Anda di halaman 1dari 16

2020

Nama: Bisma Wirajovi Aulia


Kelas: XI MIIA 1
Mata Pelajaran: Biologi
(Pak Tatang Aruman, S.Pd., M.MPd.)

Laporan Komponen Kimiawi Penyusun Sel, Struktur Sel,


beserta Fungsinya
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara
menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh
masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel
prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk
hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

Senyawa penyusun bagian-bagian sel, misalnya dinding sel, membran, organel, dan inti sel,
umumnya merupakan senyawa organik berukuran besar. Senyawa organik penyusun sel secara garis
besar dapat dikelompokan atas 4 kelompok utama, yakni : Karbohidrat, Lipid, Protein, dan Asam
Nukleat.

Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya. Karbohidrat merupakan senyawa organik yang
disintesiskan dari senyawa anorganik yang mengandung unsur – unsur C, H, dan O. Karbohidrat yang
paling sederhana adalah monosakarida (gula tunggal). Disakarida adalah gula ganda yang terdiri atas
dua monosakarida yang dihubungkan melalui kondensasi. Karbohidrat yang merupakan
makromolekul adalah polisakarida, polimer yang terdiri dari banyak gula.

Monosakarida (dari bahasa Yunani monos, berarti “tunggal” dan sacchar, berarti gula) umumnya


memiliki rumus molekul yang merupakan beberapa kelipatan CH2O. Glukosa (C6H12O6),
monosakarida yang paling umum, memiliki peran penting dalam kehidupan. Gugus hidroksil terikat
pada setiap karbon kecuali satu, yang berikatan ganda dengan oksigen untuk membentuk gugus
karbonil. Tergantung pada lokasi gugus karbonil itu, gula bisa sabagai aldosa (gula aldehida) atau
sebagai ketosa (gula keton). Glukosa misalnya, aldosa, fruktosa, dan isomer struktural glukosa
merupakan bagian ketosa.

1.2 Tujuan

Tujuan membuat laporan ini adalah untuk mengetahui dan menambah wawasan siswa sehingga
dapat menjelaskan struktur dan fungsi penyusun sel, menganalisis mekanisme transpor membrane,
membuat model sel, mendemonstrasikan percobaan sederhana transportasi membran, serta
memiliki sikap mandiri, teliti, jujur, dan disiplin.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Komponen Penyusun Kimiawi Sel


Senyawa penyusun bagian-bagian sel, misalnya dinding sel, membran, organel, dan inti sel,
umumnya merupakan senyawa organik berukuran besar. Senyawa organik penyusun sel secara garis
besar dapat dikelompokan atas 4 kelompok utama, yakni: Karbohidrat, Lipid, Protein, dan Asam
Nukleat.

a. Karbohidrat

Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya. Karbohidrat merupakan senyawa organik
yang disintesiskan dari senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O. Karbohidrat
yang paling sederhana adalah monosakarida (gula tunggal). Disakarida adalah gula ganda yang
terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan melalui kondensasi. Karbohidrat yang merupakan
makromolekul adalah polisakarida, polimer yang terdiri dari banyak gula.

b. Lemak

Lemak (lipid) terdiri atas unsur karbon dan hidrogen. Lemak adalah molekul besar yang
tersusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil, yaitu gliserol dan asam lemak. Asam lemak dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:

 Lemak Jenuh
Asam lemak ini berbentuk padat pada suhu ruangan. Sebagian besar lemak hewan, seperti
lemak babi dan mentega adalah jenuh.

 Lemak tak Jenuh


Lemak tumbuhan dan ikan umumnya tidak jenuh karena berada dalam bentuk cair pada
suhu ruangan. Lemak tumbuhan dan ikan disebut sebagai minyak. Misalnya minyak jagung
dan minyak hati ikan cod. Kekakuan pada asam lemak tidak jenuh itu mencegah terjadinya
penggumpalan molekul lemak yang cukup dekat yang bisa mengubahnya menjadi padat.
Menu makanan yang banyak mengandung lemak jenuh merupakan salah satu dari
beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler pada manusia. Pada
kondisi ini simpanan yang disebut kerak (plak) berkembang dilapisan internal pembuluh
darah yang menghambat aliran darah dan mengurangi kelenturan pembuluh tersebut.
Lemak tidak memiliki afinitas terhadap air. Contoh umum fenomena ini adalah pemisahan
minyak goreng (suatu asam lemak cair) dari larutan asam cuka dan botol bumbu salad. Selain
lemak, golongan lipid yang penting lainnya adalah fosfolipid dan steroid. Fosfolipid (fosfor dan
lipida) merupakan komponen utama membran sel. Steroid adalah lipid yang ditandai dengan
kerangka karbon yang terdiri atas empat cincin yang menyatu. Salah satu steroid yakni kolesterol.

Di dalam tubuh, lemak memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai cadangan energy.


2. Lapisan lemak dibawah kulit sebagai insulator tubuh.
3. Dapat melindungi berbagai organ yang penting, seperti ginjal, hati, dan sebagainya.
4. Dapat melarutkan berbagai vitamin yaitu, vitamin A, D, E, dan K.

c. Protein

Protein merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari hasil polimerisasi kondensasi
berbagai asam amino. Protein termasuk kopolimer. Setiap molekul protein mengandung sekitar 20
jenis asam amino yang berikatan, dengan jumlah asam amino yang dapat mencapai ribuan. Antar
molekul asam amino tersebut berikatan kovalen yang disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini
terjadi antara atom C (dari gugus -COOH) dan atom N dari (gugus -NH2).

Protein yang terbentuk dari dua molekul asam amino disebut dipeptida, dari tiga molekul asam
amino disebut tripeptida, dan dari banyak molekul asam amino disebut polipeptida.

Rangkaian asam amino yang membentuk protein sering dikelompokkan ke dalam empat
tingkatan struktur, yaitu primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Struktur primer merupakan
rantai pendek dari asam amino dan dianggap lurus. Struktur sekunder merupakan rangkaian lurus
(struktur primer) dari rantai asam amino. Namun, setiap gugus mengadakan ikatan hidrogen
sehingga rantai asam amino membentuk struktur heliks, seperti pegas atau per. Struktur tersier
terbentuk jika rangkaian heliks (struktur sekunder) menggulung karena adanya tarik-menarik
antarbagian polipeptida sehingga membentuk satu subunit protein yang disebut struktur tersier.
Struktur kuarterner terbentuk jika antarsubunit protein (dari struktur tersier) berinteraksi
membentuk struktur kuarterner.

d. Garam-garam Mineral

Di dalam sistem pencernaan makanan, garam mineral tidak mengalami proses pencernaan. Hal
ini disebabkan sifatnya yang mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh darah di kapiler
jonjot-jonjot usus halus. Jika tubuh mengalami kekurangan garam mineral tertentu akan
menyebabkan penyakit defisiensi.
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, garam - garam mineral dapat dikelompokan
menjadi dua, yaitu: makroelemen dan mikroelemen. Makroelemen adalah unsur – unsur yang
diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak. Misalnya Natrium (Na), Kalsium (Ca), Kalium (K),
Fosforus (P),  Magnesium (Mg), Klorin (Cl), Belerang (S), Fluorin (F), dan Iodin (I). sedangkan
mikroelemen adalah unsur-unsur  yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit misalnya mangan
(Mn), Kromium (Cr), Kobalt (Co), Molibdenum (Mo), Zink (Zn), dan Tembaga (Cu).

e. Vitamin

Kata vitamin berasal dari kata “vital” yang artinya hidup dan “amin” yang berarti senyawa yang
mengandung gugus N. Vitamin adalah zat organik untuk memperlancar metabolisme tubuh. Kerja
vitamin mirip dengan enzim yaitu sebagai katalisator reaksi. Kondisi kekurangan vitamin disebut
dengan avitaminosis.

Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang
dapat dibuat dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang
mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit.
Vitamin lain yang disintesis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B-12. Kedua macam
vitamin tersebut disintesis didalam usus.

Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut
dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat
kelarutannya tersebut vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan
vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.

f. Air

Air tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan sebagai bahan pelarut dalam
metabolisme tubuh. Air tidak menghasilkan energi. Kandungan air dalam tubuh manusia sekitar 60-
65 % berat tubuh. Didalam jaringan tubuh, air digunakan untuk:

1. Melarutkan senyawa-senyawa lainnya.


2. Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
3. Menjaga stabilitas suhu tubuh.

Air yang diperlukan tubuh diperoleh langsung dari air minum dan secara tidak langsung
diperoleh dari bahan makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
2.2 Struktur Sel dan Fungsinya

Sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Kedua jenis sel
tersebut sama-sama mempunyai perintang selektif atau membran plasma dan sitoplasma.
Membran plasma ini menyelebungi sitosol, tempat organel sel berada. Semua sel mengandung
kromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA dan ribosom yang membuat protein dengan
instruksi dari gen. DNA pada sel eukariotik terdapat pada nukleus yang diselubungi membran
ganda. Sedangkan pada prokariot, DNA tidak terselebungi oleh membran yang disebut nukleoid.
Organel-organel pada sel eukariot terspesialisasi, sedangkan pada sel prokariot tidak.

SEL PROKARIOTIK

Istilah prokariotik, berasal dari kata Yunani “pro” dan “karyon”. Pro artinya sebelum dan karyon,
artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam sel prokariot disebut
sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan intinya masih tersebar di
dalam sitpolasma dan belum diselubungi oleh membran inti. Materi genetiknya (DNA)
terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotid, tetapi tidak ada membran yang
memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya (Campbell, 2008).
Ciri-ciri Sel Prokariotik:
 Memiliki membrane plasma memilikinukleoid ( DNA, RNA )
 Memiliki sitoplasma
 Tidak memiliki membrane inti dan system endomembran

Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding sel eukariotik. Setiap
prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam rantai, atau kelompok sel yang
berjumlah ratusan. Contoh sel prokariotik adalah bakteri Echerichiacoli. (Albert, 2002).

1. Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sebuah sel. Struktur dinding sel terdiri dari
peptidoglikan (senyawa ini menyebabkan dinding sel bersifat kaku), lipid (lemak), dan protein.
Fungsi dari dinding sel ialah memberi bentuk sel yang tetap karena sifatnya yang kaku, sebagai
pelindung, terdapat pori-pori jalan keluar masuknya molekul-molekul, dan mengatur pertukaran
zat serta reproduksi (Champbel, 2008).

2. Membran plasma
Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma. Struktur membran plasma
yaitu terdiri atas molekul lemak protein berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap
lingkungan sekitar dan mengatur transportasi air serta zat-zat terlarutdari luar dan ke dalam sel
(Champbel, 2008).

3. Nukleoid
Merupakan wilayah yang merupakan tempat DNA yang sel terletak (tidak terselubung
membran) (Champbel, 2008).

4. Organel
Organel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom yang tersusun dari RNA dan
protein. Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesa protein (Champbel, 2008).

5. Flagela
Merupakan organel lokomosi atau pergerakan beberapa jenis bakteri (Champbel, 2008).

6. Pili (fimbriae)
Merupakan struktur pelekatan pada permukaan sejumlah prokariota. Berukuran lebih kecil dan
lebih pendek dari flagel. Pili berfungsi utuk tempat melekatkan diri pada jaringan hewan
ataupun tumbuhan (Champbel, 2008).
SEL EUKARIOTIK

1. Membran sel
Membran sel adalah lapisan pembatas bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya. Membran
sel eukariotik terdiri dari lapisan lipid rangkap dua yang lebih dikenal sebagai lipid bilayer. Lipid
penyusun membran sel sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu glikolipid (mengandung
karbohidrat), sterol (mengandung alkohol) juga fosfolipid (mengandung fosfat). Fosfolipid
merupakan bagian terbesar penyusun membran, memiliki dua bagian, yaitu kepala dan ekor.
Bagian kepala disebut (polar head), merupakan bagian yang memiliki kecenderungan untuk
bercampur dengan, larut dalam, atau dibasahi oleh air (hidrofilik). Sedangkan bagian ekor
(nonpolar tail) merupakan bagian yang menolak, cenderung untuk tidak bercampur dengan,
atau tidak mampu larut dalam air (hidrofobik). Selain lipid, membran plasma juga tersusun oleh
protein berjenis glikoprotein. Protein ini kemudian membentuk dua lapisan yaitu lapisan protein
perifer dan lapisan protein integral.
Membran plasma memiliki beberapa tugas utama di antaranya menerima rangsangan berupa
zat kimia serta hormon yang berasal dari dalam maupun dari luar sel, membatasi organel sel
agar tidak keluar, sebagai tempat terjadinya proses oksidasi dan respirasi, serta menyeleksi
molekul-molekul seperti glukosa, asam amino maupun ion yang akan masuk ke dalam tubuh sel,
untuk alasan-alasan inilah membran plasma harus bersifat selektif permeabel. Pergerakan zat
dari dalam ke luar sel atau sebaliknya dapat bersifat pasif atau aktif. Pasif apabila tidak
membutuhkan energi seluler, seperti difusi dan osmosis. Aktif apabila membutuhkan energi
seluler, seperti endositosis dan eksositosis.

2. Nukleus
Nukleus adalah otak dari sel sebab disinilah tempat pengendalian segala aktivitas sel. Nukleus
biasanya berbentuk bulat besar yang terletak ditengah sel. Nukleus memiliki fungsi yang sangat
vital bagi sel eukariotik sebab selain sebagai pengendali aktivitas sel, nukleus juga merupakan
pembawa materi genetik serta mengontrol pembelahan sel.

Di dalam nukleus, terdapat beberapa bagian:

 Membran nukleus (selaput inti), merupakan bagian terluar dari nukleus yang menjadi
pemisah sekaligus menjalankan fungsi pertukaran molekul dengan sitoplasma.
 Nukleoplasma, merupakan cairan inti di dalam nukleus yang mengandung *kromosom,
DNA, RNA dan beberapa senyawa kimia kompleks yang lain.
 Nukleolus, merupakan bagian terbesar dari nukleus menyusun ribosom. Nukleolus
terbongkar pada awal proses mitosis dan mulai tersusun kembali saat telofase.

3. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma adalah bagian yang berbentuk seperti jala yang berpusat pada
endoplasma (sitoplasma bagian dalam). Fungsi dari retikulum endoplasma adalah untuk sintesis
substansi kimia seperti protein, lipid, fosfolipid, dan steroid. Retikulum endoplasma juga
berfungsi untuk transportasi protein tersebut ke kompleks golgi. Ada dua jenis retikulum
endoplasma, yaitu:

 Retikulum endoplasma kasar, merupakan bagian retikulum endoplasma yang ditempeli


ribosom. Bagian ini bertugas dalam proses transpor protein serta sintesis protein.
 Retikulum endoplasma halus, merupakan bagian retikulum endoplasma yang tidak
ditempeli ribosom. Bagian ini bertugas dalam proses transpor lemak dan sintesis lemak.

4. Ribosom
Ribosom merupakan bagian terkecil dari sel yang bertugas dalam melakukan proses sintesis
protein. Ribosom terletak bebas di dalam sitoplasma dan ada juga yang menempel pada bagian
sisi luar retikulum endoplasma kasar. Penyusun utama ribosom adalah protein dan RNA.

5. Kompleks Golgi (Aparatus Golgi/Badan Golgi)


Kompleks golgi yang juga disebut badan golgi atau aparatus golgi, adalah salah satu komponen
sel yang berukuran besar dan terletak di dekat retikulum endoplasma. Kompleks golgi
bertanggung jawab atas proses sekresi sel, itu artinya dalam kompleks golgi terjadi proses
pembentukan zat sekresi yang kemudian dikeluarkan dari tubuh sel. Kompleks golgi
menghasilkan zat sekresi setelah menguraikan karbohidrat dengan cara mereaksikan protein
yang diterima dari retikulum endoplasma dengan glioksilat sehingga terbentuklah glikoprotein
yang kemudian dibawa keluar sel. Beberapa fungsi lain kompleks golgi adalah:

 Membentuk membran plasma.


 Membentuk kantong sekresi protein yang digunakan untuk membungkus zat-zat yang
akan dibuang keluar sel (polisakarida, protein, musin, dan lain-lain).
 Membentuk akrosom pada sperma dan kuning telur, serta membentuk lisosom.

6. Lisosom
Lisosom adalah organel berbentuk gelembung bulat berdiameter antara 0,1-1,2 mikro meter
yang didalamnya tersimpan enzim-enzim hidrolitik seperti protease, lipase, nuklease, fosfatase,
dan enzim pencerna yang lain. Enzim hidrolitik yang terkandung didalam lisosom ini disebut
lisozim. Beberapa fungsi lisosom adalah sebagai berikut:

 Eksositosis, yaitu proses pembebasan enzim keluar sel.


 Autofage, artinya penghancuran bagian sel tidak dikehendaki (rusak dan tak berfungsi).
 Autolisis, artinya penghancuran diri sendiri dengan cara membebaskan isi lisosom ke
dalam sel.
 Melakukan pencernaan intrasel (Endositosis).
 Menghancurkan senyawa karsinogenik.

2.3 Proses Pembelahan Sel

A. Pembelahan pada Sel Prokariotik


Pembelahan pada sel prokariotik dikenal dengan
pembelahan biner yang artinya pembelahan ini
berlangsung secara sederhana dan spontan. Proses
pembelahan ini juga dikenal dengan proses pembelahan
amitosis. Amitosis artinya pembelahan yang tidak
melibatkan kromosom. Pembelahan biner dapat
ditemukan pada sel bakteri, proses pertumbuhan sel,
duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan
pembelahan sitoplasma.
Pada pembelahan biner, kromosom diduplikasi dan akan menempel pada membrane plasma.
Kemudian akan terjadi pertumbuhan di antara dua tempat pelekatan kromosom tersebut. Hal ini untuk
melakukan pemisahan inti. Sitokinesis dan pembentukan dinding sel kemudian terbentuk sehingga 2 sel
anak terbentuk.

B. Pembelahan Pada Sel Eukariotik

Pembelahan sel pada sel eukariotik dibagi menjadi meiosis dan mitosis.

 Mitosis
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang menghasilkan sel anak yang dapat membelah
lagi. Pembelahan ini bertahap dan terjadi pada sel tubuh (somatis) dengan tujuan
pertumbuhan, pertambahan sel, dan regenerasi sel. Pada sel-sel meristematik hewan dan
tumbuhan, pembelahan yang terjadi adalah pembelahan mitosis yang berguna untuk
pertumbuhan. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anak yang identic dengan induknya.
Hal ini berarti sel haploid akan menghasilkan 2 sel haploid dan sel diploid akan menghasilkan 2
sel diploid.

Dalam tahap kariokinesis, pembelahan mitosis hanya berlangsung dalam satu ProMAT dan
sebelumnya ada tahap interfase. ProMAT merupakan proses pembelahan yang terdiri dari
profase, metafase, anafase, dan telofase.

a. Interfase
Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri
dari RNA ribosom dan merupakan tempat sintesis
protein serta materi yang berwarna gelap dikenal
sebagai kromatin atau bentuk benang-benang
kromosom sehingga bentuk kromosom tidak dapat dilihat secara jelas. Pada salah satu
ujung sel, terdapat 2 pasang protein yang disebut sentrioles, tetapi pada tumbuhan,
sentriosol tidak muncul.

b. Profase
Pada tahap ini sentriosol bergerak ke ujung sel
yang berlawanan dan disebut sebagai kutub.
Sentriosol mempunyai 2 sentriol dan akan
dikelilingin strands (helai) yang menyala dan
disebut sebagai aster. Selain itu, Kromosom
membentuk menjadi sinlinder dan berduplikat menjadi 2 kromatid. Setiap kromatid
mengandung DNA dan protein serta melekat berpasangan pada sentromer. Pada
tumbuhan, aster tidak ada, membrane nukleus hancur, seta kromosom memendek
sehingga terlihat seperti batang.
c. Metafase
Pada fase ini, kromosom berpindah menjadi satu
garis yang disebut the equator. Selain itu, muncul
benang-benang yang disebut spindel dan melekat
pada sentromer setiap kromosom. Spindel ini
menghubungkan kromosom ke 2 kutub sentrisol yang berlawanan.

d. Anafase
Kromatid pada tahap ini berpisah dan bergerak
kearah kutub yang berbeda. Penarikan terjadi
karena pemendekan benang spindel. Kromatid
pada fase ini tidak disebut sebagai kromatid, tetapi
kromosom tunggal.

e. Telofase
Pada tahap ini kromosom mulai mengatur
membentuk nukleus yang terpisah dan dikelilingin
memberan nukleus. Cleavage Burrow/pembelahan
alur menyempit dan lama kelamaan membelah sel.
Berbeda dengan itu, pada tumbuhan, pembelahan
terjadi dengan cell plate daripada cleavage burrow.
Pembelahan sitoplasma ini biasa disebut sitokinesis.
Setelah pembelahan, sel akan kembali ke fase interfase dan sentriosol menjadi empat (2 di
setiap sel) serta aster hilang. Kromosom akan berubah kembali menjadi benang-benang.
Beberapa jenis kromosom yang mengalami pembelahan adalah kromosom parental dan
maternal dapat dilihat pada gambar.

 Meiosis
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan yang menghasilkan gamet. Gamet ini tidak dapat
membelah lagi sampai tahap pembuahan (fertilisasi). Pembelahan ini terjadi pada
pembentukan sel kelamin (gametogenesis) pada kelenjar kelamin (gonad) pada hewan dan
tumbuhan. Tujuan pembelahan ini adalah mengurangi jumlah kromosom yang berguna untuk
menyamakan komposisi kromosom anak dan induk.

Berbeda dengan proses mitosis, pembelahan ini menghasilkan 4 sel yang tidak identik dengan
induknya (diploid menjadi haploid) akibat pengurangan kromosom. Inilah mengapa pembelah
ini juga dikenal dengan pembelahan reduksi. Pembelahan ini memiliki proses ProMAT I dan
ProMAT II. Proses pembelahannya kurang lebih sama kecuali pada proses Profase I. Pada tahap
profase I terdiri dari leptoten, zigoten, pakiten, diploten, diakinesis.
1. Leptoten
Leptoten adalah tahap dimana benang kromatin berubah menjadi kromosom. Hal ini
dilakukan dengan cara memadatkan diri. 

2. Zigoten/Zigonema
Pada tahap ini, kromatid homolong saling berpasangan atau bersinapsis membentuk
bivalen. Sentrosom terbelah 2 menjadi sentriol dan bergerak ke kutub berlawanan.

3. Pakiten/Pakinema
Kromosom kemudian berduplikat menjadi 4 pada tahap ini dan disebut tetrad
(kromosom homolog yang mengganda sehingga ada 4 kromatid berpasangan). Pada
tahap ini sering terjadi rekombinasi gen melalui proses perpindahan silang.

4. Diploten
Kromosom homolog yang tadinya bivalen terpisah. Bila terjadi perpindahan silang, akan
terdapat kiasma sebagai tanda.

5. Diakinesis
Pada fase diakinesis, nukleolus (membrane inti) akan hilang dan sentriol bergerak ke
masing-masing kutub serta membentuk benang-benang spindel.

Setelah ke lima tahap ini, proses pembelahan akan berlanjut ke metafase, anafase, telofase,
dan kemudian mengulang sekali lagi tanpa melewati profase yang di atas (profase biasa, yang
terjadi di mitosis).

2.4 Sel Tumbuhan dan Sel Hewan


Berikut ini adalah tabel daftar lengkap perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan, agar lebih mudah
dipahami:
Perbedaan Sel Hewan Sel Tumbuhan
Bentuknya macam-macam dan Bentuk sel kaku dan jarang
Bentuk Sel
dapat berubah bentuk berubah bentuk
Ukuran Sel Kecil Besar
Dinding Sel Tidak ada Ada
Maktiks Ektraselular Ada Ada
Umumnya banyak terdapat sel
Lisosom Jarang ditemukan
hewan
Peroksisom Ada Ada
Gilioksisom Tidak ada/jarang Ada
Elastisitas Jaringan Tinggi, tidak adanya dinding sel Rendah, adanya dinding sel
Letak inti sel Berada ditengah sel Berada di pheriperal sitoplasma
Sentrosom/sentriol Ada Tidak ada/jarang ditemukan
Kloroplas (plastida) dan
Organel respirasi Mitokondria
mitokondria
Tunggal akan tetapi sangat
Vakuola sel Kecil dan banyak
besar
Silia Sering ditemukan Sangat jarang
Flagela Sering ditemukan, Jarang
Pembentukan
Secar amphiastral Secara anastral
Spindle
Sitokinesis sel Membentuk furrowing Membentuk lempeng mitosis
Ketahanan tekanan Lemah tanpa vakuola kontraktil Kuat karena dinding sel
Tingkat totipotensi Rendah Sangat tinggi
Sambungan antar
Desmosome Tight junction Plasmodesmata
sel
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana. Secara
keseluruhan suatu sel tumbuhan umumnya memiliki komponen-komponen pembentuk yang sama
yaitu dinding sel, nukleus, mitokondria, ribosom, lisosom, membran sel, vakuola, plastid, sentrosom,
badan golgi, reticulum endoplasma, dan sentrosom. Semuanya memiliki fungsi yang berbeda-beda
sesuai dengan tugasnya masing-masing. Berdasarkan dari organel penyusunnya sel gabus dan sel kapas
dikategorikan sebagai sel yang mati atau tidak melakukan aktivitas karena tidak mempunyai organel
penyusun berupa sitoplasma, plastid, dan inti sel.

3.2 Daftar Pustaka


 Sule. 2016. Makalah Komponen Kimiawi Sel. [Internet]. Tersedia di: http://sule-
epol.blogspot.com/2016/07/makalah-komponen-kimiawi-sel.html
 Bitar. 2020. Sel: Pengertian, Bagian, Struktur, dan Komponen Beserta Fungsinya dalam Biologi
Lengkap. [Internet]. Tersedia di: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sel/
 Tentorku. 2015. Struktur dan Karakteristik Sel Eukariotik. [Internet]. Tersedia di:
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-eukariotik/
 Rita. 2012. Pembelahan Sel. [Internet]. Tersedia di:
http://ilovebiologymsrita.blogspot.com/2012/11/pembelahan-sel.html
 Budi SKJ. 2011. Reproduksi pada Monera. [Internet]. Tersedia di:
https://sman10garut.files.wordpress.com/2011/08/skema-pembelahan-biner-pada-
streptococcus.jpg
 Karang Taruna Panakkukang. 2018. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan. [Internet]. Tersedia
di: https://kotakputihkata.blogspot.com/2018/01/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.html
 https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Endomembrane_system_diagram_id.svg
 https://id.wikipedia.org/wiki/Prokariota
 https://brainly.co.id/tugas/17172292

Anda mungkin juga menyukai