Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM BLOK SAINS DAN TEKNOLOGI SEDIAAN


LIQUID
LARUTAN ORAL & LARUTAN TOPIKAL

OLEH :
KELOMPOK III

ASISTEN : MUHAMMAD REVI

LABORATORIUM FARMASETIKA
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMARISAH MADANI
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Farmasetika merupakan studi tentang kefarmasian yang mempelajari
aspek proses perubahan entitas kimia baru menjadi obat yang dapat
digunakan secara aman dan efektif kepada pasien. Ini melibatkan desain,
pengembangan dan evaluasi obat yang paling sesuai dengan dosis yang
tepat. Studi farmasetik berfokus pada faktor fisika kimia dan biologis yang
menentukan input, distribusi dan eliminasi obat pada hewan dan manusia.
Farmasetik meliputi keseluruhan proses pengembangan entitas kimia baru
menjadi terapi yang disetujui serta aman dan efektif dalam mengobati atau
mencegah penyakit. Dalam farmasetika mempelajari tentang cara
penyediaan obat meliputi pengumpulan, pengenalan, pengawetan dan
pembakuan bahan obat-obatan; seni peracikan obat; serta pembuatan
sediaan farmasi-menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai
obat; serta perkembangan obat yang meliputi ilmu dan teknologi
pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan dan
diberikan kepada pasien

Bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam bentuk


tertentu sesuai dengan kebutuhan, mengandung satu zat aktif atau lebih
dalam pembawa yang digunakan sebagai obat dalam ataupun obat luar.
Ada berbagai bentuk sediaan obat di bidang farmasi, yang dapat
diklasifikasikan menurut wujud zat dan rute pemberian sediaan.
Berdasarkan wujud zat, bentuk sediaan obat dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu sediaan bentuk cair (larutan sejati, suspensi, dan emulsi),
bentuk sediaan semi padat (krim, lotion, salep, gel, supositoria), dan
bentuk sediaan solida/padat (tablet, kapsul, pil, granul, dan serbuk).
Perkembangan dalam bidang industri farmasi telah membawa banyak
kemajuan khususnya dalam formulasi suatu sediaan, salah satunya
adalah bentuk sediaan larutan (Ansel, 2008)
I.1.1 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari percobaan ini yaitu bagaimana cara
membuat formulasi sediaan oral dan topikal serta cara membuat sediaan
larutan oral dan topikal.

I.1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan
memahami tentang formulasi suatu sediaan larutan dan cara pembuatan
larutan oral serta topikal yang baik dan benar

I.1.3 Prinsip Percobaan


Adapun prinsip percobaan ini yaitu berdasarkan pemilihan bahan
aktif dan bahan tambahan dalam preformulasi sampai formulasi sediaan
larutan obat cetrizine HCI dan povidone iodine dengan pembuatan
sediaan tersebut sesuai prosedur kerja, yang ditempatkan dalam botol
coklat, dimasukkan kedalam wadah dan diberi etiket dan brosur. Adapun
metode yang digunakan yakni metode penambahan bahan aktif
kedalam bahan tambahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi Larutan
II.1.2 Larutan
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan
lagi secara fisik. Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari
dua zat atau lebih. Suatu larutan terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut
(solvent). Zat yang jumlahnya banyak biasanya disebut pelarut, sementara
zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut (Chandra, dkk 2018).

II.1.3 Istilah Kelarutan

Untuk menyatakan kelarutan zat kimia, istilah kelarutan dalampengertian


umum kadang-kadang perlu digunakan, tanpamengindahkan perubahan
kimia yang mungkin terjadi pada pelarutantersebut. Pernyataan kelarutan
zat dalam bagian tertentu pelarutadalah kelarutan pada suhu 20° dan
kecuali dinyatakan lainmenunjukkan bahwa, 1 bagian bobot zat padat atau
1 bagian volumezat cair larut dalam bagian volume tertentu pelarut.
Pernyataankelarutan yang tidak disertai angka adalah kelarutan pada
suhu kamar.Kecuali dinyatakan lain, zat jika dilarutkan boleh menunjukkan
sedikitkotoran mekanik seperti bagian kertas saring, serat dan butiran
debu (Dirjen POM, 1979).
II.1.4 Keuntungan dan Kerugian Larutan ( Robert, 2020).

II.1.4.1 Keuntungan Larutan :


1. Bagian terlarut dan pelarut setara untuk pengobatan akurat karena
larutan bersifat homogen
2. Larutan dapat diberikan dengan menggunakan takaran yang umum
3. Warna jernih larutan menghasilkan penampilan yang menarik
4. Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorpsi.
5. Mudah diberi pemanis, bau-bauan, warna dan hal ini cocok untuk
pemberian obat pada anak-anak
6. Untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah digunakan.
II.1.4.2 Kerugian Larutan:
1. Rasa obat lebih terasa dalam larutan
2. Jumlah pelarut dan cair/kekentalan (fluiditas) larutan memberikan
bentuk pengobatan kurang praktis dibawa dibandingkan sediian kering
atau pekat seperti serbuk atau tablet
3. Ada kemungkinan peningkatan kerusakan karena reaksi kimia terjadi
paling cepat dalam larutan.
II.1.5 Penggolongan berdasarkan sistem pelarut dan zat terlarut
Adapun penggolongan berdasarkan sistem pelarut dan zar terlarut yakni
(Novi, 2017) :
1. Spirit adalah larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol dari zat
mudah
menguap, umumnya digunakan sebagai bahan pengaroma.
2. Tingtur adalah larutan mengandung etanol atau hidroalkohol yang
dibuat dari bahan
tumbuhan atau senyawa kimia
3. Air aromatik adalah larutan jernih dan jenuh dalam air, dari minyak
mudah menguap atau senyawa aromatik, atau bahan mudah menguap
lainnya. Air aromatik dibuat dengan cara destilasi dan disimpan dalam
wadah yang terlindungi dari cahaya dan
panas berlebih.
II.2 Definisi larutan Oral
Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral,
mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma,
pemanis, atau pewarna yang larut dalam air atau campuran konsolven-air
Larutan oral ini terbagi menjadi beberapa jenis yaitu potions (obat minum)
berbentuk emulsi atau suspense, elixir, sirup, netralisasi, saturation, dan
potio effervescent ( Novi, 2017).
II.2.1 Macam-macam Larutan Oral ( Novi, 2017) :
1. Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain
dalam kadar tinggi. Selain sukrosa dan gula lain, pada larutan oral dapat
ditambahkan senyawa poliol seperti sorbitol dan gliserin untuk
menghambat penghabluran dan untuk mengubah kelarutan, rasa, dan
sifat zat pembawa lainnya. Umumnya ditambahkan juga zat antimikroba
untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan ragi. Larutan oral yang
tidak mengandung gula tetapi bahan pemanis buatan seperti sorbitol atau
aspartam, dan bahan pengental, seperti gom selulosa, sering digunakan
untuk penderita diabetes.
2. Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven
(pelarut). Untuk mengurangi kadar etanol yang dibutuhkan untuk pelarut,
dapat ditambahkan kosolven lain seperti gliserin dan propilen glikol.
II.3 Larutan Topikal
Larutan topikal adalah larutan yang biasanya mengandung air, tetapi
sering kali mengandung pelarut lain seperti etanol dan poliol untuk
penggunaan pada kulit, atau dalam larutan lidokain oral topikal untuk
penggunaan pada permukaan mukosa mulut ( Novi, 2017)
II.3.1 Macam-macam Larutan Topikal (Novi,2017) :
1. Collyrium adalah sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas pirogen,
isotonis, digunakan untuk membersihkan mata. Dapat ditambahkan zat
dapar dan zat pengawet.
2. Guttae ophthalmicae tetes mata adalah larutan steril bebas partikel
asing merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa
hingga sesuai digunakan pada mata. Tetes mata juga tersedia dalam
bentuk suspensi, partikel halus dalam bentuk termikronisasi agar tidak
menimbulkan iritasi atau goresan pada kornea.
3. Gargarisma adalah obat kumur mulut adalah sediaan berupa larutan
umumnya dalam keadaan pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum
digunakan. Dimaksudkan untuk digunakan sebagai pencegahan atau
pengobatan in+eksi tenggorokan. Contohnya : betadin gargle.
4. Guttae Oris tetes mulut adalah obat tetes yang digunakan untuk mulut
dengan cara mengencerkan lebih dahulu dengan air untuk dikumur-kumur,
tidak untuk ditelan
5. Douche adalah larutan dalam air yang dimaksudkan dengan suatu alat
ke dalam vagina, baik untuk pengobatan maupun untuk membersihkan.
Karena larutan ini mengandung bahan obat atau antiseptik. Contoh :
Betadin Vagina douch
II.4 Uraian Bahan
II.4.1 Aquadest (Dirjen POM, 1979 Hal: 96)
Nama Resmi : AQUADESTILLATA

Nama Lain : Air Suling

RM/BM : H2O/18,02
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jemih,tidak berwarna,tidak berbau

dan tidak mempunyai rasa

Kegunaan Sebagai pelarut

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik


II.4.2 Natrium Benzoat (Dirjen POM, 2014 Hal: 892)
Nama Resmi : SODIUM BENZOATE
Nama Lain : Natrium benzoat

BM : 144,1
Rumus Struktur :

Pemerian : granul atau serbuk hablur; putih; tidak


berbau atau praktis tidak berbau; stabil di
udara.
Kelarutan mudah larut dalam air; agak sukar larut

dalam etanol dan lebih mudah larut dalam

etanol 90%

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik


II.4.3 Cetirizine (Handbook of Pharmaceutical Manufacturing
Formulation. 2004)
Nama Resmi : Cetirizine Hydrochloride

Nama Lain : Cetrizine

RM/BM : C21H25CIN2O3.2HCL/461,82
Rumus Struktur :

Pemerian : serbuk kristal putih

Kelarutan Larut dalam air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik


II.4.4 Sukrosa (Dirjen POM, 1979 Hal: 725)
Nama Resmi : SUKRALOSA

Nama Lain : Sukrosa

RM : C12H22O11
Rumus Struktur :

Pemerian : Hablur tidak berwarna.


Kelarutan Larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370
bagian etanol (95%)
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
II.4.5 Essence Jeruk (Martindale, hal : 680)
Pemerian : Terbuat dari kulit jeruk yang masih segar

yang diproses secara mekanik dan

terkandung kurang lebih 90% lemon.

Kelarutan : Kelarutan : Mudah larut dalam alkohol 90%


Alasan pemilihan bahan : Dapat menutupi rasa asam dari bahan
sitrat, mudah bercampur dengan bahan
aktifdan multifungsi sebagai pewarna
oranye sehingga tidak dibutuhkan
pewarna tambahan
II.4.6 Povidone Iodion (Dirjen POM, 1979 Hal: 511)
Nama Resmi : POVIDINI IODIDM

Nama Lain : Povidon Iodida

Rumus Struktur :

Pemerian : Serbuk amorfcoklat kekuningan, sediki


berba khas
Kelarutan larut dalam air dan dalam etanol (95%) P,
Praktis tidak larutdalam Kloroform P.dalam
eter P, dalam karbontetraklorida Pdalam
esaton P Dan dalam heksana P.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

II.4.7 Metil Paraben (Dirjen POM, 1979 Hal: 378)


Nama Resmi : METHYLIS PARABENUM

Nama Lain : Metil paraben

RM : -
Rumus Struktur :

Pemerian : Serbuk hablur halusputih, hampir tidak


berbautidak mempnyao rasa, kemudian
agak membakar diikuti rasa tebal
Kelarutan : larut dalam 500 bagian air, dalam 20
bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian
etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton
P, mudah laru dalam eter P dan dalam
larutan alkali hidroksida, laru dalam 60
bagian gliserol P panas dan dalam 40
bagian minyak lemak nabati panas, jika
didinginkan laruan tetap jernih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

BAB III

METODE KERJA DAN RANCANGAN FORMULA


III.1 Alat Dan Bahan
III.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu alu, batang
pengaduk, botol coklat, botol plastik, cawan porselin, corong, gelas
beaker, gelas ukur, kertas saring dan lumpang.

III.1.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu aquadest,


cetrizine HCI, essense jeruk, metil paraben, natrium benzoat, povidone
iodine, propilen glikol, sukralosa dan sunset yellow.
III.2 Cara Kerja
III.2.1 Larutan Oral
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dikalibrasi botol coklat
3. Dilarutkan cetrizine HCI dengan aquadest dalam lumpang
4. Dilarutkan sukralosa dan natrium benzoat dalam cawa porselin dengan
aquadest
5. Dimasukkan sukralosa dan natrium benzoat ke dalam lumpang
6. Dihomogenkan dan ditambahkan sunset yellow dan essense jeruk
7. Disaring lalu dimasukkan kedalam botol coklat dan ditambahkan
aquadest hingga tanda batas
8. Dilakukan evaluasi
III.2.2 Larutan Topikal
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dikalibrasi botol plastik
3. Dimasukkan povidone iodine kedalam lumpang
4. Dilarutkan metil paraben di dalam cawan porselin dengan aquadest
5. Dimasukkan metil paraben kedalam lumpang dan dihomogenkan
6. Disaring larutan dan dimasukkan kedalam botol plastik
7. Dicukupkan dengan aquadest hingga tanda batas
8. Dilakukan evaluasi
III.3 Rancangan Formula
III.3.1 Formula Oral

5 mg
- Cetrizine Hcl Zat aktif
0,2%
- Sukralosa Pemanis
0,02%
- Natrium Benzoat Pengawet
qs
- Pewarna Jingga Pewarna
qs
- Ess. Jeruk Perasa
- Aquadest 100 mL
Pelarut
III.3.2 Desain sediaan
Desain Sediaan
Nomor regostrasi : GKL231101137A
Nomor bets : 3090921
Klaim etiket : Etiket putih
Bahan kemas primer : Botol coklat 60 mL
Bahan kemas primer : Kertas foto
Bahan label/etiket : Kertas stiker
Bahan leaflet/brosur : Kertas hvs
Alat penakar : Sendok teh
Indikasi sediaan : Antihistamin (antialergi)
III.3.4 Formula larutan Topikal

- Povidone Iodine 10% Zat aktif


- Metil paraben 0,1% Pengawet
- Aquadest 100% Pelarut

III.3.4 Desain sediaan


Desain Sediaan
Nomor regostrasi :
Nomor bets :
Klaim etiket :
Bahan kemas primer : Botol coklat 60 mL
Bahan kemas primer : Kertas foto
Bahan label/etiket : Kertas stiker
Bahan leaflet/brosur : Kertas hvs
Alat penakar : Sendok teh
Indikasi sediaan :
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Formulasi Sediaan
IV.1.1 Formulasi Sediaan Oral
No Nama Bahan Jumlah Kegunaan
1 Cetrizine HCl 5 mg Zat aktif
2 Natrium Benzoat 0,02% Pengawet
3 Sukralosa 0,03% Pemanis
4 Sunset Yellow qs Pewarna
5 Aquadest 60% Pelarut
IV.1.2 Formulasi Sediaan Topikal
No Nama Bahan Jumlah Kegunaan
1 Povidone Iodine 10 % Zat aktif
2 Metil Paraben 0,1% Pengawet
3 Propilen Plikol 5% Pemanis
4 Aquadest 100% Pelarut
IV.2 Tabel Hasil Evaluasi
IV.2.1 Pemeriksaan Fisik
a. Pemerian
Parameter Spesifikasi Kelompok Hasil
Pemerian Larutan tidak 1
berwarna, 2
jernih, rasa 3 Berwarna, jernih
manis dan tidak orange, tidaak
berbau berasa
4 Tidak berasa,
berwarna jernih
orange, dan
berbau segar
essence jeruk
5 Larutan
berwarna
orange, rasa
asam, bau khas
jeruk

Parameter Spesifikasi Kelompok Hasil


Pemerian Larutan tidak 1
berwarna, 2
jernih, rasa 3 Berwarna
manis dan tidak kuning, bau khas
berbau 4 Jernih, berwarna
kuning, dan tidak
memiliki bau
5

b. Nilai pH
Parameter Spesifikasi Kelompok Hasil
pH 6-7 1
2
3 6,72
4 6,22
5 6,16

Parameter Spesifikasi Kelompok Hasil


pH 6-7 1
2
3 5,48
4 5,72
5

c. Volume Terpindahkan
Parameter Spesifikasi Kelompok Hasil
Volume Jika sediaan 1
Terpindahkan dipindahkan 2
tidak terhjadi 3 V0=60 mL
perubahan V1=58 mL
volume V0
= x 100%
V1
58
= x100%
60
= 96%
4 V0
= x100%
V1
59
= x100%
60
=98,3%
5 V0=60 mL
V1=55 mL
V0
= x 100%
V1
55
= x100%
60
= 91,6%
Parameter Spesifikasi Kelompok Hasil
Volume Jika sediaan 1
Terpindahkan dipindahkan 2
tidak terhjadi 3 V0=60 mL
perubahan V1=58 mL
volume V0
= x 100%
V1
98
= x100%
100
= 98%
4 V0
= x100%
V1
99
= x100%
100
=0,99%
5

d. Viskositas
Parameter Spesifikasi Kelompok Hasil
Viskositas 10-30 1
2
3 0,0137 cps
4 1x103. 10,135 cps
5

Parameter Spesifikasi Kelompok Hasil


Viskositas 10-30 1
2
3 7 x 10-6 cps
4 1x103. 0,175 cps
5
IV.3 Pembahasan
Sediaan larutan adalah sediaan cair oral yang mengandung satu
atau lebih zat kimia yang terlarut. Misalnya terdispersi secara molekuler
dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling tercampur.
Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara merata, maka
penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya memberikan
jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik, jika larutan
di encerkan atau tercampur. Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat
untuk pemberian oral, yang mengandung satu atau lebih zat dengan atau
tanpa bahan pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut dalam air
atau campuran kosolven dengan air (Putra, 2012). Alasan menggunakan
larutan oral yaitu kerana molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara
merata, maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya
memberikan jaminan keseragaman, dosis dan memiliki ketelitian yang
baik jika larutan di encerkan atau di campur. Bentuk sediaan larutan
digolongkan menurut cara pemberiannya, misalnya larutan oral, larutan
topical, atau penggolongan di dasarkan pada system pelarut dan zat
terlarut seperti spirit, tingtur, dan larutar air (Depkes RI, 2013).

Zat aktif yang digunakan dalam larutan oral adalah Cetrizine HCl
yang dimana memiliki mekanisme kerja diketahui mempunyai aktivitas
antiinflamasi yang signifikan. Mengurangi iritasi pada kondisi renitis alergi.
Secara khusus penelitian menemukan bahwa cetirizine menimbulkan
neutrofin dan eosinafir ( Ciprandi, 2004)

Zat aktif yang digunakan dalam larutan topikal adalah Povidone


Iodine yang dimana memiliki mekanisme kerja mengoksidasi asam amino
dan asam nukleat mikroorganisme sehingga menyebabkan gangguan
metabolism dan kerusakan membrane sel (Eggrers, 2015).

Bahan tambahan yang digunakan pada larutan oral ialah Natrium


Benzoat, Sukralosa, Sunset yellow, Aquadest. Natrium benzoate sebagai
pengawet agar sirup lebih tahana lama, digunakan sukralosa sebagai
pemanis agar sirup manis pada saat diminum. Sunset yellow digunakan
sebagai pewarna untuk zat aktif dan aquadest sebagai pelarut yang dapat
melarutkan zat aktif.

Uji evaluasi ialah pengujian dengan menggunakan indera manusia


sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan produk meliputi
rasa, bau, dan warna. Menurut BSN(2013) aroma dan rasa sirup yang
baik adalah tidak beraroma khas dan tidak terasa rasa asin.

Uji pH, sirup diukur menggunakan alat pH meter. Nilai pH yang baik
untuk sirup adalah 4-7 (Dirjen POM, 1995).

Uji volume terpindahkan menurut Badan POM(2019) volume rata-


rata larutan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100% dan
tidak satupun volume wadah yang kurang dari 95% dari volume yang
dinyatakan pada penandaan.

Uji viskositas menggunakan alat viscometer Ostwald menunjukkan


bahwa hasil yang memenuhi persyaratan yaitu 10-30 cps (A, Martin,
1997).
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini kita membuat sediaan sirup yang memiliki bau
dan rasa yg enak dan manis, tapi sediaan ini memiliki rendah gula jadi
dapat di gunakan di segala usia anak anak, maupun orang dewasa dan
sirup ini lebih cepat di serap oleh tubuh. Sirup juga sangat Bagus di
jadikan obat napsu makan karna cocok pada anak anak karna memiliki
rasa manis dan dapat meningkatkan napsu makan pada anak anak dan
sirup ini juga biasa di gunakan untuk obat batuk karena dapat meredakan
batuk karena sirup merupakan obat terlarut yang cepat di serap oleh
tubuh.

V.2 Kritik dan Saran


V.2.1 Dosen
Diharapkan Bapak dan Ibu dosen dapat lebih memperhatikan kami
secara langsung saat praktikum untuk meminimalisir kesalahan saat
praktikum sehingga praktikum berjalan dengan baik.

V.2.2 Asisten

Diharapkan kedepannya kakak asisten dapat menjelaskan lebih baik


lagi materi kepada kami baik saat praktikum maupun saat asistensi
berlangsung agar kami bisa lebih memahami dan mendapatkan ilmu yang
berguna kedepannya.

V.2.3 Laboratorium
Diharapkan kedepannya laboratorium bisa lebih baik lagi, dilengkapi
obat maupun peralatannya serta sirkulasi udara seperti AC maupun kipas
pada saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1. SKEMA KERJA
LAMPIRAN 2. GAMBAR
No Gambar Keterangan

1. Disiapkan alat dan bahan

Larutkan serbuk silica

2.

Tuang di atas lempeng


kaca secara merata hingga
menutupi semua
3.
permukaan

Diamkan 24 jam dalam

4. oven

Dilakukan penotolan
5.

Masukan dalam chamber

6. yang berisikan eluen


Amati elusi pada lempeng

7. dengan UV 254 dan 366nm

Lakukan penyemprotan
8.

Kerok bagian yang terkena


pereaksi lalu masukkan
9.
dalam vial

Dibiarkan terelusi sampai

10 batas atas

Amati penampakan bercak


noda pada lampu UV 254
11
dan 366nm

LAMPIRAN 3. PERHITUNGAN
LAMPIRAN 4. ETIKET, WADAH DAN KEMASAN

Anda mungkin juga menyukai