KERJA dan
ERGONOMI
Faal kerja adalah ilmu tentang
tubuh manusia saat bekerja,hasil
koordinasi dari kerja sama indera,
otak, syaraf dan otot yang
ditunjang oleh jantung, paru, ginjal
dan lain-lain.
Argonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja)
dan nomos (aturan), secara keseluruhan ergonomi
berarti aturan yang berkaitan dengan kerja.
Menurut Manuba, ergonomi adalah ”Ilmu” atau
pendekatan multidisipliner yang bertujuan
mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya,
sehingga tercapai alat, cara dan lingkungan kerja
yang sehat, aman, nyaman, dan efisien.
Sedangkan menurut Sama’mur, ergonomi
adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha
untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan
terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan
tercapainya produktifitas dan efisiensi yang
setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia
seoptimal-optimalnya.
Pengelompokkan bidang kajian ergonomi yang secara
lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z.
Sutalaksana
01 Faal Kerja
03 Biomekanika
Penginderaan dan
02 Antropometri
04 Psikologi kerja
Ergonomi di Laboratorium
Argonomi berfungsi untuk menyerasikan alat, cara,
proses dan lingkungan kerja terhadap kemampuan,
kebolehan dan batasan manusia untuk terwujudnya
kondisi dan lingkungan kerja yang sehat, aman,
nyaman dan tercapai efisiensi yang setinggi-
tingginya. Pendekatan ergonomi bersifat konseptual
dan akurat.
Sebagian besar pekerja di dalam laboratorium bekerja
dalam posisi yang kurang ergonomi, misalnya tenaga
operator peralatan, hal ini disebabkan peralatan yang
digunakan pada umumnya barang impor yang disainnya
tidak sesuai dengan ukuran pekerja Indonesia. Posisi
kerja yang salah dan dipaksakan dapat menyebabkan
mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan
dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan
fisik dan psikologis (stress) dengan keluhan yang paling
sering adalah nyeri pinggang kerja (low back pain).
Prinsip ergonomi adalah pedoman dalam menerapkan ergonomi di tempat
kerja, menurut Baiduri dalam diktat kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip
ergonomi yaitu: