PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1.1.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan penetapan kadar asam salisilat
dalam sampel serbuk dengan titrasi asam-basa
1.1.2 Tujuan khusus
2. Mampu melakukan pembekuan larutan asam dan basa
3. Mampu melakukan titrasi asam-basa (titrasi balik dan titrasi
langsung)
4. Mampu melakukan penetapan kadar asam salisilat dalam
sampel serbuk.
1.2 Latar Belakang
Toksikologi
merupakan
ilmu
yang
berkaitan
dengan
racun.
untuk
analisis
materi
biologis
dan
nonbiologis,
dan
pengadaan
/pemilihan
peralatan
suatu
laboratorium
penyelenggaraan
laboratorium
toksikologi.
Karena
pada
digunakan.
Suatu
penentuan
konsentrasi
sekelumit
secara
belum diketahui atau dengan cara sebaliknya, metode ini disebut dengan analisis
volumetric. Proses penetesan tersebut dilakukan sampai larutan asam da basa
tepat habis bereaksi atau mencapai titik ekivalen yang ditandai adanya perubahan
warna karena penambahan indikatornya.
Indikator asam basa yang digunakan untuk membedakan larutan yang
bersifat asam dan basa serta memeperkirakan besranya pH larutan dengan cara
mengetahu trayek pH dari indicator. Phenolftalein merupakan indikator yang
paling serig digunakan karena perubahan warna yang terbentuk sangat mudah
diamati. Bila dalam keadaan tidak terionisasi indicator ini tidak akan mengalami
perubahan warna, sedangkan dalam lingkungan basa phenolftalein akan
terionisasi menghasilkan perubahan warna merah.
III. KASUS
Dalam kasus kematian seorang wanita ditemuakn telah menjadi mayat
pada sebuah kamar kos, yang lokasinya didaerah Denpasar. Hasil otopsi dalam
laporan visum et repertum dituliskan tidak terdapat tanda=tanda kekerasan fisik
bekas kematian. Dilaporakn wanita tersebut mengalami asidosis . Disamping
mayat korban ditemukan bungkusna serbuk bertuliskan asam salisilat dan masih
terdapat serbuk yang masih tersisa. Sampel serbuk tersebut dimasukan pada
wadah yang telah tersegel, kemudian dikirim ke laboratorium forensic. Sebagai
seorang analis forensic lakukan penetapan kadar asam salisilat tersebut dengan
metode titrasi asam-basa.
7.
8.
9.
Klem
Neraca analitik
Corong gelas
4.2 BAHAN
1. NaOH
2. HCl
3. Asam Oksalat
4. Asam Salisilat
5. Indikator Phenolphtalein
6. Kloroform
7. Aquadest
V. PROSEDUR KERJA
5.1 Cara Pembuatan larutan
V.
DATA PENGAMATAN
Tanggal
:
Kelompok
:
Volume Titrat
Volume Titran
(Asam Oksalat)
(NaOH)
I
II
III
Volume Titrat
Volume Titran
(NaOH)
(HCl)
I
II
III
III. Penetapan Kadar Sampel (Asam Salisilat)
1. Titrasi Langsung
Indikator :
Perubahan warna yang terjadi saat titik akhir titrasi :
Data Volume Titrasi
Pengulangan
Volume Titrat
Volume Titran
(Asam Salisilat
(NaOH)
dalam Air)
I
II
2. Titrasi Balik
Indikator :
Perubahan warna yang terjadi saat titik akhir titrasi :
Data Volume Titrasi
Pengulangan
Volume Titrat
Volume Titran
(Asam Salisilat
(HCl)
yang dilarutkan
dalam NaOH)
I
II
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Penetaapan Kadar dengan metode asisimetri dan alkalimetri.
[online] : http://aoiworld99999.blogspot.co.id/2014/07/laporan-kuliahasidi-alkalimetri.html (Diakses 15 Maret 2016, pukul 18:08 WITA )
K. Rao, Purushotham, Khaliq K., Kharat S. S., Sagare P., dan Patil S. K.,
2010, Preparation And Evaluation O/W Cream For Skin
Psoriasis,
International Journal of Pharma and Bio Sciences, Vol.
1, No. 3, ISSN :
0975 6299, India.
Panjaitan,
Elman,
2007,
Karakterisasi
Fisik
Liposom
Asam
Salisilat
Menggunakan Mikroskop Elektron Transmisi, Jurnal Sains
Materi
Indonesia, Vol. 9, No. 3, ISSN : 1411 1098, Tanggerang.
Wirasuta, I Made Agus Gelgel. 2009. Analisis Toksikologi Forensik. [online].
tersedia: http://gelgel-wirasuta.blogspot.co.id/2009/12/analisis-toksikologiforensik.html (Diakses: 16 Maret 2016 pukul 10.09 WITA)
10
Praktikan II
Praktikan III
Praktikan IV
Praktikan v
Praktikan VI
11
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing I
Pembimbing III
Pembimbing II
Pembimbing IV
12