Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

BOTANI FARMASI
“MORFOLOGI DAN ANATOMI BUAH DAN BIJI “

STIFA B 2021
KELOMPOK V

ASISTEN DOSEN : AVRYLINDA THERANI TANDIAN

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI


PROGRAM STUDI STRATA FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR
MAKASSAR
2021

BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).
Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-
masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses
yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari
dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala
putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk
sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik
menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal
dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid (Ashari, 2004).
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik
plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur yang berdiam dalam
bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada
tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan
protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel
keduanya (Ashari, 2004).
Dalam praktikum ini, kita mengenal struktur morfologi dan anatomi
dari buah dan biji tomat (Lycopersicum esculentum M.) seperti bentuk
buah dan biji serta bagian-bagiannya dan peran peristiwa penyerbukan
sebagai pembentukan buah yang akan tumbuh menjadi biji.
I. 2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk morfologi dari buah apel dan biji pala
2. Untuk mengetahui bagian-bagian anatomi dari buah apel dan biji pala
menggunakan mikroskop
I. 3 Prinsip Percobaan
Adapun prinsip percobaan pada percobaan ini adalah mengamati
bagian-bagian luar atau morfologi pada buah dan bijj dengan mengamati
secara langsung sampel dan bagian-bagian dalam atau anatomi. Pada
buah apel dan anatomi biji pala yang diiris secara melintang dan
membujur lalu ditetesi medium aquadest, fluoroglusin,dan kloralhidrat lalu
diamati dibawah mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Teori Umum
Buah (fructus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang
merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah
biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai
pemencar biji tumbuhan (Departemen, 2011).
Pada pembentukan buah ada kalanya bagian bunga selain bakal
buah ikut dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera
setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain
bakal buah segera menjadi layu dan gugur dari putik sendiri dengan tegas
disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala
putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain
(Rosanti, 2011).
Biji (Semen ) merupakan perkembangan lanjutan dari bakal biji yang
telah dibuahi dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Secara
agronomis biji me rupakan hasil budidaya yang digunakan sebagai pakan
ternak. Secara biologis biji difungsikan khusus sebagai alat perbanyakan
tanaman atas penyebaran jenis (Pranoto, 2011).
Adapun bagian-bagian dari biji sebagai berikut (Iriawati, 2017) :
 Kulit biji, bagian yang menyelumuti biji berupa pelindung
 Kotiledon, yaitu bagian yang berfungsi menyimpan makanan dalam
bentuk pati/protein.
 Plumula, yaitu daun kecil yang pertama tumbuh pada tanaman
 Radikula, yaitu daun akar yang tumbuh pertama pada tanaman
 Hipokotil, yaitu batang dari kecambah
II. 2 Uraian Bahan
1. Aquadest (Dirjen POM 1979. hal 96)
Nama resmi : AQUA DESTTILLATA
Nama lain : Aquadest, air suling
RM / BM : H2O / 18,2 g/mol
Kelarutan : Cairan tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa.
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak
manis.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap.
Kegunaan : Sebagai medium
2. Flouroglusin (Dirjen POM, 1979. Hal 675)
Nama resmi : TRIHIDROS
Nama lain : Flouroglusin
RM / BM : C6H3(OH)3
Berat molekul : 110,1 g/mol
Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol
(95%) dan dalam ether.
Pemerian : Hablur/serbuk hablur, putih atau kekuningan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup.
Kegunaan : Mempermudah pengamatan.
3. Kloralhidrat (Dirjen POM, 1979 : hal 142))
Nama resmi : CHLORALIHYDRAS
Nama lain : Kloralhidrat
Rumus molekul : C2H3Cl3O2
Berat molekul : 165,40 g/mol
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam
minyak zaitun; mudah larut dalam etanol (95%) P, dalam kloroform P, dan
dalam eter P.
Pemerian : Hablur transparan, tidak melelh basah;
tidakberwarna, bau tajam dan khas; rasa kaostik dan agak pahit. Melebur
pada suhu lebih kurang 550 dan perlahan-lahan menguap
Penyimpanan : Dalam wadah kaca tertutup rapat, terlindung
dari cahaya di tempat sejuk.
Kegunaan : Mempermudah pengamatan.
II. 3 Klasifkasi Tanaman
II. 3. 1 Buah (fructus)
1. Buah Apel (Worintek, 2011) :
Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Famili : Rosaceae

Genus : Malus

Spesies : Malus syivertris M


2. Buah Delima (Plantamor, 2021)
Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Rosidae

Ordo : Myctales

Famili : Lytraceae

Genus : Punica

Spesies : Punica gramatum L


3. Buah Nangka (Plantamor, 2021)
Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales

Famili : Moraceae

Genus : Artocarpus

Spesies : Artocarpus heterophylius


4. Buah Nanas ( Bartholowmew et.al. 2003)
Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyte

Kelas : Angiospermae

Ordo : Fannosae

Famili : Bromiliaceae

Genus : Ananas

Spesies : Ananas comosus


5. Buah Belimbing Roma ( Rukmana, 2006)
Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Ordo : Oxilidales

Famili : Oxilidaceae

Genus : Avverhoa

Spesies : Avverhoa carambula L


6. Buah Anggur (Setriadi, 2005)
Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Vitacea

Famili : Vitaceae

Genus : Vitis

Spesies : Vitis venifera


7. Asam Jawa (Soemardji, 2007)
Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Famili : Caesalpiraceae

Genus : Tamarindus

Spesies : Tamarindus indica L


II. 3. 2 Biji (Semen)
1. Biji Pala (Plantamor, 2021)
Regnum : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Magnolioles

Famili : Myristicaceae

Genus : Myrictica

Spesies : Myrictica fragrans


2. Pepaya ( Tjitrosoepomo, 2004)
Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Ordo : Caricales

Famili : Caricacea

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L.


3. Mangga (Pracaya, 2011)
Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Anacardiaceae

Genus : Mangifera

Spesies : Mangifera indica L.


4. Jambu Monyet (Suhardi, 2009)
Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Anacardiaceae

Genus : Anacardium
Spesies : Anacardium occidentale
5. Jagung (Prahasta, 2009)
Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Graminae

Famili : Graminaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L


6. Jarak (Nurcholis, 2007)
Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Jatropha

Spesies : Jatropha curcas L


7. Kacang Tanah (Simpson, 2006)
Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae
Genus : Arachis

Spesies : Arachis hypogaeae


BAB III
METODE KERJA
III.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Pada praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 12 November 2021 di
Laboratorium Biologi Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar
III. 2 Alat dan Bahan
III. 2. 1 Alat Percobaan
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum yaitu gelas objek,
gelas penutup, mikroskop, pipet tetes, dan silet
III. 2. 2 Bahan Percobaan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu, aquadest,
buah apel, biji pala, fluoroglusin, dan kloralhidrat.
III. 3 Cara Kerja
III. 3.1 Pengamatan Buah Apel
1. Disiapkan mikroskop, letakkan hati-hati di atas meja. Kemudian
colok mikroskop pada aliran listrik
2. Dibersihkan gelas objek dan gelas penutup
3. Dikupas kulitnya, lalu diiris tipis
4. Diletakkan irisan kulit apel pada gelas objek, kemudian teteskan 3
medium yaitu aquadest, kloralhidrat, dan fluoroglusin
5. Kemudian tutup menggunakan gelas penutup
6. Diamati preparat dengan mengggunakan perbesaran lensa objek
4x, 10x, dan 40x
7. Didokumentasikan hasil pengamatan
III. 3. 2 Pengamatan Biji Pala
1. Disiapkan mikroskop, letakkan hati-hati di atas meja. Kemudia
colok mikroskop pada aliran listrik
2. Dibersihkan gelas objek dan gelas penutup
3. Dikupas kulitnya, lalu diiris bijinya secara melintang dan membujur;
4. Diletakkan irisan biji pala pada gelas objek, kemudian teteskan 3
medium yaitu aquadest, kloralhidrat, dan fluoroglusin
5. Kemudian tutup menggunakan gelas objek
6. Diamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa objek
4x,10x, dan 40x
7. Didokumentasikan hasil pengamatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pengamatan
IV. 1. 1 Tabel Hasil Pengamatan Morfologi Buah Apel dan Biji Pala

Sampel Gambar Keterangan

1. Kulit
Buah apel (Eksocar
(Malus p)
syivestris M) 2. Biji
3. Endocarp
4. Mesocarp

Deskripsi : Buah Apel memiliki bentuk long dan oval, memiliki


ujung yang runcing. Buah Apel memiliki kulit tipis dan kasar serta
memiliki pori-pori yang besar (Kurniawan, 2014).

Sampel Gambar Keterangan


1. Kulit buah
Biji pala pala
(Myristica 2. Fuli
fragrans) 3. Biji pala
4. Daging
buah pala

5. Kulit
keras pala
Deskripsi : Biji Pala memiliki bentuk bulat telur, serta memiliki
permukaan biji beratur dangkal yang berupa anyaman jala. Tanjuk
pohon ini bentuknya meruncing ke atas dan puncak tajuknya
tumpul (Sunanto, 1993).

IV. 1. 2 Tabel Hasil Pengamatan Anatomi Buah Apel dan Biji Pala

No Sampel Hasil Pengamatan Keterangan


1. Buah Apel  Epicarp
(Malus syivestris
M) Buah Apel
Medium
Aquadest
Perbesaran 4x
epicarp

2. Buah Apel  Mesocarp


(Malus syivestris  Epicarp
M)
Buah Apel

mesocarp Medium
epicarp Aquadest
Perbesaran 10x
3. Buah Apel  Mesocarp
(Malus syivestris  Epicarp
M)

Buah Apel
mesocar
p Medium
epicarp
Aquadest
Perbesaran 40x
4. Buah Apel  Epicarp
(Malus syivestris
M)
Buah Apel
Medium
Kloralhidrat
epicarp
Perbesaran 4x

5. Buah Apel  Mesocarp


(Malus syivestris
M)

Buah Apel
Medium

mesocarp Kloralhidrat
Perbesaran 10x

6. Buah Apel  Mesocarp


(Malus syivestris
M)

Buah Apel
Medium
mesocarp
Kloralhidrat
Perbesaran 40x

7. Buah Apel  Epicarp


(Malus syivestris
M)
Buah Apel
Medium
Kloralhidrat
epicarp
Perbesaran 4x

8. Buah Apel  Endocarp


(Malus syivestris  Epicarp
M)
Buah Apel
Medium
Fluoroglusin
endocarp
epicarp
Perbesaran 10x

9. Buah Apel  Mesocarp


(Malus syivestris  Epicarp
M)
Buah Apel
Medium
fluoroglusin
mesocarp epicarp Perbesaran 40x

10. Biji pala  Albumen


(Myristica testa  Tegmen
fragrans)  Testa
Biji Pala
Medium
Aquadest
Perbesaran 4x
Tegmen Irisan membujur
11. Biji pala  Albumen
albumen testa
(Myristica  Tegmen
fragrans)  Testa

Biji Pala
Medium
tegmen Aquadest
Perbesaran 10x
albumen
Irisan membujur
12. Biji pala  Albumen
Tegmen testa
(Myristica  Tegmen
fragrans)  Testa

Biji Pala
Medium
Aquadest

albumen Perbesaran 40x


Irisan membujur
13. Biji pala  Albumen
tegmen
(Myristica Testa  Tegmen
fragrans)  Testa

Biji Pala
Medium
Aquadest
albumen
Perbesaran 4x
Irisan
melintang
14. Biji pala  Albumen
tigmen
(Myristica  Tegmen
fragrans)  Testa

Biji Pala
Medium
Aquadest
testa
albumen
Perbesaran 10x
Irisan melintang
15. Biji pala  Albumen
tegmen
(Myristica  Tegmen
fragrans)  Testa

Biji Pala
Medium
Aquadest
testa
albumen Perbesaran 40x
Irisan melintang
16. Biji pala  Albumen
(Myristica testa  Tegmen
fragrans)  Testa

Biji Pala
Medium

tegmen Kloralhidrat
Albumen
Perbesaran 4x
Irisan membujur
17. Biji pala  Albumen
testa
(Myristica  Tegmen
fragrans)  Testa

Biji Pala
Medium
Kloralhidrat

Tegmen Perbesaran 10x


Albumen
Irisan membujur
18. Biji pala  Albumen
Albumen
(Myristica  Tegmen
fragrans)  Testa

Biji Pala
Medium
testa Kloralhidrat
Perbesaran 40x
tegmen
Irisan membujur
19. Biji pala  Albumen
testa
(Myristica  Tegmen
fragrans)  Testa

Biji Pala
Medium
Kloralhidrat
albumen tegmen
Perbesaran 4x
Irisan melintang
20. Biji pala  Tegmen
(Myristica  Testa
fragrans)
Biji Pala
Medium
Kloralhidrat
Perbesaran 10x
Irisan melintang
Tegmen Testa
21. Biji pala  Tidak terlihat
(Myristica lapisan
fragrans) apapun

Biji Pala
Medium
Kloralhidrat
Perbesaran 40x
Irisan melintang
22. Biji pala  Tegmen
Testa
(Myristica  Testa
fragrans)
Biji Pala
Medium
Fluoraglusin
Perbesaran 4x
Tegmen
Irisan membujur
23. Biji pala  Tegmen
(Myristica Testa
 Testa
fragrans)
Biji Pala
Medium
Fluoroglusin
Perbesaran 10x
Tegmen
Irisan membujur
24. Biji pala  Tidak terlihat
(Myristica lapisan
fragrans) apapun

Biji Pala
Medium
Fluoroglusin
Perbesaran 40x
Irisan membujur
25. Biji pala  Tegmen
Testa
(Myristica  Testa
fragrans)
Biji Pala
Medium
Fluoroglusin

Tegmen Perbesaran 4x
Irisan melintang
26. Biji pala  Tegmen
Tegmen
(Myristica
fragrans)
Biji Pala
Medium
Fluoroglusin
Perbesaran 10x
Irisan melintang
27. Biji pala  Testa
Testa
(Myristica
fragrans) Biji Pala
Medium
Fluoroglusin
Perbesaran 40x
Irisan melintang

IV. 2 Pembahasan
Pada percobaan mofologi dan anatomi biji sampel yang kami
amati yaitu buah apel (Malus syivestris M) dan biji pala (Myristica
fragrans) dengan medium aquadest, kloralhidrat dan fluoroglusin.
Pada percobaan morfologi buah apel terlihat buah apel
berbentuk lonjong dan oval memiliki ujung yang runcing dan kulit
tipis serta kasar dengan pori-pori yang besar. Buah apel memiliki
warna buah yang sangat bervariasi yaitu hijau, merah, dan juga
kemerahan. Buah apel memiliki bagian-bagian yaitu; lapisan
eksocarp, endocarp dan mesocarp (Kurniawan, 2014). Sedangkan
pada percobaan morfologi biji pala terlihat biji pala berbentuk bulat
telur, permukaan biji beralur dangka yang berupa anyaman jala dan
tanjuk pohon yang meruncing ke atasa dan puncak tanjuknya
tumpul (Jones, 2008).
Pada percobaan anatomi buah apel yang diamati ialah kulit
apelnya dan biji dari pala. Pada saat kulit buah diamati dengan
medium aquadest, dan perbesaran 4x terlihat jelas pada bagian
epicarp. Dan pada perbesaran 10x dan 40x terlihat jelas pada
bagian epicarp dan mesocarp. Setelah itu menggunakan medium
kloralhidrat dan pada perbesaran 4x hanya terlihat jelas pada
bagian epicarp, pada perbesaran 10x terlihat jelas pada bagian
epicarp dan mesocarp, dan pada perbesaran 40x terlihat jelas pada
bagian mesocarp, selanjutnya menggunakan medium fluoroglusin
dan pada perbesaran 4x hanya terlihat bagian epicarp, dan pada
perbesaran 10x dan 40x terlihat dengan jelas lapisan epicarp dan
mesocarp.
Dan pada saat biji pala diamati dengan medium aquadest
dengan irisan membujur dan melintang dan pada perbesaran 4x,10x
dan 40x terlihat jelas bagian albumen, tegmen dan testa.
Selanjutnya menggunakan medium kloralhidrat irisan membujur
dan perbesaran 4x, 10x dan 40x terlihat dengan jelas bagian
albumen, tegmen dan testa. Pada irisan melintang dan perbesaran
10x terlihat dengan jelas bagian tegmen dan testa. Dan pada
perbesaran 40x tidak terlihat bagian-bagian apapun. Selanjutnya
menggunakan medium fluoroglusin dengan irisan membujur pada
perbesaran 4x dan 10x terlihat lapisan tegmen dan testa,
sedangkan pada perbesaran 40x hanya terlihat bagian testa.
Berdasarkan hasil pengamatan morfologi dan anatomi buah apel
sudah sesuai dengan literature yang mengatakan bahwa buah apel
termasuk buah semu dan bijinya ringan. Pada anatomi buah apel
terdiri atas beberapa lapisan yaitu endocarp, eksocarp dan
mesocarp. Dan anatomi biji pala terdiri atas bagian-bagian yaitu kulit
luar (testa), kulit dalam (tegmen) dan albumen (Jones, 2008).
Penggunaan medium aquadest, kloralhidrat dan fluoroglusin
sangat berpengaruh pada penampakan simpilisia. Tujuan
penggunaan medium aquadest ialah agar gelas penutup dapat
menempel secara rapat pada gelas objek. Tujuan penggunaaan
medium kloralhidrat ialah agar hasil penampakan simpilisia terlihat
lebih jelas. Hal ini terjadi karena kloralhidrat berfungsi untuk
melarutkan isi sel sehingga penampakan simpilisia lebih jernih
dibandingkan dengan aquadest. Selanjutnya tujuan penggunaan
medium kloralhidrat ialah untuk mempercepat reaksi, kadang-
kadang perlu pemanasan tetapi preparat dijaga agar tidak sampai
kering (Febriani, dkk. 2015).
Adapun tujuan fiksasi adalah untuk menjaga sel dan komponen
jaringan pada komposisi dan penampakan sel serta kelompok jaringan dan
keadaan ini dapat mengubah keadaan dari “life-like state” (Rikomah, 2017).
BAB V
PENUTUP
V. 1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah :
1. Morfologi dari buah apel yaitu buah yang berbentuk lonjong dan oval
memiliki ujung yang runcing dan kulit tipis dengan pori-pori besar dan
warnanya yang sangat bervariasi yaitu hijau, merah dan juga
kemerahan. Sedanngkan morfologi dari biji pala yaitu biji yang
berbentuk bulat telur, permukaan biji yag beralur dangka yang berupa
anyaman jala dan tanjuk pohon yang meruncing ke atas dan puncak
tanjuknya tumpul.
2. Anatomi buah apel terdiri dari bagian luar (eksocarp), mesocarp dan
endocarp sedangkan anatomi biji pala terdiri dari bagian lapisan kulit
luar (testa), lapisan kulit dalam (tegmen) sebagai tempat biji dan
albumen (putih lembaga).
V. 1. Saran
V. 1. 1 Saran untuk Dosen
Diharapkan kehadiran dosen dalam membimbing dan mengawasi
praktikan selama praktikum berlangsung.
V. 1. 2 Saran untuk Asisten
Diharapkan asisten memberikan pengarahan kepada praktikan
sebelum praktikum dimulai.
V. 1. 3 Saran untuk Laboratorium
Diharapkan alat dan bahan dalam laboratorium dilengkapi lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Barceloax. 2005. Journal penelitian Buah Apel. Malang
Dirjen POM 1979. Farmakope Edisi III. Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Dirjen POM 1979; hal 675.
Jakarta
Iriawati. 2017. Bagian-bagian biji . Kalimantan Timur: Universitas
Mulawarman
Jones, David. 2006. FASTTrack: Pharmaceutics Excipients, American
Pharmaceutical Association and Pharmaceutical Press, Washington
DC.
Nurcholis. 2007. Tanaman jarak dan pembuatan biodiesel. Yogyakarta
Plantamor. 2021. Klasifikasi buah delima dan buah manga.
Prahasta. 2009. Mengenal tanaman zea mays. Bandung
Rukmana. 2006. Budidaya belimbing. Malang
Soemardji. 2007. Asam Jawa. The souv but us full university of tayama
Japan
Suhadi. 2009. Budidaya jambu mete. Jakarta
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.
Tjitrosoepomo, G. 2004. Taksonomi tumbuhan carica papaya..
Yogyakarta: UGM Press.
Wondiau. (2007). Anatomi biji pala. Sumatera Utara :Universitas Sumatera
Utara
LAMPIRAN

No. Gambar Keterangan


1. Buah apel ditetesi
aquadest ,
kloralhidrat dan
fluoroglusin
sebelum diamati
anatominya

2. Pengamatan anatomi
buah dan biji tomat
pada mikroskop.
SKEMA KERJA

1. Pengamatan Morfologi

Disiapkan alat dan bahan

2. Dibelah menjadi 2 bagian buah dan biji

3. Diamati masing-masing bagian buah dan


biji

4. Digambarkan hasil pengamatan dan beri


keterangan
2. Pengamatan Anatomi

Disiapkan alat dan bahan

2. Dibelah menjadi 2 bagian buah dan biji

3. Dibuat preparat dari irisan tipis sampel


buah dan biji

4. Diletakkan irisan/sayatan daging buah dan


biji diatas gelas objek dan tetesi dengan
aquadest atau kloral hidrat lalu tutup
dengan gelas penutup

5. Diamati bagian-bagiannya disetiap


perbesaran

Anda mungkin juga menyukai