Anda di halaman 1dari 4

A.

Ruang Lingkup Mata Kuliah Biokimia Gizi

Biokimia adalah meliputi studi tentang susunan kimia sel, sifat senyawa serta reaksi yang
terjadi di dalam sel, senyawa-senyawa yang menunjang aktivitas organisme hidup serta energi
yang diperlukan atau dihasilkan. Dengan kata lain Biokimia menyangkut dua aspek yaitu
struktur senyawa dan reaksi antar senyawa dalam organisme hidup.
Biokimia secara prinsip merupakan kimia zat-zat yang bisa digolongkan ke dalam beberapa
kategori utama yaitu; 
1. Karbohidrat
2. Lipid 
3. Protein dan Asam Amino 
4. Asam Nukleat (DNA, RNA)

Salah satu contohnya karbohidrat, karbohidrat yang berasal dari bahan pangan akan
mengalami perubahan atau metabolism dalam tubuh yang hasilnya akan digunakan sebagai
energi. Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi
matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa dibentuk dari karbondioksida dan air dengan
bantuan sinar matahari yang disebut proses fotosintesis.

Sedangkan gizi sebagai “ Ilmu yang menafsirkan hubungan makanan dengan fungsi
organisme hidup. Ini mencakup penerapan makanan, pembebasan energi, pembuangan limbah
dan semua proses sintesis penting untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan reproduksi”.

B. Kaitan Mata Kuliah Biokimia Gizi Bukan Mata Kuliah Lain


1. Penilaian status gizi dengan Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang di uji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan
antara lain : darah, urine tinja dan juga beberapa jaringan seperti hati dan otot, metode ini
digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang
lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuaan kimia faali dapat
lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

2. Unsur kimia zat Gizi


a) Karbohidrat
Karbohidrat tersusun dari monomer yang disebut sebagai monosakarida. Contoh dari
monosakarida adalah glukosa (C6H12O6), fruktosa  (C6H12O6), dan deoksiribosa (C5H10O4).
Ketika 2 monosakarida melalui proses sintesis dehidrasi, maka air akan terbentuk, karena 2
atom hydrogen dan satu atom  oksigen telepas dari 2 gugus hidroksil monosakarida.

b) Lipid
Lipid  biasanya terbentuk dari satu molekul gliserol yang bergabung dengan molekul lain.
Di trigliserida, ada satu mol gliserol dan tiga molekul asam lemak. Asam lemak merupakan
monomer. Disini Lipid, terutama fosfolipid, juga digunakan di beberapa produk obat-obatan,
misalnya sebagai bahan pelarut (contohnya di infus parenteral) atau sebagai komponen
pembawa obat (contohnya di liposom atau transfersom). Beberapa lipid mempunyaii sifat
polar meskipun kebanyakan dari mereka merupakan nonpolar/hidrofobik ("takut air"). Tapi
ada beberapa bagian dari strukturnya bersifat hidrofilik ("suka-air"), sehingga membuat
molekul ini menjadi amfifilik (mempunyai sifat hidrofobik dan hidrofilik). Dalam kasus
kolesterol, gugus polarnya hanya -OH (hidroksil atau alkohol). Dalam kasus fosfolipid, gugus
polarnya lebih besar sehingga dianggap polar. Lipid merupakan salah satu unsur penting dalm
tubuh. Kebanyakan produk minyak dan produk susu yang kita gunakan untuk masak dan
makan seperti mentega, keju, dan minyak samin terdiri dari lemak. Makanan yang
mengandung lemak, jika dicerna dalam tubuh maka akan dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol

c) Protein
Protein merupakan molekul yang sangat besar-atau makrobiopolimer- yang tersusun dari
monomer yang disebut asam amino. Ada 20 asam amino standar, yang masing-masing terdiri
dari sebuah gugus karboksil, sebuah gugus amino, dan rantai samping (disebut sebagai grup
"R"). Grup "R" ini yang menjadikan setiap asam amino berbeda, dan ciri-ciri dari rantai
samping ini akan berpengaruh keseluruhan terhadap suatu protein. Ketika asam amino
bergabung, mereka membentuk ikatan khusus yang disebut ikatan peptida melalui sintesis
dehidrasi, dan menjadi Polipeptida, atau protein.
Struktur dari protein bisa dijelaskan melalui empat tingkatan. Struktur utama dari protein
terdiri dari rangkaian linear asam amino, misalnya, "alanin-glisin-triptofan-serin-glutamat-
asparagin-glisin-lisin". Struktur sekunder lebih kepada morfologi lokal. Beberapa kombinasi
dari asam amino akan cenderung membentuk gulungan yang disebut dengan α-helix atau
menjadi lembaran yang disebut dengan β-sheet. Struktur tersier adalah bentuk 3 dimensi
protein tersebut secara keseluruhan. Bentuk ini akan ditentukan oleh urutan asam amino. Jika
ada satu perubahan saja maka akan mengubah keseluruhan struktur. Rantai alfa hemoglobin
terdiri dari 146 residu asam amino, jika residu glutamat di posisi ke-6 digantikan dengan
valin, maka akan mengubah sifat hemoglobin tersebut, dan mengakibatkan penyakit anemia
sel sabit. Struktur kuartener lebih memfokuskan pada struktur dari protein dengan beberapa
subunit peptida. Contohnya, hemoglobin dengan keempat subunitnya

d) Asam nukleat
Asam nukleat  adalah molekul yang membentuk DNA, substansi yang sangat penting yang
digunakan oleh semua organisme seluler untuk menyimpan informasi genetik. Jenis asam
nukleat yang paling umum adalah asam deoksiribosa nukleat dan asam ribonukleat.
Monomernya disebut nukleotida. Nukleotida yang paling umum diantaranya Adenin, Sitosin,
Guanin, Timin, dan Urasil. Adenin berpasangan dengan timin dan urasil, timin.
Selain bahan-bahan kimia yang telah dijelaskan diatas masih ada banyak juga bahan kimia
lainnya serta sistem biokimia yang dapat diketahui, seperti misalnya Enzim dan
Koenzim, Struktur dan Fungsi sel, Cairan tubuh dan pernapasan, Pencernaan
Makanan, Metabolisme Karbohidrat, Metabolisme Lipid, Metabolisme Protein dan Asam
Amino, Metabolisme Vitamin, Air dan Mineral, Hormon, Jalur bersama Metabolisme.

C. Peran Mata Kuliah Biokimia Gizi dalam Profesi Gizi

Mata kuliah Biokimia Gizi membahas tentang konsep biokimia gizi, konsep metabolisme
gizi mulai konsep hormon dan enzim, digesti, absorbs, transportasi, metabolism, interaksi mikro-
makro nutrient, penyimpanan, ekskresi serta status biokimia akibat keseimbangan, defisiensi dan
kelebihan serta manfaat biokimia dalam diognosa gizi serta asuhan gizi pasien

Dengan mempelajari biokimia gizi kita dapat memahami proses-proses yang terjadi dalam
tubuh. Dengan demikian diharapkan kita akan mampu menghindari hal-hal dari luar yang akan
mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh. Biokimia gizi juga mempunyai peranan dalam
memecahkan masalah gizi, penyakit-penyakit akibat dari kurang gizi terutama pada anak-anak,
Adapun salah satu penyebab dari kekurangan gizi adalah Asupan Makanan, Infeksi Penyakit.

Dengan mengetahui reaksi-reaksi apa saja yang terjadi dalam tubuh kita, kita dapat
mengatasi kekurangan gizi dan kita akan dapat mengatur makanan yang akan kita makan
sehingga kita memperoleh manfaat dari makanan secara optimal serta kita mampu menghindari
dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang membahayakan kesehatan
Daftar Pustaka

http://nufyalhadimalik.blogspot.com/2014/03/hubungan-biokimia-dengan-ilmu-gizi.html

http://brendaturangan.blogspot.com/2017/11/pengertian-biokimia-gizi-dan-ruang.html

http://ajhymarid.blogspot.com/2015/05/peran-biokimia-dengan-ilmu-giz.html

https://www.slideshare.net/adeputra93/pengantar-biokimia-gizi-1-120236113

Anda mungkin juga menyukai