OLEH:
STIFA B 2021
KELOMPOK III
N.s/m2, 2,69 x 10-3 N.s/m2, dan 2,69 x 10-3 N.s/m2. Hal ini sesuai dengan
literatur yang menyatakan bahwa syarat untuk viskositas sirup 0,37-3-9
dpa’s (Luangrumitchai et al,. 2007).
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk membuat salah satu
sediaan cair yaitu larutan oral. Larutan oral terdiri dari zat aktif dan
beberapa zat tambahan lainnya. Zat aktif yang digunakan yaitu
Difenhidramin yang memiliki indikasi sebagai obat batuk. Obat ini bekerja
dengan cara menghambat kerja sel yang menghasilkan dahak yang tidak
kental untuk dikeluarkan. Adapun hasil evaluasi dari sediaan yang telah
dibuat yaitu pada pemerian pemeriksaan obat jadi didapatkan hasil yaitu
larutan berwarna, rasa manis pahit, dan bau khas. dengan volume
perpindahan yaitu 98,3. Hasil yang didapatkan pada uji pH yaitu 7,5. Dan
pada uji viskositas didapatkan hasil 2394 x 10-3 N.S/m2.
V.2 Saran
V.2.1 Saran Untuk Asisten Dosen
Diharapkan untuk tetap menjaga kerja sama yang baik dengan
praktikan serta tetap sabar dalam membimbing praktikan.
V.2.2 Saran Untuk Dosen
Diharapkan untuk lebih memperhatikan dan membimbing praktikan
selama praktikum berlangsung.
V.2.3 Saran Untuk Laboratorium
Diharapkan untuk lebih memperhatikan kelengkapan alat dan bahan
agar praktikum dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, L. V., Rowe R. C., Sheskey, P. J., Queen, M. E. 2009. Handbook of
Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. London : Pharmaceutical
Press and American Pharmacists Assosiation.
Anief, Moh. 2000. Ilmu Meracik Obat: Teori Dan Praktik. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Ansel,H. C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ed IV Alih Bahasa
Ibrahim, F. Jakarta: UI Press.
Budiyani, Ni Komang, Ni Nengah Soniari, And Ni Wayan Sri Sutari. 2016.
Analisis Kualitas Larutan Mikroorganisme Lokal (Mol) Bonggol
Pisang. e-Jurnal Agroekoteknologi Tropika 5.1: 63-72.
Budiyani, Ni Komang, Ni Nengah Soniari, and Ni Wayan Sri Sutari. 2016.
Analisis Kualitas Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL) Bonggol
Pisang. e-Jurnal Agroekoteknologi Tropika 5.1 : 63-72.
Damayanti, Dewi. 2019. Penerapan Berkumur Menggunakan Larutan
Madu untuk Mengatasi Masalah Keperawatan Kerusakan Membran
Mukosa Oral pada Pasien Kanker Payudara. Jurnal Kesehatan
Panca Bhakti Lampung 7.1 : 57-70.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia
Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia
Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan
RI.
Edward Dan Li,. Pramudhita., Willybrordus Yoga Perdana Adhitya., and
Rini Hendriani. 2008. Teknik Peningkatan Kelarutan Obat.
Faizah, Ariyani, W. Widjijono, and N. Nuryono. 2016. Pengaruh Komposisi
Beberapa Glass Fiber Non Dental Terhadap Kelarutan Komponen
Fiber Reinforced Composites. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
2.1 : 13-19.
Fitrian, D. 2013. Pengaruh Desinfeksi Dengan Berbagai Macam Larutan
Desinfektan Pada Hasil Cetakan Alginate Terhadap Stabilitas
Dimensional. Universitas Jember.
Herlina, Elin. 2008. Upaya Peningkatan Kelarutan Hidroklortiazida Dengan
Penambahan Surfaktan Tween 60. Diss. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Khikmah, N. 2015. Pengaruh Konsentrasi NaOH dan Laju Alir pada
Penentuan Kreatinin Dalam Urin Secara Sequential Injection
Analysis. Kimia Student Journal. Vol.1 (1) : 613-615.
Luangnarumitchai, S. Lamlerrthon, S. dan Tiyaboonchai, S. 2007.
Antimicrobial Activity Of Propionibacterium Acnes. Mahidol University
Journal of Pharmaceutical Sciences. 34. 1. 60-64.
Putra, Sitiatava Rizema. 2012. Buku pintar Apotoker. Jogjakarta.
Sudewa, Banu, and Febrian Hadiatna. 2017. Evaluasi Sensor FIT0348
Sebagai Alat Ukur Potential Of Hydrogen (pH) Larutan. Jurnal
Elektro dan Telekomunikasi Terapan (e-Journal) 4.2 : 570-578.
Sweetman, Sean C. 2009. Martindale : The Conplete Drug Reference.
Edisi ke-36. London : Pharmaceutical Press.
Syamsuni. 2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Wolke, R. L. 2003. Kelarutan Dalam Bidang Farmasi. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Skema Kerja
1.1 Skema Kerja Pembuatan Sirup Simpleks
Disiapkan alat dan bahan
Dikalibrasi botol 60 mL
Dievaluasi
Lampiran 2. Perhitungan
2.1 Bahan
12.5
Dipenhidramine HCL = x 60 mL = 150 mg
5 mL
25
Syrupus simpleks = x 60 mL = 15 g
100 mL
0,1
Natrium benzoat = x 60 mL = 0,06 g
100 mL
20
Sorbitol = x 60 mL = 12 g
100 mL
Aquadest = 60 – (1,5+15+0,06+12)
= 31,44 mL
2.2 Viskositas
t.p
Ƞ =Ƞo
¿ . po
Keterangan :
Ƞ = Viskositas cairan sampel
Ƞo = Viskositas cairan pembanding
t = Waktu alir cairan sampel
¿ = Waktu alir cairan pembanding
p = Massa jenis cairan sampel
po = Massa jenis cairan pembanding
Kelompok 1
Diketahui: Ƞ o (aquadest) = 1 x 10-3 N s/m3
p (sampel) = 5,26 g/mL
po (pembanding) = 1 g/mL
t (sampel) = 14,49 s
¿ (aquadest) = 4,98 s
Ditanyakan: Ƞ …?
Penyelesaian:
t.p
Ƞ =Ƞo
¿ . po
14,49 s x 5,25 g/mL
Ƞ = 1 x 10-3 N s/m3
4,98 s x 1 g/mL
18,25
Ƞ = 1 x 10-3 N s/m3
4,98
Ƞ = 1 x 10-3 N s/m3 x 3,66
Ƞ = 3,66 x 10-3 N s/m3
Kelompok 2
Diketahui: Ƞ o (aquadest) = 1 x 10-3 Ns/m3
p (sampel) = 1.26 g/mL
po (pembanding) = 1 g/mL
t (sampel) = 7,6 s
¿ (aquadest) =4s
Ditanyakan: Ƞ …?
Penyelesaian:
t.p
Ƞ =Ƞo
¿ . po
7,6 s x 1.26 g/mL
Ƞ = 1 x 10-3 N s/m3
4 s x 1 g/mL
9,576
Ƞ = 1 x 10-3 N s/m3
4
Ƞ = 1 x 10-3 N s/m3 x 2,394
Ƞ = 2,394 x 10-3 N s/m3
Kelompok 3
Diketahui: Ƞ o (aquadest) = 1 x 10-3 N s/m3
p (sampel) = 1.26 g/mL
po (pembanding) = 1 g/mL
t (sampel) = 7,6 s
¿ (aquadest) =4s
Ditanyakan: Ƞ …?
Penyelesaian:
t.p
Ƞ =Ƞo
¿ . po
7,6 s x 1.26 g/mL
Ƞ = 1 x 10-3 N s/m3
4 s x 1 g/mL
9,576
Ƞ = 1 x 10-3 N s/m3
4
Ƞ = 1 x 10-3 N s/m3 x 2,394
Ƞ = 2,394 x 10-3 N s/m3
Kelompok 4
Diketahui: Ƞ o (aquadest) = 0,854 N s/m3
p (sampel) = 2,5 g/mL
po (pembanding) = 0,99 g/mL
t (sampel) =5s
¿ (aquadest) =4s
Ditanyakan: Ƞ …?
Penyelesaian:
t.p
Ƞ =Ƞo
¿ . po
5 s x 2,5 g/mL
Ƞ = 0,854 N s/m3
4 s x 0,99 g/mL
12,5
Ƞ = 0,854 N s/m3
3,96
Ƞ = 0,854 N s/m3 x 3,15
Ƞ = 2,69 N s/m3
Kelompok 5
Diketahui: Ƞ o (aquadest) = 0,854 N s/m3
p (sampel) = 2,5 g/mL
po (pembanding) = 0,99 g/mL
t (sampel) =5s
¿ (aquadest) =4s
Ditanyakan: Ƞ …?
Penyelesaian:
t.p
Ƞ =Ƞo
¿ . po
5 s x 2,5 g/mL
Ƞ = 0,854 N s/m3
4 s x 0,99 g/mL
12,5
Ƞ = 0,854 N s/m3
3,96
Ƞ = 0,854 N s/m3 x 3,15
Ƞ = 2,69 N s/m3
2.3 Bobot jenis
W 1−WO
W 2−W 1
Keterangan:
W0 = Bobot piknometer kosong
W1 = Bobot piknometer + aquadest
W2 = Bobot piknometer + cairan
Kelompok 1
Diketahui:
W0 = 19,4
W1 = 44,3
W2 = 46,5
Penyelesaian:
W 1−WO 44,3-19,4
=
W 2−W 1 46,5-44,3
24,9
¿
2,2
= 11,3 g/mL
Kelompok 2
W0 = 17
W1 = 60,1
W2 = 62,4
Penyelesaian:
W 1−WO 60,1 - 17
=
W 2−W 1 62,4-60,1
43,1
¿
2,3
= 18,74 g/mL
Kelompok 3
W0 = 17
W1 = 60,1
W2 = 62,4
Penyelesaian:
W 1−WO 60,1 - 17
=
W 2−W 1 62,4-60,1
43,1
¿
2,3
= 18,74 g/mL
Kelompok 4
W0 = 19,9
W1 = 45,0
W2 = 47,2
Penyelesaian:
W 1−WO 45,0- 19,9
=
W 2−W 1 47,2-45,0
25,1
¿
2,2
= 11,41 g/mL
Kelompok 5
W0 = 19,9
W1 = 45,0
W2 = 47,2
Penyelesaian:
W 1−WO 45,0- 19,9
=
W 2−W 1 47,2-45,0
25,1
¿
2,2
= 11,41 g/mL
Lampiran 3. EWB
3.1 Kelompok 1
Etiket
Wadah
Brosur
3.2 Kelompok 2
Etiket
Wadah
Brosur
3.3 Kelompok 3
Etiket
Wadah
Brosur
3.4 Kelompok 4
Etiket
Wadah
Brosur
3.5 Kelompok 5
Etiket
Wadah
Brosur
Lampiran 4. Dokumentasi
No. Gambar Keterangan
1. Kalibrasi botol 60 mL
4. Sediaan jadi
5. Pengukuran pH sediaan