteosit) melekat dalam kerangka keras yang berupa


lingkaran- lingkaran tersebut. Lingkaran tersebut terbuat dari serat kolagen dan
di perkuat oleh mineral yang mengandung kalsium karbonat dan kalsium fosfat.
Di sebelah dalam dari tulang kompak terdapat lapisan jaringan tulang spons.
Pada tulang spons ini terdapat garis tulang (trabecula) yang tersusun untuk
menahan berat dan tekanan

15
16
BAB lll
PENUTUP

A. Kesimpulan

17
Dari penjelasan makalah di atas dapat disimpul kan bahwa :
Muskuloskeletal ialah otot-rangka
• muscle (otot) adalah jaringan tubuh yg berfungsi mengubah
energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan
lingkungan.

Sistem muskuler terdiri dari: otot, tendon dan ligamen.

• skeletal (rangka) adalah bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan


tulang rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh
untuk mempertahankan sikap dan posisi

Fungsi dari sistem skeletal/rangka adalah:

a. Penyangga berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen- ligamen,


otot, jaringan lunak dan organ. Membentuk kerangka yang berfungsi untuk
menyangga tubuh dan otot-otot yang melekat pada tulang.

b. Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid (yellow marrow)


atau hemopoesis.

c. Produksi sel darah (red marrow).

d. Pelindung yaitu membentuk rongga melindungi organ yang halus dan


lunak, serta memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis.

e. Penggerak yaitu dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka saat
bergerak karena adanya persendian.

18
B. Saran

Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali


kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, tentunya penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas dengan
judul "Konsep Fisiologi Sistem Muskuloskoletal".

19
Daftar Pustaka

Anderson, P.D. (1999). Anatomi fisiologi tubuh manusia. Jones and Barret
publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC..

Brunner’s and suddarth. (2008). Textbook of medical surgical nursing (11th ed).
Williams and
Wilkins.
Graaff, V. D. (2010). Human anatomy, Ten Edition. New York: McGraw-Hill
Companies. Marieb, E.N, Wilhelm, P.B & Mallat,J (2012). Human Anatomy 6th
ed media update. Benjamin
Cummings.

Pearce, E. C. (2007). Anantomy dan fisiology untuk paramedis. Jakarta:


Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Sherwood. (2004). Human physiology: from cells to systems (6th ed). USA:
Thomson Learnig.
Inc.

Silvertho C. Andrew, (2001). Human physiology and integrated approach. Edisi


dua. New
Jersey: Penerbit Oprentice Hall.

20
Sloane, E. (2012). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. alih bahasa, James
Veldman, editor edisi bahasa Indonesia, Palupi Widyastuti. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Smeltzer S.C dan Bare Brenda G (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth(Ed. 8 Vol 2). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Syaifuddin(2006). Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta:


Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Syaifuddin (2012). Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan dan Kebidanan. Edisi 4.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

21

Anda mungkin juga menyukai