Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PERCOBAAN 1

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG (λ)


MAKSIMUM DAN OPERATING TIME KMnO4

OLEH

NAMA : Jinani Firdausi Putri

NIM : 10119091

KELAS : Prak. Analisis Sediaan Farmasi-B

DOSEN : apt. Rachma Nurhayanti, S.Farm., M.Farm

PROGRAM STUDI S1-FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2021
I. Tujuan
1. Menentukan panjang gelombang (lamda) maksimum kalium permanganat
(KMnO4).
2. Menentukan operating time kalium permanganat (KMnO4).

II. LandasanTeori
Spektrofotometer UV-VIS Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya
berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang
lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV
dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Untuk
sistemspektrofotometri UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer
digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample
berwarna juga untuk sample tak berwarna (Khopkar, 1990)
Analisis sejumlah komponen didalam larutan dengan metodespektrofotometri,
dimungkinkan dengan adanya sifat aditif dari absorbansi masing-masing
komponen. Ketelitian kemampian cara ini tergantung pada ketepatanpemilihan
panjang gelombang yang akan memberikan perbedaan kontras padamasing-
masing absorbansi dan pemilihan faktor koreksi terhadap konsentrasikomponen
asing yang tidak terukur (Surawidjaja, 1994).
Analisis kuantitafif dapat diketahui dengan menggunakan spektrofotometer
UV-Vis. Penentuan panjang gelombang maksimum yangdigunakan dalam
pengukuran absorbansi larutan standar maupun larutan sampel ditentukan dengan
mengukur nilai absorbansi maksimum konsentrasi larutan standar. Untuk
memperoleh panjang gelombang maksimum pengukuran absorbansi dilakukan
pada rentang panjang gelombang 265-280 nm. Hasil pengamatan untuk absorbansi
maksimum adalah pada panjang gelombang 280 nm kemudian dilakukan
penentuan nilai absorbansi pada delapan larutan standar (Sumarauw, dkk,2013).

III. Alat dan Bahan


Alat:
- Beaker glass
- Labu ukur
- Pipet tetes
- Batang pengaduk
- Kuvet
- Tisu optik
- Timbangan analitik
- Spektrofotometri UV-VIS
Bahan :
- KMnO4 50 mg
- Aqudes
IV. Cara Kerja

dipipet 20 mL larutan baku


ditimbang KMnO4 Persiapan
induk KMnO4 500 ppm, lalu
sebanyak 50 mg bahan dimasukkan ke dalam labu
ukur 100 mL

dimasukkan kedalam beaker Pembuatan larutan baku


glass dan ditambahkan induk KMnO4 500 ppm ditambahkan aquades sampai
aquades sebanyak 100 mL tanda batas lalu dikocok
hingga homogen
diaduk hingga KMnO4 larut
Pembuatan larutan baku
sempurna lalu dimasukkan ke
induk KMnO4 100 ppm
dalam labu ukur 100 mL dipipet 4 mL larutan baku
sebanyak 100 mL
induk KMnO4 100 ppm, lalu
dimasukkan ke dalam labu
Pembuatan larutan uji ukur 100 mL
ditambahkan aquades hingga KMnO4 4 ppm sebanyak
garis batas labu ukur lalu 100 mL ditambahkan aquades sampai
dikocok hingga homogen
tanda batas lalu dikocok
hingga homogen
Penentuan Panjang
spektrofotometer UV-Vis Gelombang (λ)
dinyalakan dan dibiarkan Maximum
selama ± 20 menit untuk panjang gelombang dapat
pemanasan (langkah ini diatur pada lamda
dapat dilakukan bersamaan Penentuan
maksimum yang didapat
dengan pembuatan larutan Operating time pada cara kerja D
uji)

nilai absorbansi larutan uji


dapat dibaca seiring
HASIL dengan penambahan
larutan blanko dan larutan waktu.
uji dimasukkan ke dalam
kuvet yang berbeda
Kemudian ditentukan
(catatan: sebelum
operating time, yaitu waktu
dimasukkan ke dalam
dimana nilai absorbansi
kuvet, kuvet dibilas
larutan memiliki nilai yang
dengan aquades 3X dan
konstan.
dilanjutkan dengan larutan
yang akan dimasukkan ke
dalam kuvet)
kuvet berisi larutan blanko
dimasukkan pada
kompartemen pertama dan
larutan uji pada
kompartemen kedua

panjang gelombang dan


absorbansi diatur dengan
cara blanko di-blank-kan
lalu dibaca nilai absorbansi
larutan uji dengan menarik
tuas pada spektrofotometer
UV-Vis

langkah kerja no 4 diulang


untuk mengukur absorbansi
larutan uji pada panjang
gelombang yang lain.

Kemudian ditentukan
panjang gelombang max,
yaitu panjang gelombang
yang memiliki nilai
absorbansi tertinggi.
V. Hasil dan Pembahasan
Pada percobaan analisis yang dilakukan ini adalah dengan melakukan
percobaan analisis spektrofotometri UV-VIS. Dengan tujuan Menentukan panjang
gelombang (lamda) maksimum kalium permanganat (KMnO4) dan Menentukan
operating time kalium permanganat (KMnO4). Prinsip kerja dari spektrofotometri
UV-VIS yaitu saat sumber cahaya dihidupkan, cahaya yang bersumber dari
sumber tersebut akan mengenai monokmator yang berfungsi untuk memecah
cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal) dan kemudian
cahaya yang sudah di filler memasuki sampel sell yang didalamnya terdapat
sampel dan kemudian sampel menyerap cahaya tersebut.
Selanjutnya cahaya ditangkap oleh detektor dan mengubahnya menjadi arus
listrik.
Pada percobaan ini menggunakan sampel kalium permanganate (KMnO4).
Sebelum menentukan Panjang gelombang dan nilai absorbansinya pada alat
spektrofotometri UV-VIS dilakukan terlebih dahulu pembuatan larutan baku
induk KMnO4. Pertama adalah pembuatan larutan baku induk KMnO4 500 ppm
sebanyak 100 mL yang dilakukan dengan cara menimbang KMnO4 sebanyak 50
mg kemudian dimasukkan kedalam beaker glass dan ditambahkan aquades, lalu
diaduk hingga KMnO4 larut sempurna kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur
100 mL dan ditambahkan aquades hingga garis batas labu ukur lalu dikocok
hingga homogen. Setalah itu dilanjutkan Pembuatan larutan baku induk KMnO4
100 ppm sebanyak 100 mL dengan cara dipipet 20 mL larutan baku induk
KMnO4 500 ppm, lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL kemudian
ditambahkan aquades sampai tanda batas lalu dikocok hingga homogen. Dan
dilakukan Pembuatan larutan uji KMnO4 4 ppm sebanyak 100 mL dengan cara
dipipet 4 mL larutan baku induk KMnO4 100 ppm, lalu dimasukkan ke dalam
labu ukur 100 mL dan ditambahkan aquades sampai tanda batas lalu dikocok
hingga homogen. KMnO4 berwana ungu tua setelah dilakukan beberapa kali
pengenceran menghasilkan warna pada larutan yang dibuat berwana ungu muda
atau terlihat ungu bening.
Pada penentuan Panjang Gelombang (λ) Maximum dilakukan dengan cara
spektrofotometer UV-Vis dinyalakan terlebih dahulu dan dibiarkan selama ± 20
menit untuk pemanasan. Kemudian larutan blanko dan larutan uji dimasukkan ke
dalam kuvet yang berbeda, sebelum dimasukkan ke dalam kuvet, kuvet dibilas
dengan aquades 3X Agar tidak ada lagi zat pengotor misalnya debu, atau sisa-sisa
pelarut karena jika ada pengotor yang dapat menyerap radiasi sinar pada λ dimana
saat dilakukan pengukuran dapat mengganggu hasil analisis kemudian dilanjutkan
dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam kuvet. Dan kuvet yang berisi
larutan blanko dimasukkan pada kompartemen pertama dan larutan uji pada
kompartemen kedua. Pada saat memegang kuvet harus diperhatikan bahwa posisi
tangan yang memegang bagian kuvet yang dipegang adalah bagian yang buram
agar pada bagian kuvet yang bening tidak terkena kotoran seperti adanya gambar
sidik jari karna jika ada pengotor pada bagian yang bening dapat mengganggu
hasil analisis sebab pengotor tersebut juga turut mengabsorbsi radiasi sinar yang
melewatinya. Kemudian panjang gelombang dan absorbansi diatur dengan cara
blanko di-blank-kan lalu dibaca nilai absorbansi larutan uji dengan menarik tuas
pada spektrofotometer UV-Vis dan dilakukan hal yang sama untuk mengukur
absorbansi larutan uji pada panjang gelombang yang lain. Terakhir menentukan
panjang gelombang max, yaitu panjang gelombang yang memiliki nilai absorbansi
tertinggi dan menentukan operating time untuk melihat kestabilan pada nilai
absorbannya.
Panjang Gelombang Maksimum
Pada penentuan panjang gelombang maksimal dalam analisis
spektrofotometri, pengukuran harus dilakukan dalam panjang gelombang
maksimal yaitu panjang gelombang yang memiliki nilai absorbansi tertinggi. Hasil
absorbansi panjang gelombang maksimal dapat dilihat pada Gambar 1 dan Tabel
I.

panjang gelombang maksimum


0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
450 460 470 480 490 500 510 520 530 540 550 560 570 580 590

Series 1

Gambar 1. Panjang Gelombang Maksimal Kalium


Permanganat

NO. Lamda (nm) Absorban


1. 450 0,015
2. 460 0,028
3. 470 0,055
4. 480 0,084
5. 490 0,127
6. 500 0,176
7. 510 0,213
8. 520 0,260
9. 530 0,270
10. 540 0,260
11. 550 0,256
12. 560 0,162
13. 570 0,151
14. 580 0,074
15. 590 0,028
Tabel 1. Pembacaan Panjang Gelombang Maksimum Kalium Permanganat

Hasil absorbansi panjang gelombang maksimal pada pengujian kalium


permanganat ini adalah 530 nm karna nilai absorbansinya berada pada penyerapan
paling tinggi yaitu pada 0,270.
Operating Time
Setelah menentukan Panjang gelombang maksimum dilanjutkan dengan
penentuan operating time yaitu dengan cara panjang gelombang diatur pada lamda
maksimum yang didapat pada cara kerja Penentuan Panjang Gelombang (λ)
Maximum kemudian nilai absorbansi larutan uji dibaca seiring dengan
penambahan waktu-waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk menentukan waktu
tepat reaksi dan stabilnya reaksi yang ditunjukkan dengan tidak adanya naik-
turunnya absorbansi. Hasil absorbansi larutan kalium permanganat pada menit ke
0 sampai 20 dapat dilihat pada gambar 2 dan tabel 2 :

operating time
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Series 1

Gambar 2. Operating Time

No. Time (menit) Absorban


1. 0 1,402
2. 2 1,400
3. 4 1,398
4. 6 1,399
5. 8 1,399
6. 10 1,399
7. 12 1,399
8. 14 1,399
9. 16 1,399
10. 18 1,399
11. 20 1,399
Tabel 2. Operating Time

Dari hasil absorbansi di atas dapat diketahui bahwa mulai menit ke-6 hingga
menit ke-20 larutan kalium permanganat tetap stabil dengan nilai absorban 1,399.
Pembacaan absorbansi yang dipilih adalah 6 menit.

VI. KESIMPULAN
Pada uji percobaan praktikum ini Panjang gelombang maksimum hasil
spektrosfotometri UV-VIS menggunakan larutan KMnO4 yaitu sebesar 530nm
dengan nilai absorbansinya yaitu 0.470. Setelah menentukan Panjang gelombang
maksimum dilanjutkan dengan penentuan operating time yang menunjukkan hasil
stabilnya pada menit ke-6 hingga menit ke-20 dengan nilai absorbannya 1,399.
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar, S. M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas. Indonesia Press.

Sumarauw, Windy, dkk. 2013. Identifikasi dan Penetapan Kadar Asam Benzoat Pada
Kecap Asin yang Beredar Di Kota Manado.Skripsi.Program Studi Farmasi FMIPA
UNSRAT. Manado

Surawidjaja. 1994.Matriks Kalibrasi untuk Penentuan Konsentrasi Komponendalam Larutan


Campuran.Yogyakarta: FMIPA Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai