Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 2

“POTIO”
ANGGOTA:
RAHMA DINIATI
INDAH GUSTI RAHAYU
FADHILA ZAYYIN AZKIYAH
MUGI DWI PUTERI LESTARI
DIANA PUTRI
POTIO

 Potiones (Potio) adalah sediaan cair yang


mengandung satu atau lebih zat kimia yang
terlarut dimaksudkan untuk pemakaian dalam
(peroral). Selain berbentuk larutan, potio dapat
juga berbentuk emulsi atau suspense
(Ilmu Resep, 2006).
 Sediaan cair atau potio adalah obat minum dengan
penggunaan secara oral yang berupa sirup, larutan
suspensi atau emulsi.
MACAM-MACAM POTIO

 Netralisasi
adalah obat minum yang dibuat dengan mencampurkan
bagian asamdan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan
bersifat netral. Misalnya : solutio citratis magnesii.
 Saturatio
Adalah Obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam
dan basatetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah sehingga
larutan jenuh dengan gas.
 Potio Ef fervesent
Adalah salah satu potio saturati yang CO2 nya lewat jenuh.
KOMPONEN PEMBENTUK POTIO

 Potio Berbentuk Larutan


Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau
lebih zat kimia yang terlarut.terdispersi secara molekuler dalam
pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling
bercampur.
 Pelarut
umumnya digunakan air suling atau air
demineral/aquadest dan pelarut pembantu (kosolven) seperti
etil alkohol, propilenglikol, gliserin.
 Dapar
Dapar diperlukan untuk menjaga/menyangga agar pH
larutan tidak berubah, dengan tujuan agar kestabilan zat aktif
tidak berkurang disebabkan pH.
 Pemanis
Pemanis digunakan untuk menutupi rasa tidak enak dari
obat dan untuk meningkatkan keterimaan pasien dalam
mengkonsumsi obat.
 Zat-zat penambah rasa enak
Asam sitrat kadar 0,25-1 ,0 % biasanya digunakan untuk
mengurangi rasa asin dari sediaan, dan natrium kloridadengan
kadar 0,25-0,5% dapat memperbaiki rasa larutan yang sangat
manis.
 Pengawet
Untuk menghentikan ataupun memperlama pertumbuhan
bakteri, contoh metil paraben dan propil paraben.
 Pengaroma
Untuk menambah daya tarik obat, rasa pahit umumnya
ditutupi oleh aroma coklat, sitrun, atau permen.
 Pewarna
1. Zat pewarna FD & C : untuk makanan, obat, dan kosmetik
2. Zat pewarna D & C : obat dan kosmetik
3. Zat pewarna D & C : untuk pemakaian topikal/non oral dan
kosmetik
 Pembantu kestabilan
1. Antioksidan
2. Chelating agent
 Potio Berbentuk Emulsi
 Emulsi
adalah system dua fase yang salah -satu cairannya
terdispersi dalam cairan yang lain , dalam bentuk tetesan kecil.
(FI IV,1995)
 Sediaan emulsi pada umumnya terdiri dari bahan aktif dan
komposisi dasar. Contoh dari zat aktif emulsi adalah :
Paraffin Liquid, Oleum Jec Aselli, dan Curcuboitae Sem.
KERUGIAN DAN KEUNTUNGAN SEDIAAN
POTIO
 KEUNTUNGAN  KERUGIAN
 Lebih mudah ditelan daripada  Ber sifat voluminous, sehingga
sediaan yang lain, sehingga kurang menyenangkan untuk
dapat lebih mudah digunakan dibawa atau diangkut dan
bayi, anak -anak , dewasa, maupun disimpan, lebih berat.
usia lanjut  Stabilitas dalam bentuk cair
 Segera diabsorpsi karena telah kurang baik dibandingkan dalam
berbentuk sediaan cair (tidak bentuk sediaan tablet, kapsul,
mengalami proses disintegrasi pil, terutama apabila zat
maupun pelarutan seper ti pada aktif/bahan mudah terhidrolisis
tablet/pil dsb  Larutan/air merupakan media
 Obat secara homogen ideal mikroorgani sme untuk
terdistribusi keseluruh bagian berkembang-biak sehingga
sediaan diperlukan penambahan
 Lebih mudah untuk menutupi pengawet yang lebih banyak
rasa dan bau tidak enak pada dibanding sediaan tablet, pil,
obat dengan cara penambahan krim, dll
pemanis dan pengaroma  Ketepatan dosis tergantung
kemampuan pasien dalam
menakar obat
SYARAT POTIO DAN PERBEDAAN POTIO
DENGAN LARUTAN, EMULSI DAN SUSPENSI.

 Ada dua syarat terpenting dari sediaan potio, yaitu;


1. Sediaan potio harus berupa cairan (liquid).
2. Sediaan potio harus merupakan sediaan oral.

Jadi perbedaannya adalah potio adalah sediaan oral, sementara


larutan, emulsi dan suspensi bukan hanya sediaan oral, tapi juga
bisa sediaan topikal, optik dan optalmik.

Anda mungkin juga menyukai