OLEH :
NAMA : SALJU
STAMBUK : A1L12002
KELOMPOK : II B
ASISTEN PEMBIMBING : JUSNA
Kendari, November
2021
Menyetujui,
Asisten Pembimbing
JUSNA
BAB I
PENDAHULUAN
Secara garis besar jenis analisis dikelompokkan menjadi analisis secara fisik,
bahasa latin yaitu analusys yaitu yang berarti melepaskan. Secara umum analisis
komponen penyusunnya sehingga dapat diketahui lebih lanjut. Analisis juga dapat
Analisis kualitatif adalah analisa yang menyangkut identifikasi zat, yaitu unsur
atau senyawa apa yang ada dalam suatu contoh, sedangkan analisis kuantitatif
adalah analisa mengenai penentuan berapa zat tertentu ada di da;lam suatu contoh,
zat yang ditentukan sering disebut sebagai zat yang diinginkan atau analit (dapat
terdiri dari sebagian kecil atau besar dari contoh yang di analisa.
berupa titrasi, dimana larutan standar (pereaksi) sebagai titran yang ditempatkan
ke dalam buret yang digunakan untuk mentitrasi larutan yang akan ditentukan
jumlah analitnya. Titran adalah larutan standar yang telah diketahui dengan tepat
konsentrasinya.
Salah satu aplikasi stoikiometri larutan adalah titrasi. Titrasi merupakan
suatu metode yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan
konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan
yang dianalisis atau ingin diketahui kadarnya atau konsentrasinya. Suatu zat yang
disebut sebagai titer atau titrat dan biasanya diletakkan didalam buret. Baik titer
maupun titran biasanya berupa larutan. Dalam proses titrasi suatu larutan
ditambahkan sedikit demi sedikit pada larutan yang volumenya telah diketahui,
sampai tercapai titik ekuivalen, yaitu jumlah stoikiometri (perbandingan mol) dari
kedua pereaksi. Titik akhir titrasi atau reaksi diketahui ketika indikator yang
proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut
sebagai titrasi asam basa atau aside alkalimetri, titrasi redox untuk titrasi yang
Asam asetat atau asam cuka adalah senyawa organik yang mengandung
gugus karboksilat, yang biasanya dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma
dalam makanan. Asam asetat memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini
dari berbagai macam bahan seperti buah-buahan, kulit nanas, pulp kopi, dan air
kelapa. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana,
setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam
lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H + dan CH3COO-. Asam
asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam
asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain.
menggunakan metode titrasi asam basa dimana titrasi asam basa itu sendiri adalah
penentuan kadar suatu larutan basa dengan menggunakan larutan asam yang telah
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant.
Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen. Menurut Ahmad mantiq
(2016) titik ekuivalen adalah titik yang menunjukkan saat titran yang ditambahkan
bereaksi seluruhnya dengan zat tang dititrasi. Dengan kata lain, pada titik
ekuivalen jumlah mol titran setara dengan jumlah mol titrat menurut stoikiometri.
Sedangkan titik akhir titrasi merupakan signal dimana memberitahukan kita untuk
memberhentikan penambahan larutan standar. Titik akhir titrasi ini dapat diamati
indikator, keadaan dimana titrasi harus dihentikan tepat pada saat indikator
menunjukkan perubahan warna yang biasa di sebut titik akhir titrasi. jadi untuk
memperoleh hasil titrasi yang tepat maka selisih antara titrasi akhirtitrasi dengan
titik ekivalen harus diusahakan seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan
dengan memilih indikator yang tepat pada saat titrasi, yakni indikator yang
berjudul penentuan konsentrasi asam asetat dengan metode titrasi asam basa guna
mengetahui metode atau cara menitrasi suatu larutan yang bersifat basa ataupun
asam, selain itu dapat menyelaraskan antara praktikum dan teori titrasi asam basa.
(bintang) dalam sampel serta standarisasi larutan NaOH 0,1 N dengan cuka
(bintang) menggunakan metode titrasi asam basa hingga titik ekivalen tercapai di
sudah diketahui dengan tepat yang bereaksi secara kuantitatif dengan larutan yang
dianalisis. Analisis volumteri dibagi dalam beberapa jenis, yaitu asidimetri (titrasi
terhadap larutan basa bebas dan larutan garam terhidrolisa dari asam lemah,
larutan standarnya asam), alkalimetri ( titrasi terhadap larutan asam bebas dan
larutan garam terhidrolisa dari basa lemah, larutan standarnya basa), ritrasi
perubahan valensi atau perpindahan elektron antara zat-zat yang saling bereaksi),
endapan dari zat-zat yang saling bereaksi) dan titrasi pembentukan kompleks
dari zat-zat yang saling bereaksi). Proses analisis volumteri disebut titrasi
(Darsati, 2007).
numerical data that has a certain unit. Volumetric analysis results data are
application, but it is also necessary to use thought processes and connect between
the volumetric analysis material are abstract concepts, well-defined concepts and
dari setiap komponen yang menyusun analit, analisis volumetri menghasilkan data
numerik yang memiliki satuan tertentu. Data hasil analisis volumetri umumnya
dinyatakan dalam satuan volume, satuan berat, maupun satuan konsentrasi dengan
materi analisis volumetri tidak cukup hanya dengan menghafal pengertian suatu
konsep dan aplikasinya, tetapi perlu juga dengan menggunakan proses berpikir
dan menghubungkan antar teori. Materi yang dibahas pada analisis volumetri
meliputi titrasi asam basa, titrasi pengendapan dan titrasi redoks. Konsep-konsep
yang dibahas pada materi analisis volumetri berupa konsep abstrak, konsep
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam
air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam dinyatakan
sebagai suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan berdisosiasi dengan
menghasilkan ion hidrogen [H+] atau ion hidronium [H3O+] sebagai satu-satunya
ion positif. Salah satu contoh lautan asam adalah CH 3COOH. CH3COOH adalah
suatu asam karena didalam larutannya dapat melepas ion hidrogen [H+] sedangkan
definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium
ketika dilarutkan dalam air. Istilah basa ditujukan untuk unsur atau senyawa kimia
yang memiliki pH lebih dari 7. NaOH merupakan salah satu senyawa basa. NaOH
Asam kuat ialah elektrolit kuat, yang untuk kebanyakan untuk kegiatan
Kebanyakan asam kuat adalah asam anorganik : asam klorida (HCl), asam nitrat
(HNO3), asam perklorat (HClO4) dan asam sulfat (H2SO4). Kebanyakan asam
terionisasi sangat sedikit dalam air. Asam seperti ini digolongkan ke dalam asam
campuran antara molekul asam yang tidak terionisasi. Kekuatan asam lemah
sangat beragam karena beragamnya derajat ionisasi. Apa yang dibahas pada asam
kuat berlaku pula pada basa kuat yang mencakup hidroksida dari logam alkali dan
logam alkali tanah tertentu seperti NaOH, KOH, dan Ba(OH) 2.Basa kuat ialah
Asam memiliki sifat yang masam misalnya cuka, yang mempunyai rasa
dari asam asetat, dan lemon serta buah-buahan sitrun lainnya yang mengandung
asam sitrat. Asam menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan,
misalnya mengubah warna lakmus dari biru menjadi merah. Kemudian asam pula
dapat bereaksi dengan logam tertentu seperti seng, magnesium dan besi yang
menghasilkan gas hidrogen. Basa memiliki rasa pahit, terasa licin, misalnya sabun
yang mengandung basa. Basa menyebabkan perubahan warna padat zat warna
tumbuhan, misalnya mengubah warna lakmus dari merah menjadi biru. Larutan
solution. There are many kinds of titration, the most common ones are acid-base,
data recorded are named as paired values (volume of base added and the pH of
Titrasi adalah metode analitik yang digunakan untuk mengukur suatu zat
dari suaru larutan. Ada banyak jenis titrasi, yang paling umum asam basa, reduksi
oksidasi dan pengendapan sebagai titrasi kompleksometri. Titrasi asam basa yang
dipertimbangkan. Dalam asam basa titrasi yaitu data yang direkam diberi nama
ddk., 2019).
Titrasi asam basa merupakan salah satu metode analisis kuantitatif untuk
menentukan konsentrasi dari suatu zat yang ada dalam larutan. Keberhasilan
dalam titrasi asam-basa sangat ditentukan oleh kinerja indikator yang mampu
menunjukkan titik akhir dari titrasi. Indikator merupakan suatu zat yang
terjadinya titik akhir titrasi pada analisis volumetrik. Suatu zat dapat dikatakan
sebagai indikator titrasi asam basa jika dapat memberikan perubahan warna
Asam cuka atau asam asetat dapat dibuat dari bahan–bahan yang
mengandung gula, sehingga air kelapa dapat digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatan asam cuka. Perubahan karbohidrat menjadi asam cuka dapat dilakukan
fermentasi yaitu, tahap pertama perubahan gula menjadi alkohol oleh khamir atau
ragi dan tahap kedua perubahan alkohol menjadi asam cuka, dilakukan bakteri
asam cuka. Metode lambat membutuhkan waktu proses yang relatif lama yaitu
bergerak atau mengalir karena proses dilakukan pada suatu tangki (Priasty,
2013).
BAB III
METODE PRAKTIKKUM
“Analisis Volumetri” dilaksanan pada hari Kamis, 11 November 2021 pada pukul
3.2.1 Alat
Erlenmeyer 250 mL, gelas kimia 100 mL, pipet tetes, labu takar 250 mL, botol
timbang, pipet volume 10 mL dan 25 mL, filler, gelas ukur 5 mL, timbangan
3.2.2 Bahan
yaitu dengan memipet 10 mL larutan asam asetat yang akan ditentukan kadarnya
ke dalam labu ukur 100 mL, encerkan dengan aquades dengan aquades sampai
tanda garis. Ppiet 25 mL larutan ini masukan ke dalam erlenmeyer 250 mL..
Kemudian 2 – 3 tetes indikator fenoftalin, lalu titrasi dengan larutan baku NaOH
0,1 N sampai terjadi perubahan warna. Selanjutnya catat volume NaOH yang
No Perlakuan Pengamatan
1 Dilarutkan 0,5 gram asam Larutan berwarna bening
oksalat ke dalam 250 mL
aquades
2 Dipipet larutan asam oksalat Tidak ada perubahan warna
sebanyak 25 mL kemudian
ditambahkan indikator PP 3
tetes
3 Dititrasi dengan NaOH 0,1 N Larutan berwarna merah muda
(tercapai titik ekivalen)
4 Dihitung volume titrasi V1 = 7,9 mL
(NaOH) yang di pakai V2 = 15, 8
V3 = 3,8 mL
5 Dihitung konsentrasi cuka N1V1 = N2V2
dalam sampel
sekunder ditentukan dengan tepat dengan cara mentitrasi dengan larutan standar
standar tertentu dan pengamatan yang tidak jelas serta hasil analisis yang tidak
tepat.
oksalat. Langkah pertama yaitu melarutkan 0,5 gram asam oksalat ke dalam 250
mL aquades, kemudian dipipet sebanyak 25 mL dna ditambahkan indikator pp
sebanyak 3 tetes, namun tampak pada pengamatan tidak ada perubahan sama
sekali. Selanjutnya, dititrasi dengan NaOH dan larutan NaOH tergolong dalam
larutan baku yang bersifat basa . NaOH juga dikenal sebagai kaustik, adalah jenis
basa logam kaustik, NaOH membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan
ke dalam air. Dari campuran tersebut menghasilkan warna merah mudah. Setelah
dilakukan triplo, diperoleh larutan NaOH yang digunakan antara lain V1 = 7,9 mL,
V2 = 15,8 mL, dan V3 = 3,8 mL. Pada percobaannya terjadi perubahan warna
menjadi warna merah muda. Tentu saja hal ini menandakan larutan telah
mencapai titik ekivalen. Dimana titik ekuivalen adalah suatu titik ketika asam dan
basa dalam jumlah yang sama telah bercampur dan membentuk warna merah
muda.
gambaran atau sebuah informasi tentang perbandingan jumlah zat terlarut dan
molaritas, molalitas, normalitas, fraksi mol, kosentrasi dalam persen, parts per-
NaOH 0,1 N, larutan tampak berubah warna menjadi warna merah muda. Hal ini
sama seperti pada pengujian pertama, yaitu adanya perubahan warna menjadi
warna merah muda yang tentu saja menandakan bahwa larutan tersebut telah
Indikator pp
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
BE asam oksalat = 63
V asam oksalat = 25 mL
V NaOH = 9,16 mL
Penyelesaian :
0,79 = 9,16. N2
N2 = 0,086 N
N NaOH = 0,1 N
V cuka bintang = 10 mL
Penyelesaian :
10 mL . N1 = 1,46 mL . 0,1 N
N1 = 0,146 mL/10 mL
N1 = 0,0146 N
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Titrasi asam basa merupakan bagian dari analisis volumetri, dimana yang
diukur adalah volume larutan yang digunakan dalam titrasi. Pada percobaan ini
dapat diperoleh volume NaOH 0,1 N dan konsentrasinya yang digunakan sebagai
larutan standar dengan cara standarisasi larutan NaOH 0,1 N dengan kalium
biftalat dan penentuan kadar konsentrasi cuka (bintang) dalam sampel dengan
5.2 Saran
Saran saya pada percobaan iniyaitu agar praktikan lebih teliti dalam
melakukan titrasi asam basa, fokus dalam mengamati perubahan warna sehingga
Chandra, Dwiana dan Hendra Cordova ST, MT. 2012. Rancang Bangun Kontrol
Berbasis Self Tuning PID melalui Metode Adaptive Control Achmad.
Jurnal Teknik Pomits. 1(1).
Chang R., 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta,
Penerbit Erlangga.
Chang R., 2006. Kimia Dasar Konsep Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta,
Penerbit Erlangga
Dersati, D., Ahmad, B., dan Laudia, C. 2007. Analisis Volumetri untuk
Menentukan Banyaknya Volume larutan Asam pada Buah Mangga.
Jurnal Kimia. 3(4).
Fardani, R. A., Ibnu, S., dan Utomo, Y. 2017. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Berbantuan Peta Konsep Bernuansa Green Chemistry
Terhadap Keterampilan Bernalar Ilmiah Mahasiswa Pada Materi
Analisis Volumetri. Jurnal Pendidikan. 2(12). EISSN: 2502-471X.
Priasty, E. W., Hasanuddin dan Dewi, K. H. 2013. Kualitas Asam Cuka Kelapa
(Cocos Nucifera L) Dengan Metode Lambat (Slow Methods). Jurnal
Agroindustri. 3(1). ISSN 2088 - 5369.
LAMPIRAN
1. Diagram Alir
Asam Oksalat
1. (H2C2O4)
Hasil Pengamatan
2. (H2C2O4)
1.2 Penentuan Konsentrasi Cuka (Bintang) Dalam Sampel
Cuka (Bintang)
3. (H2C2O4)
Dipipet 5 mL ke dalam labu ukur 250 mL
Diencerkan dengan Aquades sampai batas
tera
Dipipet 10 mL dan dimasukkan kedalam
erlenmeyer
Hasil Pengamatan
4. (H2C2O4)