0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan2 halaman
Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat membuat sediaan mixtura sesuai dengan resep dan memahami perbedaan antara mixtura dan solutio. Mixtura adalah cairan oral yang mengandung lebih dari satu zat terlarut yang terdispersi dalam pelarut, sedangkan solutio hanya mengandung satu zat terlarut. Praktikum ini melibatkan penghitungan takaran bahan, pencampuran bahan secara benar, dan pengetahuan
Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat membuat sediaan mixtura sesuai dengan resep dan memahami perbedaan antara mixtura dan solutio. Mixtura adalah cairan oral yang mengandung lebih dari satu zat terlarut yang terdispersi dalam pelarut, sedangkan solutio hanya mengandung satu zat terlarut. Praktikum ini melibatkan penghitungan takaran bahan, pencampuran bahan secara benar, dan pengetahuan
Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat membuat sediaan mixtura sesuai dengan resep dan memahami perbedaan antara mixtura dan solutio. Mixtura adalah cairan oral yang mengandung lebih dari satu zat terlarut yang terdispersi dalam pelarut, sedangkan solutio hanya mengandung satu zat terlarut. Praktikum ini melibatkan penghitungan takaran bahan, pencampuran bahan secara benar, dan pengetahuan
Tujuan praktikum adalah agar praktikan mengenal sediaan mixtura dan
mampu membuat sediaan mixtura sesuai dengan resep. Mixtura adalah cairan oral yang mengandung beberapa/lebih dari satu zat terlarut yang terdispersi dalam pelarut yang sesuai. Perbedaan mixtura dan solutio adalah banyaknya zat terlarut yang terdispersi dalam pelarut yang sesuai. Perhitungan takaran maksimum dan takaran pemakaian Amonium Klorida jumlah dalam resep sesuai dengan takaran pemakaian dan kurang dari dosis maksimalnya gak Nama lain OBH yaitu Potio Nigra Contratusiv. Indikasi masing-masing bahan : a. S.A.S.A ( Solutio Ammonium Spirituae Anisatae ) berfungsi sebagai corrigen odoris (pelega tenggorokan yang memiliki aroma khas) mengandung 4% minyak atsiri amonia 20%, dan spiritus 76% b. Ammonii Chlorida sebagai ekspektoran (mengencerkan dahak sehingga mempermudah pengeluaran dahak) c. Succuc Liquiritiae berfungsi sebagai antitusif (mengurangi frekuensi batuk) d. Aquadest sebagai pelarut. Melarutkan Succuss dengan air panas menggunakan metode gerus tuang yang bertujuan memperkecil partikel sukar mengendap. Menggunakan air panas karena panas yang diserap saat Succus dilarutkan berakibat kenaikan suhu sehingga mempercepat larutnya zat padat, tidak untuk menambah kelarutan. Jika menggunakan air dingin Succus tidak larut dan menggumpal. Melarutkan Ammonii Chlorida dengan air dingin karena jika menggunakan air panas Ammonii Chlorida akan rusak dan bersifat toksik karena panas dapat menguraikan NH4Cl menjadi amoniak. Reaksi : NH4Cl NH3 + HCl Memasukkan Ammonii Chlorida dan Succus yang sudah dingin ke botol agar Ammonii Chlorida tidak terurai menjadi NH3 S.A.S.A ditambahkan terakhir karena sifatnya mudah menguap. Setelah semua bahan masuk ke botol di kocok agar homogen. Setelah dikocok timbul buih karena Succus liquiritae berasal dari tumbuhan yang glikosidasaponin yang menghasilkan CO2 saat dikocok. Kelebihan dan Kekurangan Mixtura. Kelebihan dibandingkan sediaan padat : - Memiliki bioavailabilitas yang tinggi - Memudahkan bagi pasien yang sukar menelan - Mudah mengalami modifikasi dosis apabila diperlukan Kelemahan sediaan mixtura : - Tidak cocok untuk obat-obat yang tidak stabil dalam cairan, cth : Antibiotik Amoxicilin - Kurang dapat menutupi bau dan rasa yang tidak enak - Tidak cocok untuk obat-obat yang tidak larut dalam cairan Faktor-faktor yang mempengaruhi daya larut suatu solute dan solven, yaitu sifat fisikokimia solute, jenis dan sifat solvent, perbandingan antara solute dan solven, dan suhu. Informasi resep : m.f.potio = misce fac potio, artinya campur, buat obat untuk diminum.
S 3 dd C 1 p.c. = Signa 3 de die Cochlear 1 post cibum, artinya tandai 3x
sehari 1 sendok makan sesudah makan. Mixtura diminum sesudah makan karena mengandung HCl yang akan menyebabkan iritasi lambung bila lambung dalam keadaan kosong.