BIOLOGI SEL
GLIOKSISOM
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Sel
Dosen Pengampu :
Usman, M.Pd
Disusun Oleh :
Nama : Ima Ismayati
NIM : 2224190009
Kelas : 2A
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik guna memenuhi tugas makalah “Glioksisom” yang
diajukan untuk memenuhi tugas Biologi Sel.
Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak
yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk
penulis sendiri. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada bapak Usman, M.Pd yang telah menjadi dosen pengampu pada mata
kuliah Biologi Sel ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam
penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca. Pada akhirnya penulis mengucapkan terima
kasih atas segala dukungan dan bantuan sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Glioksisom
2.2 Struktur Glioksisom
2.3 Fungsi dan Hasil Metabolisme Glioksisom
2.3.1 Glioksisom pada Daun
2.3.2 Glioksisom pada Biji
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari glioksisom
2. Untuk mengetahui struktur dari glioksisom
3. Untuk mengetahui fungsi dari glioksisom
4. Untuk mengetahui hasil metabolisme dari glioksisom
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
2.2 Struktur Glioksisom
3
elektron, dan tampak sebagai daerah gelap bila sel mengandung enzim
katalase (Sumadi, 2007).
Tabel 2.1. Enzim-Enzim yang Terdapat dalam Peroksisom Daun
Enzim Hasil pemecahan reaksi
Katalase
Glycolate
Oxidase
Urate
NAD : malat
Dehydrogenase
NAD : glycerat
Glutamat : glyoxylat
Aminotransferase Serine : glyoxylate
Glutamate : oxaloacetate
(Sumber : Sadava, 1993)
4
2.3 Fungsi dan Hasil Metabolisme Glioksisom
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan. Organel ini memiliki
fungsi untuk mengubah asam lemak menjadi menjadi glukosa (gula) dan juga
sebagai energi untuk pembentukan biji. Berdasarkan fungsinya glioksisom
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
2.3.1 Glioksisom pada Daun
Peroksisom yang ada pada daun sering disebut dengan
glioksisom. Glioksisom ada di dalam sel fotosintetik dari tumbuhan
hijau, terutama dalam sel palisade daun C3 dan berkas selubung sel
daun C4. Letak perbandingan badan mikro pada mitokondria ke
kloroplas dalam sel adalah 1:2:3. Glioksisom daun tumbuh sebagai
plastid, dan dalam 2 organel yang sering berdekatan satu sama lain
(Sadava, 1993)
Hubungan ini juga berperan pada salah satu siklus biokimia.
Glioksisom berperan sangat penting dalam fungsi fotorespirasi. Pada
cuaca yang cerah dan terik, stomata pada daun dapat menutup untuk
menghemat air. Masalah pada daun adalah bagaimana untuk membuang
glikolat. Masalah ini ditangani oleh glioksisom yang memiliki mesin
enzimatik untuk memetabolisme glikolat yang dihasilkan oleh kloroplas
dan dikembalikan ke organel sebagai gliserat yang kemudian dapat
dipergunakan dalam produksi gula heksosa.
5
Gambar 2.2. Letak Kloroplas, Peroksisom, dan Mitokondria di Sel
(Sumber : Sheeler, 1987)
6
fosforilasi menjadi fosfogliserat. Fosfogliserat bisa digunakan oleh
kloroplas untuk memproduksi heksosa.
7
karbohidrat. Jadi kalau cadangan makanan dalam biji berupa lemak,
maka lemak harus dikonversi menjadi karbohidrat. Reaksi ini terjadi di
dalam glioksisom dan dipacu oleh enzim-enzim yang terdapat di
dalamnya. Hasil oksidasi asam lemak ini adalah asetil-KoA, yang
kemudian akan digunakan di dalam glioksisom untuk membentuk
senyawa (asam) dengan 4 atom C, yaitu asam suksinat melalui daur
gliosilat. Selanjutnya suksinat dibawa ke mitokondria sebagai bahan
untuk proses glukoneogenesis. Di mitokondria asam suksinat akan
dikonversi menjadi asam malat, yang selanjutnya akan di bawa ke
sitosol. Di sitosol asam malat diubah menjadi fosfoenol piruvat, dan
digunakan untuk sintesis glukosa. Jadi, inilah konversi cadangan lemak
menjadi karbohidrat yang terjadi di dalam glioksisom endosperm
selama berlangsungnya perkecambahan (Sumadi, 2007).
Pada biji yang sedang berkecambah daur glioksilat seluruhnya
terjadi di glioksisom, sedangkan pada ragi dan ganggang Tetrahymena
daur ini merupakan kerja sama antara glioksisom dan mitokondria. Ada
yang mengatakan bahwa daur ini sebagai modifikasi dari daur asam
sitrat, dengan langkah-langkah reaksi yang menghasilkan CO2, dengan
satu-satunya sumber karbon yaitu asetil-CoA.
Hewan tingkat tinggi tidak dapat mensintesis glukosa dari asam
lemak karena tidak memiliki enzim isositrat liase dan enzim malat
sintetase. Karena itu asetil-KoA akan memasuki siklus asam sitrat dan
akhirnya akan membebaskan CO2 (Sumadi, 2007). Siklus glioksilat
yang terjadi pada endosperm biji tumbuhan adalah sebagai berikut:
8
Gambar 2.4. Daur Glioksilat
(Sumber: Sheeler, 1987)
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Glioksisom adalah organel yang di dalamnya berisi enzim-enzim
untuk siklus glioksilat ditambah enzim katalase dan oksidase. Glioksisom
merupakan badan mikro yang terdapat pada tanaman berumur pendek seperti
kacang-kacangan. Mengandung cadangan lemak sebagai energi di dalam biji.
Pada biji yang kering tidak ditemukan glioksisom.
Glioksisom merupakan badan mikro yang berbentuk bulat dan dibatasi
oleh membran tunggal. Glioksisom memiliki diameter antara 0,5–1,0 µm.
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron
biji padi-padian. Glioksisom mengandung enzim dari siklus glioksilat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sheeler, Phillip., Donald, E. Bianchi. (1987). Cell and Moleculer Biology. New
York: John Wiley & Sons, Inc.