Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KONSEP DASAR BIOLOGI DALAM IPA SD

“KLASIFIKASI TUMBUHAN TINGKAT


TINGGI DAN TUMBUHAN TINGKAT
RENDAH”

Disusun oleh
Nama : Setia Nanda
Nim : 2019201144
Dosen : Iskandar, S.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH OKU TIMUR
TAHUN AKADEMIK 2019 / 2020

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 1


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi dan Rendah”.
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan
baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Terima Kasih.......................
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Campang Tiga, April 2020
STKIP Muhammadiyah
Penyusun

Setia nanda

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................4

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................4


1.2. Tujuan………………………………. ..............................................................4
1.3. Rumusan Masalah………………………..........................................................4

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................5


2.1. Pengertia Tumbuhan Tingkat Tinggi dan Tumbuhan Tingkat Rendah..................5
2.1.1. Pengertian Tumbuhan Tingkat Tinggi...................................................5
2.1.2. Pengertian Tumbuhan Tingkat Rendah...................................................5
2.2. Cici-ciri dan Pembagian Tumbuhan Tingkat Tinggi dan Tumbuhan Tingkat
Rendah...................................................................................................................6
2.2.1. Ciri-ciri dan PembagianTumbuhan Tingkat Tinggi………....................6
2.2.2. Ciri-ciri dan Pembagian Tumbuhan Tingkat Rendah.………………..…7

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................24


3.1. Kesimpulan ...........................................................................................................24
3.2. Saran .....................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................25

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 3


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 species tumbuhan, belum termasuk sekitar
100.000 spesies jamur, yang kesemuanya telah diidentifikasi dan telah diberi nama sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Ada pendapat yang mengelompokan jamur ke dalam
tumbuhan karena kemiripannya dengan dan adda juga yang mengelompokannya tersendiri
karena jamur tidak berklorofil (Campbell dan Reece, 2002). Dari keseluruhan tumbuhan yang
tersebar di muka bumi, sekitar 10% diantaranya berada di Indonesia. Tumbuhan yang tingkat
perkembangannya lebih rendah, yaitu tumbuhan tingkat rendah (Cryptogamae), terdiri dari
Algae, Fungi, Lichenes, Bryophyta, dan Pteridophyta.
Sedangkan Tumbuhan tingkat tinggi merupakan tumbuhan biji. Tumbuhan tingkat
tinggi dikatakan sebagai tumbuhan biji sebab jenis tumbuhan ini merupakan jenis tumbuhan
yang mempunyai akar, daun sejati, dan juga memiliki batang disertai dengan organ tambahan
yang meliputi buah dan juga daun.
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber bahan makanan (tanaman
pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, dan tanaman buah-buahan), sumber bahan
obat, sumber bahan rempah/bumbu, sumber tanaman hias, sumber bahan kerajinan/industri,
sumber bahan sandang, dan sumber bahan papan.
Agar spesies tumbuhan tersebut dapat dikenali karena kaitannya dengan peranannya dalam
bidang produksi tanaman secara efektif dan produktif, maka perlu dikaji pengetahuan tentang
klasifikasi tumbuhan sehingga semua tumbuhan dapat dikelompokan secara taksonomis
berdasarkan cirri-ciri yang spesifik.

1.2. TUJUAN
1. Pengertian Tumbuhan Tingkat Tinggi dan Tumbuhan Tingkat Rendah
2. Untuk memahami ciri-ciri tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat Tinggi dan
Tumbuhan Tingkat rendah (Algae, Fungi, Lichenes, Pteridophyta)
3. Pembagian Tumbuhan Tingkat Tingkat Tinggi dan Tumbuhan Tingkat Rendah.
4.
4.3. RUMUSAN MASALAH
1. Pembagian dunia tumbuhan

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 4


2. Ciri-ciri dan pembagian tumbuhan tingkat Tnggi dan Tumbuhan Tingkat rendah
(Cryptogamae)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perbedaan Tumbuhan Tingkat Tinggi dan Tumbuhan Tingkat Rendah


2.1.1 Tumbuhan Tingkat Tinggi
Tumbuhan tingkat tinggi merupakan tumbuhan biji. Tumbuhan tingkat tinggi
dikatakan sebagai tumbuhan biji sebab jenis tumbuhan ini merupakan jenis tumbuhan yang
mempunyai akar, daun sejati, dan juga memiliki batang disertai dengan organ tambahan yang
meliputi buah dan juga daun.
Tumbuhan biji juga sering dikenal dengan tumbuhan berbunga. Bunga yang terdapat
pada tumbuhan merupakan alat reproduksi atau juga sering disebut dengan alat perkawinan
bagi tumbuhan. Tumbuhan berbiji di bagimenjadi dua golongan yaitu tumbuhan yang berbiji
terbuka atau yang sering disebut dengan gymnospermae dan juga ada pula tumbuhan biji
tertutup atau yang sering disebut dengan istilah angiospermae.

2.1.2 Tumbuhan Tingkat Rendah


Tumbuhan tingkat rendah merupakan kelompok tumbuhan yang struktur tubuhnya
sederhana. Sebagian tumbuhan tingkat rendah ada yang memiliki organ seperti batang, akar,
dan daun namun bukan merupakan organ sejati. Tumbuhan yang tidak memiliki bunga dan
jaringan pembuluh bukan termasuk organ sejati

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 5


2.2 CIRI-CIRI DAN PEMBAGIAN TUMBUHAN TINGKAT TINGGI DAN
TUMBUHAN TINGKAT RENDAH (CRYPTOGAMAE)

2.2.1. Ciri- ciri dan Pembagian Tumbuhan Tingkat Tinggi


Setiap tumbuhan yang termasuk dalam klasifikasi tumbuhan tingkat tinggi
mempunyai ciri – ciri tersendiri, berikut adalah penjelasannya.
1. Spermathophyta
Spermathophyta adalah tumbuhan berbiji yang alat reproduksi generatifnya berupa biji.
Ciri – ciri Spermathophyta yaitu :
- Mempunyai daun untuk membuat makanannya sendiri
- Batang terletak di dalam tanah, beberapa ada yang di atas tanah
- Menghasilkan bunga sebagai alat perkembangan generatif dan berkembang
biak dengan biji
- Mempunyai akar sejati
Spermathophyta terbagi menjadi dua divisi yaitu Gymnospremae dan Angiospermae.
Kedua tumbuahan ini mempunyai ciri tersendiri yaitu :
a. Gymnospremae ( Berbiji Terbuka )
Ciri – ciri dari Gymnospremae :
- Berdaun sempit ( kecuali melinjo yang berdaun lebar )
- Berakar tunggang
- Batangnya bercabang dan berkayu
- Biji tidak terbungkus daun bunga, nampak dari luar
- Pembuahan tunggal
- Mempnyai bunga sejati
- Tidak bermahkota bunga
Beberapa contoh dari tanaman tersebut adalah Gnetum gnemon ( melinjo ), Pinus
merkusi ( pinus ), Aghatis dammara ( damar ), Gingko biloba, Cycas rumphii ( pakis haji ),
Araucaria cuninghami ( damar laki - laki ).

b. Angiospermae ( Berbiji Tertutup )


Ciri – ciri dari Angiospermae :
- Daun pipih dan lebar
- Bakal bijinya tertutup daun bunga atau putiknya

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 6


- Mempunyai bunga yang sesungguhnya, berfungsi menghasilkan biji dan buah
- Berdasarkan keping bijinya digolongkan menjadi :
Monocotyledoneae ( berkeping satu ), ciri - cirinya sebagai berikut : berakar
serabut, pola daun melengkung atau sejajar, mempunyai kaliptra, tidak berkambium, dan
kelopak bunga biasanya kelipatan tiga.
Dycotyledomeae ( berkeping dua ), ciri – cirinya sebagai berikut : mempunyai akar
tunggang, pola daun menyirip atau menjari, tidak berkaliptra, mempunyai kambium dan
kelopak bunga biasanya kelipatan empat atau lima.

2.2.2. Ciri- ciri dan Pembagian Tumbuhan Tingkat Rendah


Tumbuhan tingkat rendah adalah kelompok tumbuhan yang memiliki struktur lebih
sederhana. Tumbuhan ini banyak yang bersifat akuatik dan ditemukan di tempat lembab atau
basah. Tanaman tingkat rendah termasuk Schizophyta (tumbuhan belah), Thallophyta
(tumbuhan talus), Bryophyta (tumbuhan lumut), dan Pteridophyta (tumbuhan paku).
Ciri-ciri tumbuhan tingkat rendah (Cryptogamae) :
a. Organ tubuh berupa thallus digolongkan kedalam thallophyta.
b. Organ principalia (alat utama) masih sederhana, terdiri dari rhizoid (akar
semu), stipe (batang semu), phylloid (daun semu).
c. Organa reproduktiva (alat pembiak) masih sederhan, yaitu berupa spora
digolongkan kedalam sporophyta.
d. Tidak pernah menghasilkan bunga, disebut juga Flowerless Plants.
e. Tingkat perkembangannya lebih rendah, disebut juga Lower Plants.
Pembagian tumbuhan tingkat rendah (Cryptogamae terdiri dari) :
a. Algae (Ganggang), yaitu Thallophyta berklorofil
b. Fungi (Jamur, Cendawan), yaitu Thallophyta tanpa klorofil
c. Lichenes (Lumut Kerak), yaitu simbiosis antara algae dengan fungi
d. Bryophyta (Lumut), yaitu tumbuhan yang gametofitnya lebih dominan dari
sporofitnya
e. Pteridophyta (Paku-pakuan), yaitu tumbuhan yang sporofitnya lebih dominan
dari gametofitnya

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 7


1. ALGAE
Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak, bersifat eukariotik, ada yang hidup
melayang-layang (neustonik) dan ada yang di dasar air (bentik). Habitat di air tawar, air laut
dan daerah-daerah yang lembab, reproduksi dilakukan dapat dilakukan secara seksual
(konjugasi, anisogami, isogami) atau aseksual.

Ciri-ciri tumbuhan Algae :


a. Organ tubuh algae berupa thallus berklorofil, thallus terdiri dari rhizoid, stipe,
filoid.
b. Struktur thallus uniseluler (biasanya berukuran beberapa mikron) dan
multiseluler (ada yang berukuran sampai beberapa meter).
c. Algae mengandung pigmen yang terdiri atas :
 Klorofil, terdiri dari a, b, c, d, e
 Karotenoid, terdiri dari karoten, xantofil, lycopen
 Fikobilin, fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru)
d. Cadangan makanan :
 Karbohidrat :
- Amilum
- Cyanophycean starch
- Laminarin
- Floridean starch
- Paramilon
- Leucosin
 Lemak
 Protein :

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 8


- Cyanofisin
- Mannitol
e. Struktur sel :
 Prokariotik, misal pada ganggang biru (Cyanophyceae)
 Eukariotik, misal pada ganggang merah (Rhodophyta), ganggang hijau
(Chlorophyceae), ganggang perang (Phaeophyceae)
f. Dinding sel algae ada yang tersusun dari :
 Selulosa
 Hemiselulosa
 Pektin
 Mukopeptid
 Periplastik
 Silikat
 Asam Alginat
 Asam Fukosintat
g. Algae hidup di daerah :
 Pelagial (laut)
 Limmion (air tawar)
 Litoral (pasang surut)
 Dasar laut (sublitoral, profundal, bental, sampai abisal)
h. Ada yang berupa :
 Pleuston (terapung-apung antara batas tanah dan air)
 Neuston (terapung-apung di permukaan air). Gerakannya pasif dan aktif.
 Plankton (hidup bebas di air). Gerakannya sangat pasif.
- Haliplankton (di laut)
- Limnoplankton (di danau)
- Helioplankton (di kolam)
- Potamoplankton (di sungai)
Contoh tumbuhan Algae :

a. Chlamidomonas intermedia
b. Volvox Africana
c. Euglena viridis

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 9


2. FUNGI
Jamur merupakan organisme uniseluler maupun multiseluler (umumnya berbentuk
benang disebut hifa, hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman disebut
miselium, dinding sel mengandung kitin, eukariotik, tidak berklorofil. Hidup secara
heterotrof dengan jalan saprofit (menguraikan sampah organik), parasit (merugikan
organisme lain), dan simbiosis. Habitat jamur secara umum terdapat di darat dan tempat yang
lembab. Jamur uniseluler dapat berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dapat
dilakukan dengan cara membentuk spora, membelah diri, kuncup (budding). Secara generatif
dengan cara membentuk spora askus. Sedang untuk jamur multiseluler reproduksi vegetatif
dengan cara fragmentasi, konidium, zoospora. Secara generatif dapat dilakukan dengan cara
konjugasi, hifa yang akan menghasilkan zigospora, spora askus, spora basidium.

Ciri-ciri dari Fungi :


a. Organ tubuhnya berupa thallus tanpa klorofil.
b. Thallus fungi berupa benang-benang yang disebut filamen. Filamen itu
bercabang dan disebut hifa. Kumpulan hifa disebut miselium. Miselium
membentuk suatu jalinan yang disebut rhizomorf.
c. Miselium ada yang berupa :
 Miselium bersepta (septate mycellium)
Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 10
 Miselium tidak bersepta (aseptate mycellium)
 Miselium yang tidak bersepta dan berinti banyak disebut koenosite
(coenocyt)
d. Struktur Thallus :
 Aseluler (tidak berupa sel) :
- Plasmodiophora brassicae (penyebab penyakit “clubroot” pada kubis)
 Uniseluler (terdiri dari satu sel) :
- Rhizopus nigricans (jamur tape)
 Multiseluler (terdiri dari banyak sel) :
- Aspergillus sp.
- Penicillium sp.
- Auricularia auricula (jamur kuping)
e. Tidak berklorofil sehingga tidak bisa berfotosintesis
f. Cara hidup fungi ada yang :
 Heterotrof
- Obligat parasitis, misalnya Peronospora, Plasmopara
- Fakultatif saprofitis, misalnya Phytophthora infestans
- Fakultatif parasitis, misalnya Fusarium
- Obligat saprofitis, misalnya Rhizopus, Mucor, Penicillium
 Simbiosis
- Lichenes, yaitu simbiosis anatara Algae dan Fungi
- Mikorhiza, yaitu simbiosis antara Fungi dengan akar tumbuhan tingkat
tinggi
g. Dinding sel terbuat dari khitin dan selulosa
h. Jaringannya berupa jaringan semu yang disebut plektenchym, terdiri dari :
 Prosenchym, yaitu jaringan semu yang menyerupai jaringan pagar
 Pseudoparenchym, yaitu jaringan semu yang menyerupai jaringan sponsa
i. Tempat hidup pada tempat yang gelap dan lembab, misal :
 Pada tanah, batu, batang pohon
 Pada sisa-sisa tumbuhan/hewan
 Sebagai parasit pada tanaman
j. Siklus hidup fungi ada yang bersifat :
 Holokarpik (fase vegetatif dan fase generatif sendiri-sendiri)

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 11


 Eukarpik (fase vegetatif dan fase generatif tumbuh pada satu induk)

Contoh dari Fungi :


a. Plamodiophora brassiceae
b. Saccharomyces cerevisiae
c. Aspergillus spp
Daur hidup Fungi

Meiosis
Meiosis Spora
Spora istirahat
istirahat dalam
dalam tanah
tanah Berkecambah
Berkecambah

Plasmodium
Plasmodium (2n)
(2n) Zoospora
Zoospora (n)
(n)

Fase Haploid Masuk akar

Fase
Fase diploid
diploid Myxamoeba
Myxamoeba

Dalam akar rambut Meiosis, Mitosis

Myxamoeba
Myxamoeba (2n)
(2n) Plasmodium
Plasmodium (2n)
(2n)
Gametaganium
Gametaganium

Zoogamet
Zoogamet (n)
(n) (biflagel)
(biflagel)

3. LICHENES
Ciri-ciri tumbuhan Lichenes :
a. Organ tubuh berupa thallus yang merupakan simbiosis antara Algae dengan
Fungi
b. Struktur thallusnya multiseluler (terdiri dari banyak sel)
c. Tipe thallus ada yang berupa :
 Foliose (berbentuk seperti daun)
Misalnya : Graphis scripta
 Squamulose (berbentuk seperti sisik)
Misalnya : Cora pavonia
 Frutikose (berbentuk silinder bercabang)
Misalnya : Usnea barbata
d. Komponen thallus terdiri dari 2 bagian, yaitu :
 Komponen fungi disebut mycobiont mempunyai miselium

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 12


 Komponen algae disebut phycobiont mempunyai klorofil
e. Cara hidup adalah simbiosis mutualistis
 Fungi : menyerap air dan hara mineral
 Algae : berfotosintesis
f. Tempat hidup ada yang di :
 Tanah, disebut terricolous
 Pohon, disebut corticolous
 Batu, disebut saxicolous
g. Berdasarkan penyebaran Algae pada thallus, maka ada yang disebut :
 Homoiomerus, apabila sel algae tersebar merata pada thallus
 Heteromerus, apabila sel algae pada lapisan tertentu dari thallus
h. Thallus algae terdiri dari 3 lapisan :
 Sebelah atas : lapisan algae
 Sebelah tengah : lapisan hifa jamur
 Sebelah bawah : lapisan korteks dari batang yang ditumpanginya
Contoh tumbuhan Lichenes :

a. Calacium, sp
b. Pettigera praetexta
c. Cora paronia

4. BRYOPHYTA
Tumbuhan lumut berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang
menghasilkan klorofil a dan b. lumut bersifat autotrof. Lumut merupakan tumbuhan peralihan
antara tumbuhan lumut berkormus dan bertalus. Lumut dapat beradaptasi untuk tumbuh di
tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah memiliki dinding sel yang terdiri dari
selulosa.
Batang dan daun tegak memiliki susunan berbeda-beda. Batang apabila dilihat secara
melintang akan tampak susunan sebagai berikut selapis sel kulit, lapisan kulit dalam
(korteks), silinder pusat yang terdiri sel-sel parenkimatik yang memanjang untuk mengangkut
air dan garam-garam mineral; belum terdapat floem dan xilem. Sel-sel daunnya kecil, sempit,
panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Lumut hanya dapat tumbuh
memanjang tetapi tidak membesar, karena tidak ada sel berdinding sekunder yang berfungsi

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 13


sebagai jaringan penyokong. Rizoid seperti benang sebagai akar untuk melekat pada tempat
tumbuhnya dan menyerap garam-garam mineral.
Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri dari: vaginula, seta, apofisis,
kaliptra, kolumela. Sporofit tumbuh pada gametofit menyerupai daun. Gametofit berbentuk
seperti daun dan di bagian bawahnya terdapat rizoid yang berfungsi seperti akar. Jika sporofit
tidak memproduksi spora, gametofit akan membentuk anteridium dan arkegonium untuk
melakukan reproduksi seksual.

Reproduksi lumut bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran
keturunan atau metagenesis. Reproduksi aseksual dengan spora haploid yang dibentuk dalam
sporofit. Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet dalam gametofit. Ada dua
macam gametangium yaitu arkegonium (gametangium betina) bentuknya seperti botol
dengan bagian lebar yang disebut perut, yang sempit disebut leher dan anteridium
(gametangium jantan) berbentuk bulat seperti gada. Jika anteridium dan arkegonium dalam
satu individu tumbuhan lumut disebut berumah satu (monoesis). Jika dalam satu individu
hanya terdapat anteridium atau arkegonium saja tumbuhan lumut disebut berumah dua
(diesis).
Ciri-ciri tumbuhan Bryophyta :
a. Organ tubuh berupa thallus yang terdiri dari : rhizoid, stipe, phylloid
b. Belum mempunyai berkas pembuluh
c. Mempunyai klorofil sehingga bisa berfotosintesis, fotosintatnya berupa
amilum
d. Cara hidupnya ada yang :
 Autotrof, biasanya pada tanah lembab
 Epifitis, biasanya menempel pada batang pohon

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 14


e. Ada pergantian generasi, yaitu generasi gametofit dan generasi sporofit
f. Generasi sporofit :
 Hidupnya hanya sebentar, menumpang pada generasi gametofit
 Bersifat aseksual, diploid, hidup sebagai parasit
g. Generasi gametofit :
 Hidupnya lebih lama dari generasi sporofit
 Bersifat seksual dan haploid
h. Tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit
i. Gametangium jantan disebut juga antheridium
j. Gametangium betina disebut juga arkhegonium
k. Spora terdapat dalam sporogonium
Contoh tumbuhan Bryophyta :
a. Anthoceros fusiformis
b. Sphagnum fimbricatum
c. Calobrium blumei

5. PTERIDOPHYTA
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling
sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem
transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar
dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat
xilem dan fleom).
Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang,
sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku
tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. Beradasarkan bentuk dan
ukurandan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil.
Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, belum
memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil daun besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang-
cabang, sel telah terdiferensiasi. Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan
menjadi tropofil dan sporofil. Tropofil merupakan daun yang khusus untuk asimilasi atau
fotosintesis. Sporofil berfungsi untuk menghasilkan spora. Spora tumbuhan paku dibentuk
dalam kotak spora (sporangium). Kumpulan sporangium disebut sorus. Sorus muda sering
dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Berdasarkan macam spora yang dihasilkan

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 15


tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga yaitu paku homospora (isospora), paku heterospora
dan paku peralihan. Paku homospora menghasilkan satu jenis spora (ex Lycopodium/paku
kawat). Paku heterospora menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu megaspora
(ukuran besar) dan mikrospora (ukuran kecil) (ex Marsilea/semanggi dan Selaginella/paku
rane). Paku peralihan merupakan peralihan antara homospora dan heterospora menghasilkan
spora pbentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelamin (ex Equisetum debile/paku
ekor kuda).

Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan stolon yang


menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang
mengandung spora. Reproduksi seksual (generatif) melalui pembentukan sel kelamin
jantan/spermatozoid (gametangium jantan/anteridium) dan sel kelamin betina/ovum
(gametangium betina/arkegonium). Seperti pada lumut tumbuhan paku juga mengalami
pergiliran keturunan/metagenesis. Metagenesis tersebut dibedakan antara paku homospora
dan heterospora.
Ciri-ciri tumbuhan Pteridophyta :
a. Organ tubuh sudah berupa cormus, karena itu termasuk kedalam Cormophyta
Cormus terdiri dari : akar, batang, dan daun
b. Sudah mempunyai berkas pembuluh karena itu termasuk kedalam
Tracheophyta
c. Mempunyai klorofil, sehingga bisa berfotosintesis, fotosintatnya berupa
amylum

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 16


d. Cara hidup :
 Autotrof
 Epifit
e. Ada pergantian generasi yang terdiri atas :
 Generasi sporofit
 Generasi gametofit
f. Generasi sporofit bersifat aseksual, diploid, hidupnya lama
g. Generasi gametofit bersifat seksual, haploid, hidupnya sebentar
h. Daunnya ada 2 macam, yaitu ada daun fertil (sporofit), daun steril
i. Kalau daun fertil dan daun steril sama bentuknya, maka disebut isomorfik
j. Kalau daun fertil dan daun steril berbeda bentuknya, maka disebut
heteromorfik
k. Daun muda menggulung
l. Daun fertil mempunyai sorus (kumpulan sporangium)
m. Spora terdapat dalam sporangium
n. Kumpulan spora disebut sorus
o. Sorus terdapat pada sporofit
p. Tipe sorus ada yang terbuka ada juga yang tertutup oleh indusium
q. Mempunyai strobilus (kumpulan sporofil)
 Spora terdapat dalam sporangium
 Sporangium terdapat pada sporofil
 Sporofil berkumpul pada ujung cabang atau ranting membentuk strobilus
r. Tipe spora :
 Homospora, hanya ada satu jenis spora
 Heterospora, ada mikrospora dan makrospora
Contoh tumbuhan Pteridophyta :
a. Selaginella craussiana
b. Microspora
Marsilea crenata Macrospora

c. Azolla pinnata Macroprothali


Microrothaliu
m um
Antheridium Archegonium

Ovum
DaurSpermatozoid
hidup Pteridophyta Zigot

Sporofit

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 17


Microsporangi Macrosporang
um ium
Microspora Macrospora
a. Struktur thallus uniseluler (biasanya berukuran beberapa mikron) dan
multiseluler (ada yang berukuran sampai beberapa meter).
b. Algae mengandung pigmen yang terdiri atas :
 Klorofil, terdiri dari a, b, c, d, e
 Karotenoid, terdiri dari karoten, xantofil, lycopen
 Fikobilin, fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru)
c. Cadangan makanan :
 Karbohidrat :
- Amilum
- Cyanophycean starch
- Laminarin
- Floridean starch
- Paramilon
- Leucosin
 Lemak
 Protein :
- Cyanofisin
- Mannitol
d. Struktur sel :
 Prokariotik, misal pada ganggang biru (Cyanophyceae)
 Eukariotik, misal pada ganggang merah (Rhodophyta), ganggang hijau
(Chlorophyceae), ganggang perang (Phaeophyceae)
e. Dinding sel algae ada yang tersusun dari :
 Selulosa

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 18


 Hemiselulosa
 Pektin
 Mukopeptid
 Periplastik
 Silikat
 Asam Alginat
 Asam Fukosintat
f. Algae hidup di daerah :
 Pelagial (laut)
 Limmion (air tawar)
 Litoral (pasang surut)
 Dasar laut (sublitoral, profundal, bental, sampai abisal)
g. Ada yang berupa :
 Pleuston (terapung-apung antara batas tanah dan air)
 Neuston (terapung-apung di permukaan air). Gerakannya pasif dan aktif.
 Plankton (hidup bebas di air). Gerakannya sangat pasif.
- Haliplankton (di laut)
- Limnoplankton (di danau)
- Helioplankton (di kolam)
- Potamoplankton (di sungai)
1. Ciri-ciri fungi :
a. Organ tubuhnya berupa thallus tanpa klorofil.
b. Thallus fungi berupa benang-benang yang disebut filamen. Filamen itu
bercabang dan disebut hifa. Kumpulan hifa disebut miselium. Miselium
membentuk suatu jalinan yang disebut rhizomorf.
c. Miselium ada yang berupa :
 Miselium bersepta (septate mycellium)
 Miselium tidak bersepta (aseptate mycellium)
 Miselium yang tidak bersepta dan berinti banyak disebut koenosite
(coenocyt)
d. Struktur Thallus :
 Aseluler (tidak berupa sel) :

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 19


- Plasmodiophora brassicae (penyebab penyakit “clubroot” pada kubis)
 Uniseluler (terdiri dari satu sel) :
- Rhizopus nigricans (jamur tape)
 Multiseluler (terdiri dari banyak sel) :
- Aspergillus sp.
- Penicillium sp.
- Auricularia auricula (jamur kuping)
e. Tidak berklorofil sehingga tidak bisa berfotosintesis
f. Cara hidup fungi ada yang :
 Heterotrof
- Obligat parasitis, misalnya Peronospora, Plasmopara
- Fakultatif saprofitis, misalnya Phytophthora infestans
- Fakultatif parasitis, misalnya Fusarium
- Obligat saprofitis, misalnya Rhizopus, Mucor, Penicillium
 Simbiosis
- Lichenes, yaitu simbiosis anatara Algae dan Fungi
- Mikorhiza, yaitu simbiosis antara Fungi dengan akar tumbuhan tingkat
tinggi
g. Dinding sel terbuat dari khitin dan selulosa
h. Jaringannya berupa jaringan semu yang disebut plektenchym, terdiri dari :
 Prosenchym, yaitu jaringan semu yang menyerupai jaringan pagar
 Pseudoparenchym, yaitu jaringan semu yang menyerupai jaringan sponsa
i. Tempat hidup pada tempat yang gelap dan lembab, misal :
 Pada tanah, batu, batang pohon
 Pada sisa-sisa tumbuhan/hewan
 Sebagai parasit pada tanaman
j. Siklus hidup fungi ada yang bersifat :
 Holokarpik (fase vegetatif dan fase generatif sendiri-sendiri)
 Eukarpik (fase vegetatif dan fase generatif tumbuh pada satu induk)
2. Ciri-ciri Lichenes :
a. Organ tubuh berupa thallus yang merupakan simbiosis antara Algae dengan
Fungi
b. Struktur thallusnya multiseluler (terdiri dari banyak sel)

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 20


c. Tipe thallus ada yang berupa :
 Foliose (berbentuk seperti daun)
. Misalnya : Parmelia flavicans
 Krustose (berbentuk seperti kerak)
Misalnya : Graphis scripta
 Squamulose (berbentuk seperti sisik)
Misalnya : Cora pavonia
 Frutikose (berbentuk silinder bercabang)
Misalnya : Usnea barbata
d. Komponen thallus terdiri dari 2 bagian, yaitu :
 Komponen fungi disebut mycobiont mempunyai miselium
 Komponen algae disebut phycobiont mempunyai klorofil
e. Cara hidup adalah simbiosis mutualistis
 Fungi : menyerap air dan hara mineral
 Algae : berfotosintesis
f. Tempat hidup ada yang di :
 Tanah, disebut terricolous
 Pohon, disebut corticolous
 Batu, disebut saxicolous
g. Berdasarkan penyebaran Algae pada thallus, maka ada yang disebut :
 Homoiomerus, apabila sel algae tersebar merata pada thallus
 Heteromerus, apabila sel algae pada lapisan tertentu dari thallus
h. Thallus algae terdiri dari 3 lapisan :
 Sebelah atas : lapisan algae
 Sebelah tengah : lapisan hifa jamur
 Sebelah bawah : lapisan korteks dari batang yang ditumpanginya
3. Ciri-ciri Bryophyta :
a. Organ tubuh berupa thallus yang terdiri dari : rhizoid, stipe, phylloid
b. Belum mempunyai berkas pembuluh
c. Mempunyai klorofil sehingga bisa berfotosintesis, fotosintatnya berupa
amilum
d. Cara hidupnya ada yang :

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 21


 Autotrof, biasanya pada tanah lembab
 Epifitis, biasanya menempel pada batang pohon
e. Ada pergantian generasi, yaitu generasi gametofit dan generasi sporofit
f. Generasi sporofit :
 Hidupnya hanya sebentar, menumpang pada generasi gametofit
 Bersifat aseksual, diploid, hidup sebagai parasit
g. Generasi gametofit :
 Hidupnya lebih lama dari generasi sporofit
 Bersifat seksual dan haploid
h. Tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit
i. Gametangium jantan disebut juga antheridium
j. Gametangium betina disebut juga arkhegonium
k. Spora terdapat dalam sporogonium
4. Ciri-ciri Pteridophyta :
a. Organ tubuh sudah berupa cormus, karena itu termasuk kedalam Cormophyta
Cormus terdiri dari : akar, batang, dan daun
a. Sudah mempunyai berkas pembuluh karena itu termasuk kedalam
Tracheophyta
b. Mempunyai klorofil, sehingga bisa berfotosintesis, fotosintatnya berupa
amylum
c. Cara hidup :
 Autotrof
 Epifit
d. Ada pergantian generasi yang terdiri atas :
 Generasi sporofit
 Generasi gametofit
e. Generasi sporofit bersifat aseksual, diploid, hidupnya lama
f. Generasi gametofit bersifat seksual, haploid, hidupnya sebentar
g. Daunnya ada 2 macam, yaitu ada daun fertil (sporofit), daun steril
h. Kalau daun fertil dan daun steril sama bentuknya, maka disebut isomorfik
i. Kalau daun fertil dan daun steril berbeda bentuknya, maka disebut
heteromorfik
j. Daun muda menggulung

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 22


k. Daun fertil mempunyai sorus (kumpulan sporangium)
l. Spora terdapat dalam sporangium
m. Kumpulan spora disebut sorus
n. Sorus terdapat pada sporofit
o. Tipe sorus ada yang terbuka ada juga yang tertutup oleh indusium
p. Mempunyai strobilus (kumpulan sporofil)
 Spora terdapat dalam sporangium
 Sporangium terdapat pada sporofil
 Sporofil berkumpul pada ujung cabang atau ranting membentuk strobilus
q. Tipe spora :
 Homospora, hanya ada satu jenis spora
 Heterospora, ada mikrospora dan makrospora

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 23


BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dari keseluruhan tumbuhan yang tersebar di muka bumi, sekitar 10% diantaranya
berada di Indonesia. Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih rendah, yaitu tumbuhan
tingkat rendah (Cryptogamae), terdiri dari Algae, Fungi, Lichenes, Bryophyta, dan
Pteridophyta.Sedangkan Tumbuhan Tingkat Tinggi yang tingkat perkembngan lebih tinggi.

Tumbuhan tingkat tinggi merupakan tumbuhan biji. Tumbuhan tingkat tinggi


dikatakan sebagai tumbuhan biji sebab jenis tumbuhan ini merupakan jenis tumbuhan yang
mempunyai akar, daun sejati, dan juga memiliki batang disertai dengan organ tambahan yang
meliputi buah dan juga daun.

Tumbuhan tingkat rendah merupakan kelompok tumbuhan yang struktur tubuhnya


sederhana. Sebagian tumbuhan tingkat rendah ada yang memiliki organ seperti batang, akar,
dan daun namun bukan merupakan organ sejati. Tumbuhan yang tidak memiliki bunga dan
jaringan pembuluh bukan termasuk organ sejati

1.1. SARAN

Dengan adanya makalah ini diharapkan agar kita dapat lebih mengetahui tentang
seluk – beluk sel sebagai suatu unit dasar structural dan fungsional kehidupan. Oleh karena
itu, kita sebaiknya mempelajari,dan memahami materi ini dengan baik.

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 24


DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, Soni M, Yayan S: Pocket Book Biologi SMA. Jakarta: Cmedia Imprint Kawan
Pustaka. 2013

Diah A, Choirul M, et al: Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2006

Sari Indah Permata Kurniawan: Gambar Kisaran Ukuran Sel. Available


URL: http://biophoria.byethost24.com/GAMBAR/ukuran.jpg?ckattempt=1

Hickman, Roberts, Larson:  Picture of Prokaryotic Cells. Available


URL: http://hyperphysics.phyastr.gsu.edu/hbase/biology/imgbio/cellprokaryote6.gif

Rikky F, Agus M, Umar R: Mudah dan Aktif Belajat Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. 2009

Radina G: Biologi Sel. Available URL: http://gendux-radina.blogspot.co.id/ 

Binomipa : Sel Pada Tumbuhan dan Hewan. Availabel URL: http://maslatip.com/wp-


content/uploads/2014/01/Sel_hewan.png 

Setia Nanda | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 25

Anda mungkin juga menyukai