Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

ANALISIS FARMASI
“ ANALISIS VOLUMETRI ”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

-ADRINIANINGSI LINGGI’ (21013055)


-AYU KLISAORA DATU BANGUN
(21013089)
-AIDA MAHARANI PUTRI SYAM (21013099)
-ELMANIA TIRTA TANDILILING (21013096)
-FRISKA NISSA MATANDUNG (21013103)
-MARTSELIN KURNIAWANTI KAPPAE (21013067)
-NANI SAKKA’ SILAMBA’ (21013059)
-PRETI WASPITA INDAH (21013070)
-RENSI (21013107)

STIFA B 2021

ANALISIS FARMASI
PROGRAM STUDI STRATA SATU FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR
MAKASSAR
2022

I.PENDAHULUAN
Analisis volumetri adalah teknik analisis kuantitatif berdasarkan jumlah, yaitu volume
suatu larutan yang diketahui konsentrasinya supaya bereaksi sempurna dengan sejumlah
tertentu komponen cuplikan. Analisis volumetri biasa dikenal dengan nama titrasi atau
dengan kata lain analisis volumetri disebut juga analisis titrimetric. Metode volumetri

atau titrimetri secara umum masih digunakan secara luas karena metode ini merupakan
metode yang handal dari segi teknis dan prinsip, murah dan mampu memberikan
ketepatan yang tinggi. Keterbatasan dari metode titrimetri adalah metodenya yang
kurang spesifik. Metode titrimetri menggunakan pengukuran volume, yaitu dengan cara
sejumlah zat yang dianalisis direaksikan dengan larutan baku (standar) yang telah
diketahui kadar atau konsentrasinya secara teliti dan reaksinya berlangsung secara
kuantitatif. Reaksi yang terjadi tidak untuk dikhususkan bagi bahan tertentu saja, akan
tetapi dapat mencakup semua bahan dengan sifat yang sama atau hampir mirip secara
umum. Misalnya, suatu reaksi asam basa dapat berlangsung dalam titrasi tanpa
memperhatikan apakah itu basa atau asam kuat maupun asam basa lemah. Penamaan
metode volumetri (titrasi) umumnya dikenal berdasarkan reaksi kimia yang terjadi antara
kedua reagennya, yaitu digolongkan menjadi 4 kelompok besar jenis titrasi; titrasi reaksi
asam basa, reaksi reduksi oksidasi (redoks), reaksi pengendapan (presipitasi), dan reaksi
pembentukan kompleks. Namun demikian selain dari reaksi yang terjadi, titrasi juga
digolongkan berdasarkan prosesnya, yaitu titrasi secara langsung dan titrasi kembali.
Jumlah sampel juga menjadi dasar penamaan teknik titrasi, yaitu titrasi makro (100-1000
mg), titrasi semi semi mikro (10-100 mg) dan titrasi mikro (1-10 mg). (Achmad & Abdul
2006).
II.Konsep Analisis Volumetri
a.)Titrasi asam basa
Titrasi Asam Basa Reaksi ini memiliki titik akhir titrasi yang perubahan warna nya cukup
tajam dan mudah untuk diamati secara visual. Oleh karena itu, penambahan indikator
sangat diperlukan dalam setiap proses titrasi. Indikator memiliki warna berbeda pada
lingkungan pH yang berbeda, oleh sebab itu, indikator membantu perubahan warna
pada saat titik akhir titrasi berlangsung. Selama proses titrasi berlangsung pH larutan
sedikit demi sedikit berubah secara signifikan sampai mencapai titik akhir titrasi.Kurva
Titrasi Asam Basa. Kurva titrasi dibuat untuk mengetahui perubahan pH larutan
terhadap volume penitrasi. Pada kurva titrasi inilah dapat dengan mudah mengamati
perkembangan perubahan pH pada larutan sebelum tercapainya titik ekivalen dan
adanya perubahan warna pada larutan saat penambahan sedikit demi sedikit volume
penitrasi. Untuk titrasi asam lemah perubahan pH pada titik ekivalen kurang nyata
dibandingkan dengan titrasi asam kuat. Perubahan pH pada larutan terkait dengan
perubahan warna pada indikator dan penentuan titik akhir titrasi. Pemilihan indikator
yang tepat akan menghasilkan tingkat ketajaman warna yang baik pula. Pemilihan
indikator menjadi faktor penting dalam memperoleh data kuantitatif analit dengan
tingkat validitas yang tinggi. (Gandjar, 1991)

Anda mungkin juga menyukai